Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniMemahami perbedaan kartu debit dan kredit cukup krusial bagi Anda yang sering melakukan transaksi nontunai. Kebiasaan keuangan, gaya hidup, serta jenis pekerjaan pun menjadi faktor penentu apakah Anda memerlukan kartu debit atau kartu kredit.
Teruntuk pebisnis, menimbang karakteristik dari kartu debit dan kredit akan memudahkan untuk mengembangkan bisnis secara lebih terstruktur. Berikut kami jelaskan sejumlah perbedaan umum dari kedua metode pembayaran digital ini.
Baca juga: Pengertian Faktur dan Fungsinya untuk Bisnis Anda
Untuk memuaskan keinginan berbelanja, kartu kredit mungkin bisa jadi pilihan karena banyaknya promo menarik yang ditawarkan oleh bank terkait. Sedangkan kartu debit cocok sekali digunakan untuk kaum yang segera ingin bertransisi ke cashless society. Tak perlu bawa dompet, bisa langsung bayar tanpa berutang.
Sementara itu, perbedaan kartu debit dan kredit dari segi manfaatnya untuk pebisnis adalah sumber dana yang dipakai. Kartu debit bisa dijadikan sebagai rekening tabungan atau rekening pendapatan, yang mana uangnya bisa Anda cairkan sewaktu-waktu.
Namun, kartu kredit juga tak kalah bermanfaat. Ketika Anda perlu mengucurkan dana untuk menambah stok barang atau bahan baku, Anda bisa menggunakan kartu kredit untuk pembayaran. Dengan begitu, kas tetap aman sampai produksi selesai dan diterima pembeli.
Baca juga: 10 Komponen Laporan Keuangan Berdasarkan Jenisnya
Perbedaan kartu debit dan kredit yang paling utama terletak pada cara kerjanya. Kartu debit hanya bisa digunakan jika terdapat saldo yang mencukupi. Semisal barang yang dibeli seharga Rp500.000, maka Anda harus memiliki saldo minimal Rp500.000. Jika kurang Rp1.000 saja, maka transaksi akan gagal.
Jadi, kartu debit secara otomatis menarik uang yang ada dalam rekening tabungan Anda untuk menyelesaikan transaksi. Dengan begitu, keuangan jadi lebih terkendali. Beda lagi dengan kartu kredit.
Cara kerja kartu kredit adalah dengan mengakumulasikan total transaksi per bulan, kemudian menagih jumlah utang tersebut kepada nasabah pada tanggal tertentu. Bila disimpulkan, sistem kerja kartu kredit seperti metode post-paid alias dibayar di akhir.
Baik kartu debit maupun kartu kredit, berbagai macam transaksi bisa Anda lakukan untuk membuat keseharian jadi lebih mudah. Seperti yang sempat disinggung di atas, Anda bisa membuat rekening-rekening sesuai pos keuangan dan bank pun akan menerbitkan kartu debit.
Menggunakan kartu tersebut, uang dalam rekening bisa digunakan kapan saja, baik itu ketika berbelanja atau saat ingin menarik uang tunai. Tinggal gesek kartu, masukkan PIN, dan transaksi pun selesai. Anda juga bisa menyetor uang ke dalam rekening kartu debit melalui ATM maupun teller bank.
Lalu, apakah kartu kredit hanya bisa digunakan untuk berbelanja? Tidak, Anda juga bisa menggunakannya untuk menarik uang tunai, tetapi ketahuilah biaya yang dikenakan cukup tinggi.
Sistem transaksi kartu kredit juga kurang lebih sama, hanya saja proses autentikasi ketika pembayaran bisa dilakukan dengan tanda tangan atau PIN. Jika Anda merupakan pebisnis impor-ekspor, rasanya perlu sekali memiliki kartu kredit untuk memudahkan pembayaran online serta transaksi ke luar negeri. Cukup masukkan tiga kode di belakang kartu kredit dan input PIN.
Baca juga: 3 Cara Menawarkan Produk untuk Tingkatkan Penjualan
Pertanyaan selanjutnya adalah manakah yang paling menguntungkan dari segi biaya administrasi? Banyak orang menghindari penggunaan kartu kredit karena adanya bunga cicilan, iuran per bulan, iuran per tahun, denda bila telat bayar tagihan, dan lain sebagainya.
Hal-hal tersebut tidaklah salah, namun beberapa bank dan produk kartu kredit memberikan penawaran menarik seperti bebas iuran tahunan selama lima tahun pertama serta cicilan 0% hingga limit yang ditentukan. Karenanya, perhatikan fitur dan ketentuan dari produk kartu kredit yang Anda pilih sebelum melakukan pengajuan.
Sementara itu, kartu debit mengenakan potongan biaya admin per bulannya. Nominalnya berbeda-beda, tergantung pada ketentuan bank penerbit. Biasanya tidak lebih dari Rp20.000. Lalu, jika Anda ingin transfer uang ke rekening beda bank, siap-siap untuk dikenakan biaya administrasi Rp6.500. Kabar baiknya, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan maksimal biaya transfer antar bank menjadi Rp2.500 mulai Desember 2021.
Tertarik untuk memiliki kartu debit dan kredit baru? Perbedaan kartu debit dan kredit yang terakhir adalah kewajiban nasabah. Secara singkat, persyaratan untuk memiliki kartu debit lebih ringkas dan mudah.
Beberapa yang paling umum dan utama adalah sudah memiliki KTP dan menyetor saldo awal sesuai nominal yang diwajibkan. Jika Anda sebelumnya bukan nasabah dari bank penerbit kartu debit tersebut, maka Anda wajib mendaftarkan diri sebagai nasabah baru.
Apabila Anda memiliki kartu debit dari bank A, apakah Anda juga harus punya kartu kredit dari bank yang sama? Untuk hal ini, Anda dibebaskan mendaftar ke kartu kredit dari bank mana saja.
Hanya saja kewajiban yang perlu Anda penuhi sedikit lebih rumit, seperti harus melampirkan slip gaji atau surat keterangan penghasilan bagi wiraswasta. Bagi yang sudah menjadi nasabah di bank penerbit kartu kredit, maka proses pengajuan akan lebih lancar.
Itulah beberapa perbedaan kartu debit dan kredit yang paling mendasar. Masih bingung mau pilih kartu debit atau kredit? Masing-masing punya keunggulan, namun untuk keperluan bisnis, Anda jelas membutuhkan kartu debit. Terlebih, kartu debit bisa digunakan sebagai rekening bersama (rekber).
Satu rekening di mana pihak pembeli dapat menyetor pembayaran dan uang tersebut akan ditahan oleh pihak penerbit rekening sampai penjual mengirimkan barang yang dipesan. Inilah arti rekber, sebuah metode pembayaran yang melindungi hak penjual maupun pembeli. Nah, gunakan juga payment gateway multifungsi dan tepercaya seperti Midtrans untuk memudahkan pembayaran menggunakan rekber serta 24 metode pembayaran online dan offline.