13 Jan

Tips Bagaimana Meningkatkan Penjualan di Toko Online Anda

by Veritrans Indonesia

6124Views

Jika saat ini Anda sedang memimpikan memiliki toko online dengan omset milyaran rupiah, berikut adalah tips untuk meningkatkan penjualan pada toko online anda:

Meningkatkan jumlah pengunjung pada website

Pada umumnya jumlah penjualan yang minim disebabkan oleh jumlah pengunjung yang sedikit pada toko online Anda. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

Memasang iklan. Anda bisa mulai menggunakan layanan PPC (Pay per Click) yang disediakan oleh Google & Facebook untuk mengiklankan barang-barang yang anda jual. Selain itu, Anda juga bisa mengiklan di space yang disediakan oleh online media yang sesuai denga target audience Anda.

Social media. Manfaatkan social media (Facebook, twitter & Instagram) untuk memperkenalkan brand & produk-produk Anda. Social buzzer dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah fans & followers, sehingga setiap promosi yang Anda lakukan di social media akan mecapai audience yang lebih luas.

Bergabunglah di komunitas. Beberapa jenis barang akan lebih laku jika Anda bisa memasarkan langsung ke komunitas tertentu. Seperti: spare parts kendaraan bermotor, tas branded, paket wisata alam, dll. Dengan promosi langsung ke komunitas-komunitas tersebut, Anda akan mencapai audience yang lebih tertarket

Meningkatkan rata-rata setiap pembelian

Jika toko online Anda memiliki variasi produk yang banyak, strategi ini akan sangat efektif untuk meningkatkan jumlah penjualan. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

Cross selling product. Anda dapat memberikan rekomendasi barang lain yang relevan kepada customer yang hendak membeli barang tertentu. Misalnya: Rekomendasi membeli screen protector iphone atau case iphone untuk customer yang sedang membeli iphone.

Discount bundle. Anda bisa memberikan potongan harga untuk customer, jika customer tersebut membeli dalam jumlah yang lebih banyak atau jika dia membeli bundle produk tertentu.

Discount volume. Selain secara bundling, discount juga bisa diberikan secara volume untuk meningkatkan rata-rata pembelian. Misal: Discount 15% untuk customer dengan minimal pembelian sebesar Rp 300.000,-

Menambah lini produk yang Anda jual

Strategi ini cukup efektif untuk meningkatkan penjualan di toko online Anda. Karena dengan lini produk yang Anda jual, customer akan memiliki lebih banyak pilihan.

Perluas lini produk yang ada. Anda bisa mulai dengan menganalisa barang-barang yang laku di toko online Anda atau pesaing, lalu tambahkan brand, warna atau ukuran baru ke toko online Anda.

Tambahkan lini produk baru. Cara ini dapat dilakukan dengan menambah jenis produk yang berbeda dari yang sudah ada. Tetapi lebih baik jika tambahan produk baru tersebut masih memiliki target audience yang sama. Misal: Jika saat ini Anda menjual produk fashion seperti baju, celana, dress & accessories, anda bisa menambahkan produk-produk kecantikan.

Permudah customer anda dalam bertransaksi

Perbaiki flow website. Salah satu alasan utama customer batal bertransaksi adalah flow pembelian yang terlalu panjang. Pastikan bahwa proses pembelian customer tidak lebih dari 7 step, dari customer memilih barang hingga selesai membayar.

Perbanyak channel pembayaran. Channel pembayaran yang bervariasi akan memudahkan customer untuk melakukan pembayaran. Beberapa metode pembayaran yang populer untuk transaksi online adalah kartu kredit, mandiri clickpay, CIMB Clicks, BCA Klikpay & Bank transfer. Integrasi dengan masing-masing metode pembayaran sangat dimudahkan dengan adanya Veritrans.

Menaikan tingkat kepercayaan. Kepercayaan terhadap toko online Anda sangatlah penting. Beberapa cara dapat anda lakukan untuk meningkatkan kepercayaan tersebut, misal : menunjukan testimoni pelanggan, menunjukan kontak & lokasi kantor secara jelas, menggunakan payment gateway yang terpercaya.

Selain menerapkan cara-cara di atas, perlu diingat juga bahwa setelah Anda menerapkan strategi tersebut, Anda perlu mengukur seberapa besar dampak strategi tersebut terhadap penjualan di toko online Anda.
Selamat mencoba.

Source : Startupbisnis