Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
02 Dec

Bagaimana Cara Kerja Investor dalam Mengembangkan Bisnis?

Kristal Pancarwengi

by Kristal Pancarwengi

view7079Views

Tren investasi dalam bisnis membuat banyak orang tertarik untuk ikut mendapatkan investor bagi bisnisnya. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat di Indonesia ada kenaikan jumlah investor muda di bawah usia 25 tahun dalam tiga tahun terakhir. Bahkan, jumlah investor yang berusia di bawah 40 tahun hampir mendominasi jumlah seluruh investor di pasar modal, yakni mencapai 70%!

Dengan tambahan 2.219.712 orang investor per 31 Agustus 2021, kini jumlah total investor di Indonesia mencapai 6.100.525 orang. Dengan investor sebanyak itu, kemungkinan kesuksesan bisnis di Indonesia pun bisa makin meningkat, termasuk bisnis Anda saat ini. Memangnya, bagaimana cara kerja investor?


Apa Itu Investor?

cara-kerja-investor-(2)

Sebelum membahas lebih jauh tentang cara kerja investor, sudahkah Anda mengenali siapa itu investor?

Investor adalah pihak yang melakukan investasi, bisa merupakan seorang individu, sekelompok orang, maupun perusahaan yang berinvestasi. Investasi sendiri adalah aktivitas penanaman sejumlah modal pada sebuah bisnis, dengan harapan mendapatkan keuntungan atau imbal hasil yang lebih besar.

Maka dari itu, cara kerja investor tak akan sembarangan memilih tempat untuk ditanami modal. Investor hanya akan mau berinvestasi di tempat yang menjanjikan, jelas, dan memang berpotensi untung besar. Oleh sebab itu, jika Anda ingin mendapatkan calon investor bagi bisnis Anda, persiapkan terlebih dahulu agar bisnis Anda cukup layak untuk mendapat perhatian investor.

Saat mencari investor untuk pendanaan bisnis, terutama bisnis startup, sebaiknya carilah venture capital atau angel investor. Umumnya, venture capital akan membiayai perusahaan yang sedang bertumbuh serta memiliki potensi besar untuk sukses di masa depan. Sementara itu, angel investor adalah orang kaya yang memberikan suntikan dana untuk perusahaan startup dengan sistem bagi hasil.

Baca juga: 5 Venture Capital Yang Paling Aktif di Indonesia


Seperti Apa Cara Kerja Investor dalam Mengembangkan Bisnis?

cara-kerja-investor

Sederhananya, investor memiliki peran pada segi pendanaan supaya bisnis bisa berkembang. Investor hanya bertugas untuk menanamkan modal, selebihnya adalah kewajiban Anda sebagai pemilik bisnis untuk memanfaatkan modal tersebut agar segera mendapat imbal hasil. Supaya lebih jelas, berikut ini adalah rangkuman dari cara kerja investor untuk mengembangkan bisnis.

1. Mempelajari proposal dari perusahaan yang mengajukan pendanaan

Tahap awal dari cara kerja investor adalah mempelajari proposal yang Anda ajukan. Mereka akan melakukan review, menimbang, lalu memutuskan apakah proposal Anda layak untuk direalisasikan atau tidak.

2. Menganalisis laporan keuangan bisnis yang akan didanai 

Cara kerja investor yang berikutnya adalah menganalisis laporan keuangan bisnis Anda. Untuk menanamkan modal, investor harus menganalisis kondisi kesehatan keuangan dan menganalisis aliran transfer uang bisnis Anda. Hal ini dilakukan untuk menghindari bisnis yang terindikasi melakukan money laundering atau aktivitas finansial ilegal lainnya.

Baca juga: Bagaimana Mencegah Penipu atau Fraudster di Toko Online Anda

3. Memilih bisnis yang didanai

Berikutnya, investor akan memilih bisnis mana yang akan ia danai. Jika bisnis Anda terpilih, investor akan menanamkan modal di perusahaan Anda dengan berlandaskan perjanjian kesepakatan bermaterai.

4. Menerima bagi hasil dari bisnis yang telah didanai

Cara kerja investor setelah penanaman modal adalah menerima bagi hasil dari bisnis yang sudah didanai. Artinya, Anda harus bisa segera mengembalikan modal sesuai perjanjian yang dibuat. Bagi hasil ini merupakan hak dari investor dan kewajiban bagi Anda selaku pihak yang didanai.


3 Metode Bagi Hasil untuk Investor

Saat pembagian hasil untuk investor, ada tiga metode yang bisa Anda gunakan, yakni revenue sharing, profit sharing, dan gross profit sharing.

1. Revenue sharing

Revenue sharing adalah pendapatan yang biasanya diberlakukan dalam sistem perbankan syariah. Cara menghitungnya adalah dengan menjumlahkan seluruh pendapatan pengelolaan, tapi belum dikurangi dengan biaya komisi dan operasional.

2. Profit sharing

Sementara itu, profit sharing adalah jenis bagi hasil yang keuntungannya berasal dari pendapatan dikurangi dengan biaya operasional. Dengan kata lain, hasil yang diperoleh dari profit sharing ini adalah laba bersih.

3. Gross profit sharing

Sebaliknya, gross profit sharing adalah jenis bagi hasil laba kotor. Artinya, penghitungan laba belum dikurangi dengan biaya-biaya lain, seperti pajak, administrasi, dan sebagainya. Hasil keuntungan yang diperoleh dari pendapatan akan dikurangi dengan HPP atau harga pokok penjualan produk.

Baca juga: 6 Faktor untuk Menentukan Harga Produk yang Dijual Secara Online


Bagi Anda yang kini tengah mencari investor untuk mendanai bisnis, perhatikan detail mengenai keuangan bisnis Anda kembali. Sebab, aspek keuangan sangat memengaruhi keputusan investor, apakah ia akan mendanai bisnis Anda atau tidak. Cara kerja investor sangat ringkas sehingga Anda pun harus bisa memenangkan kepercayaan investor dan menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan bisnis Anda dalam kondisi yang baik.

Agar keuangan bisnis Anda dapat terkelola dengan lebih optimal, gunakan payment gateway terbaik Indonesia, Midtrans, yang memberi kemudahan dalam pencatatan transaksi secara otomatis sehingga Anda tidak perlu lagi mengecek dan menuliskannya secara manual.

Payment gateway Midtrans bisa menerima online payment, pembayaran langsung di toko, hingga transfer ke seluruh bank bermitra dengan lebih mudah. Pencatatan keuangan Anda pun jadi lebih tertata, sehingga meningkatkan peluang untuk dilirik calon investor. Tunggu apa lagi? Yuk, pakai Midtrans sekarang juga!

payment-gateway-indonesia-(testimony)

 

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail