Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
10 Jun

Apa Segmenting, Targeting, Positioning (STP) Bisnis Anda?

Admin

by Admin

view54473Views

Apa Segmenting, Targeting, Positioning (STP) Bisnis Anda? - Pernahkah Anda mendengar istilah segmenting, targeting, positioning (STP)? Ketiga istilah tersebut merujuk pada komponen utama yang harus dijalankan dalam menjalankan strategi promosi bisnis. 

Komponen-komponen ini juga merupakan salah satu pendekatan yang biasa dilakukan para pelaku bisnis untuk mengembangkan pesan dan strategi pemasaran agar sesuai dengan target marketing atau audiens tertentu.
 

Pentingnya Segmenting, Targeting, Positioning (STP)


Segmenting, targeting, positioning (STP) adalah 3 rangkaian proses yang harus dilakukan dalam pemasaran dan berpengaruh besar terhadap citra perusahaan (brand image) serta elemen bisnis lainnya. Untuk itu, pahami terlebih dahulu apa itu STP!

1. Segmenting

Istilah yang sering disebut segmentasi pasar ini merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengklasifikasi pasar ke dalam beberapa kelompok atau kategori berdasarkan karakteristik masing-masing.

Dengan klasifikasi tersebut, Anda sebagai pelaku bisnis dapat menentukan produk seperti apa yang dibutuhkan oleh masing-masing segmen (kelompok). Dengan begitu, aktivitas pemasaran dapat dilakukan secara efektif sehingga mampu memberikan hasil yang optimal dalam memberikan kepuasan bagi pelanggan.

Dalam menentukan segmen pasar, ada beberapa variabel yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • Demografis, yaitu pembagian kelompok berdasarkan demografinya, seperti usia, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, ras, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan.

  • Psikografis, yaitu pembagian kelompok berdasarkan kelas sosialnya, seperti gaya hidup, kepribadian, selera, dan lain sebagainya.

  • Perilaku, yaitu pembagian kelompok berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, kebiasaan konsumen dalam menggunakan suatu produk, dan loyalitas merek.

Baca juga: Tren Online Payment di Masa Depan & Manfaatnya untuk Bisnis
 

2. Targeting

Setelah melakukan segmentasi pasar, barulah Anda bisa melakukan targeting, yaitu menetapkan target pasar yang ingin dicapai. 

Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan menilai minat atau ketertarikan beragam segmen dan menentukan segmen pasar mana yang ingin dijadikan sebagai target. Dengan kata lain, targeting adalah kegiatan menentukan siapa calon konsumen bisnis Anda.

Dalam melakukan targeting, ada 3 kriteria yang harus Anda pertimbangkan untuk menentukan target pasar, yaitu:

  • Pastikan Anda menentukan segmen pasar yang menguntungkan bagi perusahaan. Untuk mengetahuinya, Anda tentu perlu melakukan analisis secara mendalam tentang seberapa besar potensi segmen pasar yang Anda pilih untuk menjangkau produk Anda.

  • Dalam menjalankan strategi targeting, Anda juga perlu melihat apakah perusahaan memiliki kekuatan atau keunggulan untuk menguasai segmen pasar yang dipilih atau tidak. 

  • Anda juga perlu mempertimbangkan persaingan antara perusahaan Anda dengan perusahaan lain yang menawarkan produk serupa. Dengan begitu, Anda mengetahui apakah target pasar Anda sudah sesuai atau belum.

Baca juga: Virtual Account: Definisi, Cara Kerja, dan Manfaat untuk Bisnis Anda
 

3. Positioning

Dalam melakukan pendekatan segmenting, targeting, positioning (STP), kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk menempatkan posisi produk dalam menghadapi persaingan pasar. Positioning sendiri dilakukan untuk memengaruhi segmen pasar yang Anda pilih dalam memandang produk yang Anda tawarkan. 

Positioning biasanya dilakukan dengan menunjukkan keunggulan produk yang Anda tawarkan dibandingkan produk kompetitor (pesaing). Dengan begitu, Anda perlu meyakinkan target pasar Anda tentang keunggulan produk Anda.

Dalam merumuskan positioning, perhatikan 3 hal berikut:

  • Pastikan Anda sudah memahami keunggulan dan kekurangan setiap target pasar yang Anda pilih. Dengan begitu, Anda dapat menentukan potensi keuntungan apa yang bisa dioptimalkan dan bagaimana mengantisipasi potensi masalah yang mungkin akan terjadi.

  • Tentukan unique selling proposition (USP) dari produk yang Anda tawarkan. Artinya, Anda perlu mengetahui secara jelas kenapa pelanggan harus membeli atau menggunakan produk Anda. Penawaran inilah yang akan menentukan posisi brand Anda dengan brand kompetitor.

  • Kembangkan kampanye pemasaran yang secara khusus mampu menarik target pasar yang Anda pilih dan berikan penawaran menguntungkan yang sulit untuk ditolak.

Itulah penjelasan tentang segmenting, targeting, dan positioning dalam strategi pemasaran yang perlu Anda pahami.
 


Penerapan Segmenting, Targeting, Positioning (STP) dalam Bisnis


Berikut ini adalah 3 contoh segmenting, targeting, positioning yang bisa dilakukan dalam menjalankan strategi pemasaran.

1. Bisnis makanan dan minuman

Untuk membangun brand awareness dan meningkatkan potensi penjualan produk makanan dan minuman, Anda dapat melakukan segmenting dengan mengklasifikasi pasar beradasarkan umur, tempat tinggal, pekerjaan, pendapatan, dan tentu saja ketertarikan terhadap produk makanan dan minuman. 

Anda dapat melakukan segmenting dengan melihat produk makanan atau minuman seperti apa dan berapa rata-rata harga produk yang biasa dibeli. Setelah itu, lakukan targeting dengan menentukan siapa saja orang yang akan membeli produk Anda.

Jika sebuah kelompok memiliki pendapatan besar, bukan berarti kelompok tersebut cocok menjadi target pasar Anda. Oleh karena itu, Anda perlu melihat kebiasaan berbelanja mereka apakah sering membeli produk makanan minuman atau tidak. 

Jangan sampai, Anda hanya menargetkan kelompok berpenghasilan besar, tapi tidak memiliki ketertarikan terhadap produk makanan atau minuman.

Setelah menentukan target pasar, lakukan positioning dengan menentukan keunggulan produk Anda. Misalnya, Anda menjual produk mie instan yang sudah ada di pasaran. Untuk menentukan posisi pasar, Anda harus mengeluarkan produk mie instan dengan rasa berbeda dari produk mie instan lain yang sudah pernah ada.

2. Bisnis di bidang jasa

Saat melakukan segmenting di bidang ini, pastikan Anda mengidentifikasi pasar yang memang memiliki kebutuhan di bidang jasa. Misalnya, Anda menyediakan layanan konsultasi bisnis, maka pasar yang Anda tuju haruslah orang-orang yang memiliki bisnis atau setidaknya memiliki ketertarikan di bidang tersebut.

Saat melakukan targeting, pastikan Anda menentukan kelompok pelaku bisnis yang sesuai dengan layanan jasa yang Anda tawarkan. Jika Anda bergerak di bidang konsultasi bisnis UMKM, misalnya, pastikan Anda memilih target pasar yang juga bergerak di bidang UMKM.

Setelah itu, tentukan solusi yang Anda tawarkan kepada UMKM. Misalnya, banyak UMKM yang kesulitan mendapat akses pendanaan, maka Anda bisa menyediakan layanan untuk membantu pendanaan mereka.

3. Bisnis produk kesehatan

Untuk melakukan segmenting, tentu Anda perlu menentukan pasar yang memiliki kebutuhan dan ketertarikan terhadap produk kesehatan. Setelah itu, barulah Anda bisa menentukan siapa saja yang akan menjadi target pasar Anda.

Misalnya, Anda menjual produk kesehatan herbal. Maka, saat targeting, pilihlah kelompok pasar yang memiliki ketertarikan dan kebiasaan membeli produk herbal. Setelah itu, barulah Anda bisa melakukan positioning dengan menentukan nilai plus dari produk yang Anda jual.

Jika biasanya produk herbal dijual dengan harga Rp500 ribu, maka Anda bisa mencoba strategi pemasaran dengan menjual produk di bawah harga tersebut, tapi dengan kualitas yang sama.

Baca juga: Pengertian, Jenis, dan Contoh Invoice untuk Bisnis Anda

 


Contoh Segmenting, Targeting, Positioning Bisnis Bikinan Emak

feat
Masih bingung bagaimana cara menentukan segmenting, targeting, positioning? Berikut contoh penerapan STP yang pernah dilakukan salah satu merchant Midtrans, Bikinan Emak.

Pemilik usaha kue rumahan ini, Riana, adalah seorang pegawai swasta di Jakarta yang bekerja di rumah sejak PSBB. Untuk memulai usahanya, ia menerapkan STP dengan cara berikut.

1. Segmenting: 

  • Demografis: perempuan atau ibu di wilayah Jakarta

  • Psikografis: menyukai kue dengan rasa berkualitas

  • Perilaku: memiliki kebiasaan membeli kue untuk momen khusus, seperti arisan ibu-ibu atau bulan Ramadan

2. Targeting:

  • Ibu-ibu berdomisili di Jakarta dengan ketertarikan terhadap roti dan kue, sering mengadakan acara, menyukai hidangan yang berkualitas

3. Positioning:

  • Keunggulan pasar: daya beli cukup tinggi dan sering mengadakan acara

  • Kekurangan pasar: risiko komplain jika terjadi kesalahan lebih tinggi

  • Potensi keuntungan: harga menengah ke atas dan pesanan rutin

  • Unique selling proposition (USP) produk: perbedaan rasa dan kualitas 

  • Unique selling proposition (USP) layanan: pilihan metode pembayaran sesuai kebutuhan konsumen

  • Potensi kampanye pemasaran: diskon untuk pemesanan dalam jumlah banyak, cashback untuk penggunaan metode pembayaran nontunai, dan bonus tester kue Bikinan Emak

Itulah contoh penerapan segmenting, targeting, positioning (STP) yang bisa Anda praktikkan dalam mengembangkan bisnis. Anda bisa menggunakan contoh di atas sebagai panduan singkat cara menentukan STP.

Jadi, sudahkah Anda menerapkan STP untuk bisnis Anda?

Setelah mengetahui segmenting, targeting, positioning bisnis Anda, yuk tingkatkan layanan bisnis Anda kepada para pelanggan! Salah satunya adalah dengan menyediakan berbagai metode pembayaran digital yang akan menguntungkan Anda dan juga pelanggan.

Midtrans pun hadir dengan layanan payment gateway yang menawarkan lebih dari 20 metode pembayaran sehingga Anda bisa mengelola transaksi dengan mudah dan otomatis.

Cari tahu bagaimana Midtrans dapat membantu bisnis Anda berkembang dengan mengunjungi laman ini.

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail