Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniYatim Mandiri Manfaatkan Teknologi untuk Zakat & Sedekah - Era digital memungkinkan berbagai transaksi dilakukan secara online, termasuk kegiatan galang dana atau donasi. Beberapa platform dompet digital bahkan mengalami peningkatan jumlah penggunaan layanan tersebut, terutama di masa pandemi.
Salah satu penyedia layanan galang dana atau donasi ini adalah Yatim Mandiri, yaitu lembaga filantropi Islam yang berdiri sejak 1994 dan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan yatim dan dhuafa, serta dakwah Islam.
Program Lembaga Yatim Mandiri
Awalnya, lembaga yang sudah memiliki 46 cabang provinsi ini hanya berupaya untuk membantu anak-anak yatim di sekitar wilayah Surabaya.
Lambat laun, yayasan ini semakin berkembang dan berubah menjadi Lembaga Yatim Mandiri yang memiliki diklat, boarding school, universitas, dan program-program lain yang berfokus pada program keyatiman.
Beberapa program yang sudah berjalan antara lain adalah program beasiswa Bestari, program Asa untuk menyediakan alat tulis bagi anak yatim dan dhuafa, penyediaan lembaga pendidikan seperti Insan Cendekia Mandiri Boarding School (ICMBS) dan Mandiri Entrepreneur Center (MEC), serta penghimpunan dana zakat dan infak.
Pada momen-momen tertentu, ada juga program khusus yang dijalankan Yatim Mandiri. Misalnya, program Uang Saku untuk Yatim & Dhuafa, Mendukung Lansia Dhuafa, dan Zakat di bulan Ramadan.
Selain menyalurkan dana untuk anak yatim dan dhuafa, Yatim Mandiri juga menerima donasi untuk disalurkan kepada penerima manfaat lainnya, seperti fakir miskin, amil, mualaf, riqab (hamba sahaya), gharim (orang yang terlilit utang), fisabilillah (orang yang berjuang di jalan dakwah Islam), dan ibnu sabil (orang yang sedang dalam perjalanan).
Pengalaman Yatim Mandiri Saat Galang Donasi
Sebelumnya, Yatim Mandiri bergerak untuk menggalang dana secara konvensional, seperti halnya Zis Consultant (Zisco) yang datang dari kantor ke kantor, lalu cabang ke cabang.
Ada kesenangan tersendiri bagi para konsultan ketika menggalang dana dengan cara tersebut. Saat turun ke lapangan, misalnya, mereka dapat melihat secara langsung bagaimana ekspresi para penerima manfaat saat menerima dana dari para donatur.
Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya teknologi, layanan dan tawaran pendanaan pun ikut berubah. Kini, sudah banyak donatur yang ingin melakukan donasi secara online melalui platform digital.
Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, Yatim Mandiri berupaya mengeksplorasi platform pendanaan dan membentuk digital partnership yang lebih banyak sehingga semakin banyak orang yang berdonasi, semakin banyak juga dana yang dapat disalurkan ke penerima manfaat.
Inovasi Pendanaan Secara Online
Meski donasi online sudah banyak digalakkan, masih ada beberapa pihak yang mungkin mempertanyakan keabsahan hukumnya. Yatim Mandiri menjawabnya dengan prosedur hukum yang jelas, mulai dari donasi yang diawali akad hingga penyaluran dana secara amanah yang disalurkan sesuai dengan jenis donasi yang dikehendaki.
Sebagai contoh, jika donatur ingin menyalurkan dananya untuk zakat, maka pihak Yatim Mandiri akan menerima pembayaran melalui rekening khusus zakat. Begitu juga dengan jenis donasi lainnya, seperti infak atau sedekah.
Dengan pembagian rekening seperti ini, setiap donatur tidak perlu khawatir jika dananya akan disalurkan ke tempat yang salah.
Selain itu, Yatim Mandiri juga berkomitmen untuk menjalankan amanah dari para donatur dengan memberikan laporan penyaluran dana secara transparan serta mengunggah foto-foto dokumentasi penyaluran dana kepada para penerima manfaat melalui website dan media sosial.
Inovasi pendanaan seperti ini tentu menjadi solusi tersendiri bagi para donatur yang kesulitan meluangkan waktu dan tenaganya untuk menyalurkan donasi. Oleh karena itu, tidak heran jika program donasi online yang digalakkan Yatim Mandiri mendapat apresiasi dan antusiasme dari para donatur.
Tren Donasi Online
Meski belum diketahui secara pasti, lembaga nonprofit ini melihat bahwa saat ini lebih banyak donatur yang berdonasi secara online dibandingkan konvensional. Kegiatan ini bahkan meningkat ketika Ramadan atau Iduladha.
Oleh karena itu, Yatim Mandiri berkomitmen untuk terus menggunakan platform digital dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan teknologi agar tidak tertinggal dengan tantangan kemajuan di dunia filantropi.
Rata-rata donatur online adalah mereka yang sudah melek teknologi dan berusia antara 20-25 tahun ke atas. Kebanyakan dari mereka menggunakan marketplace sebagai media donasi. Namun, ada juga donatur memilih berdonasi melalui transfer bank dan mengirim bukti transfernya lewat media sosial atau aplikasi chat.
Tak ketinggalan, untuk menyebarkan informasi terkait donasi online kepada khalayak, Yatim Mandiri menggunakan media sosial dan memasang iklan secara online, seperti menggunakan Facebook atau Instagram ads.
Tantangan Galang Donasi Online
Dalam menjalankan program-programnya, Yatim Mandiri berupaya untuk tidak hanya mengajak khalayak dalam bersedekah dan berdonasi, tapi juga mendorong kesadaran publik untuk menghapus ketimpangan sosial yang ada di masyarakat.
Oleh karena itu, mereka pun mencoba mengedukasi masyarakat secara langsung melalui karyawan sebagai zisco atau melalui konten-konten di media sosial agar semakin banyak orang yang berderma kepada orang-orang yang membutuhkan.
Namun, dalam perjalanannya, terdapat beberapa kendala yang harus dihadapi. Mulai dari waktu dan tenaga yang banyak tersita untuk mengecek donasi yang masuk satu per satu, melakukan verifikasi data, hingga pencatatan dana.
Untuk mengatasinya, Yatim Mandiri menggandeng Midtrans sebagai payment gateway yang menyediakan layanan pembayaran terintegrasi sehingga pengecekan dana, verifikasi data, dan pencatatan keuangan dapat dilakukan secara praktis.
Bukan hanya Yatim Mandiri selaku lembaga penyalur donasi yang mendapat keuntungan dari layanan Midtrans, terutama lewat program Melangkah Bersama. Para donatur pun juga mendapat kemudahan dalam menyalurkan dana mereka.
Kini, para donatur dapat berdonasi secara online melalui berbagai metode pembayaran karena pilihan transaksi yang disediakan Midtrans cukup lengkap, mulai dari kartu debit/kredit, virtual account, gerai ritel, hingga uang elektronik atau dompet digital seperti QRIS, GoPay, dan ShopeePay.
Selain itu, lembaga nonprofit ini juga mendapat manfaat lain berupa keringanan biaya MDR untuk donasi. Dengan memanfaatkan layanan tersebut, semakin besar nilai donasi yang dapat diberikan kepada penerima manfaat melalui program-program yang dibuat.
Nah, apakah Anda juga ungin menggunakan layanan payment gateway untuk meningkatkan sistem donasi online seperti Yatim Mandiri?
Bergabunglah dengan Midtrans, penyedia layanan pembayaran di Indonesia yang telah melayani lebih dari 500 ribu bisnis, menyediakan 24 metode pembayaran dengan biaya transaksi yang transparan, memiliki sistem anti-fraud untuk mendeteksi transaksi mencurigakan, dan dirancang dengan fleksibilitas tinggi sehingga Anda dapat memilih sistem integrasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Ingin tahu lebih banyak soal Midtrans? Yuk cari tahu di halaman ini, ya.
Baca juga:
Strategi Eatlah dan Drinklah untuk Terus Berkembang di Kala Pandemi
Bloomery Cake & Patisserie Maksimalkan Media Sosial Hingga Akhirnya Miliki 4 Cabang