Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disini3 Hal Penting Sebelum Membangun Bisnis, Sudah Disiapkan? - Membangun bisnis yang sukses dan berkelanjutan mungkin jadi impian semua pemilik usaha. Namun, tentu tidak mudah menjalaninya. Seperti diketahui, ada banyak hal yang harus disiapkan dalam membangun bisnis, salah satunya adalah perencanaan keuangan yang matang. Tanpa perencanaan keuangan yang tepat, maka bukan tak mungkin bisnis yang dijalani akan mengalami kegagalan.
Perencanaan keuangan dalam menjalankan usaha harus komprehensif agar bermanfaat untuk kesuksesan usaha itu sendiri, dan dapat membantu keseluruhan komponen perusahaan dalam mengambil keputusan usaha bersama.
Financial Educator dan Perencana Keuangan Lifepal.co.id, Aulia Akbar, CFP®, AEPP® saat berbincang dalam Instagram Live bersama Midtrans mengungkapkan, seorang pengusaha harus punya manajemen keuangan yang baik dan kepemilikan proteksi keuangan yang ideal bagi seorang pebisnis, bukan seorang karyawan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus disiapkan setiap pelaku usaha dalam membangun bisnis:
Bagi pemilik usaha, wajib bagi Anda memiliki dana darurat yang memadai. Sebab, penghasilan Anda sebagai pelaku usaha tidak tetap.
Dana darurat merupakan uang simpanan yang harus disiapkan untuk mengantisipasi pengeluaran mendadak karena berbagai risiko. Dana darurat tersebut idealnya dimanfaatkan untuk mengatasi masa-masa krisis finansial.
Nah, untuk Anda yang baru membangun bisnis atau pebisnis pemula, Akbar mengimbau untuk menyiapkan dana darurat setara 2 tahun pengeluaran.
“Emergency fund harus aman. Berbeda dengan karyawan di mana harus menyiapkan 6 kali pengeluaran bulanan, kalau pebisnis amannya 2 tahun pengeluaran. Hal ini berkaca pada fenomena Covid-19, karena itu harus menyediakan dana darurat 2 tahun pengeluaran pribadi,” jelas Akbar.
Nah, untuk memudahkan Anda mengetahui besaran ideal dana darurat untuk pemilik usaha, ada beberapa faktor penentu.
Apabila jumlah tanggungan, seperti anak atau anggota keluarga lainnya cukup banyak, maka Anda membutuhkan dana darurat dalam jumlah yang banyak pula. Bisa dibilang, semakin banyaknya jumlah tanggungan akan menambah besaran pengeluaran.
Sadarkah Anda, risiko usaha adalah sesuatu yang bisa terhindarkan. Risiko dalam bisnis pun ada banyak contohnya. Akbar menuturkan, salah satunya adalah sulit menjual barang dagangan mereka.
"Salah satu contohnya, semua pemilik toko di Ubud merasa tertekan karena susah untuk jualan, sampai 3 bulan tidak ada barang yang terjual,” ungkapnya.
Risiko seperti ini tentu harus Anda pikirkan agar solusinya segera tercapai. Sebagai contoh, pemilik bisnis bisa mencoba untuk berjualan secara online dan menjangkay para pelanggan lewat internet, website, atau media sosial.
Sama halnya dengan jumlah tanggungan, jumlah aset yang dimiliki juga memengaruhi besaran dana darurat yang harus disiapkan.
Jumlah aset yang dimaksud adalah rumah atau mobil yang dikenakan pajak di setiap tahunnya. Semakin banyak jumlah aset yang dimiliki, maka akan semakin besar dana darurat yang dibutuhkan.
Berapa banyak jumlah utang yang dimiliki akan menentukan berapa besar dana darurat yang harus dikumpulkan. Itulah sebabnya mengapa Anda wajib mencatat setiap utang yang dimiliki, dan berapa rasionya jika dibandingkan dengan aset Anda.
Tanpa jaminan kesehatan berupa asuransi kesehatan atau BPJS kesehatan yang saling melengkapi, Anda harus membayar biaya yang sangat mahal untuk setiap pengobatan dan perawatan medis yang dijalani. Anda bisa memiliki jaminan kesehatan dengan premi asuransi yang disesuaikan kondisi masing-masing.
Bila Anda sama sekali belum memiliki asuransi dan hanya punya budget terbatas untuk membayar jaminan kesehatan, Anda bisa mempertimbangkan membeli asuransi rawat inap terlebih dahulu. Sementara itu, bila harus menjalani proses rawat jalan, maka Anda bisa memanfaatkan BPJS Kesehatan.
Tak hanya melengkapi diri dengan jaminan kesehatan, Anda sebagai pencari nafkah utama juga harus memiliki asuransi jiwa untuk melindungi keluarga.
Setelah memiliki proteksi diri dan keluarga dengan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, maka sebaiknya alokasikan dana untuk membeli asuransi bisnis.
“Anda bisa melengkapi usaha yang dijalani dengan asuransi bisnis berupa asuransi properti untuk memproteksi ruko atau tempat usaha, dan asuransi mobil untuk kendaraan operasional dengan menyisihkan Rp2 juta per tahun,” imbuh Akbar.
Selain memiliki perencanaan keuangan yang baik, Natalia Affandy, Partner Growth Midtrans mengungkapkan tips menghadapi tantangan bisnis yang beragam. Di era seperti sekarang ini, penting disadari bahwa membuat bisnis yang sustainable atau bisnis yang bertahan lama bukanlah perkara mudah.
Tentu, para pemilik bisnis perlu membuat produk dan jasa yang ditawarkan kepada pelanggan, yang memiliki unique selling point dibandingkan kompetitor. Memanfaatkan teknologi digital di era kini juga jadi hal krusial yang tak boleh luput.
Lebih lanjut, dia juga menyarankan setiap pelaku usaha baru memanfaatkan peluang dari transformasi yang ada.
“Tren belanja customer kini berubah, dari yang offline kini mulai go digital dengan memaksimalkan pemakaian social media, ecommerce, dan sebagainya. Untuk itu, Anda harus memanfaatkan betul tantangan ini,” katanya.
Jangan lupa, salah satu teknologi digital yang bisa Anda manfaatkan ialah payment gateway Midtrans. Dengan Midtrans, Anda bisa menerima pembayaran dari mana pun dan mengirim dana ke siapa pun dengan lebih praktis.
Efisiensi ini tentu akan semakin mendukung Anda untuk membangun bisnis yang berkelanjutan! Klik di sini untuk tahu lebih soal Midtrans dan bagaimana layanan gerbang pembayaran ini akan bermanfaat untuk bisnis Anda!
Sumber artikel:
Artikel ini dibuat oleh Financial Educator dan Perencana Keuangan Lifepal.co.id, Aulia Akbar, CFP®, AEPP®.