Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
16 Feb

Wajib Catat! Daftar Biaya Operasional Bisnis yang Perlu Diperhatikan Pemilik Usaha

Yovita

by Yovita

view10558Views

Dalam membuat laporan keuangan bisnis, ada dua tipe biaya besar yang perlu diperhatikan, yaitu biaya operasional dan non-operasional. Keduanya sama-sama memiliki peran dalam kelangsungan aktivitas bisnis. Meski begitu, biaya operasional punya peran yang lebih signifikan karena tanpanya, bisnis tidak akan bisa menghasilkan produk sesuai permintaan konsumen.

Lalu, bagaimana cara mengetahui besaran biaya operasional perusahaan? Apa saja komponen yang harus diperhatikan saat menghitung biaya operasional? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari simak ulasan berikut ini!


Biaya Operasional, Apakah Itu?

woman-is-using-computer-shop-online

Bagi yang memiliki bisnis sendiri atau dipercayai menangani manajemen operasional, Anda tentu sudah familier dengan biaya operasional ini.

Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan agar dapat menjalankan kegiatan usahanya. Itu artinya, setiap perusahaan pasti mengeluarkan biaya operasional. Ada kalanya, biaya ini disebut sebagai biaya pengorbanan karena menunjukkan seberapa besar biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk bisa menghasilkan produk.

Dengan adanya alokasi biaya operasional, maka perusahaan pun dapat menjalankan kegiatan usahanya dan menghasilkan produk sesuai permintaan konsumen. Di samping itu, biaya ini juga dikeluarkan untuk mendukung kegiatan pokok perusahaan, seperti administrasi. Jadi, perusahaan pun bisa terus berjalan dan berkembang.

Dalam pengertian lain, biaya operasional pun dapat dipahami sebagai sejumlah uang yang dikeluarkan perusahaan hingga dapat mencapai target operasional mereka, terutama yang berkaitan dengan kegiatan pokok perusahaan.

Agar pengeluaran biaya tetap efisien, maka perusahaan sebaiknya membuat perencanaan atau penganggaran. Dengan begitu, perusahaan dapat memprediksi efeknya di masa mendatang. Hal ini mencakup biaya produksi, penjualan barang, dan bahkan pengeluaran yang tak terduga.


Perbedaan Biaya Operasional dan Non-Operasional

side-view-business-man-calculating-finance-numbers

Pada bagian awal, sempat disinggung bahwa ada dua tipe biaya besar yang perlu diperhatikan perusahaan, yakni biaya operasional dan non-operasional. Dari poin sebelumnya, Anda sudah bisa mengetahui apa itu biaya operasional, lalu apa itu biaya non-operasional?

Sama seperti namanya, biaya non-operasional digunakan untuk kegiatan usaha di luar operasional perusahaan, tapi sebenarnya masih berkaitan dengan aktivitas bisnis. Contoh biaya non-operasional adalah kerugian penjualan, biaya administrasi, hingga pajak usaha.

Meski tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha, bukan berarti biaya non-operasional lantas dianggap sepele. Justru sebaliknya, biaya non-operasional juga harus dihitung dengan cermat dan detail agar tidak mengganggu kelangsungan usaha.

Baca juga: Transaksi Keuangan Perusahaan Adalah: Definisi, Jenis, dan Metode Pembukuannya


Komponen Biaya Operasional

closeup-shot-entrepreneur-working-from-home-his-personal-finances-savings

Sekarang mari membahas tentang komponen biaya operasional. Ya, biaya operasional terdiri dari beberapa komponen penyusun. Dengan mengelompokkan biaya operasional dalam kategori-kategori kecil ini, maka perusahaan pun akan lebih mudah melacaknya. Poin-poin di bawah ini akan menjelaskan tentang empat komponen yang menyusun biaya operasional.

1. Biaya tetap

Komponen biaya operasional yang pertama adalah biaya tetap atau fixed cost. Seperti namanya, biaya ini selalu tetap meski penjualan bisnis mengalami perubahan. Dengan kata lain, biaya tetap pasti akan dikeluarkan oleh perusahaan apa pun yang terjadi.

Salah satu contoh biaya tetap adalah gaji karyawan. Meski kondisi keuangan perusahaan berubah, Anda harus tetap mengeluarkan biaya untuk menggaji karyawan. Sebab, gaji sudah menjadi kesepakatan yang disetujui oleh perusahaan dan karyawan. Agar pengeluaran untuk gaji tetap sesuai aturan tanpa memberatkan perusahaan, Anda harus benar-benar memahami cara mengetahui gaji karyawan.

Selain gaji karyawan, contoh lain biaya tetap adalah ongkos pemeliharaan mesin produksi. Mesin produksi yang digunakan terus-menerus tentu butuh dirawat. Jadi, sudah pasti perusahaan harus mengeluarkan uang untuk merawat mesin produksi mereka dari waktu ke waktu.

2. Biaya variabel

Komponen selanjutnya adalah biaya variabel. Berlawanan dengan biaya tetap yang tidak berubah, biaya variabel bersifat dinamis mengikuti perubahan kondisi perusahaan. Katakanlah perusahaan Anda sedang mengalami peningkatan produksi, maka besaran biaya variabel pun akan turut mengalami perubahan.

Contoh biaya variabel adalah ongkos pengiriman bahan baku produksi. Jika produksi Anda meningkat, otomatis jumlah bahan baku pun akan ikut meningkat. Ketika bahan baku tersebut dikirimkan ke perusahaan Anda, sudah pasti akan membutuhkan ongkos kirim yang lebih besar dibanding saat tingkat produksi Anda lebih rendah.

Baca juga: Cara Membuat Perusahaan, dari Persyaratan hingga Tahapannya

3. Biaya penyusutan

Selain biaya tetap dan biaya variabel, ada juga biaya penyusutan. Biaya penyusutan ini akan terus berkurang atau menyusut dari waktu ke waktu. Hal tersebut terjadi karena adanya penggunaan. Barang yang terus-menerus dipakai pasti nilainya akan menurun jika dibandingkan dengan kondisinya saat masih baru dan belum dipakai.

Contoh biaya penyusutan adalah kendaraan perusahaan. Kendaraan perusahaan yang terus-terusan dipakai, entah itu untuk memindahkan produk atau untuk kegiatan pemasaran, pasti akan mengalami penyusutan dari segi nilai.

4. Biaya bunga

Komponen yang terakhir adalah biaya bunga. Biaya bunga menghitung pengeluaran yang wajib dibayarkan oleh perusahaan karena utang.

Salah satu contoh biaya bunga adalah pinjaman yang belum terbayar kepada supplier bahan baku Anda. Agar pengeluaran biaya bunga tetap efisien, pastikan Anda memahami cara menghitung bunga pinjaman yang benar. Dengan begitu, Anda bisa membayar kewajiban utang sesuai kesepakatan.

Adapun contoh lain biaya bunga adalah bunga dari kartu kredit yang Anda gunakan untuk kegiatan usaha. Seperti yang sudah Anda ketahui, kartu kredit merupakan suatu bentuk pinjaman dari bank. Sama seperti jenis pinjaman lain dari bank, Anda sebagai peminjam juga dibebankan biaya bunga di samping cicilan pokok dan biaya tersebut wajib dibayarkan.

Baca juga: Persamaan Akuntansi yang Benar adalah: Pengertian dan Rumus Menghitungnya


Jenis-jenis Biaya Operasional

finance-accounting-concept-business-woman-working-desk

Biaya operasional umumnya dikelompokkan menjadi dua jenis biaya, yakni biaya pemasaran dan biaya administrasi umum. Penjelasan untuk kedua jenis biaya tersebut bisa Anda simak dalam poin-poin berikut ini:

1. Biaya pemasaran

Ini merupakan kelompok biaya yang berhubungan dengan proses penjualan produk. Biaya pemasaran menghitung pengeluaran bisnis, mulai dari tahap penjualan dan berakhir saat piutang penjualan telah masuk ke kas. Sederhananya, biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjual produknya hingga menghasilkan untung.

Adapun contoh biaya pemasaran adalah biaya pemasangan iklan (dalam bentuk apa pun), biaya kerugian piutang, hingga gaji untuk karyawan yang menjalankan pemasaran.

Dalam komponen biaya operasional, biaya pemasaran masuk dalam spektrum biaya tetap dan biaya variabel sekaligus. Untuk contoh biaya pemasaran yang masuk dalam komponen biaya tetap adalah gaji untuk karyawan yang menjalankan pemasaran. Kemudian, contoh biaya pemasaran yang masuk dalam komponen biaya variabel adalah biaya pemasangan iklan. Ini karena jumlah iklan yang dibutuhkan akan terus berubah, begitu juga dengan tarif yang ditetapkan oleh jasa pengiklan.

Biaya pemasaran kemudian dikelompokkan menjadi dua, sesuai dengan fungsi pemasaran. Kedua jenis biaya tersebut adalah:

- Biaya yang menimbulkan pesanan

Jenis biaya satu ini mencakup seluruh biaya yang muncul saat perusahaan sedang mencari hingga mendapatkan pesanan dari konsumen. Ini bisa meliputi biaya administrasi, advertensi, dan juga biaya penjualan produk.

- Biaya untuk melayani pesanan

Jenis biaya yang satu ini muncul ketika perusahaan sedang melayani pesanan dari konsumen. Biaya ini dapat mencakup biaya penyimpanan produk, biaya pengepakan produk, biaya pengiriman produk, biaya administrasi penjualan, dan juga biaya penagihan piutang.

2. Biaya administrasi umum

Selain biaya pemasaran, biaya operasional perusahaan juga mengenal biaya administrasi umum. Ini merupakan kelompok biaya yang muncul akibat kegiatan administrasi perusahaan. Selain itu, biaya administrasi umum juga mencakup pengeluaran lain yang berkaitan dengan keperluan perusahaan secara umum.

Untuk contoh biaya administrasi umum di antaranya adalah gaji karyawan, biaya listrik dan air, hingga biaya penyusutan nilai bangunan usaha.

Baca juga: Pengertian Faktur dan Fungsinya untuk Bisnis Anda


Cara Menghitung Biaya Operasional

closeup-business-man-checking-tax-invoice-paper

Lalu, bagaimanakah cara menghitung biaya operasional yang benar? Ada satu rumus umum yang digunakan perusahaan maupun pemilik bisnis dalam menghitung biaya operasional mereka, yaitu:

Biaya Operasional = Pengeluaran Operasional + Biaya Produksi Usaha

Untuk mengetahui besaran biaya produksi, Anda dapat melihat laporan laba-rugi (laporan L/R) perusahaan. Ada kalanya, biaya tersebut ditulis sebagai biaya penjualan. Jumlah pengeluaran operasional pun dapat diketahui dari laporan L/R perusahaan. Jika sudah menemukan kedua data tersebut, Anda bisa langsung menjumlahkannya. Pastikan baik biaya produksi maupun pengeluaran operasional berasal dari periode penghitungan yang sama.

Agar lebih mudah membayangkan cara menghitung biaya operasional, mari melihat contoh kasus penghitungan biaya berikut ini.

Contoh 1

Ibu Rosa memiliki bisnis ayam geprek. Untuk menjalankan kegiatan usaha tersebut, Ibu Rosa menyewa sebuah lapak usaha dengan biaya sewa Rp1,5 juta per bulan, sudah termasuk air dan listrik. Ibu Rosa juga mengeluarkan uang Rp3 juta untuk bahan baku (termasuk minyak dan gas).

Untuk pelengkap seperti kemasan, Ibu Rosa membutuhkan biaya Rp500 ribu. Selain itu, Ibu Rosa dibantu oleh 2 orang karyawan dengan gaji masing-masing Rp2,5 juta per bulan. Lalu, berapakah biaya operasional bulanan warung ayam geprek Ibu Rosa?

Gaji karyawan: Rp2.500.000 x 2 = Rp5.000.000

Sewa tempat: Rp1.500.000

Bahan baku: Rp3.000.000

Kemasan: Rp500.000

Total biaya operasional bisnis ayam geprek Ibu Rosa = Rp5.000.000 + Rp1.500.000 + Rp3.000.000 + Rp500.000 = Rp10.000.000

Jadi, per bulannya, Ibu Rosa harus mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp10.000.000. Namun, penting untuk diingat, jumlah tersebut bisa terus berganti dari waktu ke waktu. Sebab, biaya operasional Ibu Rosa juga mencakup komponen biaya variabel yang besaran dan kebutuhannya terus berubah dari waktu ke waktu.

Sekarang, mari melihat contoh lain di bawah ini.

Contoh 2

Tuan Rudi sedang menjalankan bisnis katering untuk anak sekolah. Untuk kegiatan usaha tersebut, ia memerlukan bahan baku Rp5.000.000 per bulan. Dalam menjalankan bisnis, Tuan Rudi dibantu 2 orang karyawan dengan gaji Rp2.000.000 per bulan.

Selain itu, ia juga mengeluarkan uang untuk kebutuhan lain (kemasan dan pelengkap) sebesar Rp500.000. Tuan Rudi harus mengantarkan katering ke sekolah sehingga memerlukan biaya transportasi Rp300.000 per bulan. Berapakah total biaya operasional katering Tuan Rudi?

Gaji karyawan: Rp2.000.000 x 2 = Rp4.000.000

Bahan baku: Rp5.000.000

Kemasan: Rp500.000

Transportasi: Rp300.000

Total biaya operasional bisnis katering Tuan Rudi = Rp4.000.000 + Rp5.000.000 + Rp500.000 + Rp300.000 = Rp9.800.000

Jadi, per bulannya, Tuan Rudi harus mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp9.800.000. Jumlah ini bisa berubah jika transportasi yang digunakan Tuan Rudi untuk mengirimkan kateringnya menggunakan kendaraan pribadi yang nilainya terus menyusut dari tahun ke tahun.

Baca juga: 3 Cara Menawarkan Produk untuk Tingkatkan Penjualan

Sekarang mari melihat contoh penghitungan biaya operasional dengan biaya penyusutan (depresiasi) di bawah ini.

Contoh 3

CV Mari Maju menjalankan sebuah kegiatan usaha yang membutuhkan biaya transportasi Rp2.000.000 per bulan. Kemudian, biaya bahan baku yang dikeluarkan adalah Rp5.000.000. Perusahaan tersebut memiliki 5 orang karyawan dengan gaji masing-masing Rp4.000.000 per bulan.

Selain itu, perusahaan juga beroperasi dengan menggunakan 3 unit komputer yang dibeli pada Januari tahun 2020 lalu dengan total harga beli sebesar Rp21.000.000. Ditaksir, nilai residu komputer tersebut adalah sebesar Rp3.000.000. Berapakah biaya operasional CV Mari Maju?

Mula-mula, hitung dahulu biaya penyusutan komputer yang digunakan CV Mari Maju dengan rumus Biaya Penyusutan, yakni: (Harga Beli Barang – Nilai Residu) / Umur Pemanfaatan.

Biaya penyusutan       = (Rp21.000.000 – Rp3.000.000) / 3

                                          = Rp18.000.000 / 3

                                          = Rp6.000.000

Maka, biaya penyusutan komputer CV Mari Maju adalah sebesar Rp6.000.000. Kini, mari menghitung total biaya operasionalnya.

Biaya transportasi: Rp2.000.000

Bahan baku: Rp5.000.000

Gaji karyawan: Rp4.000.000 x 5 = Rp20.000.000

Biaya penyusutan: Rp6.000.000

Total biaya operasional CV Mari Maju = Rp2.000.000 + Rp5.000.000 + Rp20.000.000 + Rp6.000.000 = Rp33.000.000

Baca juga: Peran Sistem Pembayaran dalam Perekonomian Bisnis Online


Manfaat Melakukan Penghitungan Biaya Operasional Perusahaan

flat-lay-finances-elements-composition-with-empty-notepad

Seberapa penting menghitung biaya operasional perusahaan? Apa manfaat yang bisa diperoleh perusahaan dengan menghitung biaya operasional?

Dari poin-poin di atas, bisa diketahui bahwa penting bagi perusahaan untuk menghitung biaya operasional. Pasalnya, menghitung biaya operasional akan membantu perusahaan untuk mengetahui apakah operasional mereka efisien atau tidak. Dengan menghitung biaya operasional, perusahaan juga bisa mengetahui mana pengeluaran yang bisa ditekan atau bahkan dihilangkan.

Selain itu, menghitung biaya operasional juga dapat mendatangkan manfaat berikut:

Pengeluaran perusahaan selalu termonitor

Dari penghitungan biaya operasional, perusahaan dapat menyusun rencana anggaran atau budgeting dengan lebih akurat. Penghitungan biaya operasional juga akan membantu perusahaan dalam memonitor pengeluaran mereka, terutama yang berkaitan dengan kegiatan produksi.

Memudahkan penentuan harga jual produk

Salah satu hambatan yang sering ditemui oleh pebisnis baru adalah menentukan harga jual produk. Bahkan perusahaan yang sudah berjalan lama pun masih sering mengalami kendala tersebut.

Dengan melakukan penghitungan biaya operasional perusahaan, hambatan tersebut dapat diatasi dengan mudah. Ini karena dari total biaya operasional, Anda bisa mengetahui sudah berapa banyak uang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan suatu produk. Oleh karenanya, jangan sampai melewatkan penghitungan biaya operasional dalam kegiatan usaha Anda.

Penghitungan rugi jadi semakin mudah

Selanjutnya, menghitung biaya operasional juga akan membantu Anda lebih mudah menakar besaran rugi yang akan muncul pada masa mendatang. Caranya adalah dengan membandingkan antara biaya operasional perusahaan dengan hasil penjualan (penghasilan dari kegiatan usaha Anda).

Membantu perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis

Terakhir, biaya operasional perusahaan bisa menjadi indikator untuk membantu direksi perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis. Berangkat dari biaya tersebut, perusahaan dapat menentukan berapa kira-kira harga jual yang tepat agar perusahaan bisa untung tanpa memberatkan konsumen.

Baca juga: 10 Komponen Laporan Keuangan Berdasarkan Jenisnya


Bisa disimpulkan bahwa menghitung biaya operasional dengan akurat sangat penting dalam pengelolaan keuangan perusahaan. Di samping itu, dengan penghitungan tersebut, Anda juga akan lebih mudah menghitung harga jual produk dan bahkan menakar potensi rugi di kemudian hari.

Untuk memastikan semua transaksi tercatat dengan baik, Midtrans menyediakan fitur Transfer Dana atau Payout yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan bisnis. Misalnya seperti mengirim gaji karyawan ke berbagai nomor rekening secara otomatis.

Layanan dari Midtrans juga telah didukung oleh integrasi yang akan memudahkan proses rekonsiliasi transaksi bisnis Anda. Dengan Midtrans, menghitung biaya operasional dan memenuhi kebutuhan transfer dana untuk bisnis pun jadi lebih mudah. Untuk informasi selengkapnya mengenai penggunaan layanan dan fitur, silakan klik di sini!

Midtrans-new-tech-documentation

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail