Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
17 Nov

Seperti Apakah Struktur Organisasi Startup yang Ideal?

Yovita

by Yovita

view15131Views

Struktur organisasi startup kian digandrungi sebagai referensi pengelolaan perusahaan rintisan. Mungkin Anda merupakan salah satu yang tertarik untuk turut serta dalam fenomena startup di Indonesia, di mana perusahaan rintisan berbasis teknologi terus bermunculan. Startup pun sudah merambah berbagai sektor bisnis, mulai dari perdagangan elektronik, logistik, sampai kesehatan. Bidang usaha mana yang ingin Anda jalankan?

Sebelum terjun mengoperasikan bisnis, pastikan Anda sudah menyiapkan konsep usaha dengan optimal. Supaya business plan dapat terlaksana dengan baik, diperlukan struktur kepengurusan sesuai kebutuhan pula. Yuk, baca lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana struktur organisasi startup yang ideal!

Baca juga: Planning adalah Kunci Keberhasilan Bisnis. Ini Cara Membuatnya


Mengapa Startup Memerlukan Struktur Organisasi?

Startup memang merupakan perusahaan baru, tapi bukan berarti tidak memerlukan struktur organisasi. Sebab, menjalankan usaha tetap saja melibatkan sekelompok orang dengan fungsi masing-masing. Dengan struktur perusahaan yang jelas, deskripsi pekerjaan setiap karyawan terbagi sesuai kompetensinya. 

Pelaksanaan koordinasi antar karyawan pun dapat dilakukan dengan lancar. Misalnya, seorang UI/UX Designer menerima dan melapor ke UX Team Manager. Lalu, UX Team Manager melapor ke Chief Technology Officer (CTO). Alur koordinasi tersebut jelas, bukan? Setiap karyawan mampu memahami bidang pekerjaannya serta dapat melakukan kerja sama yang optimal dengan anggota tim lain. 


Struktur Organisasi Startup yang Ideal

Struktur organisasi startup bisa berbeda-beda tergantung kebutuhan dan kebijakan setiap perusahaan. Namun, umumnya terdapat posisi manajerial yang sering disebut C-level. Istilah C-level sendiri muncul karena titelnya dimulai dengan huruf C, seperti CEO, CFO, dan CTO. Beberapa orang juga menyebutnya sebagai C-suite, seperti contoh struktur organisasi startup di bawah ini.

struktur-organisasi-startup

Source: Arif Harbott

Melalui bagan dan penjelasan singkat tersebut, dapat dilihat bahwa setiap bagian dari C-suite memiliki peran penting bagi perusahaan. Ada yang mengelola urusan teknologi, mengatur operasional dan administrasi, hingga pemasaran. Di posisi paling atas, terdapat CEO sebagai pimpinan yang berwenang mengambil keputusan penting serta berkomunikasi dengan jajaran board of directors (BOD).

Baca juga: Cara Menggaet Calon Pegawai Bertalenta dengan Employee Brand Story


Anggota Inti yang Harus Ada dalam Struktur Organisasi Startup

struktur-organisasi-startup-(3)

Jika ingin tahu lebih lanjut terkait struktur organisasi startup inti, Anda bisa menyimaknya di sini. 

1. CEO

Jabatan Chief Executive Officer mungkin yang paling sering Anda dengar karena posisinya paling atas dalam hierarki perusahaan. Namun, posisi CEO sendiri sebenarnya berada di bawah BOD. Jajaran BOD terdiri dari orang-orang dengan keahlian dan pengalaman luas untuk memastikan bahwa perusahaan dikelola dengan strategi terbaik. Secara sederhana, BOD memberikan saran untuk diimplementasikan oleh CEO.

Tugas CEO adalah meningkatkan valuasi perusahaan dengan mengevaluasi kinerja dan mengambil keputusan untuk menentukan langkah bisnis selanjutnya. Contohnya, CEO memutuskan untuk ekspansi bisnis dengan menambah cabang dan menggencarkan promosi.

2. CTO

Chief Technology Officer atau CTO adalah posisi eksekutif dalam perusahaan yang tugasnya mengaplikasikan teknologi supaya dapat menghadirkan inovasi bagi bisnis. Oleh karena itu, CTO harus selalu memahami perkembangan teknologi terbaru. Pemilik jabatan ini juga idealnya bertanggung jawab atas operasional tim IT di sebuah startup.

3. CFO

Sesuai dengan namanya, Chief Financial Officer berurusan dengan keuangan perusahaan, seperti bidang akuntansi, pajak, audit, hingga gaji karyawan. Ruang lingkup tanggung jawab CFO mencakup seluruh kegiatan finansial, mulai dari perencanaan keuangan, manajemen risiko, pencatatan keuangan, hingga laporan keuangan.

Baca juga: Manajemen Keuangan Adalah Kunci Kesuksesan Bisnis, Ini 5 Alasannya

4. CMO

Pemasaran merupakan bagian penting bagi semua jenis perusahaan, karena dari situlah konsumen dapat mengenal hingga melakukan transaksi dengan brand Anda. Biasanya, di bawah CMO terdapat karyawan yang mengurus periklanan, media sosial, juga hubungan masyarakat atau public relations (PR).

Sebagai pemimpin dari seluruh aktivitas pemasaran, CMO berwenang menetapkan target marketing dan menyesuaikan strategi dengan budget, lalu menganalisis performa dari strategi yang telah dilakukan.

5. COO

Chief Operating Officer sering kali dikira sama dengan CEO karena keduanya sama-sama memastikan kesuksesan perusahaan secara keseluruhan. Meski begitu, perbedaan CEO dan COO tidak sulit dipahami. CEO cenderung fokus pada kesuksesan bisnis dalam jangka panjang, sementara COO memastikan aktivitas sehari-hari perusahaan berjalan dengan lancar. Peran CEO umumnya berkaitan dengan urusan operasional dan administrasi bisnis.

6. CPO

Meski tidak terlalu akrab di telinga orang awam, jabatan Chief Product Officer sebenarnya ada di banyak perusahaan startup. Hanya saja, penyebutan CPO kadang-kadang diganti dengan Vice President of Product atau Head of Product. Orang dengan titel ini memastikan bahwa pembelian dan produksi barang mampu memenuhi kebutuhan perusahaan. Di samping itu, CPO juga berusaha agar margin keuntungan perusahaan dapat terus mengalami peningkatan.


Sebetulnya, anggota inti di atas tidak wajib ada di dalam perusahaan startup karena menyesuaikan kebutuhan dari masing-masing perusahaan. Karenanya, pastikan Anda memahami kebutuhan bisnis untuk dapat mengambil keputusan terbaik.

Selain struktur organisasi startup, Anda juga harus memikirkan tentang sirkulasi keuangan perusahaan, terlebih jika startup Anda berbentuk B2C. Melalui layanan Payment Link dari Midtrans, Anda dapat menerima pembayaran hanya dengan membuat sebuah link yang kemudian bisa dibagikan ke konsumen. Manfaatkan layanan Midtrans supaya bisnis Anda mendapat kemudahan dalam mengelola seluruh transaksi hingga laporan keuangan! 

sistem-pembayaran

 

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail