Memaksimalkan Fitur Follow Button pada Google Bisnisku Anda
Mungkin Anda sudah tidak asing dengan hasil pencarian lengkap yang muncul ketik...
Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniSebagai salah satu negara dengan penduduk terbanyak nomor empat di dunia, Indonesia adalah target pasar yang sangat menggiurkan bagi pelaku eCommerce.
Pasalnya, selain total populasinya yang mencapai 250 juta penduduk, pengguna internet di Indonesia juga sangat banyak. Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, pada 2014 populasi pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 83,7 juta orang! Selain itu, e-Marketer juga memperkirakan bahwa pada 2017 pengguna internet di Indonesia akan mencapai 112 juta orang, mengalahkan Jepang pada peringkat kelima, yang pertumbuhan pengguna internetnya lebih lamban.
Menurut Monica Peart, analis senior e-Marketer, pertumbuhan pengguna internet di negara berkembang seperti Indonesia dan India, bisa mencapai dua digit setiap tahun. Hal ini disebabkan karena biaya produk ponsel dan koneksi broadband mobile yang semakin murah sehingga makin terjangkau oleh banyak orang.
Global Web Index, sebuah perusahaan riset yang meneliti pasar konsumen digital, pada tahun lalu telah merilis sebuah laporan yang cukup mencengangkan. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa pertumbuhan pengguna internet di Indonesia adalah tertinggi nomor dua di dunia, setelah Filipina.
Berdasarkan data-data yang telah dikemukakan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa Indonesia berpotensi untuk menjadi surga pelaku eCommerce. Dalam salah satu artikelnya, perusahaan startup media teknologi online Techinasia bahkan meramalkan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu pasar internet yang penting di di dunia!
Data-data yang ada menunjukkan bahwa pintu peluang sukses bagi pelaku industri eCommerce sungguh terbuka lebar. Beberapa pelaku eCommerce bahkan sudah membuktikan hal ini. Lazada adalah salah satu pelaku eCommerce yang sudah menorehkan kisah suksesnya di Indonesia.
Lazada Indonesia didirikan oleh Rocket Internet (sebuah perusahaan inkubator startup asal Jerman) pada awal Januari 2012. Pada awal mula berdirinya, Lazada hanya memiliki empat karyawan. Pada 15 Maret 2012, website Lazada diluncurkan dan mendapatkan 1000 pelanggan pada bulan pertama. Pertumbuhan bisnis yang pesat mengharuskan Lazada memiliki karyawan yang lebih banyak. Pada Agustus 2012, Lazada merekrut 200 karyawan baru.
Melihat potensi besar Lazada di Indonesia, akhirnya banyak investor yang tertarik menginvestasikan dananya di Lazada. Pada 14 Septemper 2012 Lazada mendapatkan investasi besar dari JP Morgan Asset Management. Selain itu, Lazada juga mendapatkan dana investasi sebesar USD 40 Juta dari Kinnevik, USD 26 Juta dari Summit Partners, dll.
Kini, Lazada Indonesia yang awal mulanya hanya memiliki empat karyawan kini telah berkembang menjadi salah satu perusahaan eCommerce terkemuka dengan lebih dari 1500 karyawan.
Tokopedia didirikan karena maraknya penipuan dalam jual-beli online. Melihat fakta tersebut, akhirnya William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison memutuskan untuk mendirikan Tokopedia pada 17 Agustus 2009.
Sebenarnya, ide tentang marketplace yang mempertemukan antara penjual dan pembeli untuk bertransaksi online ini sudah muncul sejak 2007. Namun, karena ketiadaan modal, akhirnya ide tersebut baru bisa muncul 2 tahun kemudian.
Tak membutuhkan waktu lama setelah peluncurannya, Tokopedia akhirnya mendapatkan suntikan dana investasi dari para investor terkenal, sperti East Ventures (2010), CyberAgent Ventures (2011), Beenos (2012), dan SoftBank (2013). Pada Oktober 2014, Tokopedia mendapatkan suntikan dana sebesar US$100 juta (sekitar Rp1,2 triliun) dari Sequoia Capital dan SoftBank. Berita ini cukup menghebohkan karena investasi tersebut tercatat sebagai investasi terbesar dalam sejarah perusahaan internet tingkat Indonesia, bahkan tingkat Asia Tenggara. Sebagai tambahan informasi, SoftBank adalah investor terbesar dari Alibaba, Yahoo Japan, dan Supercell, sedangkan Sequoia Capital adalah investor awal di Apple, CISCO, Oracle, Yahoo, Google, Linkedin, Youtube, Whatsapp, dan Instagram.
Di antara alasan mengapa orang menggunakan Tokopedia adalah adanya rasa aman saat bertransaksi, kemudahan dalam menggunakan fitur yang tersedia, dan bebas komisi setiap terjadinya transaksi. Tiga hal inilah yang menjadi kelebihan Tokopedia dibandingkan dengan situs eCommerce lainnya.
Demikian dua kisah sukses perusahaan internet di Indonesia yang bergerak di bidang eCommerce. Dengan peluang yang sedemikian lebar, serta didukung oleh inovasi, kegigihan, dan teknologi terkini, Anda pun juga bisa menorehkan kisah sukses yang sama.
Ditulis oleh: Adnan Syafii