Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
17 May

Investasi Bisnis: Pengertian, Jenis, dan Cara Mendapatkan Modalnya

Admin

by Admin

view6746Views

Untuk memulai dan mengembangkan suatu bisnis, sebuah perusahaan perlu modal yang tidak sedikit. Apalagi, jika Anda memiliki goals yang cukup ambisius dalam menjalani bisnis tersebut.

Oleh karena itu, Anda perlu menerapkan strategi investasi yang tepat, mulai dari tahap pencarian modal hingga manajemen modal itu sendiri. Tapi sebelum itu, Anda perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan investasi bisnis.
investasi-bisnis

Investasi Bisnis Adalah...

Investasi bisa diartikan sebagai aktivitas menanam modal untuk meraih keuntungan di masa depan. Dalam konteks individual, investasi ini bisa berupa investasi emas, saham, crypto, tanah, atau berbagai instrumen lainnya.

Harapannya, individu tersebut bisa mendapatkan keuntungan secara langsung karena naiknya nilai instrumen yang diinvestasikan. Hal ini tentu saja berbeda dari investasi dalam konteks bisnis.

Pada investasi bisnis, individu atau kelompok melakukan penanaman modal pada suatu perusahaan atau bisnis, dengan tujuan untuk mengembangkan aset perusahaan tersebut.

Nantinya, aset perusahaan inilah yang akan menjadi sarana untuk meningkatkan profit dan menghasilkan keuntungan bagi para investor. 

Bentuk investasi bisnis sendiri bisa dibagi menjadi berbagai macam, tergantung dari kebutuhan perusahaan. Jadi, ada apa saja?

Jenis Investasi Bisnis

Dalam rangka mengembangkan aset bisnisnya untuk meningkatkan profit, sebuah perusahaan bisa menanamkan modal dari investor untuk berbagai keperluan investasi bisnis. Berikut adalah beberapa bentuk investasi yang bisa dilakukan:

1. Investasi barang modal

Jenis investasi bisnis yang pertama adalah investasi barang modal. Pada investasi ini, perusahaan akan menyisihkan sebagian profit atau suntikan dana dari investor untuk membeli, memperbaiki, atau mengembangkan barang terkait operasional produksi.

Sebut saja untuk menambah jumlah alat produksi, membeli bahan baku yang lebih premium, atau melakukan perbaikan terhadap alat produksi yang sudah lama dipakai.

Investasi jenis ini dilakukan tidak hanya untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas produksi, tapi juga menambah kuantitas produksi seandainya dibutuhkan. Harapannya, hal ini akan membantu perusahaan dalam mengembangkan skala bisnis menjadi lebih besar.

2. Ekspansi pemasaran

Strategi marketing atau pemasaran adalah hal yang cukup kompleks. Anda wajib memulai dari tahap paling awal untuk menentukan tujuan pemasaran, mengenali target audiens, hingga eksekusi dan evaluasi strategi tersebut. Untuk itu, dibutuhkan sumber daya yang tidak sedikit agar strategi marketing bisa berjalan dengan lancar. 

Jika bisnis Anda berhasil merencanakan dan menjalankan strategi pemasaran, tentu saja itu berpengaruh pada konversi penjualan yang meningkat. Akhirnya, profit perusahaan pun juga makin bertambah.

Inilah yang menjadi alasan mengapa investasi pada strategi pemasaran wajib untuk dilakukan. Untuk mengetahui apakah jumlah dana yang Anda investasikan pada strategi marketing ini sesuai dengan profit yang didapat, jangan lupa untuk mempersiapkan metrik berupa return-on-investment atau ROI.

Baca juga: 7 Tips Sukses Marketing Konten YouTube untuk Bisnis

3. Pelatihan karyawan

Pelatihan karyawan juga merupakan salah satu bentuk investasi sebuah perusahaan. Anda perlu melakukannya untuk mencapai beberapa goals yang dibutuhkan.

Pertama, pelatihan bisa dilakukan untuk mengembangkan wawasan karyawan. Misalnya, Anda mendaftarkan karyawan di acara workshop untuk mempelajari sebuah teknologi terbaru, yang kemudian bisa diterapkan untuk meningkatkan kualitas produk serta jasa yang Anda berikan.

Bentuk pelatihan berikutnya yang bisa diberikan adalah pelatihan untuk menekankan value perusahaan kepada karyawan. Tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan customer service, sehingga pelanggan bisa memiliki customer experience yang lebih positif.

4. Investasi jaringan

Jenis investasi berikutnya yang bisa dilakukan oleh sebuah perusahaan adalah investasi jaringan atau network. Maksudnya, sebuah perusahaan harus bisa membangun relasi dengan perusahaan lainnya sehingga kesempatan untuk bekerja sama akan terus terbuka. 

Contoh investasi jaringan ini ada berbagai macam. Salah satunya, sebuah perusahaan bisa memberikan potongan harga kepada klien tertentu, dengan harapan klien tersebut akan kembali berbisnis dengan Anda di kemudian hari.

5. Akuisisi

Berikutnya, dana investasi juga bisa dilakukan untuk melakukan akuisisi. Singkatnya, akuisisi merujuk pada aktivitas saat sebuah perusahaan membeli sebagian besar maupun seluruh aset atau saham dari perusahaan lain. Dengan begitu, perusahaan pengakuisisi akan mendapatkan kontrol atas perusahaan yang diakuisisi. 

Salah satu contoh akuisisi yang mungkin Anda ketahui adalah saat The Walt Disney Company, salah satu perusahaan informasi dan hiburan terbesar di dunia, membeli beragam perusahaan hiburan lainnya.

Beberapa perusahaan tersebut adalah Pixar, ABC. Inc., Marvel Entertainment, dan 21st Century Fox. Seluruh akuisisi itu dilakukan untuk beberapa alasan, seperti melakukan diversifikasi produk, mengurangi jumlah kompetitor, dan tentu saja, meningkatkan profit perusahaan.

6. Investasi residensial

Terakhir, ada investasi residensial yang merujuk pada pembelian gedung atau bangunan lainnya untuk mendukung pengembangan operasional.

Bentuk investasi ini membuat Anda sebagai pemilik bisnis tidak melakukan investasi yang dikatakan “sia-sia”.

Ini karena dengan menambah gedung atau bangunan lainnya, artinya jumlah aset tidak bergerak Anda juga bertambah. Berbeda halnya jika Anda lebih memilih untuk menyewa suatu tempat dalam rangka mengembangkan operasional perusahaan.

8 Sumber Pendanaan untuk Bisnis

Untuk melakukan suatu investasi bisnis, tentu saja Anda perlu mencari sumber dana usaha terlebih dahulu. Nah, sumber dana usaha atau modal bisnis ini bisa didapatkan melalui berbagai macam cara. Apa saja?

1. Mencari kapital ventura

Pertama, Anda bisa mencoba untuk mengajukan proposal ke kapital ventura, atau disebut juga venture capital. Singkatnya, kapital ventura adalah sebuah perusahaan yang bertugas untuk memberikan pendanaan kepada perusahaan terpilih yang diperkirakan bisa memberikan keuntungan.

Sumber dana kapital ventura sendiri berasal dari seseorang atau kelompok yang “menitipkan” dananya untuk diinvestasikan pada perusahaan yang tepat.

Itulah mengapa dalam memilih perusahaan, kapital ventura pasti akan melakukan analisis yang mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada suatu perusahaan. Beberapa contoh kapital ventura di Indonesia adalah Sinar Mas Digital Ventures, East Ventures Capital, dan Astra Mitra Ventura.

Baca juga: Venture Capital Adalah Bentuk Pembiayaan Startup, Ini Penjelasannya

2. Meminjam pada teman atau keluarga

Jika modal yang dibutuhkan jumlahnya tidak banyak, Anda bisa juga mendapatkan sumber dana usaha dengan meminjam teman atau keluarga.

Apabika Anda memilih metode ini untuk mengumpulkan modal, pastikan bahwa Anda dan teman atau keluarga Anda telah sepakat mengenai cara pengembalian dana serta ketentuan-ketentuan lainnya.

3. Crowdfunding

Cara berikutnya yang bisa Anda terapkan untuk mengumpulkan dana modal bisnis adalah crowdfunding. Singkatnya, crowdfunding merupakan penggalangan dana dari masyarakat awam untuk mewujudkan suatu proyek atau produk dari bisnis Anda. 

Sekilas, crowdfunding memang mirip dengan fundraising. Hanya saja, istilah fundraising umumnya digunakan untuk kegiatan non-profit, sedangkan crowdfunding untuk proyek berbasis profit.

Jika Anda memilih untuk melakukan crowdfunding, maka Anda perlu mempersiapkan bahan pitching mengenai produk atau jasa yang akan Anda produksi.

Namun, pitching ini nantinya tidak dilakukan di hadapan para investor, melainkan ditargetkan pada audiens Anda sendiri.

Ini karena Anda tidak menawarkan sebagian saham dari perusahaan, melainkan bentuk penawaran lain yang menarik bagi target audiens Anda—seperti produk itu sendiri beserta dengan beberapa bonus lainnya.

4. Menggadaikan aset

Menggadaikan aset juga menjadi salah satu cara untuk mendapatkan modal yang bisa digunakan investasi bisnis. Aset yang digadaikan bisa berupa barang elektronik, kendaraan bermotor, hingga properti.

Tentu saja, Anda juga perlu memikirkan apakah Anda mampu untuk menebus aset yang digadaikan tersebut sebelum jatuh tempo. 

Alternatifnya, Anda juga bisa memilih untuk menjual aset tersebut. Tentu saja, pilihan ini akan memberikan Anda dana yang lebih banyak daripada saat Anda menggadaikan aset. Hanya saja, Anda mungkin akan kesulitan atau bahkan tidak bisa membeli kembali aset yang telah dijual tersebut.

5. Mengajukan pinjaman pada bank

Saat ini, ada banyak bank menawarkan kemudahan bagi Anda yang ingin melakukan pinjaman untuk modal usaha. Salah satunya adalah dalam bentuk layanan pinjaman KTA atau Kredit Tanpa Agunan.

Artinya, saat meminjam dana, Anda tidak perlu memberikan agunan atau jaminan apa pun kepada pihak bank. Padahal, umumnya bank memerlukan jaminan seperti surat berharga atau aset lainnya agar kredit bisa disetujui.

Bahkan, beberapa bank memperbolehkan Anda untuk menyelesaikan proses pinjaman KTA tersebut secara online.

Sehingga, proses peminjaman bisa dilakukan dengan lebih praktis tanpa perlu berkunjung ke cabang bank tersebut. Hanya saja, pinjaman KTA ini umumnya memiliki limit yang rendah, tidak sebanyak saat Anda mengajukan kredit usaha.

6. Menggunakan jasa pinjaman online

Jasa pinjaman online juga bisa menjadi solusi bagi Anda yang perlu melakukan investasi bisnis untuk mengembangkan perusahaan.

Apalagi dengan berkembangnya dunia teknologi finansial, semakin banyak juga penyedia jasa peminjaman dana secara online. Namun, Anda perlu berhati-hati jika memilih untuk mencari dana dengan cara ini.

Akhir-akhir ini, semakin banyak berita mengenai pinjaman online ilegal yang memberikan bunga dan denda terlalu besar, sehingga justru merugikan peminjam.

Oleh karena itu, Anda perlu mencari tahu terlebih dahulu mengenai institusi keuangan yang menyediakan layanan pinjaman online. Cara terbaiknya adalah dengan memastikan apakah institusi tersebut telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau tidak.

7. Mengikuti program pemerintah

Pemerintah tidak henti-hentinya melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan perekonomian Indonesia, salah satunya dengan memberi atau meminjamkan modal pada UMKM. Contoh program pemerintah tersebut adalah Kredit Usaha Rakyat atau KUR, yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM, mendorong penyerapan tenaga kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

8. Menggunakan tabungan pribadi

Cara terakhir mencari sumber dana untuk bisnis Anda adalah dengan memanfaatkan tabungan pribadi. Tabungan ini bisa berupa penghasilan bulanan yang sebelumnya Anda sisihkan atau uang pensiun yang baru saja dicairkan.

Tabungan pribadi bisa dikatakan sebagai solusi terbaik untuk Anda karena tidak adanya bunga atau denda dalam bentuk apa pun.

Hanya saja saat menggunakan tabungan pribadi untuk investasi bisnis, pastikan bahwa investasi tersebut memiliki potensi yang tinggi untuk menghasilkan profit sesuai target.

Selain itu, pastikan juga bahwa tabungan Anda tidak sepenuhnya habis, jadi Anda masih memiliki dana cadangan atau dana darurat untuk keperluan bersifat mendadak atau urgent.

5 Persiapan Sebelum Mencari Modal Usaha

Sebelum memulai proses pencarian sumber dana usaha, Anda perlu mempersiapkan beberapa hal. Dengan persiapan yang matang, kemungkinan Anda mendapatkan modal usaha tersebut akan semakin besar. Berikut adalah beberapa persiapannya:

1. Membuat proposal bisnis yang lengkap

Pertama, Anda perlu membuat proposal bisnis yang detail untuk diberikan kepada target investor. Proposal ini dibuat dengan tujuan agar investor bisa lebih mengenal perusahaan Anda serta strategi yang telah atau akan dilakukan. Jadi, ada beberapa hal yang harus terdapat di dalam sebuah proposal bisnis.

Pertama, Anda perlu menuliskan latar belakang lahirnya perusahaan Anda. Bagian ini bisa berisi permasalahan yang akan diselesaikan oleh produk atau jasa Anda, atau perihal lainnya yang memotivasi Anda untuk membangun dan mengembangkan perusahaan ini. Kemudian, jelaskan value yang dipegang oleh perusahaan, serta visi dan misi dari perusahaan tersebut.

Selain itu, Anda juga perlu melampirkan penjelasan detail mengenai produk atau jasa yang Anda jual, terutama unique selling point yang dimiliki. Sertakan juga laporan keuangan perusahaan, tidak ketinggalan bagaimana rencana investasi bisnis yang akan Anda lakukan dari modal yang diberikan.

2. Merapikan laporan keuangan

Sebagai salah satu komponen utama dalam proposal bisnis, Anda perlu membuat laporan keuangan secara rapi dan detail. Inilah yang nantinya akan menjadi salah satu pertimbangan utama apakah investor akan menanamkan modalnya pada Anda atau tidak. 

Jika dirasa laporan keuangan tidak detail, tentu saja investor akan ragu dengan kemampuan perusahaan Anda dalam memanajemen keuangan. Bahkan, beberapa bank juga bisa menolak pengajuan kredit Anda jika laporan keuangan yang dilampirkan tidak rapi atau tidak sesuai.

3. Menyusun bahan untuk pitching

Jika proposal bisnis Anda diterima oleh pihak investor, tahap selanjutnya adalah melakukan presentasi atau disebut juga pitching. Pada proses ini, investor akan benar-benar menilai kelayakan bisnis untuk mendapatkan suntikan modal dari mereka. Jadi, persiapkan bahan untuk pitching dengan matang. 

Selain mengambil bahan pitching dari proposal bisnis, Anda juga bisa menambahkan sejumlah informasi lainnya yang relevan. Misalnya, Anda bisa melampirkan hasil riset audiens yang telah Anda lakukan, atau mengembangkan penjelasan mengenai strategi bisnis yang akan dilaksanakan.

Jangan lupa juga untuk mengemas bahan pitching tersebut dengan menarik, sesuai dengan image perusahaan yang ingin Anda tunjukkan kepada investor.

Baca juga: 5 Hal yang Wajib Ada di Pitching Deck, Apa Saja?

4. Mempersiapkan skill presentasi

Setelah bahan pitching dipersiapkan, jangan lupa juga untuk melatih skill presentasi. Lakukan percobaan presentasi tersebut di depan teman atau rekan bisnis Anda, kemudian mintalah pendapat mereka mengenai presentasi tersebut. Catat masukan yang diberikan dan jadikan sebagai bahan evaluasi sebelum Anda melakukan presentasi yang sebenarnya.

5. Perluas jaringan bisnis

Semakin banyak investor yang Anda ajukan proposal, maka semakin besar pula kesempatan Anda mendapatkan suntikan dana untuk investasi bisnis.

Oleh karena itu, Anda perlu memperluas jaringan bisnis sejak awal membangun perusahaan. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperluas jaringan bisnis adalah dengan aktif di media sosial, mengikuti seminar, dan berbagai kegiatan lainnya.

Kini, Anda tahu investasi bisnis apa saja yang bisa dilakukan, serta bagaimana cara mendapatkan modal untuk investasi bisnis tersebut. Sekarang, Anda bisa mempertimbangkan investasi bisnis apa yang perlu dilakukan, berikut cara yang dipilih untuk mendapatkan modal usaha.

Dalam beberapa bentuk sumber dana usaha, Anda perlu melakukan pembayaran berkala untuk mengganti modal atau membagi keuntungan yang Anda dapatkan dengan para investor. Agar proses ini bisa dilakukan dengan lebih praktis dan mudah, gunakan fitur payout dari Midtrans!

Midtrans adalah penyedia layanan payment gateway yang memudahkan Anda melakukan pembayaran ke berbagai rekening bank.

Bahkan, Anda bisa mengatur agar pembayaran ini dilakukan secara otomatis, sehingga menghilangkan risiko Anda kelupaan untuk membayar kewajiban tersebut. Untuk informasi yang lebih lengkap mengenai layanan dari Midtrans, kunjungi website resminya di sini!
midtrans-payment-method

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail