We have made a minor adjustment to the Privacy Notice which will go into effect on 30 May 2024. . Click here to review!
See hereAnda pasti sudah familier dengan istilah CEO, bukan? CEO singkatan dari Chief Executive Officer. Sosoknya sering diasosiasikan dengan seseorang yang penuh wibawa, berkharisma, dan pintar dalam berbisnis. Pekerjaan sehari-harinya terkesan sangat berat karena harus mengatur banyak hal. Namun, apa sebenarnya tugas CEO itu? Mari simak penjelasannya di bawah ini!
Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, CEO singkatan dari Chief Executive Officer, atau jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti “pejabat tertinggi eksklusif”. Secara singkat, CEO adalah posisi tertinggi dalam tampuk kepemimpinan perusahaan. Tugas utamanya adalah menjalankan perusahaan dan memastikannya tetap beroperasi.
Apabila sebuah perusahaan mampu berkembang sampai sukses besar, berarti dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki CEO yang hebat dan berbakat. Tugas CEO memegang kendali atas semua area bisnis perusahaan, sehingga orang yang menempati posisi CEO haruslah sosok yang berkompeten dan tahu cara mengatur perusahaan.
Selain itu, seorang CEO juga harus punya kemampuan berpikir yang tanggap. Semua keputusan manajerial perusahaan ada di tangan CEO sehingga ia harus dapat memutuskan solusi terbaik untuk perusahaan. Otomatis, CEO harus bisa membaca peluang dan manajemen risiko sebagai dasar pengambilan keputusan.
Tidak terbatas sampai di situ saja, tugas CEO yang selanjutnya adalah menjaga relasi baik antara semua elemen perusahaan, mulai dari relasi dengan founder, owner, hingga karyawan-karyawan perusahaan. Maka dari itu, seorang CEO juga harus bersifat fleksibel, mampu menempatkan diri, berempati, dan bisa mengayomi sekaligus tegas ketika memimpin.
Posisi CEO berada dalam struktur tertinggi perusahaan bukanlah tanpa alasan. Peran seorang CEO bagi perusahaan sangatlah kompleks dan mencakup seluruh area manajerial perusahaan. Berikut ini adalah deskripsi dari peran seorang CEO.
CEO adalah orang pertama yang maju untuk mewakili perusahaan. Nama baik sebuah perusahaan biasanya diikuti dengan pertanyaan, “Siapa CEO-nya?” Mulai dari rapat, pertemuan dengan klien, pertemuan dengan investor, sponsorship, hingga press release, banyak acara yang akan dihadiri oleh CEO sebagai perwakilan perusahaan.
Ibarat sebuah tubuh, maka CEO adalah kepalanya. Nah, sebagai kepala, seorang CEO harus didukung dengan tangan, kaki, dan badan yang lengkap untuk menjalankan perusahaan. Oleh sebab itu, ia perlu membangun sebuah tim kerja yang terstruktur dengan pembagian job desc masing-masing yang sistematis.
Ketika tim kerjanya sudah terbentuk, CEO harus melanjutkan perannya sebagai otak perusahaan dan mengatur semua anggota tim kerjanya agar bekerja sesuai bagian masing-masing.
Peran CEO yang berikutnya adalah membuat rancangan bisnis atau business plan. Rancangan bisnis berfungsi sebagai blueprint kinerja perusahaan sekaligus target yang ingin dicapai di masa depan. Pada umumnya, rancangan bisnis dibuat saat awal perusahaan dibangun atau awal periode kerja. Saat awal pendirian perusahaan, rancangan bisnis dikerjakan oleh founder.
Di samping tugas pembuatan rancangan bisnis, seorang CEO juga bertanggung jawab untuk tugas penyusunan anggaran bisnis. CEO harus paham betul kondisi keuangan perusahaan untuk diatur dalam anggaran. Mulai dari modal awal, jumlah pendapatan, jumlah belanja, utang, dan lain-lain, semuanya harus bisa diatur dengan baik dan disusun dalam sebuah anggaran yang rapi. Untuk tugas ini, CEO juga bisa bekerja sama dengan founder maupun owner perusahaan.
Baca juga: Strategi Menentukan Budget Pemasaran yang Tepat
Seperti yang sudah disebutkan pada awal pembahasan, CEO singkatan dari Chief Executive Officer, atau pejabat tertinggi perusahaan yang memegang kendali atas manajemen bisnis perusahaan. Artinya, CEO tidak sama dengan founder. Founder adalah seseorang yang mendirikan perusahaan mulai dari awal. Jadi, founder ada sebelum CEO.
Founder adalah orang pertama perusahaan yang mencarikan ide dan modal awal untuk membangun bisnis mulai dari nol. Founder juga membuat visi dan misi perusahaan untuk ditaati oleh semua karyawan, termasuk CEO. Ketika ada lebih dari satu pendiri perusahaan, maka pihak lain yang turut membantu disebut dengan co-founder.
Penentuan founder dan co-founder tergantung pada keputusan masing-masing pihak apabila perannya sama-sama besar bagi pendirian perusahaan. Bisa juga founder-nya adalah pihak yang mencetuskan ide bisnis, sedangkan co-founder-nya adalah pihak yang mencarikan modal. Bisa juga pihak yang bermitra dengan pendiri akhirnya dijadikan sebagai co-founder.
Contoh founder dan co-founder yang paling terkenal adalah Mark Zuckerberg dan kawan-kawannya, para pendiri Facebook atau yang sekarang disebut Meta. Mark Zuckerberg berperan sebagai founder, sedangkan Dustin Moskovitz, Eduardo Saverin, dan Chris Hughes adalah co-founder yang masing-masing memegang sekian persen saham perusahaan dan membantu Mark mendirikan Facebook.
Baca juga: Tips Menggunakan Facebook untuk Berjualan Online
Selain founder, ada pula istilah lain yang juga amat populer dalam dunia bisnis, yakni owner. Banyak orang yang masih belum tahu letak perbedaan founder dan owner. Secara singkat, founder adalah pendiri, sedangkan owner adalah pemilik.
Founder adalah orang yang mendirikan perusahaan dari awal, menyusun visi misi, membuat rancangan bisnis, dan menyiapkan modal awal. Sementara itu, owner atau pemilik adalah orang yang memiliki hak eksklusif untuk menggunakan, memiliki, mengambil manfaat, mentransfer, dan membuat properti atau aset.
Apabila dalam suatu perusahaan ada pihak tertentu yang paling banyak memperoleh keuntungan, maka bisa dipastikan bahwa ia adalah owner. Namun, seorang owner memperoleh keuntungan tersebut bukan dari hasil kerja payahnya untuk perusahaan, melainkan dari besaran saham yang ditanamkannya di perusahaan.
Pada awal pendirian perusahaan, founder-lah pihak yang merintis dan membiayai modal awal pembangunan. Pada saat itu, statusnya merangkap sebagai owner karena ia yang mendapat sebagian besar keuntungan perusahaan. Namun, jika seiring waktu founder memutuskan untuk menjual sahamnya, maka status owner yang melekat padanya akan lepas dan digantikan oleh orang yang memegang saham terbesar di perusahaan saat itu.
Jadi, seorang owner bisa sekaligus berstatus sebagai founder, tetapi bisa juga benar-benar lain dan terpisah dari founder. Agar Anda lebih mudah mengingatnya, anggaplah founder sebagai pendiri, dan owner sebagai penyedia dana operasional perusahaan. Ingat juga bahwa jika ada pihak yang memegang saham paling besar di sebuah perusahaan, maka ialah owner perusahaan tersebut.
Itulah letak perbedaan antara CEO, founder, dan owner. Masing-masing punya peran dan tugas yang berbeda. Tanggung jawabnya atas perusahaan juga berbeda. Di samping itu, masih ada pihak-pihak lain yang berkecimpung dalam perusahaan, seperti CMO, COO, CTO, dan jabatan C-Level lainnya. Semua jabatan C-Level tersebut dibawahi langsung oleh CEO.
Kembali pada pembahasan mengenai CEO, sudahkah Anda tahu bahwa Indonesia punya tujuh CEO muda yang berbakat dan berprestasi? CEO muda tersebut telah sukses membangun bisnisnya, bahkan hingga ke kancah dunia. Mau tahu lebih banyak? Intip nama dan kisah inspiratif para CEO muda Indonesia berikut ini!
Saat ini, hampir semua orang tahu tentang aplikasi Traveloka, bukan? Aplikasi booking tiket pesawat dan penginapan tersebut didirikan oleh Ferry Unardi, pengusaha muda asal Padang yang sempat mengenyam pendidikan di Harvard Business School untuk jenjang S-2. Traveloka berhasil menjadi perusahaan yang besar karena jerih payah Ferry Unardi sejak tahun 2012.
Pada tahun tersebut, Ferry masih berusia 23 tahun dan baru mulai terjun mempelajari e-ticketing. Ia juga masih berstatus sebagai mahasiswa Harvard. Pada mulanya, Ferry mencoba peruntungan dengan memperjualbelikan tiket pesawat secara online. Kegigihan dan jiwa bisnisnya yang semakin membara akhirnya berhasil membawanya menjadi CEO sekaligus founder Traveloka, aplikasi praktis sebagai solusi mudah ketika bepergian.
Diajeng Lestari adalah salah satu contoh CEO muda wanita Indonesia yang sangat berprestasi. Perusahaan e-commerce miliknya, yaitu Hijup, berhasil menjadi bisnis fesyen muslim terkenal, bahkan hingga ke luar negeri.
Wanita kelahiran tahun 1986 ini awalnya hanya ingin mendorong para wanita muslimah lain seperti dirinya, agar tetap bisa tampil modis meski mengenakan pakaian tertutup yang syar’i. Ide yang sangat menyuarakan keinginan banyak wanita muslimah ini akhirnya berhasil berdiri pada tahun 2011. Saat awal pendirian tersebut, Diajeng hanya bekerja berdua di sebuah ruang kantor berukuran 3x3 meter.
Saat itu, ia berperan sebagai direktur sekaligus office girl, sedangkan rekannya fokus pada pengembangan IT. Seiring waktu berlalu, karyawannya pun bertambah lagi sebanyak dua orang. Berkat kerja kerasnya, Hijup pun tumbuh menjadi startup busana muslimah terbesar di Indonesia hingga suatu hari ia berhasil memperoleh funding karena keberhasilannya mengelola Hijup.
Funding tersebut pun benar-benar dimanfaatkan oleh Diajeng untuk membawa Hijup ke kancah internasional. Saat ini, ia dan suaminya, Achmad Zaky yang merupakan eks-CEO dan founder Bukalapak, terus mengembangkan bisnis e-commerce Hijup ke skala yang lebih tinggi lagi.
Baca juga: Tips Memilih Nama untuk Toko Online Anda
Amanda Susanti Cole adalah sosok di balik kesuksesan aplikasi Sayurbox. Wanita kelahiran Juni 1990 ini berhasil mendirikan sebuah platform digital untuk menjawab keresahan para petani lokal yang kesulitan mendapatkan pelanggan, Pada tahun 2011, Amanda menyelesaikan S-1 di Manchester, Inggris. Ia lalu kembali ke Tanah Air pada tahun 2017 dan memulai langkah besarnya untuk mendirikan Sayurbox.
Saat kembali ke Indonesia, Amanda mengurus kebun milik keluarganya di daerah Sukabumi. Kebun itulah yang menjadi cikal bakal dari Sayurbox. Para petani yang bekerja di sekitar kebun Amanda sering mengeluh karena kesulitan untuk mendistribusikan hasil panen mereka. Amanda lantas berusaha membantu dengan merintis sebuah platform digital yang khusus menjual sayur mayur dan buah-buahan lokal.
Nama Sayurbox pun diambil dari kata “sayur” yang melambangkan hasil panen para petani dan “box” yang berarti kardus. Pasalnya, pengiriman sayur melalui Sayurbox hanya menggunakan kardus agar tidak menjadi tumpukan limbah rumah tangga sehingga jauh lebih ramah lingkungan. Wah, inspiratif sekali, ya!
Bagi Anda para pengusaha pasti sudah tak asing lagi dengan platform pendanaan Modalku. Reynold Wijaya, lulusan University of Michigan dan Harvard Business School, adalah sosok di balik kesuksesan Modalku sebagai aplikasi peminjaman modal yang membantu banyak orang, terutama pelaku bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia. Melalui pinjaman modal yang diberikan, Modalku telah menyokong banyak UMKM di seluruh Indonesia sehingga mampu berkembang.
Pada tahun 2022, Modalku berhasil melakukan ekspansi di Asia Tenggara. Funding societies yang didirikan tahun 2015 oleh Kelvin Teo dan Reynold Wijaya tersebut pun melebarkan sayapnya sehingga mampu membantu pendanaan dan pembayaran B2B untuk UMKM se-Asia Tenggara. Kini, platform pinjaman Modalku telah aktif beroperasi di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam dengan Reynold Wijaya sebagai co-founder dan CEO-nya.
Fransiska P.W. Hadiwidjana, atau lebih dikenal dengan Fransiska Hadiwidjana, adalah sosok perempuan Indonesia berprestasi yang menekuni STEM, bidang yang masih didominasi oleh pria. Perempuan lulusan Institut Teknologi Bandung jurusan IT ini adalah co-founder dan CTO (Chief Technology Officer) dari WomenWorks, platform khusus bagi perempuan yang ingin menggali potensi diri, tetapi belum mampu melakukannya secara maksimal.
Selain itu, Fransiska juga memegang jabatan sebagai founder dan CEO dari Prelo, platform ritel yang menjual barang-barang bekas orisinal di Indonesia yang kini sudah diakuisisi oleh Bukalapak. Perempuan yang kini berusia 33 tahun tersebut juga sempat memegang jabatan sebagai Head of Engineering di Mamikos, platform online untuk mencari penginapan dan kos-kosan di Indonesia. Berkat prestasi dan dedikasinya dalam dunia bisnis, Fransiska berhasil masuk dalam daftar 30 Under 30 Asia versi majalah Forbes. Sangat inspiratif!
Siapa yang tak kenal dengan M. Alfatih Timur? Sosok di balik kesuksesan platform penggalangan dana Kitabisa.com ini telah berhasil menjadi CEO di usia 28 tahun. Pria yang akrab disapa dengan panggilan Timmy ini adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).
Saat masih menjadi mahasiswa, Timmy merupakan aktivis kampus yang fokus pada pengabdian sosial dan masyarakat. Saat itu, ia ingin mendirikan sebuah platform pendanaan crowdfunding agar orang-orang dapat menggalang dana dengan mudah. Orang yang membutuhkan bantuan pun bisa segera mendapatkan donasi di platform tersebut.
Saat ini, Kitabisa.com telah sukses memfasilitasi lebih dari 2.000 penggalangan dana sosial. Mulai dari pembangunan rumah ibadah, beasiswa, biaya medis, bantuan bencana alam, dan sebagainya. Ia pun dinobatkan sebagai Lulusan Terbaik FE UI bidang pengabdian masyarakat dan masuk dalam daftar 30 Under 30 Asia majalah Forbes.
Terakhir, predikat CEO muda Indonesia berprestasi juga dipegang oleh seorang wanita bernama Leonika Sari Njoto Boedioetomo atau lebih akrab dipanggil Leo. Wanita lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya tersebut berhasil mencetuskan dan mendirikan platform donor darah bernama Reblood.
Gagasan atas pendirian platform tersebut berawal dari ketertarikannya di bidang kesehatan saat melihat neneknya menderita diabetes hingga kakinya harus diamputasi. Saat itu, ia pun bercita-cita ingin menjadi mahasiswi kedokteran, tetapi akhirnya ia memutuskan untuk masuk jurusan Sistem Informasi di ITS.
Semasa berkuliah, Leo menyadari bahwa jumlah pendonor di Indonesia sangatlah kurang. Ia sering menerima pesan broadcast yang membutuhkan donor darah. Akhirnya, ia mencetuskan Reblood pada Mei 2015. Dengan adanya Reblood, jumlah pendonor darah kian meningkat pesat dan pesan-pesan broadcast pun berkurang.
Setelah melihat kisah di balik kesuksesan para CEO muda Indonesia, Anda pasti sudah memperoleh gambaran tentang seperti apa karakter seorang CEO itu. Mengingat definisi CEO singkatan dari Chief Executive Officer, seorang CEO dituntut untuk memiliki lima nilai seperti berikut ini.
Nilai pertama yang harus ada pada CEO adalah jiwa kepemimpinan. Seorang CEO adalah pemimpin di perusahaannya. Ia membawahi semua karyawan di timnya. Itulah kenapa ia harus bisa menjaga nama baik perusahaan. Maka dari itu, CEO harus tegas memimpin sekaligus mampu mengayomi.
Sebagai perwakilan perusahaan, CEO memiliki tanggung jawab yang besar. Segala keputusan perusahaan berada di tangan CEO sehingga ia harus tahu mana solusi terbaik bagi semua pihak di perusahaan.
Nilai empati pun harus dimiliki oleh CEO karena ia memegang seluruh area manajemen perusahaan. CEO bertugas sebagai kepala, sedangkan anggota timnya adalah tubuhnya. Sebagai kepala, CEO harus bisa berempati terhadap pihak lainnya, termasuk yang menjadi bawahannya.
Seorang CEO juga harus komunikatif. Perannya yang besar bagi perusahaan menuntutnya untuk bisa menyampaikan segala hal terkait perusahaan dengan baik.
Terakhir, nilai yang harus ada pada CEO adalah kemampuan manajerial yang baik. Jika tidak memiliki nilai ini, bagaimana mungkin ia bisa memimpin sebuah perusahaan? Maka dari itu, CEO bukanlah sekadar jabatan, melainkan tanggung jawab yang besar.
Sudah jelas bahwa CEO singkatan dari Chief Executive Officer, dan Anda pun bisa menjadi salah satu di antaranya dengan memulai bisnis sendiri. Terlebih, kini sudah ada banyak sekali peluang bisnis online yang bisa dicoba. Agar bisnis yang Anda jalankan semakin sukses dan terus berkembang, gunakan payment gateway yang dapat memfasilitasi kebutuhan pelanggan, seperti Midtrans.
Midtrans adalah layanan payment gateway terlengkap yang bisa kirim dan terima dana melalui lebih dari 25 metode online dan offline, sekaligus mengelola semua pembayaran bisnis Anda dengan lebih mudah. Sistem pengelolaan keuangan Midtrans pun sudah otomatis sehingga Anda tak perlu mengoperasikannya secara manual. Terima pembayaran lewat satu kali klik di SMS, chat, atau website? Bisa juga! Praktis, bukan?
Yuk, pakai Midtrans sekarang untuk meningkatkan perkembangan bisnis Anda!