Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniSaat menjalankan bisnis, Anda tentu memahami apa yang disebut sebagai daur hidup produk atau product life cycle. Jika belum, Anda perlu mengetahui bahwa penjualan produk tidak akan selamanya mulus, sebab masyarakat tentu mengalami fase-fase jenuh, apalagi jika produk yang Anda keluarkan tidak terus mengalami perubahan lewat inovasi-inovasi terbaru. Lantas, ada berapa saja daur hidup produk tersebut?
Daur hidup produk adalah siklus yang akan dialami oleh setiap produk di berbagai penjuru dunia, mulai dari makanan, barang elektronik, dan sebagainya. Siklus ini pasti dialami meskipun memiliki jangka waktu yang berbeda-beda. Ada produk yang memiliki daur hidup produk singkat, tapi ada juga produk yang berhasil memiliki siklus hidup yang cukup panjang.
Baca juga: 4 Media yang Umum Digunakan Untuk Berjualan Online
Daur hidup produk pada umumnya memiliki empat tahapan yang terdiri dari pengenalan, pertumbuhan, pendewasaan, dan penurunan. Bagaimana penjelasan dari masing-masing tahapannya?
Tahap pertama dari daur hidup produk adalah pengenalan atau introduction. Pada tahap ini, biasanya produk baru akan disebarkan pada masyarakat sampai terbentuk brand awareness. Maka dari itu, jumlah produk tentu akan lebih banyak dan jumlah penjualan tak sebanding dengan jumlah produksi produk tersebut, sehingga ongkos pada tahap ini cenderung lebih mahal.
Setelah tahap pengenalan, siklus produk berikutnya adalah pertumbuhan. Pada fase ini, produk yang diperkenalkan pada masyarakat sudah mulai menuai peminat. Sehingga, perusahaan atau bisnis mulai menghasilkan keuntungan dari banyaknya permintaan masyarakat. Tahap ini juga menjadi salah satu titik penting apakah bisnis bisa berkembang dan memiliki potensi untuk bertahan lama.
Berikutnya, masuk pada tahap pendewasaan atau growth. Pada tahap ini, produk yang dipasarkan telah mengalami permintaan tertinggi dan mungkin sedang mengalami penurunan penjualan. Sehingga, perusahaan atau bisnis mau tidak mau menggencarkan kembali aksi promosi untuk mengatasi masalah tersebut. Pada akhirnya, perusahaan dan produk mengalami masa pendewasaan.
Tahap terakhir dari daur hidup produk adalah penurunan. Tahap ini juga sering disebut sebagai kemunduran atau decline. Pada tahap penurunan, bisnis mungkin akan mengalami penurunan pendapatan yang signifikan dari produk tersebut. Pasalnya, produk yang ditawarkan dinilai telah kuno dan tidak relevan. Jadi, perusahaan atau bisnis harus berinovasi untuk mengembangkan atau memunculkan produk yang baru.
Baca juga: Tips Bagaimana Meningkatkan Penjualan di Toko Online Anda
Setelah memahami pengertian daur hidup produk dan empat tahapannya, kini saatnya Anda mengetahui beberapa contoh daur hidup produk yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Tips Memilih Nama untuk Toko Online Anda
Selain memahami daur hidup produk, dalam membangun bisnis, Anda juga perlu tahu konsep dasar kewirausahaan. Konsep dasar kewirausahaan adalah hal-hal yang perlu dipahami saat akan mendirikan sebuah bisnis. Ada beberapa komponen dalam konsep dasar kewirausahaan, di antaranya agility, endurance, kecepatan, fleksibilitas, dan kekuatan.
Dengan memahami daur hidup produk dan konsep dasar kewirausahaan, usaha yang Anda bangun akan cenderung lebih stabil dan tidak menumbuhkan harapan yang terlalu tinggi agar produk senantiasa laku di pasaran.