Kami telah memperbarui Syarat & Kebijakan Privasi pada tanggal 26 Februari 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
13 Nov

6 Jenis Startup yang Berkembang Pesat di Indonesia, Apa Saja?

Yovita

by Yovita

view4921Views

Perkembangan teknologi tampaknya sejalan dengan fenomena startup yang kian bermunculan di Indonesia. Bahkan, Indonesia memiliki startup terbanyak di kawasan Asia Tenggara. Pada April 2022, resmi tercatat bahwa ada 2.345 perusahaan rintisan lokal. Masing-masing perusahaan ini biasanya memiliki pergerakan cepat sesuai arus kemajuan teknologi. 

Kini, perusahaan rintisan dapat ditemukan di berbagai sektor industri. Tidak hanya e-commerce, melainkan sudah merambah sampai bidang makanan dan minuman dengan dukungan teknologi. Lantas, apa saja jenis startup yang berkembang pesat di Indonesia saat ini? Simak selengkapnya dengan membaca lebih lanjut!


Sebenarnya, Apa Itu Startup?

Startup adalah istilah yang disematkan bagi perusahaan baru, umumnya masih berusia kurang dari tiga tahun. Karena masih fase merintis, perusahaan startup biasanya aktif melakukan berbagai penelitian dan pengembangan untuk menemukan strategi bisnis terbaik.

Sebutan startup identik dengan sektor teknologi, padahal sebenarnya semua perusahaan baru termasuk dalam kategori ini. Namun, tidak dapat dimungkiri kalau perkembangan teknologi mendukung aktivitas perusahaan rintisan. Secara umum, karakteristik startup antara lain:

  • Berusia kurang dari tiga tahun;
  • Jumlah karyawan masih sedikit;
  • Mengembangkan inovasi baru;
  • Mengandalkan teknologi.

Struktur Organisasi Startup

startup-yang-berkembang-pesat-di-indonesia-(2)

Layaknya perusahaan lain, perusahaan startup juga memiliki struktur organisasinya sendiri. Struktur organisasi startup inti biasanya terdiri atas CEO, COO, CTO, CFO, dan CMO. Setiap jabatan bertanggung jawab atas bidangnya dengan memimpin dan mengawasi karyawan di bawahnya.

Meski begitu, struktur perusahaan kembali pada kebutuhan dan sumber daya masing-masing. Sebagai contoh, bisa saja CMO dipandang tidak dibutuhkan karena aktivitas pemasaran dipegang oleh COO atau CEO secara langsung. 

1. CEO

Chief Executive Officer memiliki kedudukan paling atas dalam hal menjalankan bisnis. Peran CEO pada setiap perusahaan bisa berbeda satu sama lain, namun umumnya pemangku jabatan ini menyusun dan menyetujui strategi bisnis, mengelola anggaran, hingga membangun hubungan dengan investor perusahaan. 

2. COO

Merupakan singkatan dari Chief Operating Officer, COO adalah orang yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional perusahaan. Perannya antara lain manajemen bisnis inti dan menjadi jembatan untuk CEO dan karyawan lain. Jabatan COO tidak selalu ada di perusahaan startup, terutama yang benar-benar baru merintis. Biasanya, peran COO di awal perkembangan perusahaan dipegang oleh CEO.

3. CTO 

Sebagai bisnis yang mengandalkan teknologi, startup tentu memerlukan Chief Technology Officer. Aktivitas yang menjadi tanggung jawab CTO terdiri atas mendalami dan mengimplementasikan perkembangan teknologi untuk memajukan perusahaan, serta mengelola hingga menyatukan ide-ide pengembangan produk. 

4. CFO

Setiap badan usaha membutuhkan pengurus bidang finansial untuk mengelola transaksi, menyusun strategi pendanaan, membuat dokumen keuangan, juga melaporkan kondisi keuangan kepada CEO. Pengelolaan uang pun memiliki sejumlah risiko, sehingga CFO turut berperan dalam mengurangi risiko tersebut.

5. CMO

Chief Marketing Officer juga merupakan bagian inti dari struktur organisasi startup. Bidang pemasaran berkontribusi signifikan terhadap kelangsungan bisnis. Melalui pemasaran, konsumen dapat mengenal produk yang ditawarkan. Tugas CMO memang berkaitan dengan pemasaran, mulai dari riset pasar, menyusun strategi pemasaran, hingga evaluasi aktivitas pemasaran yang telah dilakukan. 


Mengenal Apa Itu Lean Startup

startup-yang-berkembang-pesat-di-indonesia

Pernahkah Anda mendengar tentang lean startup? Secara sederhana, lean startup adalah metode yang memprioritaskan konsumen dalam mengembangkan bisnis. Sehingga, inovasi bisnis sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. 

Cara kerja metode lean startup yakni merancang prototipe produk sebelum dipasarkan. Lalu, prototipe diberikan kepada konsumen untuk memperoleh pandangan terhadap produk. Pemberian feedback dari konsumen kemudian dijadikan landasan bagi peluncuran dan pemasaran produk ke depannya. 

Fase lean startup terbagi menjadi build, measure, dan learn. Dalam tahap build, perusahaan merancang produk yang kira-kira akan sesuai dengan kebutuhan atau keinginan konsumen. Kemudian, produk itu diberikan kepada konsumen pada tahap measure supaya dapat mengukur seberapa sukses barang atau layanan saat benar-benar dijual. Dari situ, perusahaan bisa mempelajari atau menganalisis hasil agar dapat memutuskan langkah selanjutnya.  


Tujuan Utama Lean Startup

Setelah memahami pengertiannya, simak di sini untuk mengetahui beberapa tujuan utama dari lean startup.

1. Mendapatkan masukan

Memberikan prototipe kepada konsumen dapat memberikan pandangan lain terhadap produk. Pihak internal mungkin memiliki perspektif terbatas terkait produk yang dikembangkannya, sehingga konsumen bisa menyampaikan masukan dari sudut pandang berbeda. 

2. Menentukan langkah bisnis selanjutnya

Berdasarkan reaksi yang diterima dari konsumen, perusahaan dapat mendiskusikan langkah yang terbaik untuk ke depannya. Saran konsumen dapat dipertimbangkan untuk menentukan apakah akan mengubah sebagian dari produk atau mengganti produk sepenuhnya. Melalui proses ini, dapat diketahui pula bagaimana pendekatan pemasaran yang cocok.

Sebagai contoh, Dropbox merupakan salah satu bisnis yang sukses menerapkan lean startup. Pendiri Dropbox awalnya tidak yakin apakah usahanya akan berguna bagi orang lain. Sehingga, keluarlah satu video yang menunjukkan unique selling proposition (USP) dari Dropbox, yakni konsep berbagi file dengan praktis. Dalam satu hari, sudah didapatkan 75 ribu orang untuk menguji layanan ini.

3. Mengurangi risiko dan pemborosan sumber daya

Tujuan utama lain dari lean startup adalah untuk mengurangi risiko kerugian saat meluncurkan produk. Ini karena hasil inovasi sudah diteliti melalui pengujian prototipe sehingga sesuai dengan selera konsumen. Selain risiko, penerapan lean startup juga mengurangi pemborosan sumber daya.

Salah satu kesalahan yang sering ditemukan pada startup adalah tidak mengetes pasar terlebih dahulu. Akibatnya, perusahaan gagal hadir sebagai solusi bagi permasalahan masyarakat. Apabila menerapkan konsep lean startup, perusahaan dapat memperoleh perkiraan terkait kesuksesan produk yang ditawarkannya. Jika respons yang diterima sangat buruk, perusahaan dapat mengganti atau mengembangkan produk lebih jauh sebelum dipasarkan. Dengan begitu, sumber daya tidak terbuang sia-sia.

Baca juga: Manfaatkan Customer Co-Creation untuk Mendorong Inovasi


Perkembangan Startup di Indonesia

Fenomena startup mulai menjadi tren di Indonesia sekitar tahun 2015. Tapi, sebenarnya startup sudah ada dari tahun 1998. Titik baliknya terletak pada tren domain dot-com, yang digunakan untuk mengembangkan perusahaan berbasis teknologi, salah satunya Google yang berdiri tepat pada tahun 1998.

Di Indonesia sendiri, startup mulai berkembang pada tahun 2010. Saat itu, Tokopedia dan Blanja.com memperoleh suntikan dana dari investor agar bisa terus memajukan usaha. Pertumbuhan perusahaan rintisan saat itu cenderung sulit, mengingat penetrasi internet belum menyeluruh seperti sekarang.

Gerakan pertumbuhan di awal merintis pun cenderung lambat. Meski begitu, fenomena startup bisa bertahan sampai sekarang karena akhirnya menemukan titik terang. Pada 2015, perusahaan rintisan sudah diserbu konsumen seiring meluasnya akses internet di Tanah Air. Sekitar 60 bisnis startup waktu itu turut merasakannya hingga fenomena itu berkembang seperti sekarang. 


Jenis Startup yang Berkembang Pesat di Indonesia

startup-yang-berkembang-pesat-di-indonesia-(4)

Mungkin Anda sudah tahu beberapa perusahaan startup dalam negeri, terutama yang produknya sering digunakan. Lantas, apa saja jenis startup yang berkembang di Indonesia di sini?

1. Logistik

Penyedia layanan logistik kian menjamur di Indonesia. Terlebih, pandemi membuat masyarakat mengandalkan jasa ini untuk memperoleh berbagai barang. Apakah Anda salah satunya? Jika iya, Anda turut berkontribusi bagi perekonomian nasional. Sebab, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa perekonomian negara mencetak kenaikan 5,44 persen selama triwulan-2 2022, di mana sektor logistik menjadi penopangnya. 

Bentuk layanan yang ditawarkan startup sektor logistik cukup beragam, mulai dari layanan antar barang, pengelolaan armada, sampai agregator. Contoh perusahaan rintisan dalam bidang logistik antara lain J&T Express dan Sicepat. Belum lama ini, keduanya memperoleh pendanaan berjumlah masing-masing Rp35,6 triliun dan Rp2,4 triliun. 

Selain pengantaran paket, masih ada bidang usaha lain yang termasuk dalam sektor ini. Misalnya, Kargo Tech mempertemukan para pelaku bisnis dengan penyedia jasa kirim. Pengguna pun dapat mengakses informasi pekerjaan dan transaksi lewat satu platform. 

2. E-commerce

Perusahaan e-commerce kini menjadi andalan banyak orang untuk memperoleh barang. Mulai dari barang terkait hobi hingga kebutuhan sehari-hari, rasanya segala macam produk tersedia di e-commerce. Sehingga, tidak heran e-commerce termasuk salah satu jenis startup yang berkembang pesat di Indonesia. 

Jika dilihat dari awal, perkembangan startup di Indonesia pun dimulai dari e-commerce. Kini, bidang perdagangan elektronik sudah semakin bervariasi. Apabila awalnya dimulai dari platform jual-beli seperti Tokopedia, sekarang startup juga merambah ke digitalisasi warung dan quick commerce semacam Astro.

Baca juga: Perbedaan Social Commerce dan E-Commerce: Definisi, Keuntungan & Kekurangannya

3. Teknologi pendidikan

Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan. Sehingga, edutech juga bermunculan, apalagi pembelajaran online mendorong lonjakan pengguna selama pandemi berlangsung. Sejumlah perusahaan teknologi pendidikan menawarkan kursus di luar jam sekolah, seperti Ruang Guru dan Zenius. Ada juga yang membantu digitalisasi sekolah, seperti Gredu. 

Dengan begitu, pembelajaran tidak hanya dilakukan secara tradisional di kelas. Dengan adanya berbagai inovasi baru, memperoleh ilmu bisa lebih praktis dan canggih melalui kursus hingga digitalisasi institusi pendidikan.

Baca juga: Startup Edutech Indonesia, Apa Saja, Sih?

4. Teknologi kesehatan

Sebelumnya, pasien yang perlu mendapatkan bantuan tenaga medis harus mengunjungi rumah sakit dan menunggu terlebih dahulu. Namun, kehadiran aplikasi semacam Halodoc dan Alodokter menyederhanakan proses itu. Jika sekadar ingin konsultasi ringan dan membeli obat, Anda bisa menggunakan smartphone saja. 

Pada pertengahan tahun 2022, salah satu healthtech di Indonesia mendapatkan pendanaan sebesar $4,3 juta atau sekitar Rp66,5 miliar, yakni Diri Care. Startup bidang kesehatan tersebut menyediakan konsultasi untuk personal care, seperti skincare, rambut rontok, dan semacamnya. 

5. Fintech 

Aktivitas keuangan sekarang cenderung praktis dengan kehadiran berbagai perusahaan financial technology atau fintech. Misalnya, ada perusahaan startup yang menghadirkan kemudahan dalam transfer uang. Hal ini mendorong efisiensi transaksi karena menghapuskan rantai transaksi yang panjang.

Memakai fintech pun mempermudah pencatatan pemasukan dan pengeluaran serta menghilangkan risiko human error. Sebab, setiap transaksi otomatis tercatat dalam sistem, lalu bisa langsung diakses dengan praktis.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, layanan dalam sektor fintech tidak hanya meliputi penyimpanan dan transfer uang. Ada juga pinjaman online, crowdfunding semacam Kitabisa, hingga P2P lending seperti Investree. Selain praktis, keuntungan yang ditawarkan fintech legal juga jaminan keamanan karena diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

6. Sektor startup lain yang menjanjikan 

Selain jenis industri yang sudah disebutkan di atas, masih ada jenis startup yang berkembang pesat di Indonesia dari bidang lain. Misalnya, terdapat perusahaan rintisan bidang food and beverages (F&B). Salah satu startup F&B di Indonesia pun diketahui telah menyandang status unicorn, yaitu Kopi Kenangan, karena telah mencapai valuasi $1 miliar. 

Kemudian, ada juga sektor agrikultur yang mengembangkan solusi terkini untuk kegiatan pertanian. Contoh startup agrikultural populer adalah TaniHub. Bentuknya berupa aplikasi sebagai platform pembiayaan, penanaman, dan pemasaran bagi petani. Di TaniHub, produk pertanian dapat dipasarkan dalam marketplace. Sektor agrikultur cukup menjanjikan bagi calon pendiri startup mengingat Indonesia kaya akan potensi pertanian. 


Indonesia, Ekosistem yang Menunjang Pertumbuhan Startup 

startup-yang-berkembang-pesat-di-indonesia-(3)

Perkembangan teknologi di Indonesia merupakan peluang menjanjikan untuk mendukung pertumbuhan startup. Tidak hanya menjadi lokasi bagi ribuan startup, saat ini sejumlah startup Indonesia sudah bisa mencapai status unicorn dan bahkan decacorn karena valuasinya begitu tinggi. Mengacu pada daftar yang dikeluarkan September 2022, saat ini sudah ada 13 unicorn di Indonesia. Beberapa startup yang sudah melampaui valuasi $1 miliar tersebut mencakup Tokopedia, Kopi Kenangan, tiket.com, dan startup lain.

Sementara itu, decacorn adalah perusahaan startup dengan valuasi mencapai $10 miliar. Presiden Joko Widodo sempat membahasnya dalam Pidato Kenegaraan 2022 pada Sidang Tahunan MPR, di mana saat ini dua startup Indonesia telah berstatus decacorn, yaitu Gojek dan J&T Express. Pemerintah pun terus berupaya mendukung pengusaha melalui penyederhanaan prosedur formal hingga pendanaan bagi kegiatan usaha.

Melalui Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja terbaru dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021, dinyatakan bahwa pemerintah bersedia membantu pendanaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Disebut sebagai Bantuan Langsung Tunai (BLT) UMKM, syarat yang perlu disiapkan antara lain memastikan bahwa prospek usaha bagus untuk jangka waktu panjang, serta memiliki laporan keuangan terstruktur.


Ingin bisnis Anda menjadi the next startup yang berkembang pesat di Indonesia? Jangan pernah berhenti untuk menghadirkan inovasi bagi para konsumen. Salah satu caranya adalah dengan menyediakan payment gateway yang bisa menerima berbagai metode pembayaran.

Midtrans sebagai payment gateway Indonesia mampu membantu startup dengan menghadirkan satu solusi praktis untuk semua jenis transaksi, mulai dari 25 metode pembayaran online, pembayaran di toko fisik, sampai pengiriman dana ke mana saja. Temukan selengkapnya di website Midtrans!

payment-gateway-indonesia

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail