Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
01 Aug

Ini Pentingnya Keamanan Data Bisnis di Era Digital dan Tips Menjaganya

Yovita

by Yovita

view8342Views

Di era digital seperti sekarang, hampir semua hal telah beralih ke teknologi. Berkat kecanggihan teknologi itulah, seluruh aspek kehidupan jadi lebih mudah. Namun, di sisi lain, kemudahan ini harus diiringi dengan kewaspadaan yang tinggi karena pencurian data yang kian marak terjadi.

Data bisnis yang mengandung informasi pribadi, terutama, sering disalahgunakan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab. Maka dari itu, penting bagi Anda untuk menjaga keamanan data bisnis yang Anda miliki sebaik mungkin. Apa saja data bisnis tersebut? Mari simak di bawah ini!


Apa Saja yang Termasuk Data dalam Bisnis?

keamanan-data-3

Data bisnis adalah target yang disukai oleh para pencuri data karena memuat banyak informasi pribadi atau kepemilikan. Informasi semacam ini biasanya diperjualbelikan atau digunakan untuk pencucian uang. Oleh sebab itu, keamanan data bisnis Anda harus kuat agar risiko seperti itu bisa dihindari.

Setidaknya ada 10 jenis data bisnis yang harus Anda perhatikan keamanannya, yaitu seperti berikut ini:

  1. Data SDM
  2. Data sensitif di cloud
  3. Data backup
  4. Data pada perangkat non-bisnis (flash drive karyawan, kartu memori, HP, komputer rumah, dan perangkat lainnya)
  5. Data dalam bentuk hardcopy
  6. Riwayat komunikasi
  7. Akun media sosial
  8. Data dari pihak ketiga
  9. CCV kartu kredit
  10. Pesan suara yang tak terenkripsi

Mengenal Keamanan Data 

keamanan-data-6

Keamanan data adalah prosedur dan regulasi untuk melindungi data dari perusakan, modifikasi, serta penyebaran data, baik disengaja maupun tidak. Singkatnya, keamanan data adalah perlindungan terhadap data digital yang bersifat privat. Keamanan data atau data security juga mencakup upaya, aktivitas, dan tindakan untuk melindungi akses jaringan, sistem, program, perangkat, website, dan data lainnya dari berbagai ancaman cyber (cyber threats) atau akses yang bersifat ilegal.

Contoh data security yang sederhana adalah ketika Anda punya sebuah HP, lalu tiba-tiba ada teman yang membajak HP Anda dan mengirim pesan kepada orang lain tanpa sepengetahuan Anda. Anda tentu kesal, bukan? Setelah Anda memasang password di HP itu, maka teman Anda tidak akan bisa mengaksesnya, apalagi membajaknya. Langkah tersebut merupakan data security, yaitu memberikan batasan akses pada pihak-pihak yang tidak berkepentingan.

Contoh yang lebih luas lagi, misalnya Anda punya 30 karyawan di perusahaan Anda, semuanya punya komputer masing-masing. Lalu, tiba-tiba salah satu komputer terserang virus. Komputer lainnya pun ikut terserang. Bagaimana cara Anda untuk melindungi data dalam 30 komputer tersebut? Salah satu data security yang bisa Anda terapkan adalah meng-install antivirus. Antivirus berfungsi untuk memindai dan membersihkan perangkat keras, yaitu komputer karyawan tersebut, dari berbagai ancaman cyber threats

Itu baru 30 komputer, bagaimana dengan komputer-komputer yang dipakai oleh masyarakat dalam suatu negara? Itulah yang menyebabkan keamanan data sangat penting. Bila negara tidak memiliki data security yang canggih, mungkin semua orang bisa melihat hal-hal apa saja yang Anda cari di Google, bukan?


Maraknya Masalah Keamanan Data 

keamanan-data-5

Masalah tentang keamanan data, khususnya data digital, kini jadi makin marak akibat kemudahan akses masuk lewat jaringan internet. Aktivitas cyber threats seperti perekaman data, pencurian data, hingga penyebaran data kini bisa dilakukan oleh semua orang. Tidak hanya orang yang paham IT, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat bisa melakukan cyber threats selama mereka punya akses internet.

Lantas, apa yang bisa dilakukan oleh orang-orang jika mereka memiliki data kita?”

Banyak sekali hal yang mungkin akan dilakukan terhadap data Anda. Setelah seseorang berhasil mendapatkan data Anda, data itu bisa diperjualbelikan. Ada oknum yang menjual data pengguna, dan ada pula oknum yang rela membelinya.

Pernahkah Anda melihat iklan atau status yang berseliweran di media sosial tentang iming-iming cepat kaya tanpa perlu berusaha? Ya, bisa saja itu adalah bisnis ‘database’ yang memanfaatkan aksi jual beli data.

Ditambah tingkat literasi digital masyarakat Indonesia yang masih rendah, kita masih cenderung abai dengan terms and conditions saat meng-install aplikasi. Ujung-ujungnya, marak kasus ‘pinjaman online’ atau pinjol karena masyarakat kurang aware dengan pembatasan akses yang harus diberikan terhadap penyedia aplikasi.

Saat ini, SMS penipuan hadiah uang tunai dan mobil juga sedang marak-maraknya. Saking seringnya mendapat SMS seperti itu, rasanya jadi biasa-biasa saja, bukan? Padahal, hal itu termasuk cyber threats karena ada orang asing yang mengetahui nomor HP pribadi Anda. Anda mungkin akan mengabaikannya saat ini, tapi apakah Anda bisa bayangkan, berapa jumlah orang di luar sana yang memegang data nomor HP pribadi Anda? Dari mana pula mereka mengetahui nomor Anda?

Selain SMS, ada juga phishing yang dinilai sangat merugikan. Phishing adalah aktivitas cyber crime yang secara ilegal mengambil data-data penting, seperti informasi terkait banking hingga password perangkat. Biasanya serangan phishing ini dilancarkan melalui SMS, email, dan telepon yang masuk ke nomor Anda. Konsekuensi terburuknya, dana yang Anda simpan di rekening bank bisa dicuri dan data Anda diblokir sehingga tidak bisa mengurusnya.

Itu baru masalah individual, belum lagi masalah yang menyangkut korporasi. Ada banyak perusahaan besar yang pernah terjerat kebocoran data, salah satunya Facebook. Perusahaan sebesar Facebook saja pernah mengalami kebocoran data pengguna. Tercatat ada 1 juta informasi pengguna Facebook yang dicuri. Kemungkinan terbesarnya, data-data tersebut dijual oleh si pencuri.

Ada sekitar 130 juta akun Facebook yang aktif dari Indonesia. Satu juta akun saja sudah cukup memuat sejumlah data penting dan informasi sensitif seperti alamat email, password, nomor HP, dan lainnya. Apalagi, kalau di antara 1 juta akun itu ada yang membuat akun media sosial lain dengan Facebook mereka, tentu data yang dibobol bisa lebih banyak.

Si pencuri data pun jadi panen besar. Jika akun-akun itu dijual, si pencuri bisa membagi data berdasarkan preferensi pembeli. Misalnya, si pembeli ingin akun yang penggunanya berusia 24-30 tahun, tinggal di Jakarta, menggunakan provider tertentu, dan hobi fotografi, maka si pencuri bisa mengelompokkannya sesuai permintaan pembeli. Oleh sebab itu, si pencuri bisa untung besar karena berhasil mendapatkan pembeli dari segmen yang berbeda-beda. 

Baca juga: Mengenali Modus Penipuan yang Biasa Dilakukan Penjual Online


Mengapa Keamanan Data Penting? 

keamanan-data-4

Keamanan data penting bagi individu maupun perusahaan karena setiap informasi itu berharga. Informasi seperti nama, alamat, nomor HP, KTP, dan sebagainya mungkin terkesan biasa saja dan tidak membahayakan. Namun, jika informasi sensitif seperti ini jatuh di tangan orang yang tidak bertanggung jawab, maka Anda sendirilah yang merugi.

Masalah bisa kian serius jika menyangkut keamanan data perusahaan, setiap data pribadi dan informasi pelanggan adalah sebuah amanah yang wajib Anda jaga. Bila perusahaan bisa menjaga data pribadi pelanggannya dengan baik, otomatis reputasinya akan bisa diandalkan atau punya fungsi reliability. Begitu pun sebaliknya.

Fungsi keandalan, atau sering disebut dengan reliability, adalah kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan. Reliability cenderung lebih bersinggungan langsung dengan harapan konsumen. Oleh sebab itu, reliability hanya bisa diukur secara kualitatif, lebih abstrak daripada tangibles yang lebih konkret.

Reliability dalam konteks keamanan data bisnis bisa berupa perlindungan terhadap data pribadi dan informasi pelanggan oleh perusahaan. Seluruh data pelanggan yang masuk wajib disimpan dalam database yang terlindungi serta terbatas aksesnya. Dengan demikian, hanya pihak yang berkepentingan saja yang bisa mengakses data pelanggan. Bahkan, bisa saja tidak semua orang dalam perusahaan memiliki aksesnya.

Dengan begitu, pelanggan pun akan merasakan puas. Mereka jadi percaya sepenuhnya pada Anda dan perusahaan Anda. Berkat kepercayaan pelanggan, Anda pun diuntungkan karena pelanggan tersebut sudah punya kesan yang baik untuk terus berbisnis dengan Anda.

Selain untuk mengoptimalkan reliability pelanggan, keamanan data juga penting untuk beberapa hal lain, seperti berikut ini:

1. Meminimalkan potensi kerugian

Kasus penipuan dan pencurian sekarang sudah banyak macamnya. Dahulu, sempat ramai kasus penipuan berkedok mama minta pulsa. Tampak sepele, namun faktanya tetap ada orang yang tertipu dan mengirimkan sejumlah pulsa pada si penipu. Ada pula penipuan berkedok telepon dari orang tak dikenal yang memberikan kabar buruk bahwa keluarga Anda mengalami kecelakaan. Bila telanjur panik dan kurang waspada, maka Anda bisa jadi sasaran empuk.

Kerugian yang Anda alami dari peristiwa seperti di atas mungkin tidak seberapa. Anda mungkin tak begitu mempermasalahkannya karena hanya kehilangan beberapa ribu pulsa saja. Namun, bagaimana jika yang diserang adalah website, software, atau mobile apps perusahaan yang masuk pada level core business

Jika terjadi malfunction pada perangkat perusahaan, atau terkena phishing pada sistem pembayaran pelanggan, maka total kerugian bisa sangat besar. Potensi kerugian yang mungkin terjadi bisa berupa kehilangan uang hingga jutaan dan bahkan miliaran.

2. Mencegah penyalahgunaan data

Keamanan data penting karena bisa mencegah penyalahgunaan data. Data atau informasi pribadi yang bocor sering kali disalahgunakan oleh orang yang tak bertanggung jawab. Kebocoran KTP, misalnya, bisa disalahgunakan untuk ‘pinjol’, registrasi aplikasi yang tidak jelas, hingga pencurian uang. Belum lagi data pengguna, seperti Facebook, yang diperjualbelikan.

3. Mengurangi kemungkinan tindakan kriminal

Sehati-hati apa pun Anda, orang yang berniat melakukan tindak kriminal pasti selalu ada. Bila orang-orang seperti ini tahu nomor HP Anda, alamat, rutinitas, atau data lainnya, maka akan semakin mudah bagi mereka untuk melancarkan niat jahat kepada Anda. Maka dari itu, memperkuat keamanan data Anda bisa jadi solusi terbaik untuk mengurangi kemungkinan tindakan kriminal yang mungkin terjadi.

4. Memaksimalkan kebebasan berpendapat

Privasi adalah kunci untuk menjaga kebebasan berpendapat. Bila data-data Anda diambil atau aktivitas Anda dipantau oleh orang lain, maka kebebasan berpendapat tentu tidak bisa Anda dapatkan. Anda pun jadi tidak nyaman ketika beraktivitas di internet. Perasaan tidak nyaman karena diawasi inilah yang membatasi gerak-gerik Anda. Maka dari itu, keamanan data penting untuk bisa tetap jaga privasi Anda.

5. Menghindari adanya duplikasi 

Bila ada orang tak bertanggung jawab yang memiliki data Anda, tentu besar kemungkinan bahwa data Anda digunakan dengan tidak baik. Orang itu bisa menduplikasi data Anda, lalu menyamar dan berpura-pura sebagai Anda dengan data yang dimilikinya. 

Hal ini tentu sangat merugikan. Pelaku akan bisa menggunakan informasi Anda untuk login atau sign in ke berbagai situs di dunia maya, menarik uang di rekening Anda, atau melakukan penipuan pajak. Untuk itulah, tingkatkan keamanan data Anda sehingga tak ada celah bagi orang-orang seperti itu untuk melancarkan aksinya.

Baca juga: Bagaimana Mencegah Penipu atau Fraudster di Toko Online Anda


6 Tips Menjaga Keamanan Data Bisnis

keamanan-data-2

Lantas, bagaimana caranya menjaga keamanan data bisnis yang dimiliki? Anda bisa menerapkan 6 tips berikut ini untuk melindungi data-data penting Anda.

1. Gunakan kata sandi

Langkah pertama, amankan data Anda dengan membatasi aksesnya melalui kata sandi atau password. Password bisa jadi langkah awal yang efektif untuk mencegah orang lain mencoba memasuki perangkat Anda. 

Tips agar keamanan data Anda makin terjaga yaitu dengan mengganti password secara rutin. Usahakan pula agar setiap aplikasi yang Anda miliki punya password berbeda-beda. Hal ini bisa sebagai tindakan preventif; bila ada satu aplikasi yang di-hack, maka aplikasi lainnya tetap aman.

2. Pakai verifikasi 2 langkah

Saat ini, semua aplikasi sudah mulai menerapkan verifikasi dua langkah ini, misalnya Instagram, Twitter, Facebook, hingga Gmail. Amankan semua akun Anda dengan menggunakan cara ini. Verifikasi dua langkah juga dinilai cukup efektif karena bisa melacak lokasi seseorang yang mencoba masuk ke akun Anda.

Anda bisa melakukan setting verifikasi di tiap aplikasi Anda. Masukkan nomor HP Anda dan email cadangan yang berfungsi. Jadi, meskipun ada seseorang yang mengetahui username dan password Anda, ia tetap tak bisa masuk karena ada verifikasi yang masuk ke nomor Anda. Anda pun juga bisa segera menindaklanjuti jika ada notifikasi perangkat asing yang masuk. Segera ubah password Anda untuk mencegah tindakan yang lebih jauh lagi.

3. Pasang VPN berbayar

Virtual Private Network (VPN) berfungsi sebagai cyber security yang bisa menyembunyikan alamat IP pengguna serta mengenkripsi data. Menggunakan VPN bisa mencegah pencurian data pengguna melalui internet oleh pihak tak bertanggung jawab. Selain itu, VPN juga bisa Anda gunakan untuk mengakses internet secara privat dan anonim.

Namun, yang harus Anda perhatikan adalah, pastikan bahwa VPN yang Anda pakai itu aman dan terpercaya. Banyak penyedia aplikasi VPN yang menawarkan berbagai layanan VPN secara gratis. Sebaiknya, Anda menghindari hal semacam ini karena VPN gratis biasanya cenderung tidak jelas dan kurang aman. Bisa-bisa nanti malah data Anda yang bocor.

Jika ingin menggunakan VPN, pilihlah yang berbayar karena lebih terjamin aman dan tepercaya. Beberapa VPN yang telah terbukti aman adalah NordVPN (Rp49 ribu per bulan), Surfshark (Rp37 ribu per bulan), Private Internet Access VPN (Rp31 ribu per bulan), IPVanish (Rp50 ribu per bulan), atau Ivacy VPN (18 ribu per bulan).

4. Jangan pakai WiFi publik 

Ketika berada di tempat umum, pasti banyak WiFi publik gratis yang tak ada password-nya. Sebaiknya hindari menggunakan WiFi seperti ini karena bisa membuat data dalam HP Anda jadi tidak aman.

Apalagi jika Anda menggunakannya untuk menyelesaikan transaksi finansial, misalnya melakukan pembayaran melalui virtual account. Data dan informasi sensitif saat transaksi ini sangat rawan bocor. HP Anda pun bisa dibobol dengan mudah karena aksesnya terbuka lebar.

5. Cek data secara berkala

Melakukan pengecekan data juga bisa membantu Anda untuk terus memantau keamanannya. Lakukan cek data secara berkala, perhatikan aktivitas tidak biasa yang mungkin muncul. Dengan melakukan tips menjaga keamanan data seperti ini, Anda jadi bisa melindungi data Anda dengan lebih baik.

6. Hanya gunakan platform tepercaya 

Tips selanjutnya, sebaiknya Anda mulai menggunakan platform-platform yang terpercaya saja, apalagi jika menyangkut fintech. Menggunakan platform fintech tepercaya yang aman bisa menghindarkan Anda dari ancaman cyber threats. Ketika bertransaksi pun, informasi dan uang Anda pun terjamin aman.

Pilihlah platform fintech yang telah mendapat izin OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Jika sudah mengantongi izin OJK, maka dapat dipastikan bahwa platform tersebut aman dan selalu diawasi. Salah satu platform fintech yang jelas aman dan memiliki izin OJK adalah Midtrans.

Baca juga: Virtual Account: Definisi, Cara Kerja, dan Manfaat untuk Bisnis


Midtrans adalah penyedia jasa payment gateway yang mampu mewadahi segala bentuk kebutuhan keuangan Anda. Midtrans juga menyediakan berbagai sistem pembayaran online, termasuk melalui Virtual Account yang dinilai cepat dan mudah. 

Dengan VA, pelanggan hanya perlu memasukkan nomor VA untuk melakukan transaksi sehingga lebih praktis. Transaksi pun jadi lebih aman dan nyaman karena keamanan data Anda selalu terjaga bersama Midtrans!

payment-gateway

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail