Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
12 Dec

Pitching Adalah Strategi Menarik Perhatian Klien, Ini Tipsnya!

Kristal Pancarwengi

by Kristal Pancarwengi

view47563Views

Di dunia kerja profesional, dikenal istilah pitching yang bertujuan untuk menarik perhatian klien. Biasanya, jika Anda ingin mengajukan proposal bisnis atau meluncurkan produk baru, Anda tentu butuh perhatian audiens, bukan? Nah, pitching adalah salah satu strateginya. Sebenarnya, apa itu pitching? Bagaimana pula cara kerjanya? Mari simak selengkapnya berikut ini!


Apa itu Pitching?

pitching-adalah-(4)

Pitching adalah mempresentasikan atau menyampaikan ide bisnis kepada pihak-pihak potensial dengan tujuan tertentu. Ide bisnis yang dipresentasikan bisa bermacam-macam, mencakup ide produk yang ingin dijual, ide bisnis startup baru, rencana bisnis, dan sebagainya. Tujuannya pun bisa beragam, misalnya untuk agar memperoleh pendanaan, mendapatkan pelanggan, dan sebagainya.

Umumnya, pihak-pihak potensial yang menjadi target pitching adalah investor, atasan, CEO, atau mitra. Melalui pitching, Anda bisa meyakinkan pihak-pihak tersebut bahwa ide Anda patut direalisasikan, didukung, dan didanai.

Mempresentasikan ide kepada orang lain agar mendapat dukungan dan dana tidaklah mudah. Anda tidak sekadar presentasi saja, tetapi harus komunikatif dan persuasif. Bagaimanapun caranya, Anda harus mendapatkan dukungan dan dana tersebut, bukan?
Baca Juga : Tips Pitching Investor Untuk Dapatkan Dana

Maka dari itu, pitching adalah sesuatu yang sebenarnya tidak mudah. Investor harus yakin bahwa mendanai ide Anda adalah keputusan yang terbaik. Anda pun harus memastikan bahwa mereka berkenan untuk senantiasa mendukung Anda.

Itulah kenapa melakukan pitching adalah hal yang rumit. Anda harus melalui banyak proses agar pitching yang Anda lakukan bisa berhasil. Misalnya dengan melakukan riset, mengumpulkan data atau referensi terdahulu yang relevan, hingga menyusun strategi presentasi yang menarik. Tidak lupa menyampaikan visi misi agar para investor dan pihak terkait meyakini bahwa mereka harus benar-benar mendukung Anda. 

Investor pun pasti ingin timbal balik yang sepadan, bukan? Nah, aspek ini juga perlu Anda pikirkan sebagai bagian dari pitching. Tawarkanlah sesuatu yang menarik bagi para investor tersebut agar mereka semakin yakin untuk mendanai ide Anda. Pada akhirnya, pitching adalah sesuatu tentang koneksi, bukan hanya sebatas presentasi.


Manfaat Pitching demi Kelangsungan Bisnis

pitching-adalah-(6)

Sebelum memasuki pembahasan lebih mendalam tentang pitching, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu seluk-beluk manfaat pitching untuk bisnis Anda, yakni seperti berikut.

1. Menimbulkan kesan positif di benak audiens

Jika Anda mampu melakukan pitching dengan baik, maka Anda bisa mendapatkan impresi yang bagus dari para audiens—dalam hal ini investor, CEO, mitra, atau pihak lain. Sajikanlah presentasi terbaik Anda, dan Anda akan meninggalkan kesan positif di benak para audiens sehingga mereka tertarik untuk mendukung atau mempromotori Anda.

2. Menonjolkan bisnis dibandingkan kompetitor

Ide-ide bisnis yang ingin Anda ajukan pasti setidaknya punya beberapa kompetitor di bidang yang sama. Para investor pun tentu mendapatkan banyak proposal bisnis yang butuh didanai seperti proposal Anda. Melalui pitching, Anda bisa selangkah lebih maju karena berpeluang memberi impresi positif terkait bisnis Anda. Otomatis, Anda juga bisa menekankan bahwa ide Anda lebih menonjol daripada kompetitor.
Baca Juga: Cara Melakukan Business Pitching Dengan Menarik

3. Membangun relasi

Melalui pitching pula, Anda bisa membangun relasi atau koneksi yang profesional. Anda dapat bertemu dan berhubungan dengan pihak-pihak potensial bagi bisnis Anda. Hal tersebut tentu sangat bagus bagi bisnis Anda, terlebih jika bisnis Anda masih ada di tahap awal sehingga butuh banyak dukungan untuk berkembang. Ketika sudah berkembang pun, Anda masih tetap membutuhkan relasi untuk mempertahankan eksistensi bisnis Anda.

4. Meningkatkan angka penjualan

Mengajukan permohonan kerja sama dengan investor atau mitra bisa menjadi strategi tepat untuk menaikkan angka penjualan produk Anda. Misalnya, jika Anda punya produk minuman kopi dan Anda mengajukan proposal kerja sama, maka hal tersebut bisa mendongkrak penjualan. 

Ada berbagai bentuk kerja sama menarik yang bisa Anda coba. Misalnya, Anda bisa membuat kemasan yang limited edition, produk eksklusif featuring dengan artis terkenal, atau voucer diskon di bisnis milik mitra Anda. Jadi, masing-masing pihak pun akan mendapatkan keuntungan.

Baca juga: 5 Tips Menjual Ribuan Produk Secara Online


Pitching adalah Strategi Ampuh yang Diandalkan Pebisnis, Bagaimana Triknya?

pitching-adalah-(5)

Berkat berbagai manfaat yang bisa Anda peroleh dari pitching, seperti yang sudah dipaparkan di atas, maka keberadaan pitching dalam dunia bisnis harus dimanfaatkan dengan optimal. Bisa dikatakan bahwa pitching adalah strategi yang ampuh untuk mendapatkan berbagai keuntungan asalkan Anda bisa melakukannya dengan tepat.

Lantas, bagaimana cara untuk melakukan pitching agar berhasil? Pastikan Anda menerapkan delapan trik pitching berikut ini!

1. Kenali target audiens

Trik pertama, kenali terlebih dahulu target audiens Anda. Hal ini adalah aspek mendasar karena target audienslah yang Anda tuju saat pitching. Anda bisa memulai riset audiens dengan mencari hal-hal yang menjadi kebutuhan, ekspektasi, maupun masalah yang dihadapi oleh audiens. 

Dengan begitu, Anda memiliki pemahaman yang mendalam sehingga ikatan emosional antara Anda dan para audiens dapat terbangun. Ketika dua pihak sudah merasa “dekat”, maka proses pitching bisa menjadi lebih mudah dan target audiens akan lebih mudah juga untuk dipengaruhi.

2. Tentukan unique value proposition

Trik berikutnya, tentukanlah unique value proposition bisnis Anda. Melansir dari Inc., unique value proposition atau biasa disingkat dengan UVP adalah bentuk penjelasan, pernyataan, atau uraian tentang produk Anda yang bisa menempatkan produk tersebut jauh lebih menonjol daripada produk milik kompetitor.

UVP sangat bermanfaat ketika proses pitching karena Anda bisa memikat klien dengan values yang dimiliki produk Anda. Dengan begitu, diharapkan klien akan lebih memilih produk yang Anda tawarkan daripada produk dari kompetitor. Jika Anda berhasil dalam tahap ini, maka Anda bisa dikatakan telah mulai berlari dari garis start, sementara kompetitor masih berada di belakang Anda.

3. Tampilkan strategi untuk mengembangkan bisnis 

Trik pitching yang selanjutnya adalah menampilkan strategi yang bisa digunakan untuk mengembangkan bisnis. Strategi tersebut bisa berupa apa pun, salah satunya dengan menerapkan growth hacking. Growth hacking adalah strategi ampuh untuk mengembangkan bisnis Anda dengan lebih cepat. Contohnya seperti mengembangkan bisnis melalui advertising, content marketing, dan product marketing. 

Jadi, sebaiknya Anda sudah punya strategi yang matang terlebih dahulu agar bisa ditampilkan dalam sesi pitching. Jika Anda menyampaikan strategi tersebut dengan baik, diharapkan para investor akan lebih tertarik karena Anda sudah punya track dan tujuan yang jelas. 

Baca juga: 5 Tips Growth Hacking Untuk Meningkatkan Pertumbuhan B2B

4. Siapkan pitch deck dengan maksimal

Next, Anda bisa membuat pitching sukses besar dengan mempresentasikan pitch deck yang menarik. Pitch deck adalah salindia atau slide dokumen yang memuat segala informasi bisnis Anda. Misalnya seperti informasi tentang deskripsi bisnis, nama proyek, ide, hingga hal-hal potensial lainnya.

Upayakan pitch deck Anda tersusun dengan maksimal, ringkas, jelas, dan komprehensif. Anda bisa memanfaatkan platform PowerPoint atau Prenzi agar tampilan slide jadi lebih menarik.

Susunlah pitch deck dengan menempatkan diri Anda sebagai investor. Dengan begitu, Anda bisa menyusunnya dengan lebih runtut dan tepat sasaran tanpa perlu bertele-tele terlalu lama. Ingatlah bahawa tujuan dari pitch deck ini adalah untuk mendapatkan dukungan dan dana dari investor. Maka dari itu, optimalkan pitch deck untuk menggaet atensi dari investor.

5. Sertai dengan demonstrasi produk

Salah satu trik sukses pitching adalah demonstrasi produk. Dengan menawarkan demonstrasi produk, para audiens akan merasa lebih dekat dengan produk yang Anda tawarkan. Mereka pun juga bisa melihat langsung produk tersebut secara fungsional serta merasakan sendiri manfaat utama dari produk tersebut.

Strategi ini sangat efektif daripada hanya membicarakan fitur-fitur atau kelebihan produk. Alih-alih banyak bicara, cobalah persuasif kepada para audiens untuk mencoba secara langsung produk Anda. Terlebih lagi jika Anda mampu menghadirkan produk untuk solusi permasalahan mereka, dijamin bisnis Anda akan langsung disukai dan dipertimbangkan lebih lanjut.

6. Sajikan secara interaktif

Trik satu ini masih berkaitan dengan trik sebelumnya, yakni menghadirkan strategi penyampaian produk yang interaktif. Buat para audiens tidak sekadar duduk dan mendengarkan Anda, melainkan ikut terlibat dalam presentasi tersebut. 

Hal ini mirip dengan saat pesulap memanggil salah satu penonton untuk dijadikan asisten sulapnya. Anda bisa mengajak para investor untuk ikut serta dalam presentasi Anda. Dengan begitu, audiens lain pun tak akan merasa bosan dan terus tertarik untuk menyimak presentasi Anda lebih lanjut.

7. Berikan CTA berkesan

Call to Action (CTA) adalah salah satu kunci sukses pitching. Pastikan Anda menyematkan CTA di akhir sesi pitching agar calon klien semakin tertarik untuk ikut serta dalam bisnis Anda. CTA adalah ungkapan-ungkapan persuasif yang mengajak audiens untuk mengikuti instruksi yang Anda berikan. 

Melalui CTA di akhir sesi, Anda juga bisa menegaskan kembali apa langkah selanjutnya yang harus ditempuh. Selain di bagian akhir, Anda juga bisa menyisipkan CTA di awal sesi pitching. Anda tinggal menyesuaikannya saja dengan situasi, kondisi, maupun kebutuhan Anda.

8. Jangan lupa follow up

Setelah pitching selesai, jangan serta-merta melupakan calon klien begitu saja. Lakukanlah follow up atau mengonfirmasi kembali terkait keputusan klien, apakah ia setuju atau masih mempertimbangkan ulang. Tahap ini sering kali terlupakan oleh banyak orang, padahal dampaknya cukup besar bagi keberhasilan pitching Anda.

Tidak semua orang langsung tertarik dan setuju di awal-awal. Oleh sebab itu, dengan melakukan follow up, Anda bisa memperoleh kesempatan untuk mendapatkan persetujuan klien pada pertemuan kedua atau ketiga. Pertemuan awal Anda hanya berdampak pada brand awareness dan belum sampai pada persetujuan kerja sama. Karenanya, follow up sangat penting dalam proses pitching.


Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Pitching

pitching-adalah

Melakukan delapan trik pitching di atas tidak langsung membuat pitching Anda berhasil. Mayoritas faktor yang menyebabkan pitching Anda gagal adalah karena kesalahan-kesalahan yang terjadi. Maka dari itu, selain menerapkan trik sukses pitching, sebaiknya hindari pula kesalahan-kesalahan berikut ini.

1. Tidak riset yang cukup 

Ketika Anda sudah berhadapan dengan calon investor, maka saat itu Anda sudah harus paham seluk-beluk produk Anda. Agar bisa mendalami seluk-beluk produk, Anda harus melakukan riset yang komprehensif. Riset adalah salah satu tahap penting saat pitching karena tahap inilah yang akan menentukan skala kesuksesan pitching tersebut.

Misalnya, Anda menjelaskan tentang growth rate, tetapi tidak mencantumkan growth rate yang ditargetkan. Hal ini disebabkan karena Anda kurang melakukan riset. Padahal, sudah ada rumus growth rate yang bisa dipakai, yakni dengan metode persentase garis lurus, titik tengah, dan rata-rata dari periode sebelumnya.

Jika Anda kurang riset, maka Anda tidak akan tahu apa perbedaan rumus garis lurus, titik tengah, dan rata-rata. Hal ini akan memengaruhi keberhasilan pitching Anda. Saat Anda sendiri tidak tahu tentang apa yang akan disampaikan, bagaimana mungkin calon investor bisa yakin untuk mendanai produk Anda, bukan?

2. Menyampaikan terlalu banyak informasi 

Pitching sebaiknya menyajikan informasi yang memang ingin ditonjolkan pada benak audiens saja agar tidak menimbulkan information overload. Di samping harus lengkap dan berdasarkan riset, materi yang Anda sampaikan untuk pitching juga harus singkat dan jelas. Upayakan untuk tidak mencantumkan hal-hal yang kurang penting agar para audiens bisa langsung menerima inti dari yang ingin Anda sampaikan.

3. Kurang latihan

Kesalahan selanjutnya yang harus Anda hindari saat pitching adalah kurang latihan presentasi. Pastikan beberapa hari sebelum melakukan pitching, Anda melakukan beberapa kali presentasi agar performa Anda bisa optimal pada hari-H.

Berlatih terlebih dahulu membantu Anda untuk terbiasa berbicara di hadapan banyak orang. Selain itu, Anda pun bisa lebih luwes ketika menjelaskan, tidak berbelit-belit, tidak canggung, tidak demam panggung, dan menampilkan kesan bahwa Anda benar-benar menguasai materi.


Cara Mengukur Keberhasilan Pitching

pitching-adalah-(3)

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengukur keberhasilan pitching, yaitu dengan menentukan tujuan spesifik, menyusun kriteria keberhasilan, dan menghitung ROI. Berikut ini penjelasan detailnya!

1. Menentukan tujuan yang realistis dan spesifik

Cara mengukur keberhasilan pitching yang pertama adalah dengan menentukan tujuan yang realistis dan spesifik. Pasalnya, tiap pelaku bisnis pasti punya tujuan berbeda saat pitching. Misalnya, Anda melakukan pitching dengan tujuan agar investor mau mendanai proyek Anda, meyakinkan klien agar berkenan membeli produk baru bisnis Anda, atau bisa juga agar CEO menyetujui ide produk Anda untuk diproduksi massal.

2. Menyusun kriteria keberhasilan strategi berdasarkan tujuan

Saat Anda sudah memahami tujuan dalam melakukan pitching, maka berikutnya Anda harus bisa menentukan kriteria keberhasilan strategi yang Anda susun berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. 

Misalnya, apabila tujuan pitching Anda adalah untuk mendapat dana dari investor, maka kriteria keberhasilannya adalah investor mau menanamkan modal untuk bisnis Anda. Lain halnya jika tujuan pitching adalah produk Anda dibeli, maka kriteria keberhasilannya adalah ada transaksi penjualan dengan konsumen dan bisa memperoleh pelanggan.

3. Menghitung ROI

ROI adalah Return on Investment, yakni laba bersih yang Anda peroleh dari nominal uang yang sudah Anda keluarkan. Menghitung ROI saat pitching bisa membantu Anda untuk mengetahui tingkat keberhasilan pitching Anda. Dengan begitu, Anda pun bisa menentukan strategi pitching berikutnya agar hasilnya lebih tinggi dari ROI sebelumnya.


Itulah beberapa cara untuk menentukan keberhasilan pitching yang bisa Anda lakukan. Kesuksesan pitching tergantung pada tiga hal, yaitu proses yang Anda lalui, tingkat kesalahan yang Anda lakukan, dan kriteria keberhasilan berdasarkan tujuan.

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menjalankan bisnis, pitching adalah strategi penting untuk menarik pelanggan hingga investor. Bisnis yang berkembang pun menjadi salah satu nilai plus agar calon investor tertarik mendanai bisnis Anda. Untuk hal ini, Anda bisa mulai mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan payment gateaway Indonesia seperti Midtrans.

Payment gateway adalah sistem transaksi yang mengotorisasi proses transaksi melalui platform e-commerce. Artinya, Anda bisa membuat transaksi bisnis Anda lebih efisien, praktis, mudah, dan aman. Midtrans sebagai payment gateway Indonesia menawarkan lebih dari 25 metode pembayaran yang bisa mempermudah segala transaksi keuangan bisnis.

Midtrans dapat mengirim dan menerima online payment, terima pembayaran langsung di toko, maupun kirim dana ke bank mana pun yang bermitra. Mudah dan praktis, bukan? Yuk, pakai Midtrans sekarang juga untuk mempermudah pengelolaan keuangan bisnis Anda dan menarik perhatian calon investor saat pitching!

sistem-pembayaran

 

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail