Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniMengukur pertumbuhan bisnis merupakan langkah penting setelah Anda merintisnya. Anda tentunya ingin memiliki bisnis yang terus berkembang, bukan? Nah, cara mengukur pertumbuhan bisnis ini bisa Anda lakukan dengan melihat persentase growth rate. Apa itu? Baca terus artikel berikut ini untuk tahu tiga rumus growth rate secara lengkap!
Sebelum berlanjut ke rumus menghitung growth rate, pahami dahulu apa yang disebut sebagai growth rate. Ini adalah persentase yang menyatakan pertumbuhan nilai aset, investasi, maupun portofolio lainnya dalam waktu tertentu yang dimiliki oleh sebuah bisnis. Sehingga, perusahaan dapat mengetahui total kekayaan yang dimilikinya pada rentang waktu tersebut.
Selain itu, ada juga pernyataan mengenai growth rate sebagai persentase yang dapat memperkirakan nilai aset, investasi, maupun portofolio di masa depan. Dengan begitu, sebuah perusahaan bisnis dapat memperkirakan pendapatannya di masa yang akan datang.
Mengutip buku karya Jere Jefferson dan Naning Sudjatmoko yang berjudul Shopping Saham Modal Sejuta!, perusahaan yang bagus mempunyai perkembangan dan pertumbuhan pada jumlah total aset, investasi, dan portofolio yang dimiliki. Lalu, apa saja yang dihitung saat ingin mengetahui persentase growth rate?
Ada beberapa komponen yang dapat Anda hitung jika ingin mengetahui persentase growth rate, yakni pertumbuhan pendapatan saham, pertumbuhan penjualan, pertumbuhan laba bersih, dan lain sebagainya.
Dengan menghitung beberapa komponen tersebut, perusahaan dapat mengetahui pertumbuhannya dari tahun ke tahun berdasarkan keuntungan dari kekayaan yang dimiliki perusahaan maupun performa perusahaan itu sendiri. Bahkan, sebuah bisnis dapat memperkirakan pendapatannya di masa yang akan datang.
Baca juga: Cara Membuat Payment Digital Lebih Mudah: Pakai Payment Gateway!
Selain ditentukan berdasarkan jumlah aset, investasi, dan portofolio yang dimiliki perusahaan, growth rate juga dipengaruhi oleh beberapa hal berikut.
Keadaan ekonomi nasional tentunya berdampak terhadap kondisi perusahaan. Sebaik-baiknya pertumbuhan finansial sebuah perusahaan, jika kondisi ekonomi nasional sedang tidak sehat, maka sedikit banyak akan memengaruhi growth rate perusahaan tersebut. Salah satu contohnya adalah tingginya angka inflasi yang dapat berpengaruh besar terhadap kondisi ekonomi perusahaan.
Faktor eksternal lainnya yang turut berpengaruh terhadap growth rate perusahaan adalah perkembangan industri di bidang itu. Misalnya, industri teknologi saat ini sedang mengalami perkembangan signifikan, hal ini tentunya berpengaruh terhadap growth rate perusahaan di bidang teknologi.
Selain dua hal di atas, modal juga berpengaruh terhadap angka growth rate perusahaan. Pasalnya, saat perusahaan memiliki modal yang cukup, artinya sebuah bisnis bisa berkembang karena dapat meningkatkan mutu peralatan maupun SDM-nya sekaligus.
Sebagai contoh, katakanlah bisnis Anda mengalokasikan modal untuk menggunakan layanan payment gateway dari Midtrans. Kemungkinan besar growth rate perusahaan akan meningkat berkat kemudahan pembayaran yang dapat memicu lebih banyak konsumen untuk menggunakan produk atau jasa dari Anda.
Usia perusahaan juga berpengaruh terhadap tinggi atau rendahnya angka growth rate. Sebab, perusahaan yang baru dirintis cenderung mengalami lebih banyak pertumbuhan akibat timbulnya rasa penasaran dalam diri para audiens. Namun, perusahaan yang sudah lama berdiri biasanya memiliki angka growth rate cenderung stagnan.
Baca juga: Peran Sistem Pembayaran dalam Perekonomian Bisnis Online
Menghitung growth rate perusahaan bisa Anda lakukan dengan tiga rumus growth, yakni metode garis lurus, metode titik tengah, dan CAGR. Bagaimana caranya? Simak di bawah ini!
Rumus penghitungan growth rate yang pertama adalah dengan menggunakan metode garis lurus. Metode ini digunakan untuk menghitung pertumbuhan perusahaan secara sederhana, yakni dengan mengetahui nilai baru dan nilai asli. Berikut rumusnya:
Growth rate : Perubahan nilai / nilai asli
Perubahan nilai : Nilai baru - nilai asli
Persentase growth rate : Growth rate x 100
Saat ingin mengetahui nilai rata-rata, Anda bisa menggunakan rumus satu ini. Metode titik tengah umumnya membutuhkan nilai asli, nilai baru, dan rata-rata dari kedua nilai tersebut. Berikut rumus growth rate dengan metode titik tengah untuk mengetahui perbandingan:
Persentase growth rate : Perubahan nilai / nilai rata-rata x 100
Nilai rata-rata : Nilai saat ini - nilai pada masa lalu
Metode terakhir yang bisa Anda gunakan untuk menghitung growth rate adalah CAGR (Compound Annual Growth Rate). Rumus ini dipakai untuk mengetahui jumlah pertumbuhan nilai aset, investasi, maupun portofolio perusahaan pada beberapa tahun terakhir sebelum akhirnya ditanam ulang.
Misalnya, Anda memiliki aset dengan jumlah awal sebanyak Rp150 juta. Pada tahun berikutnya, nilainya naik menjadi Rp175 juta dan tahun berikutnya menjadi Rp220 juta. Dengan begitu, Anda bisa mencari tahu nilai yang harus diinvestasikan kembali berdasarkan rumus beserta contoh lengkapnya berikut ini:
CAGR : (Nilai baru / nilai asli) (1 / jumlah tahun) - 1
CAGR : (220 / 150) (1 / 3) - 1
: 13,61%
Baca juga: Apa Manfaat Laporan Keuangan bagi Investor?
Berdasarkan ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa growth rate perusahaan ternyata dapat mengalami perubahan karena beberapa hal, mulai dari kondisi ekonomi nasional hingga tools yang Anda gunakan.
Supaya persentase growth rate perusahaan tinggi, gunakan payment gateway Indonesia dari Midtrans agar dapat memikat audiens untuk melakukan transaksi di tempat Anda. Selain itu, Anda juga bisa melakukan transaksi ke luar perusahaan dan mencatatnya dengan mudah. Yuk, beralih ke Midtrans dan cobalah menghitung dengan menggunakan rumus growth rate untuk pertumbuhan bisnis yang lebih maksimal!