Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniBisnis yang sehat adalah bisnis yang didasari dengan komponen laporan keuangan rinci dan menyeluruh. Sebab, sebuah laporan keuangan memiliki informasi mengenai keadaan finansial di mana pebisnis dapat menggunakannya sebagai analisis untuk menciptakan strategi terbaik bagi bisnis yang dijalankan.
Dalam satu laporan keuangan terdapat berbagai komponen yang tidak boleh dilewatkan. Setiap bagiannya akan membantu pebisnis lebih mudah mengambil keputusan bisnis yang strategis. Berikut ini adalah beberapa komponen laporan keuangan yang terbagi menjadi tiga jenis. Apa saja?
Baca juga: Penjelasan Lengkap Tentang Laporan Posisi Keuangan: Pengertian, Fungsi, hingga Format
Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan kinerja keuangan dalam satu periode ke periode berikutnya. Umumnya, pebisnis akan mengeluarkan laporan laba rugi setiap kuartal atau tahun. Laporan ini berisi informasi mengenai pendapatan dan pengeluaran bisnis serta nilai untung dan rugi dalam satu periode. Komponen laporan keuangan laba rugi meliputi:
Komponen paling penting dalam laporan laba rugi adalah pendapatan. Dalam komponen ini, informasi yang disajikan adalah pendapatan bersih. Pendapatan bersih merupakan pendapatan total yang sudah dikurangi retur penjualan, diskon, dan potongan lain yang berkaitan dengan penjualan.
Pendapatan tentu diawali dengan pengeluaran. Laporan pengeluaran meliputi gaji karyawan, biaya produksi, biaya administrasi, biaya penjualan, biaya periklanan, dan berbagai biaya lain yang meliputi produksi.
Komponen lain yang termasuk dalam laporan laba rugi adalah keuntungan di luar aktivitas operasional bisnis. Sebuah bisnis mungkin menerima pendapatan yang bukan berasal dari transaksi penjualan produk/jasa. Misalnya seperti keuntungan dari penjualan aset. Keuntungan seperti ini harus tercatat agar terlihat pendapatan mana yang berasal dari penjualan dan mana yang tidak.
Selain keuntungan, kerugian di luar aktivitas bisnis juga wajib dihitung. Kerugian ini bisa terjadi akibat penurunan nilai aset atau terjadinya tuntutan hukum yang memengaruhi arus kas. Kerugian yang dialami dapat dimasukkan ke biaya lain atau biaya non-operasional.
Baca juga: 4 Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Selanjutnya adalah komponen-komponen yang masuk ke dalam laporan arus kas. Di dalamnya mencakup ringkasan mengenai arus kas, baik arus masuk dan keluar, dalam satu perusahaan. Komponen laporan keuangan arus kas meliputi:
Komponen pertama yang termasuk dalam laporan arus kas adalah aktivitas pendanaan. Arus kas aktivitas pendanaan umumnya menjadi tolak ukur kekuatan finansial sebuah bisnis. Laporan meliputi dana yang masuk untuk meningkatkan modal dan membayar return investor. Selain itu, dividen tunai, pelunasan obligasi, dan aset pendanaan sejenis juga masuk dalam komponen ini.
Seluruh biaya kegiatan operasional perusahaan yang meliputi produksi, pengiriman produk, penjualan, hingga pembayaran tagihan harus masuk dalam komponen ini. Komponen arus masuk dalam aktivitas operasional meliputi penjualan barang dan jasa, penyewaan aset, penerimaan dari kas royalti, dan sebagainya. Sedangkan arus keluar aktivitas operasional meliputi bahan baku, biaya promosi, dan sebagainya.
Komponen terakhir dalam laporan arus kas adalah aktivitas investasi. Setiap transaksi yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan aktivitas tetap, deposit, penerimaan kas dari piutang, dan sebagainya harus masuk dalam komponen ini. Umumnya, segala aktivitas investasi dimasukkan dalam komponen ini.
Laporan neraca merupakan laporan keuangan yang sangat penting untuk setiap perusahaan. Laporan ini mengungkapkan kondisi kesehatan finansial suatu bisnis. Berikut ini komponen-komponen laporan keuangan yang termasuk dalam laporan neraca.
Ekuitas adalah hasil pengurangan dari jumlah aset yang dimiliki dengan liabilitas atau kewajiban yang harus dibayar. Misalnya, sebuah bisnis memiliki aset senilai Rp20 juta dengan liabilitas Rp12 juta. Maka, ekuitas perusahaan senilai Rp8 juta. Umumnya, ekuitas akan dibagikan kepada para pemegang saham, khususnya untuk perusahaan-perusahaan besar.
Aset terbagi menjadi dua bentuk, yakni aset berwujud dan aset tidak berwujud. Dua bentuk aset ini pada dasarnya memiliki perbedaan pada keberadaan bentuk fisik dari aset tersebut. Aset berwujud contohnya adalah persediaan barang dan piutang. Kendaraan dan peralatan juga termasuk dalam aset berwujud. Sedangkan untuk aset tidak berwujud dapat berupa hak cipta, paten, dan sejenisnya.
Komponen laporan keuangan terakhir yang harus ada dalam laporan neraca adalah kewajiban atau liabilitas. Kewajiban dapat berupa utang atau kewajiban perusahaan yang harus dilunasi. Pada umumnya, kewajiban dapat berupa utang usaha dan utang pajak. Utang usaha merupakan kewajiban yang timbul karena aktivitas operasional bisnis. Sedangkan utang pajak merupakan jumlah PPh terutang untuk satu periode tertentu.
Itulah berbagai komponen laporan keuangan berdasarkan jenisnya. Pastikan pembuatan laporan keuangan bisnis Anda jadi lebih mudah dengan Midtrans, sistem payment method terbaik yang memberikan kemudahan baik untuk pembeli dan penjual.
Setiap arus keluar-masuk yang dilakukan menggunakan Midtrans dapat memudahkan pebisnis untuk menyusun laporan keuangan secara detail dan menyeluruh. Dengan begini, Anda pun bisa mendapatkan data keuangan akurat yang berguna untuk pengambilan keputusan dalam bisnis.