Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
08 Feb

Operasional Nayara Batik Makin Efisien Berkat Digitalisasi dalam Pembayaran

Sintia Astarina

by Sintia Astarina

view5374Views

Batik adalah warisan budaya nusantara dengan sejarah yang panjang. Sejarah ini berawal dari perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Pengembangan batik banyak dilakukan pada zaman Kesultanan Mataram, lalu berlanjut pada zaman Kesultanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Kini, batik bukan hanya dipandang sebagai pakaian saja, tetapi juga simbol kebanggaan terhadap budaya nusantara yang lestari selama ratusan tahun.

Batik sekarang sering dipakai di berbagai kegiatan, mulai dari acara formal hingga acara santai sekali pun. Bahkan, bekerja dengan mengenakan pakaian batik pun sekarang sudah menjadi kegemaran masyarakat.

Hal ini tidak lepas dari para pengrajin batik yang terus mengikuti perkembangan selera dan tren mode. Motif dan kombinasi warna baru lahir dari tangan para pengrajin, sehingga anak muda tidak lagi ragu mengenakan batik untuk kegiatan sehari-hari.

Salah satu pengusaha batik yang terus mengikuti tren ini adalah Andrina, pemilik Nayara Batik. Yuk, ikuti perjalanan wanita satu ini dalam mengembangkan usahanya!

Dari Bazar Sampai Digandeng Department Store

Nayara-Batik-(1)

Andrina sudah memulai berjualan pakaian sejak 2011. Selama merintis usahanya ini, Andrina rajin mengikuti bazar dan pameran di berbagai tempat, hingga akhirnya, ia ditawari untuk bergabung dengan salah satu department store terbesar di Indonesia.

Ya, kualitas produk dan konsistensinya selama menjalankan usaha menjadi alasan kenapa brand-nya dilirik. Kini, Nayara Batik pun sudah bisa ditemui di berbagai kota besar, seperti Jakarta, Makassar, dan Bandung.

Inovasi, Kunci Berkembang Saat Pandemi

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Nayara.Batik (@nayara.batik)

 

Nayara Batik yang awalnya hanya menjual pakaian ibu dan anak, kini terus melakukan pengembangan produk dan merambah pasar untuk wanita dewasa dan laki-laki. Andrina merasa bahwa target pasar ini cukup menjanjikan, apalagi batik dapat dikenakan sebagai pakaian sehari-hari.

Namun, ketika pandemi COVID-19 menghampiri, mau tidak mau Nayara Batik harus memutar otak agar mereka dapat bertahan. Apalagi, di masa-masa krisis seperti itu, tentu saja masyarakat tidak terlalu memprioritaskan pembelian pakaian.

Inilah yang mendorong Andrina untuk berinovasi dengan mengganti lini produk yang ditawarkan. Kalau sebelumnya fasilitas produksi fokus untuk membuat batik, saat itu Andrina berganti haluan dengan memproduksi APD, seragam untuk dokter dan suster, serta membuat masker. Hal itu dilakukan agar karyawan Nayara Batik tetap dapat bekerja dan berpenghasilan.

Tidak berhenti di situ saja, melihat banyaknya masyarakat bekerja dari rumah sertu kebutuhan pelanggan yang ingin tetap berpenampilan keren walau di rumah saja, Nayara batik pun membuah homewear dengan sentuhan batik. Andrina menggunakan teknik tie dye yang kala itu sedang digemari. Alhasil, penjualan Nayara Batik pun meningkat.

Dimudahkan Berkat Digitalisasi Pembayaran

Nayara-Batik-(3)

Ya, masa-masa krisis yang terjadi memang banyak memberikan pelajaran. Dengan adanya pandemi tak lantas membuat pengusaha tinggal diam dan tidak melakukan apa pun. Justru ini adalah saat yang tepat untuk belajar hal-hal baru. Para pengusaha juga harus bisa melihat sisi positif agar terus bisa maju. 

Seperti halnya Nayara Batik yang kini belajar untuk konsisten mengelola media sosial dan memperbarui isi website-nya. Mereka pun juga semakin menggencarkan penjualan lewat online, termasuk lewat marketplace.

Padahal, dulu bisnis ini masih terfokus pada penjualan offline. Namun, setelah melakukan digitalisasi usaha, Andrina merasa para pelanggannya menjadi lebih nyaman ketika berbelanja. Apalagi, semuanya menjadi serba cepat dan mudah.

Digitalisasi pun juga dilakukannya dalam hal pembayaran. Nayara Batik sendiri mengandalkan Midtrans untuk mempermudah proses pembayaran dari para pelanggannya. Misalnya, Nayara Batik tidak harus membuang banyak waktu untuk melakukan verifikasi sehingga operasional usaha berjalan menjadi lebih efisien.

Dengan menggunakan Midtrans, opsi pembayaran jadi terbuka lebar sehingga customer bisa melakukan pembayaran dengan cara apa pun. Bisa transfer bank, pakai GoPay, bisa bayar di Alfamart juga. Kami benar-benar merasa dimudahkan dalam menjalankan bisnis,” ungkap Andrina.

Selain itu, Midtrans juga membantu meningkatkan keamanan setiap transaksi. Hal ini dikarenakan setiap transaksi yang masuk dan dikirimkan oleh Midtrans kepada Nayara Batik adalah transaksi yang sudah terverifikasi terlebih dahulu. Kini, Nayara Batik pun tidak lagi perlu merasa khawatir akan adanya tindakan penipuan dan mereka pun bisa lebih fokus untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Melihat beragam manfaat dan kemudahan yang dirasakan oleh Andrina dan Nayara Batik, tentu ini menjadi langkah strategi bagi Anda para pemilik bisnis untuk bisa memanfaatkan Midtrans sebagai gerbang pembayaran Anda. Nayara Batik pun siap untuk tetap #MelajuBersamaGojek dan Midtrans. Bagaimana dengan Anda?