Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniPembukuan adalah kegiatan yang sangat penting dalam bisnis. Hal ini membuat sebuah usaha bisa memahami kondisi keuangannya secara keseluruhan pada suatu periode tertentu. Dalam rangkaian kegiatan, ada beberapa jenis laporan keuangan yang perlu dibuat, salah satu yang paling sering kita dengar adalah laporan laba rugi perusahaan dagang.
Laporan laba rugi mempunyai banyak manfaat untuk perusahaan, di antaranya mengevaluasi kinerja perusahaan dan sebagai wajah dari perusahaan tersebut apabila nantinya akan menggandeng investor dari pihak luar. Ketika laporan keuangan bisnis sebuah perusahaan cukup baik, biasanya ini akan menumbuhkan kepercayaan dalam diri investor untuk mau berkontribusi.
Sebagai cerminan perusahaan yang kompleks, pembuatan laporan keuangan ini tentu tidak mudah. Ada beberapa komponen yang harus dijelaskan dengan detail di dalamnya. Bahkan, ada enam jenis laporan laba rugi yang mungkin belum Anda tahu. Supaya laporan keuangan bisnis Anda sempurna, simak penjelasan tentang pengertian, komponen, jenis, dan contohnya di bawah ini!
Laporan laba rugi perusahaan dagang mencatat total pendapatan sekaligus beban yang ditanggung oleh unit usaha tersebut. Laporan ini memuat pemasukan maupun pengeluaran yang mesti dibayarkan oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu yang berjalan. Karena itu, ini merupakan jenis laporan yang cukup penting dalam bisnis sehingga perlu dimasukkan dalam pembukuan bersama dua lainnya, yaitu neraca keuangan dan laporan arus kas.
Laporan laba rugi ini biasanya dibuat secara rutin pada akhir bulan saat perusahaan dagang melakukan pembukuan. Selain untuk mengukur performa bisnis dari sebuah unit usaha, laporan ini juga dipakai untuk bahan pertimbangan ketika bisnis akan mengambil keputusan atau menyusun strategi baru. Fungsi lainnya biasanya menyangkut pihak luar yang ingin mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan, kemungkinan adalah investor.
Baca juga: Mengenal Metode Penyusunan Laporan Arus Kas Secara Langsung
Karena kegunaannya tak hanya menyangkut internal unit usaha saja, komponen laporan laba rugi perusahaan dagang biasanya harus menyertakan beberapa komponen berikut.
Komponen laporan laba rugi perusahaan dagang yang pertama adalah pendapatan. Unsur ini mencatat total dana yang diterima oleh bisnis tersebut dalam suatu periode tertentu, dikurangi diskon, tunjangan, dan retur yang dikeluarkan. Biasanya, pendapatan ini berasal dari sistem operasional sebuah unit usaha.
Selain itu, pendapatan yang dimaksud di sini juga bisa bermacam-macam, mulai dari fee, bunga, deviden, dan lain sebagainya. Misalnya, perusahaan mungkin mempunyai kekayaan yang dananya dibagikan setiap bulan. Akan tetapi, pendapatan tidak termasuk aset-aset perusahaan yang tetap atau non-fluid seperti tanah.
Lalu, penempatan pendapatan umumnya terletak di bagian paling atas dari sebuah laporan laba rugi sebelum akhirnya dikurangi dengan beberapa komponen lainnya. Besar kecilnya pendapatan belum bisa menggambarkan keberhasilan perusahaan bisnis karena jumlah ini belum dikurangkan dengan pengeluarannya.
Beban adalah tanggungan yang harus dibayarkan oleh bisnis dalam kurun waktu tertentu. Ada banyak jenis beban yang umumnya dimiliki pelaku usaha, yaitu biaya produksi, sewa tempat, gaji dan tunjangan karyawan, asuransi, pajak, biaya langganan platform digital untuk bisnis, pemeliharaan alat-alat, dan lain sebagainya.
Bukan hanya beban administratif tersebut, masih ada banyak lagi pengeluaran bisnis yang mungkin belum pernah Anda pikirkan sebelumnya, yaitu jasa marketing yang dipakai untuk memperkenalkan bisnis Anda ke masyarakat. Strategi marketing di sini meliputi banyak hal, mulai dari promosi bisnis bersama influencer sampai yang memberikan tester-tester ke masyarakat.
Laba adalah kata lain dari profit yang berarti keuntungan. Karena itu, laba berbeda dari pendapatan karena ini merupakan hasil pengurangan antara total pemasukan dengan seluruh beban yang dibayarkan pelaku usaha pada periode waktu tertentu seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya.
Ada dua jenis laba yang nantinya terdapat dalam laporan laba rugi perusahaan dagang. Jenis laba yang pertama adalah laba kotor, sedangkan lainnya adalah laba bersih. Bahkan, ada juga perusahaan-perusahaan yang mencantumkan laba operasi dan laba sebelum pajak. Namun, keduanya tidak terlalu urgent seperti dua jenis pertamanya.
Kerugian adalah hasil dari pendapatan dikurangi dengan keseluruhan beban perusahaan jika hasilnya minus. Artinya, apabila perusahaan memiliki beban yang lebih besar daripada total pemasukannya, bisa dibilang perusahaan dagang tersebut mengalami kerugian pada periode waktu tertentu yang masuk dalam hitungan tersebut.
Akan tetapi, skenario lainnya adalah sebuah perusahaan dapat mengalami kerugian dalam periode waktu tertentu saja. Sebagai contoh, bisnis yang mencatat adanya kerugian di laporan keuangan bulan Maret belum tentu memiliki kerugian pada bulan April dan seterusnya. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya pengurangan biaya produksi hingga naiknya suku bunga.
Ditambah lagi, beberapa bisnis mungkin memiliki aset-aset non-fluid yang kekayaannya tidak akan dicantumkan dalam laporan laba rugi, melainkan neraca keuangan. Aset non-fluid tersebut di antaranya tanah. Ketika sebuah perusahaan memiliki tanah sebagai salah satu sumber kekayaan, harga dari tanah tersebut tidak termasuk dalam pemasukannya.
Baca juga: 10 Komponen Laporan Keuangan Berdasarkan Jenisnya
Penjelasan di atas telah menyebutkan beberapa jenis laba. Namun, masih ada beberapa macam lainnya yang mungkin belum pernah Anda dengar sebelumnya. Berikut penjelasannya untuk Anda!
Jenis laba dalam laporan laba rugi perusahaan dagang yang pertama ialah laba kotor. Laba yang satu ini memiliki nama lain, yaitu Gross Profit, artinya pendapatan yang diperoleh perusahaan dengan menjual sebuah barang atau jasa dikurangi dengan harga untuk menciptakan produk tersebut.
Laba kotor hanya berfokus pada keuntungan yang dihasilkan dari penjualan suatu barang atau jasa, tanpa memperhitungkan biaya operasional dan beban lainnya yang ditanggung oleh sebuah perusahaan dagang. Biasanya, laba kotor dipakai untuk mempertimbangkan, apakah perusahaan akan menaikkan Harga Pokok Penjualan (HPP) atau tidak.
Laba operasional menghitung total pendapatan perusahaan dikurangi dengan biaya-biaya operasional yang dikeluarkan oleh suatu unit usaha. Sebelum menghitung laba yang satu ini, Anda harus tahu apa saja biaya operasional tersebut, yaitu gaji karyawan, biaya inventaris, biaya asuransi, serta peralatan kantor.
Karena pengurangnya adalah biaya-biaya operasional saja, maka kebutuhan untuk pemasaran dan ongkos perjalanan biasanya tidak tercantum dalam komponen tersebut. Sesuai dengan namanya, kegunaan dari penghitungan laba yang satu ini adalah untuk mengukur seberapa baik perusahaan dapat mengefisienkan sistem operasionalnya.
Laba bersih sebelum pajak, yang biasa disebut Earnings Before Tax (EBT), termasuk dalam jenis keuntungan yang terdapat di laporan laba rugi perusahaan dagang. Umumnya, hasil dari laba ini diperoleh dengan cara mengurangkan total pendapatan bisnis Anda selama satu bulan dengan seluruh biaya operasional dan nonoperasional.
Hal-hal yang termasuk dalam biaya nonoperasional adalah bunga pinjaman, depresiasi, amortisasi, dan keperluan lain menyangkut strategi pemasaran bisnis Anda. Karena laba ini menampilkan total penghasilan usaha sebelum kena pajak (yang dapat berbeda pada setiap wilayah atau negara), maka kegunaannya penting untuk membandingkan efisiensi bisnis di berbagai area.
Laba bersih adalah jenis keuntungan yang murni diterima oleh perusahaan tersebut. Artinya, total pendapatan tidak lagi harus dikurangi dengan hal-hal lain lagi. Sebab, pada dasarnya laba bersih dihitung dengan mengurangkan EBT dengan total pajak. Dengan kata lain, laba bersih merupakan hasil dari pendapatan dikurangi beban operasional, nonoperasional, dan pajak.
Keuntungan ini adalah yang tersisa setelah semua biaya. Maka dari itu, laba bersih adalah indikator penting dari kesehatan keuangan perusahaan karena mencerminkan seberapa efisien perusahaan dalam mengelola biaya dan keuntungan setelah mempertimbangkan semua faktor yang mempengaruhi pendapatan dan pengeluaran.
Laba atas saham, yang sering disebut sebagai Earnings Per Share (EPS), adalah ukuran penting dalam analisis keuangan yang menunjukkan jumlah laba yang dihasilkan perusahaan per lembar sahamnya. EPS memberikan gambaran tentang profitabilitas perusahaan dari sudut pandang pemegang saham dan sering digunakan oleh investor untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan serta efektivitas manajemen dalam menghasilkan keuntungan dengan modal yang telah diinvestasikan.
Bahkan, ada dua jenis laba atas saham yang mungkin akan Anda temui, yaitu EPS dasar dan EPS terdilusi. Apa beda keduanya? EPS dasar menghitung rata-rata saham yang beredar selama periode tertentu tanpa mempertimbangkan potensi saham yang dapat diterbitkan di masa depan. Sementara itu, EPS terdilusi menyertakan efek dari semua saham potensial yang bisa diterbitkan perusahaan, seperti opsi saham atau obligasi konversi, yang jika diaktualisasi akan meningkatkan jumlah saham beredar dan mengurangi EPS.
Laba kotor margin adalah rasio keuangan yang menunjukkan persentase dari pendapatan total yang tersisa setelah dikurangi biaya barang yang terjual (COGS). Rasio ini mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola biaya produksi atau pembelian barang yang dijual relatif terhadap total penjualan. Margin laba kotor adalah indikator penting dari kesehatan keuangan perusahaan dan kemampuannya untuk menghasilkan keuntungan dari penjualan.
Margin laba kotor adalah indikator penting yang menunjukkan efisiensi sebuah perusahaan dalam mengelola biaya produksi juga penjualannya. Dengan menggunakan margin ini, perusahaan dapat menilai dan mengoptimalkan operasionalnya, membandingkan kinerjanya dengan pesaing, serta membuat keputusan strategis. Bagi investor dan analis, margin laba kotor memberikan wawasan tentang kesehatan keuangan perusahaan dan kemampuannya untuk menghasilkan keuntungan.
Baca juga: Cara Membuat Laporan Keuangan di Excel dengan Cepat dan Mudah
Laporan laba rugi perusahaan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu laporan laba rugi perusahaan dagang, single step, dan multi step. Simak penjelasan dan contohnya di bawah ini agar Anda paham.
Supaya Anda punya gambaran bagaimana seharusnya membuat laporan laba rugi perusahaan dagang, berikut contoh dari bidang usaha F&B.
Deskripsi |
Jumlah (dalam IDR) |
Pendapatan |
|
Penjualan Makanan |
125,000,000 |
Penjualan Minuman |
42,000,000 |
Total Pendapatan Penjualan |
167,000,000 |
Harga Pokok Penjualan (HPP) |
|
HPP Makanan |
75,000,000 |
HPP Minuman |
21,000,000 |
Total HPP |
96,000,000 |
Laba Kotor |
71,000,000 |
Biaya Operasional |
|
Gaji Karyawan |
25,000,000 |
Sewa Lokasi |
16,666,667 |
Utilitas (listrik, air, dll) |
4,166,667 |
Pemasaran |
8,333,333 |
Total Biaya Operasional |
54,166,667 |
Laba Operasional |
16,833,333 |
Pendapatan/Biaya Lain-lain |
|
Pendapatan Bunga |
833,333 |
Biaya Bunga |
(2,500,000) |
Total Pendapatan/Biaya Lain |
(1,666,667) |
Laba Bersih Sebelum Pajak |
15,166,666 |
Pajak Penghasilan |
(3,791,667) |
Laba Bersih Setelah Pajak |
11,375,000 |
Ada juga yang disebut sebagai laporan laba rugi single step. Berikut gambarannya untuk Anda pada jenis usaha yang sama seperti di atas.
Deskripsi |
Jumlah (dalam IDR) |
Total Pendapatan |
|
Penjualan Makanan |
125,000,000 |
Penjualan Minuman |
42,000,000 |
Pendapatan Bunga |
833,333 |
Total Pendapatan |
167,833,333 |
Total Biaya dan Pengeluaran |
|
HPP Makanan |
75,000,000 |
HPP Minuman |
21,000,000 |
Gaji Karyawan |
25,000,000 |
Sewa Lokasi |
16,666,667 |
Utilitas (listrik, air, dll) |
4,166,667 |
Pemasaran |
8,333,333 |
Biaya Bunga |
2,500,000 |
Total Biaya dan Pengeluaran |
152,666,667 |
Laba Bersih Sebelum Pajak |
15,166,666 |
Pajak Penghasilan |
(3,791,667) |
Laba Bersih Setelah Pajak |
11,375,000 |
Jenis terakhir adalah laporan laba rugi multi step yang dapat memberikan wawasan komprehensif kepada investor mengenai kondisi finansial perusahaan. Berikut contoh pembuatannya.
Pendapatan Operasional |
|
Penjualan Makanan |
125,000,000 |
Penjualan Minuman |
42,000,000 |
Total Pendapatan Operasional |
167,000,000 |
Biaya Barang Terjual (HPP) |
|
HPP Makanan |
75,000,000 |
HPP Minuman |
21,000,000 |
Total HPP |
96,000,000 |
Laba Kotor |
71,000,000 |
Biaya Operasional |
|
Gaji Karyawan |
25,000,000 |
Sewa Lokasi |
16,666,667 |
Utilitas (listrik, air, dll) |
4,166,667 |
Pemasaran |
8,333,333 |
Total Biaya Operasional |
54,166,667 |
Laba Operasional |
16,833,333 |
Pendapatan dan Biaya Non-Operasional |
|
Pendapatan Bunga |
833,333 |
Biaya Bunga |
(2,500,000) |
Total Pendapatan/Biaya Non-Operasional |
(1,666,667) |
Laba Bersih Sebelum Pajak |
15,166,666 |
Pajak Penghasilan |
(3,791,667) |
Laba Bersih Setelah Pajak |
11,375,000 |
Baca juga: 4 Jenis Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Laporan laba rugi perusahaan dagang adalah hal yang sangat penting karena berkaitan dengan kesehatan finansial dari unit usaha tersebut. Dengan mengetahui komponen utama di dalamnya, jenis-jenis laba, dan contoh laporannya, Anda dapat lebih mudah jika perlu melakukan pembukuan yang menyertakan laporan ini.
Karena proses pembukuan itu cukup rumit dan perlu ketelitian, tidak ada salahnya untuk menyederhanakannya dengan berlangganan metode pembayaran dari Midtrans. Kami menyediakan solusi praktis untuk growing business berupa metode pembayaran yang dapat menerima transaksi dari berbagai sumber hanya dengan satu akun.
Selain itu, bersama kami, Anda pun akan mendapatkan rekapan pemasukan yang berhasil diperoleh dalam kurun waktu tertentu. Informasi semacam ini tentu sangat penting untuk menunjang kesuksesan bisnis. Siap mensukseskan bisnis Anda? Pakai solusi praktis dari Midtrans yang pembayarannya bisa Anda lakukan setiap transaksi berhasil saja!