Kami telah memperbarui Syarat & Kebijakan Privasi pada tanggal 26 Februari 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
26 Jul

Positioning Adalah Hal Penting bagi Perusahaan, Mengapa?

Yovita

by Yovita

view8776Views

Saat membangun bisnis atau perusahaan, branding adalah hal yang penting. Akan tetapi, sebelum menerapkan berbagai strategi branding, ada satu hal yang tak kalah penting dilakukan, yakni positioning. Apa itu? Positioning adalah aksi yang bisa menumbuhkan kesan di benak para konsumen. Saat ini, positioning sudah bisa dilakukan secara online, apalagi sejak menjamurnya kantor online yang membuat virtual office menjadi salah satu perhatian para pelaku bisnis.

Virtual office adalah kantor atau tempat bekerja yang tersedia dalam jaringan internet. Artinya, kantor online ini tak membutuhkan kantor fisik agar bisa disebut sebagai tempat kerja. Para karyawan perusahaan yang memiliki virtual office bisa menyelesaikan tugas kapan pun dan di mana pun. 

Gagasan ini bisa membuat kerja menjadi lebih fleksibel serta mengurangi bujet operasional yang harus dikeluarkan perusahaan tersebut. Nah, perusahaan yang hanya memiliki virtual office juga harus melakukan positioning. Mengapa?


Manfaat Positioning dalam Bisnis

positioning-adalah

Seperti yang dijelaskan secara singkat di atas, positioning adalah hal sangat penting bagi sebuah bisnis. Sebab, dengan melakukan aksi ini, perusahaan bisa mengontrol persepsi konsumen terhadap merek maupun produk yang diluncurkan.

Aksi positioning bisa dikatakan berhasil apabila produk atau layanan yang dimiliki perusahaan dapat mudah diingat konsumen dibandingkan dengan merek atau brand sejenis. Tak hanya bisa mengendalikan persepsi pembeli, ada beberapa manfaat lain dari positioning dalam bisnis yang perlu Anda ketahui.

1. Target market lebih jelas

Salah satu manfaat positioning adalah dapat memperjelas target market yang dimiliki oleh perusahaan tertentu. Hal ini disebabkan oleh proses analisis yang dilakukan oleh perusahaan terkait posisi kompetitor dalam pasar. Saat melakukan riset tersebut, perusahaan tentu juga melihat bagaimana posisinya dalam pasar.

Apabila perusahaan telah menemukan posisi dirinya serta posisi kompetitor dalam pasar, perusahaan lebih mampu menempatkan diri dalam pasar tersebut; apakah perusahaan akan menjadi rival kompetitor atau bisa menyediakan opsi yang belum pernah ditawarkan sebelumnya oleh perusahaan tersebut.

2. Memahami kebutuhan konsumen dengan baik

Jika perusahaan sudah memiliki target market yang jelas, chance untuk memahami kebutuhan konsumen akan makin baik. Pasalnya, konsumen tentu juga dibedakan berdasarkan pengelompokan demografi. Pembeli yang berasal dari kota dengan usia setara milenial tentu akan memiliki kebutuhan yang berbeda dari lansia yang tinggal di pedesaan.

Positioning adalah aksi yang akan membuat perusahaan mengerti kebutuhan targeted market-nya. Dengan demikian, produk maupun layanan yang dihasilkan pun bisa disesuaikan. Selain itu, cara penyampaiannya juga bisa dibuat agar lebih relateable sehingga membuat konsumen cepat mengingat perusahaan Anda.

3. Meningkatkan angka penjualan

Setelah perusahaan memahami kebutuhan konsumennya dengan memberikan produk maupun layanan yang sesuai, pembeli akan terpikat dengan performa bisnis Anda. Tidak menutup kemungkinan, mereka akan kembali lagi pada bisnis Anda jika membutuhkan produk atau layanan tersebut. Pada akhirnya, angka penjualan pun akan meningkat.

Meningkatkan angka penjualan memang menjadi salah satu tujuan dari positioning. Anda pasti juga sudah paham bahwa inti dari berbisnis adalah untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Akan tetapi, dari artikel ini, Anda tentu tahu bahwa ada aksi yang perlu dilakukan sebelum bisa mencapai hal tersebut, yaitu positioning.

4. Mengetahui posisi perusahaan

Seperti yang dijelaskan secara singkat pada poin pertama, positioning adalah aksi yang membuat perusahaan mengetahui posisinya dalam pasar. Mengetahui posisi perusahaan menjadi hal yang penting karena dapat memengaruhi berbagai keputusan bisnis yang akan diambil saat menjalankan roda bisnis.

Dengan melakukan positioning, perusahaan jadi tahu apa metode pendekatan yang tepat, sehingga konsumen mau melirik bahkan berkali-kali memilih perusahaan Anda untuk memenuhi kebutuhannya. Agar bisa terus bersaing, perusahaan Anda tentu perlu juga untuk melakukan inovasi terhadap produk maupun layanan yang diberikan.

5. Meningkatkan kompetisi di pasar

Positioning dalam bisnis juga dapat membuat perusahaan memiliki daya kompetisi yang baik di pasar. Pasalnya, perusahaan bisa merefleksikan posisinya dan mengambil tindakan yang sesuai, termasuk saat akan berinovasi. Di sini, berinovasi tak hanya dilakukan melalui produk, tapi juga layanan yang ditawarkan.

Misalnya, di era digital seperti sekarang ini, semuanya bisa dilakukan secara online. Bahkan, kantor pun ada yang tersedia online. Nah, agar perusahaan Anda tetap mampu memikat konsumen, berikan inovasi dari segi pembayaran dengan sistem pembayaran digital yang mampu menerima dana dari berbagai sumber sekaligus.

Dengan demikian, pengalaman berbelanja konsumen akan makin baik dan citra perusahaan pun meningkat berkat inovasi tersebut. Menyediakan sistem pembayaran digital juga menguntungkan para pemilik bisnis, apalagi yang menjalankan usaha online, karena keuntungan bisa langsung dirasakan tanpa menunggu barang tiba di tangan konsumen. 

Baca juga: 4 Strategi Branding untuk Bisnis Ecommerce Anda


Apa Saja Jenis-Jenis Positioning?

positioning-adalah-2

Positioning adalah aksi yang dilakukan dengan satu tujuan, yakni membuat impresi menarik di mata pelanggan dengan cara memberikan berbagai value khusus. Akan tetapi, meski tujuannya sama, ternyata ada beberapa jenis positioning dalam bisnis.

Jenis-jenis positioning adalah positioning merek, positioning produk, repositioning produk, dan positioning pasar. Bagaimana perbedaan keempat jenis positioning ini dan bagaimana pelaksanaannya? Untuk memperoleh jawabannya, simak penjelasan di bawah ini!

1. Positioning merek

Salah satu jenis positioning adalah positioning merek. Artinya, perusahaan perlu memperkenalkan mereknya ke pelanggan sehingga dapat diingat dengan mudah dan menjadi pilihan pertama untuk mencukupi kebutuhannya. Agar bisa membuat pelanggan berpikir demikian, perusahaan perlu meningkatkan value-nya.

Ada beberapa cara untuk meningkatkan value perusahaan. Misalnya, meningkatkan kualitas produk dan layanan yang diberikan. Namun, tak hanya sekadar menggunakan bahan-bahan premium, perusahaan juga perlu mengambil poin unik yang belum dimiliki oleh perusahaan kompetitornya di bidang serupa.

Positioning merek tak hanya perlu dilakukan oleh perusahaan-perusahaan berskala besar, tapi juga penting untuk bisnis yang masih cenderung kecil seperti UMKM. Dengan positioning merek yang baik, tidak menutup kemungkinan brand yang masih kecil bisa berkembang sehingga menjadi perusahaan besar.

2. Positioning produk

Setelah positioning merek, jenis positioning berikutnya adalah positioning produk. Jenis yang satu ini tentu tak kalah pentingnya dari poin di atas. Pasalnya, ketika Anda mendirikan sebuah bisnis, mungkin sudah banyak bisnis serupa yang berdiri lebih dulu. Akan tetapi, sebagai seorang pelaku usaha, Anda tentu akan mencari keunikan dari produk yang Anda tawarkan.

Memiliki ciri khas, khususnya dalam produk yang ditawarkan, akan membuat produk Anda mempunyai nilai berbeda di mata konsumen. Anda bisa menawarkan produk dengan berbagai keunggulan yang tidak dimiliki oleh brand atau merek serupa lainnya. Dengan begini, konsumen yang membutuhkan produk dengan keunggulan tersebut akan langsung menuju brand Anda.

Strategi positioning produk juga perlu terus dilakukan agar konsumen tidak melupakan produk yang Anda tawarkan. Anda bisa menggunakan analisis STP (Segmenting Targeting Positioning) agar bisa menjadi unik di tengah gejolak pasar dan ramainya kompetitor. Dengan tahu target market Anda, proses positioning produk pun akan makin mudah dilakukan.

Misalnya, perusahaan yang bergerak di bidang musik seperti Spotify dan Apple Music bisa berjalan beriringan tanpa merasa saling merugikan satu sama lain. Pasalnya, Spotify menawarkan produk berdasarkan harga, sedangkan Apple Music lebih menekankan pada kualitasnya. Di sini, sudah jelas bahwa target pasar dari keduanya pun berbeda.

3. Repositioning produk

Saat menjalankan sebuah bisnis, Anda tentu tahu bahwa produk memiliki siklus hidup yang memungkinkannya untuk punah atau tak lagi dibutuhkan. Saat produk yang Anda tawarkan akan mencapai tahap ini, Anda perlu melakukan repositioning produk agar konsumen kembali teringat pada produk tersebut dan mengubah cara pandangnya.

Proses ini tentu tidak mudah sebab sering kali produk yang tak lagi relevan disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari bergesernya kebutuhan masyarakat hingga kemajuan teknologi yang sangat cepat. Faktor-faktor tersebut tentu tidak bisa dikontrol oleh Anda selaku pelaku bisnis. Akan tetapi, berinovasi dan melakukan repositioning produk menjadi salah satu tindakan yang bisa Anda kendalikan.

Oleh karena itu, tak ada salahnya melakukan repositioning supaya produk Anda tetap dilirik pelanggan meski harganya telah mengalami kenaikan. Naiknya harga produk bisa disebabkan oleh kurs atau nilai tukar uang. Apa itu kurs? Kurs adalah nilai tukar mata uang negara asing terhadap mata uang dalam negeri.

Saat produk menjadi makin mahal akibat kenaikan nilai tukar uang, sebagai pemilik usaha Anda perlu melakukan repositioning produk dengan lebih menekankan pada segi kualitas daripada harga. Misalnya, Anda perlu mengubah persepsi masyarakat supaya berpikir bahwa tidak masalah harganya mahal, asalkan tetap worth it.

4. Positioning pasar

Terakhir, ada positioning pasar yang bisa dilakukan perusahaan untuk tetap bersaing dengan berbagai kompetitor di bidang serupa. Cara ini akan membuat perusahaan tetap terlihat menonjol meski banyak perusahaan baru lain yang berdiri dengan segudang value berdasarkan pembaruan dari merek-merek sebelumnya.

Agar positioning pasar berhasil, perusahaan bisa melakukan analisis terhadap tren pasar. Sehingga, nantinya perusahaan bisa mengetahui apa saja hal yang sedang banyak dibicarakan oleh konsumen dan mengambil langkah dari sana. Perusahaan juga bisa melakukan competitive intelligence dengan cara mengumpulkan informasi lengkap seputar perusahaan kompetitor.

Salah satu contoh positioning pasar yang dilakukan merek ternama adalah Lifebuoy yang membuat dirinya dinobatkan sebagai sabun kesehatan. Hal ini bisa diperoleh karena Lifebuoy menyatakan bahwa produknya memang ditujukan untuk menjaga kesehatan. Sehingga, konsumen yang peduli dengan kesehatan akan mengarah pada produk-produk dari Lifebuoy.

Citra yang dibangun Lifebuoy membuat perusahaannya tetap eksis di pasaran meskipun telah berdiri sejak bertahun-tahun lamanya. Ini juga bisa menjadi contoh bagi para pebisnis berskala kecil yang ingin membuat produknya legendaris di antara berbagai kompetitor lain. Dengan positioning pasar yang baik, niscaya sebuah usaha akan mencapai tingkat kesuksesan yang diinginkan.

Baca juga: Cara Meningkatkan Penjualan Online Melalui Facebook


Tips agar Positioning Berhasil

positioning-adalah-4

Menjalankan bisnis memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk itu, perlu berbagai macam strategi dan tips-tips agar bisa berhasil, termasuk saat melakukan positioning. Agar bisnis yang Anda jalankan bisa membekas di benak para konsumen, ada tiga tips yang dapat Anda lakukan supaya proses positioning berjalan dengan baik. Apa saja? Simak terus penjelasan di bawah ini agar memperoleh insight-insight baru.

1. Tentukan perbedaan brand Anda dari kompetitor

Tips yang pertama agar positioning berhasil adalah dengan menentukan perbedaan brand Anda dari brand kompetitor. Cara ini perlu dilakukan bagi setiap jenis bisnis yang Anda geluti. Akan tetapi, bagi bisnis yang memiliki banyak kompetitor, menentukan perbedaan brand tentu perlu diiringi dengan langkah selanjutnya, yakni meningkatkan nilai produk.

Meningkatkan nilai produk bisa Anda lakukan dengan cara memberikan kelebihan-kelebihan yang belum dimiliki oleh brand kompetitor. Dengan begini, perusahaan Anda bisa menjadi solusi bagi permasalahan yang mungkin saja sedang dihadapi oleh konsumen karena kekurangan perusahaan lain.

Misalnya, perusahaan shampoo A memiliki harga produk di bawah rata-rata. Akan tetapi, kandungan-kandungan yang terdapat di dalamnya ternyata tidak aman bagi lingkungan dan proses produksinya harus diujikan terlebih dahulu pada binatang. Anda kemudian menggagas untuk membuat produk yang sama dengan harga lebih tinggi.

Hal ini disebabkan oleh kandungan dan prosesnya yang lebih aman bagi lingkungan hidup sekitar sehingga mendukung konsep sustainable living. Konsep ini juga tengah menjadi kesadaran baru bagi masyarakat. Dengan begitu, produk-produk yang mendukung konsep sustainable living memiliki angka penjualan cukup baik.

2. Branding pun harus punya strategi

Setelah menentukan perbedaan brand Anda dari kompetitor, tips berikutnya agar berhasil saat melakukan positioning adalah dengan membuat strategi branding. Memperkenalkan merek ke konsumen pada dasarnya adalah mengomunikasikan hal yang ingin Anda sampaikan agar dapat diterima secara serupa oleh konsumen.

Saat melakukan branding, Anda perlu memperhatikan target market Anda. Apabila sudah mengerti siapa pasar yang disasar, Anda akan lebih mudah menentukan strategi branding. Misalnya, jika target konsumen Anda adalah orang-orang milenial, promosi di media online memang menjadi sarana yang sangat tepat, khususnya dengan PPP (Pay Per Click).

Pay Per Click adalah strategi iklan yang dipasang pada berbagai situs web. Cara kerjanya adalah pemilik situs web akan mendapatkan bayaran apabila pengunjung situs meng-klik iklan yang terpasang di halaman tersebut. Jadi, sebagai pemilik usaha, Anda harus membayar pemilik blog atau website jika iklan yang Anda pasang di-klik oleh pengunjung.

Jika PPP dilakukan dengan baik dan berjalan lancar, biaya yang Anda keluarkan untuk membayar pemilik situs akan tertutup dengan peningkatan penjualan bisnis. Misalnya, Anda harus membayar Rp5.000 untuk satu kali klik. Biaya ini tentu tidak perlu Anda perhitungkan bila kenaikan penjualan mencapai Rp1.500.000 akibat memasang iklan jenis ini.

3. Pastikan harganya sesuai target pasar Anda

Tips terakhir agar positioning berhasil adalah dengan memastikan harga yang Anda tetapkan sesuai dengan target pasar. Apabila target pasar Anda menyasar anak sekolah, pastikan bahwa harga yang Anda patok tidak terlalu tinggi. Namun, jika targetnya adalah para pekerja kantoran, Anda bisa menaikkan harga produk diikuti peningkatan kualitas dari segi bahan dan proses pembuatan.

Menentukan harga yang sesuai bisa menjadi hal yang susah-susah gampang. Namun, bukan itu saja yang menjadi tantangan bagi bisnis, tapi juga pengadaan modal yang perlu dilakukan di awal. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir sebab sekarang sudah ada perusahaan multifinance yang dapat mendukung masalah permodalan bisnis.

Multifinance adalah perusahaan yang menyediakan jasa peminjaman uang. Dana yang dipinjamkan oleh perusahaan ini bisa dimanfaatkan untuk keperluan usaha maupun pribadi. Saat ini, perusahaan multifinance sudah banyak yang bergerak di ranah digital, sehingga proses pengajuan dan pencairannya cukup mudah. Dengan begitu, uang bisa segera Anda gunakan untuk membangun bisnis maupun mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Baca juga: 5 Strategi Brand untuk Memposisikan Bisnis Anda di atas Kompetitor


Bukan hanya positioning yang penting bagi perusahaan, menyediakan sistem pembayaran yang bisa terima transaksi dari berbagai sumber juga penting. Untuk hal ini, Anda bisa memilih layanan payment gateway Midtrans yang bisa menerima pembayaran dari berbagai sumber dengan satu akun saja. Anda jadi tak perlu membuka banyak rekening untuk jalankan bisnis yang serbadigital. Untuk informasi lengkap seputar layanan dari Midtrans, Anda bisa klik di sini.

payment-gateway

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail