Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniLaporan posisi keuangan merupakan sebuah laporan keuangan yang memuat kondisi harta, kewajiban, serta modal pada kurun waktu tertentu. Tujuan utama pembuatan laporan keuangan ini adalah sebagai dasar analisis arus kas pada masa mendatang. Ada kalanya laporan posisi keuangan juga disebut dengan istilah “balance sheet”.
Untuk memahami lebih dalam mengenai laporan posisi keuangan mulai dari pengertian, fungsi, komponen, hingga format penyusunannya, mari simak penjelasannya berikut.
Sebuah perusahaan harus selalu mengetahui kondisi keuangannya. Oleh karena itu, tiap perusahaan biasanya memiliki laporan keuangan yang disusun secara berkala. Salah satunya adalah laporan posisi keuangan.
Laporan posisi keuangan berisi kondisi keuangan perusahaan yang mencakup harta (asset), kewajiban (liability), dan modal (equity) pada waktu tertentu dan disusun secara sistematis. Pada kondisi tertentu, laporan keuangan ini juga disebut sebagai balance sheet atau neraca.
Dalam laporan posisi keuangan, tercantum beberapa informasi yang disebut akun. Penyusunan akun tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan sesuai tingkat likuiditasnya. Makin mudah dicairkan, maka semakin atas posisinya. Akun yang berada di urutan terbawah berarti memiliki tingkat likuiditas rendah.
Baca juga: Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank yang Perlu Diketahui
Lalu, apa fungsi penyusunan laporan posisi keuangan ini? Apa kegunaannya bagi sebuah perusahaan? Secara garis besar, setidaknya ada tiga fungsi utama laporan posisi keuangan, yaitu:
Laporan ini memuat kondisi keuangan perusahaan dalam kurun waktu tertentu (biasanya di hari terakhir periode pelaporan). Katakanlah periode akuntansi perusahaan Anda jatuh pada tanggal 31 Desember, maka laporan keuangan akan berisi kondisi harta, kewajiban, dan modal perusahaan pada tanggal tersebut.
Setiap perusahaan tentu perlu mengambil keputusan strategis demi kelangsungan usahanya. Laporan posisi keuangan bisa dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan tersebut. Jumlah modal yang perlu dikeluarkan, anggaran yang perlu dikurangi atau ditambah, dan strategi bisnis lainnya bisa kita lakukan setelah meninjau laporan posisi keuangan.
Laporan keuangan ini juga bermanfaat bagi investor atau stakeholder yang menanamkan uangnya di perusahaan. Dengan mengamati laporan keuangan tersebut, pihak investor dapat menganalisis keuangan perusahaan dan kemudian mengambil keputusan terkait dana yang mereka investasikan.
Baca juga: Cara Membuat Laporan Keuangan di Excel dengan Cepat dan Mudah
Seperti yang telah disinggung pada poin-poin sebelumnya, laporan posisi keuangan berisi informasi keuangan perusahaan yang disebut sebagai akun. Apa saja tepatnya komponen laporan posisi keuangan itu?
Komponen pertama adalah aset atau harta. Aset merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan, termasuk seluruh entitas di dalamnya. Beberapa entitas yang termasuk sebagai aset adalah kas, piutang, aset tetap (properti), serta biaya yang dibayarkan di muka. Dalam laporan ini, aset tetap ditampilkan sesuai dengan nilai bukunya.
Kewajiban atau liability merupakan komponen kedua. Komponen ini merujuk pada segala sesuatu yang menjadi tanggungan perusahaan, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Contoh kewajiban yang masuk dalam laporan keuangan adalah tanggungan utang kepada pihak ketiga serta pendapatan yang diterima di muka.
Komponen terakhir adalah ekuitas. Apa itu ekuitas? Pada dasarnya, komponen ini merupakan sejumlah modal bisnis yang digunakan perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha. Contoh ekuitas adalah modal yang disetorkan investor kepada perusahaan serta laba ditahan.
Bagaimana cara menyajikan laporan posisi keuangan ini? Ada dua format penyusunan yang umum dipakai perusahaan, yaitu:
Dalam format staffel, laporan posisi keuangan disajikan dalam bentuk vertikal. Di bagian teratas laporan adalah pos aset, yang kemudian diikuti dengan pos kewajiban, dan terakhir pos ekuitas di bagian paling bawah laporan.
Selain format staffel, ada juga format skontro. Jika format staffel menyajikan informasi keuangan perusahaan secara vertikal, maka format skontro menampilkan data secara horizontal. Pos-pos keuangan ditampilkan secara berjajar. Pos aset diletakkan di sisi kiri laporan, sedangkan pos kewajiban dan ekuitas diletakkan di sisi kanan.
Perlu diingat, format apa pun yang dipakai, laporan keuangan harus menampilkan data yang berimbang (balanced). Artinya, total aset dan total kewajiban ditambah ekuitas harus sama. Selalu terapkan rumus berikut: Aset = Kewajiban + Ekuitas.
Dari sini, bisa disimpulkan bahwa laporan posisi keuangan merupakan laporan yang memuat kondisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu. Bagaimana jika Anda sering merasa kesulitan menyusun laporan keuangan yang akurat? Problem semacam ini tidak akan terjadi jika perusahaan Anda memiliki sistem pembayaran yang tepat.
Sistem pembayaran yang tepat memungkinkan Anda untuk dapat menyimpan seluruh data transaksi perusahaan. Semuanya bisa dilakukan dengan menggunakan Midtrans sebagai payment gateway perusahaan Anda. Midtrans tidak hanya menawarkan solusi pembayaran yang mudah, baik untuk pelanggan maupun untuk Anda sebagai pelaku usaha. Urusan menyusun laporan pun jadi mudah dilakukan. Kembangkan bisnis Anda dengan sistem pembayaran terlengkap dari Midtrans sekarang juga!