Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
04 May

Cara Memulai Bisnis Online dan Tantangan yang Sering Dihadapi

Yovita

by Yovita

view3281Views

Akhir-akhir ini, semakin banyak yang terjun ke dunia bisnis online. Sebab, model bisnis yang satu ini dinilai memiliki peluang yang besar. Banyak yang mulanya berjualan online sebagai usaha sampingan, namun justru lama-kelamaan mendapat penghasilan besar yang bahkan melampaui gaji dari pekerjaan utama.

Jika dibandingkan dengan model bisnis lainnya, bisnis online memang relatif lebih mudah dikelola dan peluang untungnya pun besar. Meski begitu, bukan berarti model bisnis ini tidak memiliki tantangan apa pun. Bagi Anda yang tertarik, bisa menyimak ulasan mengenai cara memulai bisnis online beserta tantangannya berikut agar peluang untung makin besar!


Pengertian Bisnis Online

Sebenarnya, apa itu bisnis online? Pada dasarnya, model bisnis ini dijalankan melalui perantara internet. Seluruh kegiatan bisnis, mulai dari promosi, transaksi jual-beli, hingga layanan konsumen, semua dilakukan dengan dukungan koneksi internet (online).

Sama seperti model bisnis konvensional, model bisnis yang satu ini juga menawarkan berbagai jenis produk. Ada yang berjualan barang maupun jasa. Jenisnya pun sangat variatif, mulai dari barang kebutuhan sehari-hari, perkakas, otomotif, hingga barang hobi.

Perbedaan utama bisnis online dengan bisnis konvensional terletak pada operasionalnya. Pada bisnis konvensional, operasional memerlukan lahan khusus (biasanya berbentuk toko atau ruko). Namun, operasional bisnis online tidak memerlukan lahan. Sebab, seluruh kegiatan operasional berjalan di dalam jaringan internet. Anda tak harus menyewa lahan atau membeli tempat untuk berjualan.

Dari segi jangkauan konsumen pun cukup berbeda. Pada bisnis offline, jangkauan konsumennya cenderung terbatas. Kebanyakan pelanggannya adalah orang-orang di sekitar yang masih satu daerah. Sedangkan bisnis online, karena didukung oleh jaringan internet, memiliki jangkauan konsumen yang lebih luas. Bahkan ada peluang barang jualan Anda dilirik oleh calon konsumen mancanegara.  

Baca Juga6 Pertanyaan yang Harus Anda Jawab Sebelum Berbisnis eCommerce


Fenomena Meningkatnya Belanja Online

happy-women-from-ordering-products-from-customers-business-owners-who-work-home-white-backg

Hal ini tidak mengherankan sebenarnya karena tren dunia memang sedang mengalami pergeseran. Laporan dari UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) menyebutkan bahwa tingkat konsumsi melalui platform online meningkat hingga 65% sepanjang tahun 2020-2021. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab, namun disinyalir pandemi menjadi faktor utamanya.

Selama masa pandemi dan kebijakan social distancing berlaku, masyarakat memang lebih sering berbelanja online, entah itu melalui e-commerce maupun media sosial. Selain lebih aman dan sesuai aturan, ternyata belanja online pun dinilai lebih praktis. Masyarakat tidak perlu lagi keluar rumah untuk bisa mendapat barang kebutuhan.

Pergeseran tren konsumsi masyarakat ini pun lantas mendorong munculnya lebih banyak bisnis online, baik dari pedagang konvensional yang beralih lapak maupun mereka yang baru merintis bisnis sendiri. Geliat perekonomian di sektor online pun semakin hidup. Bisa dibilang, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai berjualan online.

Baca Juga8 Cara Mencari Ide Produk yang Bisa Dijual Online

Sudah terpikir akan menjalankan bisnis yang seperti apa? Perlu Anda ketahui, model jualan online bisa dilakukan melalui beberapa cara. Apa saja? Untuk mengetahui jawabannya, Anda bisa menyimak poin pembahasan selanjutnya.


Macam-Macam Bisnis Online

Jika melihat media yang digunakan untuk berjualan, bisnis online bisa dibagi menjadi tiga kategori, yaitu website, marketplace, serta media sosial. Apa perbedaan dari masing-masing kategori?

1. Bisnis online di website

Kategori pertama yaitu melalui media website. Bisa dibilang, inilah model jualan online yang paling awal. Sebab, website memang lebih dulu muncul dibanding media sosial, apalagi marketplace.

Pada kategori ini, penjual atau merchant berjualan melalui sebuah website yang mereka kelola. Di sebuah website terdapat etalase dalam format digital yang memudahkan konsumen untuk memilih produk. Biasanya mereka juga memiliki konten lain seperti artikel blog atau promosi.

Transaksi pun dilakukan di dalam website. Biasanya, mereka telah terintegrasi dengan sistem pembayaran khusus. Jadi, pelanggan tidak perlu keluar dari website untuk menyelesaikan transaksi.

Meski tergolong lama, website masih dianggap relevan hingga sekarang. Sebab, berjualan online melalui website bisa memperlihatkan branding yang lebih kuat dan bahkan menawarkan personalisasi customer service.

2. Bisnis online di marketplace

Alternatif bisnis online lainnya adalah marketplace. Kategori yang satu ini sangat cocok untuk pemula. Ini karena pihak marketplace sudah menyediakan semuanya untuk Anda. Mulai dari format etalase toko, customer service, sistem pembayaran, hingga pengiriman barang, semua sudah tersedia. Jika diibaratkan, berjualan di marketplace seperti menyewa lapak di sebuah tempat perbelanjaan.

Cukup dengan membuat akun merchant di marketplace pilihan, Anda bisa langsung berjualan. Bahkan Anda juga bisa menerapkan model bisnis dropship. Lewat dropship, Anda bisa mengambil barang dari merchant lain untuk kemudian dijual kembali.

Sayangnya, sistem bisnis marketplace telah diatur oleh perusahaan penyedianya. Itu artinya, toko online Anda akan serupa dengan toko lain. Belum lagi, persaingannya pun begitu ketat. Untuk satu jenis barang, bisa jadi pesaingnya berjumlah ratusan. Anda harus punya strategi penjualan yang baik agar barang dagangan dilirik oleh calon pembeli.

3. Bisnis online di media sosial

Terakhir ada bisnis online melalui media sosial. Saat pertama kali diperkenalkan, media sosial hadir sebagai platform untuk bersosialisasi lewat jaringan internet. Namun, kini fungsinya sudah banyak berubah. Sekarang, Anda pun bisa berjualan di media sosial.

Media sosial punya cakupan yang sangat luas. Menurut data dari Hootsuite, di Indonesia sendiri, jumlah pengguna Facebook telah mencapai angka 129,9 juta dan Instagram sebanyak 99,15 juta (per Mei 2022). Bahkan Anda juga bisa menawarkan produk pada calon konsumen dari luar negeri.

Cara berjualan di media sosial pun mudah. Manfaatkan feed media sosial sebagai etalase produk. Ada baiknya juga untuk menggunakan akun media sosial khusus bisnis agar lebih mudah dikelola. Transaksi bisa dilakukan melalui DM (direct message).

Namun, berjualan di media sosial pun memiliki kelemahan. Akan sulit untuk tampil beda dari toko online lain karena seluruh akun media sosial punya layout yang sama. Selain itu, media sosial juga tidak dilengkapi dengan sistem pembayaran sehingga transaksi harus dilakukan secara manual.

Baca Juga5 Cara Pintar untuk Meningkatkan Penjualan Online Anda Melalui Media Sosial


Tantangan Berbisnis Online

pexels-anna-shvets-4482896

Jika dilihat sekilas, bisnis online memang terlihat lebih mudah dibanding model bisnis konvensional. Namun, bukan berarti tidak ada tantangannya sama sekali. Berikut adalah beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh pebisnis online.

1. Persaingan sangat ketat

Seperti yang telah disinggung pada bagian tentang marketplace, level persaingan di dunia online sangat ketat. Bahkan lebih ketat jika dibandingkan dengan bisnis offline. Mengapa demikian?

Di satu sisi, sistem jualan online memang mudah. Namun, kemudahan ini juga berarti banyak orang yang bisa melakukannya. Terlebih, sekarang juga sudah ada model bisnis yang minim modal seperti reseller atau dropshipper.

Itu sebabnya Anda harus punya strategi yang matang saat memutuskan untuk mulai jualan online. Sebisa mungkin, buat barang dagangan Anda lebih menonjol dibandingkan produk dari para pesaing. Bisa juga dengan menyediakan layanan yang menarik minat konsumen. Misalnya, memberikan promo atau menawarkan pengemasan dan pengiriman kilat.  

2. Ancaman kejahatan siber

Tantangan lain yang harus dihadapi oleh pebisnis online adalah ancaman kejahatan siber. Ancaman ini bermacam-macam bentuknya. Salah satu contoh kejahatan siber adalah bocornya online marketplace yang berujung pada tersebarnya privasi pelanggan.

Selain mengancam keamanan pelanggan, kejahatan siber juga bisa mengintai kelangsungan bisnis merchant. Misalnya, penjahat siber yang menyamar sebagai pembeli atau hacker yang berniat mengambil alih akun bisnis Anda.

Demi mencegah kejahatan siber, disarankan untuk menerapkan keamanan berlapis. Aktifkan autentikasi dua faktor agar saat akun Anda dibobol, bisa segera diketahui. Hindari membagikan informasi pribadi di internet agar tidak menjadi incaran kriminalitas.

3. Tuntutan untuk selalu update

Teknologi terus berkembang, begitu pula dengan internet. Hampir setiap saat selalu ada fitur baru. Itu artinya, strategi berbisnis online juga akan terus berkembang. Misalnya saat Instagram mengeluarkan fitur video singkat Reels. Fitur tersebut bisa menjadi peluang baru untuk mempromosikan bisnis Anda. Namun, jika tidak mengetahui cara pakainya, tentu akan sulit berpromosi via Reels.

Apabila tidak mengikuti pembaruan tersebut, dikhawatirkan akan tertinggal dari pesaing. Untuk itu, ada baiknya Anda rutin mencari tahu tentang perkembangan dunia maya. Tidak harus semua, cukup yang krusial dan berhubungan dengan bisnis Anda.

Baca JugaPeluang Kesuksesan Pelaku Industri eCommerce di Indonesia


Bisnis Online Juga Butuh Perencanaan Produksi

Bisnis online banyak diminati karena dianggap mudah untuk dijalankan. Sebab, model bisnis ini bisa dijalankan tanpa modal besar. Anda bahkan bisa mulai berjualan tanpa barang buatan sendiri.

Walau begitu, bukan berarti berjualan online tidak butuh perencanaan produksi. Anda memang tidak membuat barang sendiri, namun bagaimana barang itu ada dan bisa dijual tentu butuh proses tersendiri. Untuk itulah perencanaan harus tetap dijalankan.

Melakukan perencanaan produksi akan membantu Anda memprediksi tingkat permintaan produk sekaligus memperkirakan jumlah pemesan. Anda juga bisa belajar bagaimana cara yang tepat untuk menyeimbangkan antara permintaan dan penawaran.

Perencanaan produksi bisnis online berhubungan dengan pengelolaan sumber daya. Anda harus tahu mana supplier yang bisa diandalkan untuk menyediakan barang dagangan sesuai tingkat permintaan pelanggan. Anda juga harus mampu membaca data historis mengenai permintaan pelanggan agar bisa mendapat jumlah yang akurat.


Strategi Pemasaran untuk Bisnis Online

Untuk menghadapi berbagai tantangan berbisnis online, perlu ada strategi pemasaran yang dibuat secara detail. Seperti yang telah disebutkan, persaingan di dunia online begitu ketat dan promosi adalah cara terbaik agar bisnis Anda tampil menonjol.

Ada banyak sekali cara untuk berpromosi. Anda bisa membuat konten yang menarik di media sosial, memberikan penawaran berupa potongan harga, hingga menyediakan layanan khusus.


Contoh Promosi Produk pada Bisnis Online

Salah satu strategi promosi produk bagi Anda yang berjualan online adalah dengan memanfaatkan SEO (search engine optimization). Ini merupakan suatu strategi agar produk Anda muncul pada hasil teratas mesin pencari. Semakin baik hasil pencarian, maka semakin mudah barang dagangan Anda ditemukan oleh calon pembeli.

Untuk bisa muncul sebagai hasil teratas mesin pencari, Anda butuh konten yang konsisten. Bisa dengan membuat konten blog atau artikel di website. Cara lain yang lebih mudah adalah dengan memanfaatkan Ads atau iklan.


Cara Memulai Bisnis Online

Jika dibandingkan dengan model bisnis yang lain, bisnis online memang relatif lebih mudah untuk dimulai. Meski begitu, bukan berarti Anda memulainya tanpa perencanaan yang jelas. Berikut langkah-langkah memulai bisnis online yang bisa diterapkan:

1. Kenali kompetitor bisnis

Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengenali kompetitor. Sekali lagi, persaingan di dunia jual-beli online begitu ketat. Anda harus benar-benar memahami kompetitor agar tidak kalah saing.

Pelajari apa saja kelebihan dan kekurangan pesaing. Kelebihan yang ada bisa ditingkatkan dan kekurangan bisa Anda hindari. Mengenali kompetitor juga akan memudahkan Anda untuk menetapkan harga jual yang tepat.

2. Tentukan segmen dan ketahui kebutuhan pasar

Berikutnya, tentukan segmentasi pasar. Tetapkan siapa saja calon pelanggan yang ingin dituju. Makin rinci, tentu makin baik. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah menentukan strategi pemasaran.

Selain itu, Anda juga harus tahu seperti apa kebutuhan pasar. Cari tahu apa yang sedang banyak dicari dan dibutuhkan orang. Lakukan riset pasar, Anda bisa bertanya pada orang-orang sekitar atau bisa juga dengan mengamati tren media sosial. Cara ini akan membantu meningkatkan peluang Anda.

3. Tentukan produk yang akan dijual

Dari riset pasar, Anda bisa tahu apa saja barang yang sedang banyak dicari orang. Pilihlah barang yang dirasa paling cocok dengan operasional bisnis Anda nantinya.

Setelah itu, tentukan dari mana barang dihasilkan, entah itu dengan produksi sendiri atau melalui supplier. Jika melalui supplier, jangan lupa untuk lakukan perbandingan harga dan performa. Pilih pemasok yang tidak hanya memberi harga terbaik, tapi juga layanan yang bisa diandalkan.

4. Siapkan sistem pembayaran yang praktis

Selanjutnya, jangan lupa untuk menyiapkan sistem pembayaran, terutama jika Anda berjualan melalui website atau media sosial. Sebisa mungkin, sediakan sistem pembayaran yang praktis dan memudahkan calon pembeli. Anda bisa mempertimbangkan Midtrans sebagai solusi pembayaran. Di Midtrans, Anda bisa terima pembayaran dari 24 pilihan metode pembayaran online melalui website, SMS, bahkan chat!

5. Tetapkan visi dan misi

Pastikan untuk memiliki visi dan misi usaha yang jelas. Memiliki visi dan misi akan membantu Anda untuk menentukan target bisnis yang ingin dicapai. Jika Anda punya target yang ingin dicapai, maka menentukan langkah-langkah untuk mencapainya pun tak akan sulit. Tanpa visi dan misi usaha, bisnis online Anda akan sulit berkembang. Sebab, bisnis tersebut tidak memiliki arah tujuan yang pasti.

6. Buat strategi pemasaran online

Terakhir, jangan lupa untuk menetapkan strategi pemasaran online. Inilah tahapan penting dalam menjalankan bisnis online. Dengan strategi pemasaran yang matang, maka peluang untuk mendatangkan lebih banyak konsumen pun terbuka lebar.

Sebenarnya, ada banyak sekali strategi pemasaran online yang bisa Anda terapkan. Hanya saja, tentu tidak semua cocok dengan bisnis Anda. Karenanya, jangan ragu untuk membandingkan kelebihan dan kelemahan masing-masing strategi. Pilih yang paling sesuai dengan model bisnis Anda.

Baca Juga4 Strategi Branding untuk Bisnis Ecommerce Anda


Bisa dibilang, menjalankan bisnis online itu gampang-gampang sulit. Bisa dikatakan gampang karena modal yang dibutuhkan relatif lebih kecil dan operasionalnya pun tidak terlalu rumit. Namun, juga bisa dikatakan sulit karena tingkat kompetisinya amat tinggi.

Untuk itu, sebisa mungkin berikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan. Berikan pelayanan yang memudahkan mereka bertransaksi. Salah satunya adalah dengan menyediakan sistem pembayaran universal yang bisa menerima beragam metode transaksi, seperti Midtrans.

Dengan Midtrans, Anda bisa menerima 24 metode pembayaran online tanpa harus berpindah-pindah aplikasi maupun perangkat. Kembangkan bisnis online Anda dengan sistem pembayaran terbaik Midtrans. Daftar sekarang di sini!

1.-Payment-Link-1200x628

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail