Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniAkhir-akhir ini, “growth hacking” menjadi istilah yang populer di kalangan bisnis startup. Pasalnya, growth hacking dianggap sebagai strategi yang sangat tepat untuk diterapkan pada bisnis model startup karena mampu meningkatkan pertumbuhan bisnis secara pesat dengan modal yang minim. Bagaimana bisa? Mari temukan jawabannya di bawah ini!
Melansir dari Grow with Ward, growth hacking sebenarnya adalah sebuah strategi bisnis terbaru yang mengombinasikan tiga bidang, yaitu marketing, data, dan teknologi. Istilah growth hacking sendiri dicetuskan pada tahun 2011 silam oleh Sean Ellis. Perusahaan yang terkenal karena sukses menerapkan strategi ini adalah AirBnB, Dropbox, dan Gmail.
Untuk melakukan proses strategi tersebut, diperlukan beberapa kali eksperimen sampai hasil akhirnya mampu dan terbukti meningkatkan jumlah pelanggan. Oleh sebab itu, strategi bisnis terbaru satu ini dinilai ampuh untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dengan pesat.
Selain itu, strategi growth hacking tidak hanya mampu meningkatkan jumlah pelanggan, tetapi juga mampu membuat bisnis Anda lebih kompetitif di pasar. Hal ini sangat mungkin terjadi karena strategi tersebut juga mengandalkan data yang bisa dipakai untuk menganalisis kompetitor dengan lebih mudah. Maka dari itu, growth hacking sangat cocok diaplikasikan untuk bisnis jenis startup. Orang yang melakukan strategi ini kemudian disebut dengan istilah growth hacker.
Baca juga: 3 Tips Growth Hacking untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis Anda
Menurut Optinmonster, ada tiga hal utama dalam strategi growth hacking, yakni advertising, content marketing, dan product marketing. Bagaimana cara penerapannya? Berikut penjelasan lengkapnya.
Advertising atau periklanan adalah salah satu tonggak dari strategi growth hacking karena dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan bisnis sekaligus meningkatkan brand awareness. Salah satu cara terbaik dari advertising untuk mempromosikan bisnis adalah dengan menggunakan pay per click atau PPC. Jadi, Anda hanya perlu membayar iklan jika iklan tersebut diklik oleh target audiens.
Content marketing merupakan salah satu strategi yang ampuh, bahkan tanpa biaya mahal. Beberapa contoh content marketing yang bisa Anda terapkan untuk growth hacking adalah dengan membuat konten di media sosial, artikel website, e-book, infografik, trivia, email marketing, atau video. Dengan begitu, Anda bisa selangkah lebih maju karena content marketing bagaikan magnet utama yang bisa membawa Anda untuk mendapatkan lead yang berkualitas.
Strategi yang ketiga adalah product marketing, yakni cara agar produk Anda lebih menarik di mata konsumen. Contoh product marketing yang bisa Anda lakukan adalah program referral yang menguntungkan konsumen, atau sistem keanggotaan eksklusif bagi pelanggan tertentu. Dengan cara-cara tersebut, Anda bisa membangun basis yang kuat dengan para konsumen.
Baca juga: 5 Tips Growth Hacking Untuk Meningkatkan Pertumbuhan B2B
Lantas, bagaimana cara menerapkannya untuk bisnis start-up?
Strategi growth hacking dikenal sangat efektif untuk menumbuhkan bisnis start-up. Nah, Anda bisa menerapkannya untuk bisnis Anda sendiri dengan melakukan empat cara berikut ini.
Pertama, Anda harus mampu mengidentifikasi kebutuhan pasar terlebih dahulu. Apalagi bagi bisnis start-up, perlu langkah awal yang tepat agar produk bisa tepat sasaran. Cara mengidentifikasi kebutuhan pasar bisa dimulai dari analisis terhadap fungsi yang ditawarkan oleh produk Anda, serta orang-orang seperti apa yang sekiranya cocok dengan produk yang Anda tawarkan.
Berikutnya, Anda perlu sebuah tim yang solid dan kompeten untuk menjalankan rencana-rencana perusahaan karena growth hacking mustahil untuk dilakukan seorang diri. Setidaknya, Anda butuh orang yang paham marketing, orang yang paham data, orang yang paham teknologi, dan seorang konseptor yang mampu mengombinasikan ketiganya mengingat itulah dasar-dasar dari growth hack.
Ketika sudah punya sebentuk tim yang kompeten, Anda bisa mulai mengimplementasikan growth hacking untuk bisnis Anda. Pastikan Anda melakukan ketiga strategi di atas, yakni advertising, content marketing, dan product marketing. Selain itu, Anda juga bisa menerapkan strategi AARRR (Acquisition, Activation, Retention, Revenue, Referral) untuk mendukung keberhasilan growth hacking.
Next, jangan lupa untuk selalu mengevaluasi setiap progres yang Anda dapatkan. Ingat, growth hacking adalah proses yang harus dilalui dengan banyak percobaan dulu sebelum benar-benar berhasil. Jadi, wajar jika Anda akan menemui trial and error. Anggaplah ini sebagai bagian dari proses menuju kesuksesan bisnis.
Baca juga: 9 Metric Penting untuk Startup Anda
Bagaimana, apakah Anda juga tertarik untuk menerapkan strategi tersebut pada bisnis Anda? Growth hacking sejatinya merupakan proses yang membutuhkan waktu dan orang-orang kompeten di baliknya. Anda perlu menguasai marketing, data, dan teknologi agar benar-benar bisa melakukan growth hacking dan mampu mengembangkan bisnis startup Anda.
Salah satu solusi yang juga ampuh untuk menumbuhkan bisnis start-up dengan pesat adalah penggunaan payment gateway atau sistem pembayaran terintegrasi yang membuat pengelolaan keuangan bisnis start-up jadi lebih efektif. Untuk kebutuhan satu ini, Anda bisa menyerahkannya kepada Midtrans sebagai payment gateway Indonesia terbaik yang punya lebih dari 25 metode pembayaran online maupun offline. Transfer uang ke berbagai bank pun jadi lebih praktis karena melalui satu pintu.
Sistem pengelolaan keuangan Midtrans juga sudah otomatis sehingga Anda tidak perlu input secara manual. Tunggu apa lagi? Dukung strategi growth hacking bisnis Anda dengan pakai Midtrans sekarang juga!