Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
11 Oct

Apa Itu Postman? Cari Tahu Jawabannya Disini

Admin

by Admin

view3340Views

postman-adalah
Postman adalah aplikasi yang penting untuk uji coba API. Pasalnya, teknologi yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti saat berbelanja atau kirim uang, sangat bergantung pada fungsi API. Apalagi, jika Anda menjalankan model bisnis online. Untuk menjaga kelancaran operasional bisnis digital Anda dengan API, Anda perlu memahami seluk-beluk Postman terlebih dahulu. Yuk, simak selengkapnya melalui tulisan ini!

Apa Itu Postman?

Jika disederhanakan, Postman adalah software komputer yang kerap digunakan oleh para developer untuk menguji performa dan stabilitas sebuah API. Cara kerjanya, Postman akan mengirimkan permintaan dari API ke server sebuah website, lalu menunggu sampai adanya respons dari server. Setelah itu, Postman mengirimkan respons tersebut kepada pengguna. Jadi, sesuai namanya, fungsi Postman dapat diibaratkan sebagai kurir pengantar surat.

Fungsi Utama Postman

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Postman adalah aplikasi yang penting bagi kelancaran bisnis online. Sebab, alasannya berkaitan dengan fungsi-fungsi Postman sebagai berikut:

1. Uji coba API

Salah satu kegunaan utama dari Postman adalah untuk melakukan testing terhadap sebuah API. Sebelum dirilis ke katalog Open API atau bahkan kalangan tertentu, tentunya developer perlu memastikan API tersebut bebas dari bug yang bisa mengganggu fungsionalitasnya. Untungnya, Postman dapat mempermudah proses uji coba dengan semua fitur yang tersedia di aplikasi tersebut agar lebih cepat selesai.

Baca juga: Open API Adalah Teknologi Multifungsi, Apa Alasannya?

2. Analisis data API

Postman sangat berguna kalau Anda ingin menganalisis data yang diterima dan dikirimkan API. Selain untuk mengetahui kelancaran fungsi pengiriman dan penerimaan data API, Postman juga bisa membantu Anda mengetahui bagaimana user menggunakan API Anda dan untuk tujuan apa saja. Jadi, dari sana, Anda bisa merencanakan strategi bisnis yang efektif dengan lebih mudah agar tetap bersaing di pasar.

3. Monitoring layanan web

Fungsi terakhir Postman yang tidak kalah penting adalah untuk mengawasi apakah layanan online yang tawarkan tetap aman. Sebab, Postman juga bisa merekam traffic permintaan dari dan ke API Anda. Melalui cara ini, Anda pun dapat mengetahui keberadaan hal yang mencurigakan, contohnya seperti permintaan berulang dari alamat IP tertentu dalam suatu waktu.

Cara Menggunakan Postman

Lalu, bagaimanakah Anda bisa menggunakan Postman untuk melakukan API testing? Caranya sangat mudah! Anda cukup mengikuti langkah-langkah di bawah ini:

  1. Dapatkan file instalasi Postman dari website resminya dan ikuti petunjuk di layar;
  2. Buat Collection (kelompok permintaan) baru dengan klik ikon berbentuk “+” dan ketikkan nama yang diinginkan;
  3. Pilih dokumentasi API di menu View Collection, dan klik ikon gambar pensil untuk mengubah isinya sesuai kebutuhan;
  4. Periksa hasil suntingan dokumentasi Anda dengan klik Preview Documentation, lalu klik Save atau Publish.

Baca juga: Apa Itu REST API dan Bedanya dengan API Biasa?

Perbedaan Postman dan Insomnia

Selain Postman, ada juga aplikasi uji coba API yang tidak kalah populer, yaitu Insomnia. Keduanya memang bersifat open source dan bisa menampung banyak proyek. Tapi, ada perbedaan mendasar antara Postman dan Insomnia, sesuai penjelasan berikut:

1. Kelengkapan fitur

Beberapa fitur unggulan Postman yang tidak ada di Insomnia adalah dukungan untuk menghasilkan dan menampilkan dokumentasi API berbasis browser secara langsung. Selain itu, Postman juga memiliki server tiruan untuk mensimulasikan tiap tahapan dokumentasi. Meskipun Insomnia tidak mempunyai fitur tersebut, Anda bisa menciptakan tag untuk tiap template agar lebih rapi dan membuat plugin sendiri sesuai kebutuhan di Insomnia.

2. Bahasa pemrograman yang digunakan

Penulisan dokumentasi API di Postman hanya menggunakan JavaScript, sehingga Anda perlu mengetahui konsep dasarnya sebelum memilih aplikasi ini. Namun, beda halnya dengan Insomnia yang mendukung 12 bahasa pemrograman, seperti Python, Java, C, Swift, dan lain-lain. Jadi, Anda bisa memilih bahasa yang paling Anda kuasai.

3. File yang didukung

Postman hanya bisa memproses file JSON dan XML, dua format yang paling populer untuk menyimpan data website. Sementara itu, Insomnia tak hanya mendukung format JSON dan XML, tapi juga halaman HTML, ilustrasi vektor dengan format .SVG, gambar biasa, file suara, dan bahkan dokumen PDF.

Baca juga: JSON Adalah Format Data yang Populer, Kenapa?

Kini, Anda sudah tahu Postman adalah aplikasi yang tidak terpisahkan dari pengembang web mana pun, terutama untuk keperluan pengelolaan website bisnis online. Agar proses testing dengan Postman lebih mudah, sebaiknya Anda menggunakan dokumentasi API yang sederhana, contohnya seperti API Midtrans. 

API pembayaran dari Midtrans menggunakan RESTful API yang mudah diintegrasikan di platform mana saja, dan bahkan Anda bisa memilih skema pembayaran sesuai kebutuhan. Pelajari selengkapnya di sini, dan jangan ragu-ragu mensukseskan bisnis Anda bersama Midtrans!
postman-adalah-banner

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail