Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
11 Dec

Tahapan Proses Manajemen Risiko untuk Bisnis

Admin

by Admin

view1274Views

proses-manajemen-risiko
Bisnis adalah sebuah bidang yang tak luput dari risiko. Apa pun sektor usaha yang Anda pilih, semuanya pasti memiliki risiko tersendiri. Misalnya, bisnis makanan memang cenderung lebih mudah dilakukan karena semua orang butuh makan, tapi usaha F&B umumnya memiliki persaingan pasar yang lebih ketat. Karena itu, setiap pelaku usaha sebaiknya menerapkan proses manajemen risiko yang matang, bahkan sebelum memulai usaha.

Apa Itu Proses Manajemen Risiko?

Risiko dapat diartikan sebagai ketidakpastian atau hal-hal yang berhubungan dengan bisa merugikan perusahaan. Karena sifat bisnis adalah tidak menentu, kemungkinan perusahaan menerima risiko itu besar sekali. Maka, supaya bisnis yang Anda jalankan bisa tetap berjalan sebagaimana mestinya, perlu proses manajemen risiko yang matang.

Manajemen risiko adalah metode sistematis yang logis untuk mengidentifikasi adanya ancaman, ketidakpastian, atau kerugian yang mungkin menimpa bisnis. Setelah itu, proses ini juga akan menghadirkan solusi supaya bisnis dapat mengatasinya dengan baik, tanpa menimbulkan banyak kerugian.

Baca juga: Tentukan Target Pasar Anda Untuk Hasil Promosi Maksimal

Pentingnya Manajemen Risiko untuk Bisnis

Sebagai proses yang mengidentifikasi dan menemukan solusi, manajemen risiko tentu berperan penting bagi bisnis. Dengan manajemen risiko yang baik, bisnis bisa meminimalkan kerugian dari segi finansial, mempertahankan pelanggan, dan menjaga reputasi perusahaan di mata masyarakat, baik secara langsung maupun yang tampil di media sosial. Saat ketiga hal tersebut terjaga dengan baik, otomatis bisnis bisa mempertahankan keberadaannya di pasar. Anda pun tidak perlu berurusan dengan peristiwa pailit atau bangkrut.

Jenis-Jenis Manajemen Risiko

Manajemen risiko itu ada banyak jenisnya, bergantung dari risiko apa yang sedang dialami oleh perusahaan. Beberapa risiko tersebut di antaranya risiko keuangan, risiko pasar, risiko reputasi, risiko operasional, risiko kepatuhan hukum, risiko proyek, risiko SDM, risiko supply chain, risiko lingkungan, serta risiko teknologi. Tindakan-tindakan yang Anda lakukan nantinya pun bergantung dari risiko yang dialami. Sebagai contoh, untuk menghadapi risiko finansial, Anda bisa memisahkan rekening pribadi dan bisnis atau menanamkan profit pada instrumen investasi.

Baca juga: Serba-serbi Fraud Management untuk Bisnis

Langkah-Langkah dalam Proses Manajemen Risiko

Untuk melakukan proses manajemen risiko, ada beberapa langkah yang dapat Anda tiru. Berikut panduan lengkapnya supaya Anda tidak ragu-ragu.

  • Identifikasi risiko – Seperti penjelasan di atas, ada beberapa macam risiko yang bisa dialami bisnis. Mengidentifikasi risiko membuat Anda tahu, apa langkah yang tepat;
  • Analisis risiko – Setelah menentukan risiko yang terjadi masuk dalam kategori mana, Anda bisa menganalisis risiko tersebut, apakah menimbulkan dampak signifikan atau tidak;
  • Buat prioritas risiko – Jika perusahaan mengalami banyak risiko, Anda mesti memetakannya dengan membuat skala prioritas. Jadi, Anda tidak langsung menangani semuanya sekaligus;
  • Tetapkan solusi – Setelah melakukan beberapa step di atas, langkah terakhir yang mesti Anda lakukan adalah menetapkan solusi.

Baca juga: Panduan Melakukan Damage Control Melalui Media Sosial

Tips Manajemen Risiko untuk Bisnis

Agar Anda makin lancar dalam menjalankan proses manajemen risiko, berikut kami berikan sederet tips yang bisa diterapkan oleh perusahaan Anda.

1. Tentukan skala prioritas

Banyaknya risiko mungkin membuat Anda merasa kewalahan saat harus menanganinya. Tak hanya soal biaya, ini juga bisa berkaitan dengan sumber daya manusia yang terlibat. Maka, supaya bisnis bisa menangani risiko secara optimal, tentukan mana risiko terburuk yang harus segera diatasi.

2. Pertimbangkan asuransi

Mempertimbangkan asuransi juga menjadi hal penting karena Anda bisa meminimalkan pengeluaran akibat risiko dengan bantuan asuransi. Misalnya, ketika terjadi pandemi Covid-19 dan sebagian besar karyawan terdampak, asuransi kesehatan akan membantu mengurangi pengeluaran bisnis Anda.

3. Batasi tanggung jawab personel

Tips proses manajemen risiko berikutnya adalah membatasi tanggung jawab personel. Dengan begini, kerugian yang ditanggung oleh bisnis tak hanya dibebankan pada satu orang saja. Sebagai contoh, mengubah bisnis menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya dipegang banyak orang akan meringankan beban Anda.

4. Buat tim khusus manajemen risiko

Anda juga dapat membentuk tim khusus manajemen risiko yang bertugas untuk mengantisipasi risiko besar terjadi. Mereka akan bekerja dengan cara mengawasi performa perusahaan, sehingga risiko bisa segera diidentifikasi sejak awal.

Risiko finansial dan pasar yang dipicu dengan menurunnya jumlah pembelian antara lain disebabkan oleh keterbatasan metode pembayaran nontunai. Selain itu, ada juga risiko keamanan seperti pencurian data dan fraud yang sangat merugikan. 

Untuk mencegahnya, jangan lupa memilih produk digital yang aman untuk operasional bisnis, contohnya payment gateway Midtrans!

Dengan standar keamanan internasional yang tinggi dari sertifikasi AES 256 dan PCI-DSS, Anda tidak perlu khawatir data pembayaran konsumen akan diretas pihak tidak bertanggung jawab selama transaksi berlangsung, apapun metode pembayarannya. Pelajari selengkapnya di sini!
Tahapan-Proses-Manajemen-Risiko-untuk-Bisnis

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail