Employee brand story, atau cerita dari merek bisnis Anda, bisa digunakan untuk menggaet calon pegawai bertalenta yang sesuai dengan keinginan Anda. Cara ini memang tidak bisa membawa efek instan, namun bisa dijadikan salah satu strategi jangka panjang untuk mendapatkan calon pegawai dengan kualifikasi tinggi.
Mengapa brand story?
Pertanyaan ini mungkin muncul di benak Anda saat strategi ini kerap muncul dalam pembicaraan akhir-akhir ini. Jawabannya sederhana. Cerita selalu menggaet perhatian orang. Cerita di sini tidak hanya seperti iklan yang bersambung saja, melainkan juga terkait dengan penampilan brand Anda di media sosial.
Anda bisa mencontoh Google dalam cara mereka memperkenalkan kantor mereka. Tak hanya terkesan asik, Google pun berhasil memberikan prestise bagi setiap orang yang bekerja di sana dengan brand story mereka. Hal ini tentu bukan hal yang mudah untuk dilakukan, namun bukan berarti tidak bisa.
Brand story juga penting karena bisa menjadi salah satu cara mudah untuk memperkenalkan merek Anda dengan lebih baik kepada konsumen atau calon konsumen. Jadi, seperti pepatah sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui.
Seperti apakah caranya membuat brand story? Berikut penjelasannya untuk Anda.
Gunakan event untuk menggaet secara langsung
Cara pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan memanfaatkan event yang Anda ikuti untuk menggaet calon pegawai secara langsung. Ketika Anda mengikuti acara job hunt atau semacamnya, buatlah booth perusahaan Anda semenarik mungkin dan ajak para calon pegawai untuk mengenal Anda lebih dekat. Jangan langsung menawarkan fasilitas dan sebagainya, tapi mulailah dengan memberikan gambaran suasana kerja yang bisa mereka dapatkan. Pastikan Anda memberikan sebuah cerita yang sudah disusun dengan sangat baik.
Ketika Anda tidak sedang dalam acara job hunt pun, gunakanlah cara yang sama untuk menggaet pelanggan. Berikan cerita yang menarik, dan juga sambut dan ajak para calon pegawai untuk melihat brand Anda dengan lebih baik.
Buat testimoni dari para pegawai yang sudah ada
Jangan lupa untuk meminta testimoni dari para pegawai yang sudah bekerja dengan Anda. Susun kata-kata mereka menjadi sebuah cerita yang menarik, tanpa membuatnya jadi cerita yang penuh kebohongan. Bila perlu, Anda bisa mempekerjakan orang yang memang ahli di bidang copywriting untuk menuliskannya.
Ingat, Anda memang boleh merangkai cerita tersebut, namun pastikan Anda tidak menuliskan kebohongan. Berikan sebuah cerita yang jujur apalagi saat menyangkut testimoni dari pegawai. Testimoni tersebutlah yang akan menjadi ekspektasi para calon pegawai baru saat masuk ke perusahaan Anda. Ketika ekspektasi tersebut ternyata hanya bohong belaka, para pegawai baru malah akan menganggap buruk perusahaan Anda.
Jangan lupakan media sosial untuk strategi ini. Anda bisa mencontoh cara-cara merek besar membangun cerita mereka lewat akun media sosial mereka, terutama Twitter dan Instagram. Carilah perbandingan yang pas dengan brand Anda, jangan sampai memilih contoh yang melenceng jauh dari bisnis Anda agar Anda bisa belajar dengan benar. Jangan lupa juga untuk belajar banyak dari cerita saingan Anda agar bisa melihat kelebihan dan kekurangannya.
Intinya, employee brand story merupakan hal yang esensial dalam menggaet pegawai baru yang bertalenta, apalagi karena sekarang orang-orang menganggap penting "pencitraan" dari tempat-tempat yang ingin mereka jadikan tempat bekerja. Jangan lupa juga untuk meninggalkan impresi yang baik pada calon pegawai ketika Anda bertemu langsung dengan mereka karena impresi pertama bisa bertahan untuk selamanya.
Sumber: Indeed, Emotive Brand