31 May

7 Pertanyaan yang perlu Anda Tanyakan Saat Interview Karyawan

by Admin

30201Views

Dalam penerimaan karyawan baru, tahap paling utama adalah interview karyawan yang akan diterima. Wawancara ini ditujukan agar Anda bisa menerima tenaga kerja yang kepribadiannya sesuai dengan nilai perusahaan, serta memiliki skill yang cukup untuk menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan. Agar tidak meleset, pertanyaan interview pun harus disiapkan dengan matang. Lalu, apa saja pertanyaan yang harus ditanyakan saat interview?

7 Pertanyaan yang Harus Ditanyakan saat Interview Karyawan Baru

Untuk membantu Anda yang berencana melakukan wawancara dengan calon karyawan, berikut adalah beberapa pertanyaan yang bisa Anda tanyakan:

1. "Ceritakan tentang diri Anda."

Bukalah sesi interview karyawan dengan menanyakan pertanyaan sederhana seperti “ceritakan tentang diri Anda” atau semacamnya. Anda bisa menggunakan kesempatan ini untuk mencairkan suasana agar calon karyawan dapat menunjukkan kepribadiannya. Misalnya saat mereka bercerita tentang tempat lahir atau kota asal, Anda bisa bercerita kalau Anda punya kenalan yang lahir di kota tersebut.

2. "Apa kelemahan Anda?"

Setiap orang pasti memiliki kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, Anda harus tahu apa kelemahan dari calon karyawan, dan apakah hal tersebut dapat berpotensi mengganggu tanggung jawab yang akan diberikan kepada mereka. Misalnya, Anda membuka lowongan sebagai telemarketer, tapi calon karyawan tersebut mengaku sulit berbicara dengan orang baru. Tentu saja hal itu akan mengganggu tugas yang harus mereka selesaikan.

Anda juga wajib mewaspadai calon karyawan yang mengaku tidak mempunyai kelemahan atau membutuhkan waktu lama untuk menjawab hal tersebut. Carilah calon karyawan yang telah menyadari kekurangan diri mereka, dan telah atau sedang melakukan sesuatu untuk memperbaiki kekurangan tersebut.

3. "Mengapa Anda keluar dari perusahaan sebelumnya?"

Jika calon karyawan yang Anda wawancarai telah memiliki pengalaman kerja sebelumnya, Anda wajib menanyakan alasan mereka keluar dari perusahaan sebelumnya. Pastikan bahwa alasan keluar mereka cukup masuk akal dan tidak akan mengganggu tanggung jawab yang akan diberikan kepadanya.

Contohnya, ada calon karyawan yang resign dari perusahaan sebelumnya karena tidak merasa cocok dengan lingkungan pekerjaannya. Mintalah mereka untuk menjelaskan lebih detail mengenai hal tersebut. Dari jawaban itu, Anda bisa menarik kesimpulan apakah lingkungan kerjanya sebelum ini memang toxic, atau mereka memang kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

4. "Bagaimana ekspektasi Anda terhadap pekerjaan di perusahaan ini?"

Dengan menanyakan pertanyaan satu ini, Anda bisa menilai dua hal dari seorang calon karyawan.

Pertama, pertanyaan ini bisa memberikan Anda petunjuk mengenai seberapa besar pengetahuan calon karyawan seputar perusahaan serta job desc yang akan diambil. Jika ternyata calon karyawan memiliki ekspektasi yang sesuai atau mirip dengan kenyataan, tentu saja itu berarti mereka sudah berpengalaman atau setidaknya telah melakukan riset dengan baik.

Selanjutnya, Anda juga bisa mengetahui bagaimana ekspektasi workload yang akan mereka terima. Dari jawaban mereka, Anda bisa mempertimbangkan apakah ekspektasi tersebut sesuai dengan beban kerja yang nantinya akan diserahkan pada calon karyawan tersebut atau tidak.

5. "Apa pencapaian terbaik Anda?"

Tidak ada salahnya untuk mendorong calon karyawan “menyombongkan diri” mengenai penghargaan atau pencapaian terbaik mereka. Jangan lupa, beri pertanyaan follow-up seputar usaha mereka dalam menggapai pencapaian tersebut serta hambatan yang dihadapi.

Dari jawaban peserta interview karyawan tersebut, Anda bisa memikirkan apakah pencapaian yang diceritakan relevan dengan tugas yang akan dikerjakannya nanti. Tak berhenti di situ, Anda juga bisa menganalisis kepribadian mereka melalui cerita seputar usahanya mendapatkan pencapaian tersebut.

6. "Kontribusi apa yang akan Anda berikan seandainya diterima?"

Setiap karyawan tentu saja wajib untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi perusahaannya. Misalnya untuk tim sales, karyawan harus mampu memenuhi target leads atau penjualan. Sedangkan untuk tim media sosial, kontribusinya adalah mampu meningkatkan jumlah engagement.

Rencana kontribusi tersebut bisa Anda tanyakan kepada calon karyawan untuk memahami apakah mereka sudah paham mengenai kontribusi yang seharusnya mereka berikan. Namun, Anda harus menghindari calon karyawan yang terlalu ambisius dalam memberikan kontribusi, apalagi jika cenderung tidak realistis.

7. Beri pertanyaan studi kasus

Terakhir, tanyakan studi kasus mengenai masalah yang mungkin terjadi pada perusahaan Anda. Misalnya saja, saat Anda akan mempekerjakan seorang akuntan, berilah pertanyaan-pertanyaan seperti, “Apa yang harus dilakukan jika pada pembukuan terjadi kesalahan?” atau pertanyaan lainnya yang terkait dengan tanggung jawab calon karyawan tersebut ke depannya.

Melalui beberapa pertanyaan tersebut, Anda berkesempatan untuk mengenal calon karyawan dengan lebih baik. Jadi, Anda bisa menganalisis apakah skill, kepribadian, dan pola pikir calon karyawan tersebut sesuai dengan kriteria yang Anda cari atau tidak.

Setelah Anda berhasil memilih dan menerima seorang karyawan, pastikan bahwa ia merasa nyaman selama bekerja di bawah Anda. Salah satunya, tentu saja dengan memenuhi haknya—misalnya gaji—dengan tepat waktu. Agar Anda selalu tepat waktu dalam memberikan gaji, gunakan saja layanan payment gateway dari Midtrans!

Dengan Midtrans, Anda bisa melakukan pembayaran ke banyak tujuan sekaligus dengan menggunakan fitur payout. Selain itu, Anda juga bisa mengatur agar pembayaran dilakukan secara otomatis, sehingga membayar gaji karyawan pun jadi lebih mudah. Untuk informasi lebih lengkap mengenai pelayanan dari Midtrans, kunjungi website-nya di sini!