Memaksimalkan Fitur Follow Button pada Google Bisnisku Anda
Mungkin Anda sudah tidak asing dengan hasil pencarian lengkap yang muncul ketik...
Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniDalam menjalankan sebuah startup, kendala terbesar adalah pendanaan atau modal, begitu juga yang terjadi di Indonesia. Tak jarang startup Indonesia yang justru berusaha menarik investor dari luar negeri untuk mendapatkan suntikan dana guna mengembangkan bisnis mereka. Berbicara mengenai dunia pendanaan di Indonesia, sebenarnya banyak Venture Capital yang aktif memberikan pendanaan bagi startup. Hanya karena kurang terdengar gaungnya saja, perusahaan-perusahaan tersebut seakan hilang dari peredaran. Berikut ini adalah beberapa Venture Capital di Indonesia yang sering terlibat dengan investasi startup.
Mungkin bisa dibilang Venture Capital yang satu ini merupakan perusahaan yang paling sering terlibat pendanaan startup besar di Indonesia. East Venture yang didirikan oleh Batara Eto, Willson Cuaca, dan Chandra Tjan ini sering menanamkan modal mereka ke berbagai jenis startup. Tercatat, ada Tokopedia, AppsFoundry, BerryKitchen, Berrybenka, Traveloka, hingga Bilna. Masih banyak lagi startup yang didanai oleh East Venture dengan besaran $100.000 - $21 juta.
Didirikan oleh Andi S Boediman dan Edward Ismawan Chamdani, pendanaan Ideosource lebih fokus pada sektor media dan e-commerce. Beberapa startup seperti eEvent, Female Daily Network, Orori, TouchTen, Saqina, hingga Kark sempat mendapatkan pendanaan dari Venture Capital ini. Tahapan pendanaan dari Ideosource lebih mengutamakan seed dan seri A.
Anda mungkin sering mendengar nama Emtek Group di dunia pendanaan Indonesia. Bernama resmi PT. Elang Mahkota Teknologi, Emtek jadi induk dari beberapa stasiun TV nasional antara lain: SCTV, Indosiar, dan O Channel. Di samping media, Emtek juga sering memberikan pendanaan ke beberapa startup mulai dari Bukalapak, Bobobobo, hingga Kudo.
Venture Capital yang satu ini selalu fokus terhadap startup internet dan mobile di enam negara besar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Adalah Takeshi Ebihara yang jadi investor besar dalam Venture Capital ini. Kiprah Takeshi sendiri tidak boleh dianggap remeh. Dia pernah bekerja di Batavia Incubator, GMO Venture Partners, hingga Fortune Institute sebelum akhirnya membuat Venture Capitalnya sendiri. Beberapa investasi terkenal yang dilakukan oleh Rebright Partners antara lain aplikasi pemesanan restoran Qraved, situs perbandingan produk keuangan Aturduit, hingga perusahaan teknologi periklanan Adskom.
GREE tergolong cukup baru untuk masuk di pasaran Indonesia. Meski demikian, perusahaan Venture Capital asal Jepang yang dimotori oleh Yusuke Amano, Tatsuo Tsutsumi, dan Naoki Aoyagi ini sudah banyak menanamkan modal mereka ke beberapa startup di Indonesia, mulai dari Bukalapak, Berrybenka, hingga Urbanindo. Tak hanya menanamkan modal saja, beberapa perusahaan dari GREE juga membuka layanan mereka di Indonesia, antara lain Luxola (perusahaan kosmetik asal Singapura) hingga PriceArea (situs pembanding harga).
Itulah beberapa perusahaan Venture Capital yang ada di Indonesia. Sudah terlihat bahwa perkembangan startup di Indonesia saat ini semakin pesat saja. Pendanaan saat ini tak hanya fokus terhadap keuangan pribadi atau pinjaman dari bank saja. Lalu, masihkah Anda ragu untuk dapatkan pendanaan demi kembangkan perusahaan Anda jadi lebih baik?
Sumber: Tech In Asia, Enhance Comlab Indonesia, Maxmonroe