Operasional Nayara Batik Makin Efisien Berkat Digitalisasi dalam Pembayaran
Nayara Batik memanfaatkan payment gateway Midtrans untuk mempermudah digitalisasi pembayaran, terutama di kala pandemi.
Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniPassport Midtrans adalah layanan pendaftaran mandiri untuk calon merchant Midtrans yang kami luncurkan pada tahun 2017, untuk membantu merchant mendaftar dan mengaktifkan pembayaran dengan Midtrans dalam hitungan menit. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kami terus menambahkan berbagai fungsionalitas agar Passport dapat memfasilitasi semua tipe bisnis, baik itu perusahaan berskala besar maupun startup yang masih terbilang baru.
Dengan semakin banyaknya bisnis baru yang muncul dan berkembang (terutama selama masa pandemi), kami berusaha agar Passport Midtrans tetap relevan dan dapat membantu sebanyak mungkin bisnis baru untuk dapat beralih ke kanal online secara cepat.
Passport Midtrans pada awalnya dirancang untuk menyasar pemilik bisnis dan staf IT yang mampu menggunakan teknologi berbasis web, sekaligus familiar dengan persyaratan legalitas terkait dengan penerimaan pembayaran sesuai regulasi.
Namun kami sadar, kami ingin membuat Midtrans lebih inklusif dan semudah mungkin untuk dapat digunakan oleh siapa saja. Maka dari itu, layanan pendaftaran mandiri kami ini pun perlu diperbaharui agar dapat digunakan oleh beragam bisnis baru (termasuk yang berjualan di media sosial atau biasa disebut social seller) agar mereka dapat menerima pembayaran melalui Midtrans dengan mudah, nyaman, dan cepat.
Proses ini kami mulai dengan melakukan riset dan diskusi dengan para merchant, terutama dengan social seller guna memahami kebutuhan mereka dengan lebih baik.
Berangkat dari pertanyaan "Bagaimana kami dapat meningkatkan registration journey Midtrans agar dapat lebih nyaman digunakan oleh merchant?", kami menemukan beberapa fakta, seperti :
jumlah field yang harus diisi ternyata cukup banyak,
beberapa mengalami kesulitan untuk mengikuti instruksi pembayaran,
tahap validasi bank yang begitu kompleks dan membutuhkan visual tambahan supaya pengguna bisa lebih memahami soal guideline Kesiapan Situs Web,
kebanyakan social seller yang kami wawancarai menginginkan halaman registrasi yang lebih mobile-responsive karena hampir semua operasional mereka jalankan secara eksklusif melalui mobile device, dan
visibilitas untuk mempermudah pengguna dalam mengakses halaman Passport itu sendiri masih perlu ditingkatkan.
Selanjutnya: Desain beberapa prototype, testing, kumpulkan feedback, dan ulangi
Dalam proses desain prototype ini, salah satu northstar dari project ini adalah untuk mempersingkat proses registrasi demi memudahkan merchant menyelesaikan proses dari awal hingga akhir. Selain itu, kami pun juga menambahkan contextual help di sepanjang proses registrasi guna memudahkan merchant menyelesaikan pendaftarannya secara mandiri.
Kami menggunakan pendekatan sebagai berikut:
Pertama, kami menganalisis informasi minimum yang diperlukan untuk memenuhi prasyarat registrasi sesuai ketentuan principal, mana yang perlu didapatkan melalui input merchant langsung, dan mana yang dapat didapatkan secara implisit. Dari analisis ini, kami mendesain ulang alur permintaan informasi dan dokumen agar merchant hanya perlu memberikan informasi yang diperlukan sesuai dengan pengajuan dan profil bisnis mereka. Sebagai contoh, bisnis perorangan yang hanya perlu mengaktifkan GoPay dan Transfer Bank tidak akan diminta untuk meng-upload NPWP, dan informasi seputar akun bank kami dapatkan melalui input nomor rekening saja.
Kedua, kami mendesain ulang semua petunjuk visual untuk pedoman pengisian/upload, contoh informasi yang dianggap sesuai, dan error message yang lebih intuitif.
Ketiga, kami memberikan perhatian ekstra terutama pada copywriting, untuk memastikan agar pengguna yang tidak terlalu familiar dengan payment gateway atau jargon tertentu, dapat memahami instruksi yang diberikan. Beberapa pilihan copy dievaluasi terlebih dulu untuk mencari tahu mana kata yang lebih mudah dipahami dan lebih sesuai.
Keempat, desain Passport dibuat juga agar mobile-responsive dan terlihat lebih modern!
Ulangi tahap-tahap tersebut, tuangkan ke desain, uji, dan ulangi hingga kami puas dengan desain tersebut.
Rollout dan monitor
Lalu, bagaimana dengan hasilnya? Pada awal Desember 2020 kemarin, kami meluncurkan Passport Midtrans yang baru. Kami juga kembali melakukan riset uji coba terhadap merchant-merchant kami untuk mengumpulkan feedback iterasi terakhir. Per artikel ini ditulis, improvement berdasarkan feedback tersebut sedang kami siapkan dan akan kami rilis dalam waktu dekat.
Sebulan setelah perilisan, kami mengobservasi beberapa peningkatan signifikan, seperti:
Data-data di atas rupanya cukup membuat kami senang karena apa yang kami kerjakan ternyata mampu memudahkan para merchant untuk mendaftarkan diri dan menggunakan layanan kami.
Ya, Passport Midtrans terbaru telah kami rilis. Namun, bukan berarti ini adalah akhir dari usaha kami untuk terus belajar dan meningkatkan pengalaman registrasi untuk merchant-merchant kami.
Kami sadar, masih ada ruang perbaikan untuk produk-produk kami dan kami berharap untuk dapat terus mengembangkannya agar bisnis-bisnis di Indonesia pun semakin #MantapMelangkah.
Dan ya, “criticism is a gift”, kami akan dengan senang hati mendengar masukan dan pendapat Anda tentang Midtrans dan bagaimana layanan kami dapat menjadi solusi pembayaran lengkap untuk bisnis Anda.
Karena kami percaya, seperti apa yang dikatakan psikolog Hendrie Weisinger, “Criticism is information that will help you (us) grow”.