We have updated Our Terms & Privacy Notice on February 26th 2024. Click here to review!

See here close
01 Dec

Apa Perbedaan antara Investor Malaikat dengan Venture Capitalist?

Kristal Pancarwengi

by Kristal Pancarwengi

view4390Views

Banyak pemilik bisnis potensial yang kesulitan mengembangkan bisnisnya karena kekurangan modal. Solusi atas hambatan tersebut adalah dengan mencari investor. Namun, dalam mencari investor, Anda harus cermat, terlebih kini investor ada beragam jenisnya.

Meski sama-sama memiliki tujuan akhir untuk menyuntikkan dana investasi, nyatanya investor ada bermacam-macam jenisnya. Untuk membuat keputusan keuangan terbaik bagi pertumbuhan bisnis Anda, penting untuk memahami perbedaan antara jenis investor ini.

Artikel kali ini akan membahas dua jenis investor, yakni investor malaikat (angel investor) dan venture capitalist. Sebenarnya, apa perbedaan antara investor malaikat dengan venture capitalist? Benarkah keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dalam memberikan suntikan dana? Untuk mengetahui jawabannya, Anda bisa simak ulasan berikut ini.


Apa Itu Investor Malaikat?

Untuk bisa mengetahui perbedaan antara investor malaikat dengan venture capitalist, Anda perlu memahami definisi keduanya. Investor malaikat atau angel investor biasanya digunakan untuk menyebutkan individu dengan kekayaan besar yang kredibel. Mereka menginvestasikan uang pribadi pada perusahaan yang masih berada di tahap awal pengembangan atau startup.

Sebagai ganti modal yang diberikan, nantinya angel investor akan mendapat sejumlah ekuitas perusahaan. Meski begitu, ada juga perusahaan yang menerapkan sistem bagi hasil atau revenue sharing sebagai imbalan atas dana investasi.

Umumnya, investor malaikat memang menyuntikkan dana investasi. Namun, tak jarang ditemukan, investor malaikat juga memberikan pendampingan bisnis. Pada konteks semacam ini, maka yang diinvestasikan bukan hanya dana, tapi juga waktu, keahlian, pengetahuan terhadap dunia bisnis, bahkan jejaring (networking).

Baca Juga: Apa Itu Laporan Arus Kas? Ini Arti dan Perannya bagi Bisnis!


Jenis-jenis Investor Malaikat

apa-perbedaan-antara-investor-malaikat-dengan-venture-capitalist-(4)

Investor malaikat pun ada bermacam-macam wujudnya. Berikut adalah tiga jenis investor malaikat yang paling umum ditemukan:

1. Keluarga atau teman dekat

Mereka adalah orang-orang terdekat yang mengetahui dan mendukung visi bisnis Anda. Motivasi mereka biasanya adalah untuk mendukung anggota keluarga atau teman sendiri. Jalinan hubungan dengan keluarga sebagai investor malaikat biasanya dilandasi atas kepercayaan. Mereka mempercayakan dana investasi karena mereka percaya pada Anda.

2. Orang kaya

Bisa dibilang, inilah jenis investor malaikat yang paling umum. Meski begitu, keberadaan mereka sering kali sulit untuk dilacak kecuali Anda memang sudah masuk dalam lingkaran relasi yang sama. Mereka adalah individu kaya yang siap menginvestasikan uang pribadi mereka kepada perusahaan. Biasanya, mereka memiliki toleransi yang tinggi terhadap risiko dan tertarik pada perusahaan dengan potensi pertumbuhan yang tinggi.

3. Jaringan atau grup

Investor malaikat tidak selalu berwujud individu atau perseorangan, tapi juga bisa berupa grup. Akan mudah untuk mendapatkan dana investasi dari kelompok ini jika Anda memiliki visi yang sama. Misalnya, jika Anda menjual layanan kesehatan yang didukung teknologi terkini, maka bisa coba mendekati kelompok profesi di bidang kesehatan untuk dijadikan investor malaikat.

Baca Juga: 6 Rumus dan Cara Menghitung Cash Flow, Jangan Sampai Salah!


Apa Itu Venture Capitalist?

Dari definisi tentang investor malaikat, sekarang mari bergeser ke venture capitalist. Jadi, Anda pun bisa dengan mudah memahami perbedaan antara investor malaikat dengan venture capitalist.

Venture capitalist adalah investor yang menyediakan modal untuk memulai atau mengembangkan bisnis. Kebanyakan, pendanaan venture capital berasal dari perusahaan yang dikelola secara profesional. Perusahaan yang menjual saham kepemilikan mereka kepada venture capitalist akan mendapat imbalan berupa pembiayaan, dukungan teknis, dan bahkan keahlian manajerial.

Mereka biasanya berpartisipasi dalam manajemen perusahaan, membantu pemilik bisnis membuat keputusan yang dapat mendorong pertumbuhan. Sebab, ada kemungkinan bahwa pemilik bisnis belum memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menumbuhkan perusahaan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Membuat PT? Simak Selengkapnya di Sini!


Jenis-jenis Venture Capital

apa-perbedaan-antara-investor-malaikat-dengan-venture-capitalist-(2)

Venture capitalist merupakan investor yang berorientasi pada proses. Mereka memberikan pendanaan pada tahapan tertentu dalam pertumbuhan bisnis. Berikut adalah jenis-jenis pendanaan venture capital menurut tahapan pertumbuhan bisnis:

1. Seed capital

Pendanaan jenis ini ditujukan kepada mereka yang baru memiliki bisnis, bahkan saat perusahaan belum dibentuk. Jangan salah, ada venture capitalist yang siap mendanai pada tahap ini, dengan catatan, Anda memiliki visi yang jelas. Walau begitu, seed capital sering kali tidak besar jumlahnya, namun cukup untuk melakukan riset pasar, membayar biaya administrasi, dan membuat sampel.

2. Startup capital

Pendanaan pada tahap ini dimaksudkan agar perusahaan dapat mengembangkan rencana awal mereka. Dana investasi dapat dimanfaatkan untuk pengembangan tahap awal, seperti pendanaan ruang kantor dan perekrutan staf.

3. Early-stage capital

Perusahaan yang sudah berdiri pun masih bisa mendapat pendanaan venture capital. Dengan catatan, mereka masih berada pada tahap awal atau sulit berkembang secara signifikan meski potensinya cukup menjanjikan. Early-stage capital dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan, memperluas pasar, atau meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

4. Expansion capital

Perusahaan dengan tingkat penjualan yang tinggi pun tidak ada salahnya untuk mencari venture capital. Jika perusahaan Anda ada pada tahapan ini, bisa coba mencari expansion capital. Dengan dukungan dari expansion capital, Anda dapat mengembangkan bisnis lebih baik lagi. Manfaatkan pendanaan untuk memasuki pasar baru yang lebih luas.

5. Late-stage capital

Terakhir, ada late-stage capital atau modal tahap akhir. Pada tahap ini, perusahaan sudah mapan dengan tingkat penjualan dan pendapatan yang menjanjikan. Namun, bisnis masih memiliki potensi untuk tumbuh lebih besar. Pada tahap ini, Anda bisa mencari modal dari venture capitalist untuk meningkatkan pemasaran dan memperbesar perusahaan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mencari Investor untuk Mengembangkan Bisnis


Apa Perbedaan antara Investor Malaikat dengan Venture Capitalist?

apa-perbedaan-antara-investor-malaikat-dengan-venture-capitalist

Sekarang, mari masuk ke pembahasan utamanya, yakni soal perbedaan antara investor malaikat dengan venture capitalist. Dari poin-poin di atas, Anda tentu sudah bisa menebak di mana letak perbedaan investor malaikat dan venture capitalist. Agar lebih jelas, berikut penjelasannya:

1. Dari segi jenis pendanaan atau investasi

Bisa dibilang, inilah letak perbedaan utama antara investor malaikat dengan venture capitalist. Investor malaikat biasanya melakukan pendanaan tahap awal, sementara venture capitalist melakukan pendanaan lanjutan sesuai tahap perkembangan perusahaan.

2. Dari segi ukuran investasi yang diberikan

Jumlah pendanaan yang diberikan investor malaikat cenderung kecil karena mereka pada dasarnya adalah investor individu. Meski begitu, mereka bisa memberi dukungan lain berupa pengetahuan atau networking. Di sisi lain, venture capitalist biasanya berupa perusahaan yang dikelola secara profesional sehingga bisa memberi pendanaan dalam jumlah yang lebih besar.

3. Dari segi sumber investasi

Salah satu cara termudah untuk mengetahui perbedaan antara investor malaikat dengan venture capitalist adalah dengan melihat sumber investasi. Para investor malaikat memberi pendanaan yang berasal dari kantong pribadi mereka. Sementara itu, venture capitalist menghimpun dana dari berbagai sumber (baik perorangan maupun badan) untuk kemudian disalurkan pada perusahaan.

4. Dari segi tahapan investasi

Investor malaikat hanya melakukan pendanaan tahap awal. Untuk venture capitalist, investasi bisa dilakukan secara bertahap mengikuti perkembangan perusahaan. Mereka dapat memberi pendanaan kepada perusahaan yang belum dibentuk hingga perusahaan yang sudah berdiri dan ingin memperluas pasarnya.

5. Dari segi tanggung jawab investor

Investor malaikat murni memberikan dukungan finansial. Mereka memang bisa memberi pendampingan, tapi hal tersebut tidak wajib dilakukan. Untuk venture capitalist sendiri, mereka tidak sekadar memberi dukungan finansial, tapi juga mencari perusahaan dengan keunggulan kompetitif yang kuat dan pasar potensial yang luas. Oleh karenanya, mereka punya tanggung jawab untuk membantu perusahaan membangun perusahaan yang sukses.

Meski terlihat jelas perbedaan antara investor malaikat dan venture capitalist, keduanya tetap akan meminta perusahaan Anda melampirkan laporan keuangan sebelum memutuskan untuk memberi suntikan dana. Mengapa calon investor membutuhkan laporan keuangan perusahaan?

Baca Juga: Cara Membuat Perusahaan, dari Persyaratan hingga Tahapannya


Manfaat Laporan Keuangan bagi Investor

apa-perbedaan-antara-investor-malaikat-dengan-venture-capitalist-(5)

Ada banyak sekali pertimbangan yang dipikirkan oleh investor dalam memberikan dana investasi. Hal ini pun berlaku pada investor malaikat dan venture capitalist. Namun, di antara banyaknya pertimbangan, aspek keuangan sering kali dianggap sebagai indikator utama. Pasalnya, kondisi keuangan perusahaan dapat mencerminkan performanya secara keseluruhan.

Untuk lebih jelasnya, mari simak penjelasan mengenai manfaat laporan keuangan bagi calon investor dalam poin-poin di bawah ini:

1. Untuk evaluasi performa bisnis

Dari laporan keuangan, calon investor dapat mengevaluasi performa bisnis sebuah perusahaan, apakah memang potensial atau justru akan merugi. Bukan hanya itu, laporan keuangan juga dapat membantu investor menganalisis potensi perkembangan perusahaan di masa mendatang.

2. Memantau arus kas bisnis

Arus kas sangat penting dalam dunia bisnis. Ini merupakan indikator termudah untuk mengukur apakah kondisi finansial perusahaan sehat atau tidak. Nah, informasi ini pun bisa didapat dari laporan keuangan. Sebab, umumnya laporan keuangan yang disetorkan kepada investor juga mencakup laporan arus kas.

Untuk memastikan kelancaran arus kas, pastikan kewajiban pembayaran berjalan lancar, baik transfer uang untuk membayar vendor maupun payroll karyawan. Kebutuhan satu ini bisa terpenuhi selama menggunakan sistem pembayaran mumpuni seperti Midtrans, yang menyediakan layanan Payouts. Dengan layanan Payouts ini, Anda dapat memenuhi berbagai kebutuhan pengiriman dan pencairan dana, baik ke satu atau banyak akun sekaligus.

3. Mempelajari potensi penjualan

Dengan mencermati laporan keuangan, calon investor dapat mempelajari potensi penjualan perusahaan. Poin ini bisa dipelajari dari laporan laba rugi perusahaan.

Investor tentu menginginkan dana investasi yang mereka berikan bisa kembali dalam waktu singkat. Mempelajari potensi penjualan perusahaan akan membantu mereka memperkirakan kapan dana tersebut kembali. Para investor cenderung enggan menyuntikkan dana pada perusahaan dengan tingkat penjualan rendah meski sebenarnya produk atau layanan yang ditawarkan punya potensi.

4. Mengetahui jumlah laba bersih

Seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya, laporan keuangan yang ditunjukkan kepada calon investor juga menyertakan laporan laba rugi. Dari laporan laba rugi inilah calon investor bisa mengetahui detail tentang laba bersih.

Laba bersih adalah sisa uang yang dimiliki oleh perusahaan setelah memenuhi seluruh kewajiban (baik berupa utang maupun beban). Calon investor biasanya melakukan pengecekan pada periode waktu yang berbeda untuk mendapat gambaran yang lebih akurat.

5. Mengetahui margin keuntungan

Laba bersih saja tidak akan cukup meyakinkan di mata calon investor. Mereka juga akan memeriksa margin keuntungan, yakni sebuah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Penting untuk diingat, margin berbeda dari laba bersih yang merupakan keuntungan perusahaan setelah dikurangi biaya produksi.

Margin keuntungan adalah indikator yang menunjukkan apakah suatu perusahaan bisa menghasilkan keuntungan, bukan hanya memiliki tingkat penjualan tinggi saja.

apa-perbedaan-antara-investor-malaikat-dengan-venture-capitalist-(3)

6. Mengetahui jumlah utang bisnis

Penting bagi seorang calon investor untuk mengetahui jumlah utang bisnis. Informasi mengenai utang perusahaan bisa dilihat dari neraca keuangan perusahaan.

Dengan mempelajari jumlah utang bisnis, calon investor bisa mengukur kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban utang mereka. Wajar jika sebuah perusahaan memiliki utang, dengan catatan, kewajiban tersebut bisa segera dipenuhi.

7. Analisis perputaran piutang bisnis

Selain utang, laporan keuangan perusahaan juga akan membantu calon investor dalam menganalisis perputaran piutang bisnis. Dari perputaran piutang, calon investor bisa mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola penjualan, apakah mereka mampu melacak dan menagih pembayaran yang tertunda dari pelanggannya.

Calon investor cenderung enggan bekerja sama dengan perusahaan yang tidak mengelola piutang bisnisnya secara teratur. Sebab, hal ini bisa berdampak pada pemasukan perusahaan. Apabila perusahaan tidak bisa menagih pembayaran kepada pelanggan, otomatis tidak ada pemasukan dan keuntungan pun berkurang.

Dari analisis perputaran piutang, calon investor pun bisa mengetahui status stabilitas pelanggan. Perusahaan dengan perputaran piutang yang tersendat dikhawatirkan memiliki pelanggan dengan tingkat stabilitas rendah mengingat mereka tidak bisa memenuhi kewajibannya tepat waktu.

8. Analisis BEP

BEP atau Break Even Point adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut jumlah pendapatan yang harus dicapai agar perusahaan bisa memenuhi biaya produksi selama periode tertentu.

Di mata calon investor, BEP dapat membantu mereka untuk memahami apa saja yang dibutuhkan oleh perusahaan hingga bisa mencapai profitabilitas. Dari situ, mereka dapat mengukur kapan dana investasi akan kembali dan mendatangkan untung.

9. Mengetahui biaya akuisisi pelanggan

Biaya akuisisi pelanggan atau customer acquisition cost menunjukkan berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan pelanggan baru.

Bagi calon investor, biaya ini sangat penting. Pasalnya, selalu ada kemungkinan bahwa produk dengan biaya produksi minim sebenarnya tidaklah memungkinkan jika perusahaan tidak bisa menjualnya kepada konsumen.

Informasi ini biasanya digunakan calon investor untuk mengukur tingkat persaingan perusahaan, apakah mereka memiliki keunggulan kompetitif yang kuat atau justru kalah dalam kompetisi karena butuh biaya akuisisi pelanggan yang besar.

10. Mempertimbangkan kelanjutan investasi

Terakhir, calon investor membutuhkan laporan keuangan sebagai pertimbangan utama dalam menentukan kelanjutan investasi. Perusahaan dengan kondisi finansial yang sehat akan membuat calon investor tertarik dan lebih mudah memberi pendanaan.

Jika investasi sudah berjalan, laporan keuangan pun bisa menjadi semacam laporan pertanggungjawaban yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola dana. Dengan berbekal informasi tersebut, investor dapat memutuskan akan melanjutkan pendanaan atau justru mengakhiri kerja sama.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Investor dan Peranannya dalam Perkembangan Bisnis


Demikian ulasan mengenai perbedaan antara investor malaikat dengan venture capitalist. Cara termudah untuk membedakan keduanya adalah dengan melihat waktu pemberian dana. Investor malaikat biasanya memberi pendanaan pada tahap awal tumbuhnya perusahaan, sementara venture capitalist hadir pada tahap selanjutnya.

Terlepas dari perbedaan tersebut, baik investor malaikat maupun venture capitalist membutuhkan laporan keuangan. Dari laporan keuangan, mereka bisa menimbang apakah perusahaan berhak menerima dana atau tidak.

Oleh karenanya, para pelaku bisnis perlu memiliki laporan keuangan yang rapi dan selalu up-to-date. Hal ini bukanlah kendala jika selama ini Anda telah menggunakan Midtrans sebagai sistem pembayaran bisnis. Tak hanya bisa menerima banyak pembayaran online dan offline melalui satu pintu, Midtrans juga menyediakan fitur Dashboard yang memungkinkan pengguna untuk dapat mengakses setiap transaksi. Seluruh transaksi pun tercatat secara otomatis sehingga akan memudahkan penyusunan laporan keuangan untuk menarik investor.

Midtrans juga menghadirkan Payouts, sebuah solusi yang akan memudahkan Anda dalam pengiriman serta pencairan dana. Tertarik untuk mulai menerapkan solusi ini? Klik di sini untuk mendaftar!

payment-gateway-indonesia-(testimony)

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail