Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniPenting bagi perusahaan startup untuk memahami apa itu developer. Pasalnya, posisi tersebut hampir pasti dibutuhkan oleh startup. Ini karena perusahaan startup umumnya mengandalkan teknologi digital untuk berkembang dan membangun keunggulan kompetitif.
Namun, sering kali perusahaan startup masih kesulitan memahami peran developer dalam pengembangan bisnis mereka. Padahal, perusahaan startup saat ini kebanyakan menjadikan software (perangkat lunak) atau aplikasi sebagai dasar bisnis mereka. Tanpa profesional yang memiliki keahlian sebagai seorang developer, bisa dipastikan startup akan kesulitan untuk mengimplementasikan ide bisnis mereka secara kompeten.
Artikel Midtrans kali ini akan membahas serba-serbi mengenai developer. Pada bagian awal, Anda akan menemukan pembahasan mengenai apa itu developer yang kemudian dilanjutkan dengan bahasan tentang jenis-jenis developer (sub-spesialis developer), hingga tugas dan peran developer dalam sebuah perusahaan startup. Di bagian terakhir juga akan diulas mengenai tips mencari developer yang tepat untuk startup Anda. Mari simak bersama!
Sebagai permulaan, mari membahas tentang apa itu developer. Secara garis besar, developer (atau terkadang disebut dev) adalah individu yang bertanggung jawab untuk membuat atau mengerjakan pengembangan produk atau layanan.
Sebagian besar developer menggunakan satu atau lebih bahasa pemrograman untuk mengembangkan produk atau layanan mereka. Developer dapat bekerja sendiri atau dalam tim, dan dapat mengembangkan sebagian atau seluruh produk maupun layanan. Perusahaan teknologi seperti Microsoft dan Google, misalnya, mempekerjakan banyak pengembang karena kerumitan produk dan layanan yang mereka kembangkan.
Developer menjalankan peran penting dalam membuat, menguji, membangun, dan mengoptimalkan aplikasi, software, maupun sistem komputer. Ada banyak jenis developer. Misalnya, ada software developer yang dapat membuat program software baru atau memelihara program software yang sudah ada. Pembahasan mengenai jenis-jenis developer dapat Anda simak setelah penjelasan tentang apa itu developer.
Baca juga: Tips Bagaimana Meningkatkan Penjualan di Toko Online
Seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya mengenai apa itu developer, diketahui bahwa dev memiliki tugas untuk membuat, menguji, membangun, dan mengoptimalkan aplikasi, software, maupun sistem komputer. Dengan kompleksnya tugas yang harus dijalankan, developer kemudian dikelompokkan menjadi beberapa kategori berbeda.
Mempelajari kategori developer ini akan membantu Anda menemukan jenis pengembangan yang paling sesuai. Berikut adalah beberapa jenis developer yang paling sering dijumpai dan dibutuhkan oleh perusahaan startup:
Front-end developer bekerja di sisi “depan” yang berhubungan langsung dengan pengguna aplikasi, program, sistem, atau software. Tugas utama mereka adalah memfasilitasi pengguna agar mendapatkan pengalaman yang mulus. Mereka mungkin harus menyesuaikan tata letak situs web atau memastikan program mudah digunakan dan dinavigasi.
Dengan melihat program dan sistem dari sudut pandang pengguna, front-end developer dapat membantu merancang sistem yang memenuhi kebutuhan pengguna dan beroperasi dengan sukses.
Jika front-end developer bekerja di sisi “depan”, maka back-end developer bekerja di sisi “belakang”. Mereka adalah profesional teknologi yang bekerja dengan pengodean (coding) software, aplikasi, program, dan sistem. Istilah back-end sendiri mengacu pada sisi server dari suatu program dan mengontrol cara kerja sistem.
Back-end developer dapat menulis kode untuk membuat program atau mengubah kode untuk memfasilitasi komunikasi antara database dan browser. Mereka sering menulis kode menggunakan bahasa pengodean tertentu. Bahasa yang mereka gunakan bergantung pada jenis proyek yang mereka kerjakan dan fungsi proyek tersebut.
Baca juga: 3 Strategi Amazon.com yang Bisa Ditiru untuk Website Ecommerce Milik Anda
Full-stack developer adalah kelompok developer yang bekerja di front-end dan back-end aplikasi. Itu artinya, mereka membutuhkan pengetahuan tentang pengodean sekaligus aktivitas pengguna. Dengan area spesialisasi yang luas, full-stack developer wajib memiliki pemahaman yang baik tentang cara membangun dan membuat aplikasi, program, atau software secara menyeluruh.
Web developer adalah seseorang yang bekerja membuat situs web untuk organisasi maupun individu. Mereka mungkin bekerja pada aspek front-end situs web atau pada aspek pengodean back-end. Biasanya, web developer mempertimbangkan elemen yang membuat situs web bekerja dengan baik untuk pengguna, seperti tata letak, navigasi, hingga aksesibilitas.
Baca juga: 4 Langkah Memilih Desain Toko Online Anda
Dukungan developer, terutama in-house developer, akan membantu perusahaan Anda mencapai keberhasilan proyek. Mereka memiliki sistem berbasis tugas dan menawarkan layanan pengembangan yang luas hingga seluruh pekerjaan tuntas. Tim developer yang khusus menangani perusahaan Anda juga pasti memiliki metodologi khusus untuk menguji setiap proyek pengembangan sebelum dilepas ke pengguna.
Hal ini memberikan jaminan kualitas atas proyek yang dikembangkan perusahaan sekaligus mengamankan data Anda. Jika tugas gagal, mereka pun bisa langsung menangani masalah atau bug berbekal keahlian yang mereka kuasai. Dengan begitu, perusahaan pun bisa terus berjalan tanpa menemui hambatan berarti.
Selain memberi jaminan kualitas, developer juga akan membantu Anda mencapai waktu penyelesaian (turnaround time) produk yang lebih cepat. Ini karena developer profesional pasti memiliki pemahaman dan teknologi pengembangan yang mumpuni. Tim developer yang berdedikasi akan memberi update rutin kepada Anda terkait progres pengembangan produk. Jadi, Anda pun dapat memastikan apakah produk bisa selesai tepat waktu atau tidak.
Setelah Anda memahami apa itu developer serta jenis-jenisnya, sekarang waktunya membahas tentang tugas dan peran developer. Untuk perusahaan startup, berikut adalah beberapa tugas serta peran developer:
Seorang developer wajib memahami setidaknya satu bahasa pemrograman. Untuk pekerjaan di startup, biasanya bahasa pemrograman yang wajib dikuasai developer adalah CSS, HTML, atau JavaScript. Tanpa pemahaman yang baik mengenai bahasa pemrograman, mustahil developer dapat menjalankan tugasnya dengan sesuai.
Bukan hanya bahasa pemrograman, seorang developer juga dituntut untuk dapat memanfaatkan framework dan libraries secara efisien. Pada dasarnya, framework dan libraries adalah resources (sumber daya) yang dibuat agar dapat menyederhanakan pekerjaan developer yang berhubungan dengan kode dan bahasa pemrograman.
Paling tidak, developer harus dapat menggunakan jQuery dan Bootstrap. Keduanya merupakan jenis framework dan libraries yang penggunaannya paling umum di sektor industri teknologi. Dengan pemahaman yang baik terkait framework dan libraries, maka developer dapat bekerja secara efisien.
Seorang developer yang bekerja di perusahaan startup juga memiliki tugas untuk membuat rancangan produk. Dalam melaksanakan tugas ini, biasanya developer bekerja sama dengan product designer atau terkadang langsung dengan product manager. Kolaborasi tersebut nantinya akan memberikan gambaran yang lebih jelas terkait produk yang akan diluncurkan.
Baca juga: 4 Langkah Membuat Toko Online Anda Up to Date dan Optimal
Tidak sekadar membuat rancangan, developer juga punya tugas untuk merealisasikan produk yang sudah dirancang bersama tim product designer. Mereka harus memastikan bahwa rancangan desain sesuai dengan tujuan perusahaan dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna.
Dalam proses ini, developer akan melalui tahap trial and error. Tahapan ini dilakukan berulang kali untuk memastikan produk yang diluncurkan dapat berjalan mulus, bebas hambatan, dan benar-benar sesuai dengan desain dari tim product designer.
Setelah produk diluncurkan, bukan berarti tugas developer selesai. Justru sebaliknya, developer harus rutin mengecek produk. Selain melakukan pemeriksaan langsung, mereka juga melihat feedback yang diberikan pengguna. Dengan begitu, ketika pengguna menggunakan produk, mereka tidak akan menemui hambatan, baik itu berupa bug maupun pesan error.
Masih berhubungan dengan pengecekan produk, developer juga memiliki tugas untuk mendokumentasikan pengerjaan produk. Tidak hanya mencatat prosedur yang berhasil, mereka juga wajib mendokumentasikan prosedur yang gagal. Jadi, jika di masa mendatang muncul problem yang sama, mereka bisa segera menemukan solusinya. Dengan begitu, down-time produk pun lebih singkat dan kepuasan pelanggan tetap terjaga.
Selama produk berjalan, terkadang akan muncul beberapa gangguan seperti bug dan error. Ini adalah hal yang sangat umum terjadi, produk aplikasi atau situs web pasti pernah mengalaminya. Maka, sudah menjadi tugas developer untuk segera menangani permasalahan tersebut.
Selain mencari solusi untuk permasalahan yang sedang muncul, developer juga wajib mempelajarinya. Dengan begitu, jika muncul permasalahan yang sama di kemudian hari, developer bisa segera mengatasinya tanpa menghambat pengguna.
Baca juga: 4 Media yang Umum Digunakan untuk Berjualan
Mulai dari poin penjelasan tentang apa itu developer hingga tugas-tugasnya, bisa diketahui bahwa keberadaannya dapat membantu perusahaan startup, terutama yang baru dikembangkan. Namun, masalahnya, masih banyak startup yang kesulitan menemukan developer. Bahkan tak jarang mereka belum bisa membedakan tugas developer dengan keahlian lain di bidang TI, seperti programmer.
Agar perusahaan startup Anda dapat menemukan developer yang tepat, berikut beberapa tips yang dapat diikuti:
Langkah pertama, Anda harus benar-benar memahami kebutuhan perusahaan; apakah startup yang Anda kembangkan butuh aplikasi, software, situs web, atau justru ketiganya. Dari situ, Anda bisa mengetahui mana sebenarnya tipe developer yang dibutuhkan perusahaan.
Jika Anda merasa belum yakin, coba lihat perusahaan startup yang konsep bisnisnya mirip. Lihat platform yang mereka gunakan untuk meluncurkan produk. Bisa juga dengan meminta rekomendasi dari rekan yang sudah pernah menggunakan jasa developer. Ini akan membantu Anda menentukan produk seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan perusahaan.
Anda wajib memahami platform yang akan diluncurkan kepada konsumen. Dengan begitu, mudah untuk menentukan kriteria developer yang Anda butuhkan.
Katakanlah Anda ingin mengembangkan sebuah software dari nol, maka bisa mencari software developer dengan keahlian full-stack. Atau semisal Anda sudah memiliki tim developer, tapi ternyata masih belum ada yang menguasai aspek “depan” produk, maka keahlian front-end wajib masuk dalam kriteria developer yang Anda cari.
Jangan lupa untuk berdiskusi dengan tim product designer Anda. Merekalah yang bertugas mengembangkan produk, maka sudah pasti mereka tahu developer seperti apa yang dapat mendukung tugas mereka sebagai perancang produk.
Baca juga: Meningkatkan Visit untuk Website Ecommerce melalui On-site SEO
Untuk menemukan SDM yang tepat, apa pun posisi pekerjaan yang ditawarkan, perusahaan biasanya menyelenggarakan interview. Pada tahapan interview inilah perusahaan bisa lebih mengenal kandidat pegawai yang akan direkrut.
Interview juga berlaku pada saat pencarian developer. Dengan melakukan interview, Anda bisa lebih memahami skill yang dimiliki calon developer hingga mengenali visi dan misi mereka. Dari situ, Anda bisa memilih kandidat yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kultur perusahaan.
Akan lebih baik lagi jika Anda mengadakan test. Melalui prosedur test, Anda dapat menguji apakah kandidat memang memiliki skill yang memenuhi kriteria perusahaan atau tidak.
Baca juga: Mengapa Website Ecommerce Perlu Menggunakan Payment Gateway
Ada banyak sekali aspek yang harus diperhatikan saat Anda mencari developer. Salah satu aspek penting yang pantang dilewatkan adalah masalah kesesuaian timeline. Pastikan kandidat yang Anda pilih memiliki jadwal yang cocok dengan timeline pengembangan produk. Akan lebih baik lagi jika mereka tidak sedang menangani proyek apa pun.
Hindari memilih developer dengan ketersediaan waktu yang mepet dari timeline Anda. Pasalnya, pengembangan produk sulit untuk diprediksi dinamikanya. Bukan tidak mungkin di tengah-tengah proses pengembangan yang mulus, Anda mendadak menemui hambatan yang bisa mengubah timeline. Untuk itu, pastikan calon developer Anda bisa menyesuaikan dengan timeline pengembangan produk.
Dalam memilih developer, Anda harus sangat berhati-hati karena mereka bersinggungan langsung dengan produk yang akan diluncurkan kepada konsumen. Salah satu cara untuk berhati-hati adalah dengan mengecek track record kandidat pilihan Anda.
Cermati keahlian yang mereka unggulkan dan lakukan tes untuk mengujinya. Buktikan proyek yang sudah mereka kerjakan benar-benar selesai dengan menghubungi pihak terkait. Sebisa mungkin, hindari kandidat yang terlihat “too good to be true”. Lakukan seleksi dengan ketat agar Anda bisa mendapat developer yang tepat.
Jika Anda memilih untuk mempekerjakan tim developer, jangan lupa untuk mencermati jenis layanan yang mereka tawarkan. Biasanya, tim developer menawarkan beragam layanan yang bisa dipilih.
Dengan melihat jenis layanan yang ditawarkan, Anda bisa tahu mana tim developer yang mampu menangani pengembangan produk perusahaan. Misalnya, pilihlah tim developer dengan jenis layanan end-to-end agar keseluruhan proses pengembangan produk dilakukan oleh satu tim saja.
Dunia teknologi berkembang dengan cepat dan terus berubah dari waktu ke waktu. Penting bagi Anda untuk mengecek teknologi yang digunakan oleh developer dalam mengembangkan produk. Pastikan developer yang Anda pilih memiliki resources yang mumpuni untuk pengembangan produk.
Katakanlah Anda ingin meluncurkan sebuah aplikasi dengan dukungan augmented reality (AR), maka developer harus memiliki pemahaman yang baik mengenai teknologi tersebut. Akan lebih baik lagi jika mereka sudah berpengalaman menggunakan tools yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi berbasis AR.
Baca juga: Cara Meningkatkan Penjualan di Online Shop dengan Optimasi
Dari pembahasan mengenai apa itu developer di atas, bisa dipahami bahwa keberadaan developer amat penting bagi perusahaan startup. Dengan dukungan developer profesional, Anda bisa memastikan bahwa produk yang akan diluncurkan bisa selesai tepat waktu. Mereka juga akan membantu Anda menyelesaikan hambatan yang mungkin muncul di masa mendatang, seperti gangguan bug atau pesan error yang mengganggu pengalaman pengguna.
Agar aplikasi atau situs web yang Anda kembangkan bersama tim developer dapat memenuhi kebutuhan pengguna, jangan lupa untuk melakukan integrasi dengan payment gateway terbesar Indonesia, Midtrans.
Sistem payment gateway dari Midtrans telah didukung oleh lebih dari 20 metode pembayaran, mulai dari GoPay, transfer bank, hingga QRIS. Bukan hanya itu, untuk memudahkan tim developer Anda, Midtrans juga menyediakan plugin yang siap digunakan dan API yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis startup Anda melalui platform apa pun.
Transaksi pun sudah bisa dipastikan aman karena telah dilindungi oleh sistem keamanan berlisensi sesuai standar internasional. Untuk melihat panduan lengkap pendaftaran payment gateway dari Midtrans, silakan klik di sini!