We have made a minor adjustment to the Privacy Notice which will go into effect on 30 May 2024. . Click here to review!
See hereDalam sebuah bisnis, setiap transaksi dan laporan keuangan harus dicatat dengan rinci dan cermat. Dari berbagai komponen penting dalam laporan keuangan, profit margin adalah salah satu yang tidak boleh dilupakan.
Profit margin menjadi elemen penting dalam proses audit keuangan dan operasional perusahaan. Apa pengertian, fungsi, dan bagaimana cara menghitung profit margin ini? Simak ulasannya berikut!
Baca juga: 4 Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Ada banyak pengertian dari profit margin. Namun, secara umum, pengertian dari profit margin adalah perhitungan profitabilitas atau keuntungan yang didapatkan melalui metode perhitungan perbandingan laba di luar bunga maupun pajak dengan nilai penjualan.
Hal ini bisa digambarkan secara sederhana. Misalnya, sebuah bisnis memiliki profit margin sebesar 20%. Itu artinya perusahaan atau bisnis tersebut memiliki pendapatan sebesar Rp2.000 pada tiap Rp10.000 pendapatan yang diperoleh dari penjualan.
Baca juga: 3 Hal Penting Sebelum Membangun Bisnis, Sudah Disiapkan?
Menghitung profit margin dalam bisnis menjadi hal penting dan sebisa mungkin harus dilakukan perusahaan. Perhitunganprofit margin adalah acuan yang digunakan secara luas di berbagai perusahaan, baik skala besar maupun menengah, untuk memaksimalkan keuntungan. Berikut alasan mengapa profit margin untuk bisnis menjadi hal yang penting:
Baca juga: 7 Cara Jualan Online di Whatsapp Ini Akan Buat Usaha AndaLaris
Dalam komponen margin bisnis, terdapat beberapa jenis profit margin yang perlu diketahui. Selama ini, ada dua jenis yang sering digunakan sebagai acuan dalam menghitung perolehan laba. Dua jenis profit margin tersebut adalah sebagai berikut:
Jenis yang pertama adalah margin laba bersih atau sering disebut juga dengan net profit margin. Profit ini adalah rasio perhitungan laba dalam menilai persentase keuntungan secara bersih setelah dikurangi pajak pendapatan dari hasil penjualan yang dilakukan selama kurun waktu tertentu.
Keberadaan margin laba bersih ini bisa dijadikan acuan untuk mengukur perusahaan Anda dengan perusahaan lain dalam bidang industri serupa maupun industri berbeda, khususnya dalam menghitung keuntungan. Jika margin laba bersih ini tinggi, maka artinya semakin baik pula operasional perusahaan. Adapun rumus untuk menghitung margin laba bersih ini adalah:
Margin Laba Bersih = Laba Bersih dari Perhitungan Setelah Pajak : Penjualan
Jenis kedua dari profit margin adalah margin laba kotor. Dalam dunia industri dan perusahaan, jenis ini dikenal pula dengan gross profit margin. Secara umum, dapat diartikan sebagai rasio laba dalam melihat persentase keuntungan atau laba kotor dari pendapatan penjualan periode tertentu.
Hasil dari laba kotor ini dipengaruhi dari laporan pada arus kas. Besaran laba tersebut diperoleh perusahaan melalui pertimbangan biaya yang sudah digunakan dalam proses produksi barang atau jasa. Adanya margin laba kotor bisa dijadikan acuan dalam proses audit operasional.
Baca juga: Cash Payment Journal adalah Laporan Penting untuk Bisnis, Ini Alasannya
Setelah Anda mengetahui elemen penting dalam profit margin dan pengertiannya, maka Anda perlu ketahui pula cara menghitung yang benar agar mendapatkan laporan keuangan yang baik. Cara menghitung profit margin adalah sebagai berikut:
Contoh:
Perusahaan Adi Makmur dan perusahaan Mitra Jaya memiliki masing-masing profit margin sebesar 15% dan 12%. Kedua perusahaan itu menerima pendapatan bersih sebesar 150.000. Maka, laba bersih dari tiap perusahaan adalah?
Jawab:
Profit margin = Laba / Pendapatan Bersih
Laba Bersih = Margin Bersih * Pendapatan
Perhitungan:
Perusahaan Adi Makmur: 15% x 150.000 = 22.500
Perusahaan Mitra Jaya: 12% x 150.000 = 18.000
Dari ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa profit margin adalah bagian tak terpisahkan dari kegiatan akuntansi perusahaan. Itulah mengapa sebagai pebisnis, penting pula bagi Anda untuk mengetahui persamaan dasar akuntansisederhana di atas. Semoga bermanfaat!