Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
28 Aug

XML: Pengertian, Contoh dan Cara Buka - Developer Wajib Tahu

Admin

by Admin

view2192Views

XML adalah singkatan dari Extensible Markup Language, yaitu bahasa pemrograman untuk menyimpan dan mengkategorikan data teks di internet agar lebih rapi. Perannya di dunia maya kini sangatlah berpengaruh pada berbagai sektor, mulai dari sektor pendidikan, hibugan, hingga keuangan karena semua informasi yang disimpan menggunakan format XML. Bagaimanakah cara kerjanya? Mari kita simak informasi mendetail tentang XML melalui tulisan ini!

Apa Itu XML?  

XML atau Extensible Markup Language adalah jenis bahasa komputer atau markup yang berperan dalam mengelola data dalam format teks. XML sangat dinamis sehingga biasa digunakan untuk perturakaran suatu data. 

Supaya kerjanya optimal, suatu XML berproses dengan bantuan dari beberapa komponen, seperti elements, attribute, dan text. Untuk lebih memudah memahami komponen ini, simak contoh struktur XML berikut ini, yuk!

<student  id="12345">

    <name>Aisyah</name>

    <age>23</age>

</student>

 

Melalui contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa “<student>” adalah elemen utamanya. Sementara “id” yang terletak di sebelah student adalah atribut dari elemen tersebut. Sementara itu, “<name>” adalah sebuah elemen yang mengandung teks “Aisyah”. Kemudian, <age> adalah sebuah elemen yang berisi teks “23”. Cukup mudah untuk dipahami bukan? 

Fungsi Utama XML

Selain berperan sebagai format penyimpanan data, XML adalah bahasa markup teknologi memiliki peran pada proses digital lain. Melalui poin-poin berikut ini akan dijelaskan secara rinci fungsi utama XML, antara lain: 

1. Menyimpan konfigurasi data

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa XML berperan dalam penyimpanan data, lebih tepatnya proses konfigurasi data. Dimana XML adalah bagian dari teknologi yang ikut mengendalikan perilaku sistem. Informasi-informasi yang terlibat dalam proses konfigurasi ini sangat penting karena mencakup kebutuhan software dan hardware. 

Peran XML dalam konfigurasi data pada software ada tiga macam. Pertama adalah pengaturan aplikasi, dimana XML membantu menyimpan preferensi software, seperti tema, bahasa, tampilan, dan lain-lain. 

Selain itu, XML juga berperan dalam mengkonfigurasikan server, mulai dari server aplikasi, sever website, dan lain-lain. Tidak hanya itu,  dalam beberapa kasus XML juga mempunyai pengaruh pada konfigurasi data hardware. Salah satunya adalah proses transfer profil hardware. 

2. Kustomisasi tampilan website dan aplikasi mobile

Struktur tampilan pada website ataupun sebuah aplikasi biasanya juga melibatkan XML. XML adalah komponen yang membantu dalam memisahkan bagian user interface (UI) atau tampilan aplikasi dengan logika aplikasi dengan jelas. Apa itu logika aplikasi? 

Logika aplikasi adalah sekumpulan instruksi seperti algoritma yang dibuat khusus oleh programer. Hal ini digunakan oleh sebuah programmer dalam penulisan kode program setiap task yang harus dijalankan teknologi tersebut. 

Tak berhenti di situ saja, XML adalah bahasa markup teknologi yang juga dapat memberikan Anda fasilitas untuk mengubah tampilan sebuah website atau aplikasi tanpa harus mengotak-atik kode utama sebuah website. 

Selain itu, XML juga mampu merincikan detail setiap komponen pada tampilan website, seperti teks, gambar, tombol, dan lain-lain. Dengan begitu, Anda lebih mudah menyusun tampilan website karena tampilannya sudah terdefinisi secara rinci dengan bahasa markup teknologi XML. 

3. Pertukaran data

Tidak jarang, aktivitas user pada satu aplikasi di smartphone-nya bersinggungan dengan aktivitas user lain di smartphone masing-masing pada aplikasi yang sama. Misal, Anda mencantumkan alamat di e-commerce seperti Tokopedia, jadi otomatis data ini akan masuk pada aplikasi penjual, kan? Nah, XML disini berfungsi mengirim atau melakukan pertukaran data tersebut melalui API.

API atau Application Programming Interface adalah gabungan protokol yang berperan dalam membantu interaksi data pada aplikasi antar smartphone. Akan tetapi, perlu digaris bawahi bahwa fungsi XML dan API ini tidak hanya muncul pada aplikasi smartphone, tapi juga mungkin muncul pada platform lain seperti sebuah website. Namun, keterangan di atas bisa menjadi salah satu contohnya. 

4. Memberikan hasil pencarian akurat

Bukan tanpa alasan, hasil pencarian yang akurat juga didukung dari proses kerja XML yang berkesinambungan. Sebab, data digital yang terstruktur dengan bahasa XML, memungkinkan mesin pencarian menemukan hasil yang relevan bagi user. 

Dalam menghasilkan data yang relevan ini ada banyak tahapnya, salah satunya adalah proses validasi data. Biasanya, dalam proses validasi ini, XML adalah komponen pemrograman yang dapat memvalidasi data dalam pencarian. Dimana komponen ini mampu untuk memastikan data yang di-input sudah sesuai dengan standar. 

Selain itu, proses teknologi dalam menampilkan data pada mesin pencarian tidaklah sederhana, XML yang sudah ada nantinya akan diproses perangkat lunak untuk mendidentivitasikasi  dan mengekstrak informasi yang potensial dengan kriteria yang diberikan. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa peran XML pada search engine cukup signifikan. 

5. Standarisasi format dokumen 

Pada dasarnya, dokumen-dokumen seperti PDF, Word, dan Google Docs mempunyai standarisasi masing-masing. Nah, XML berperan penting pada penyusunan struktur dokumen ini. Misal,  struktur tata letak yang rapi meliputi penyusunan bab dan paragraf. 

Di samping itu, XML adalah komponen yang juga memudahkan sistem untuk menampilkan informasi yang mudah dipahami oleh orang awam. Sebab, tanpa XML Anda akan melihat hasil ketikan Anda pada dokumen tersebut dengan bahasa markup teknologi yang mungkin tidak dapat dipahami dengan mudah. 

Nah, dengan adanya struktur bahasa markup teknologi XML yang baik, Anda bisa convert dokumen dengan lebih mudah. Misalnya, Anda ingin mengubah dokumen PDF ke DOCX, bahasa markup teknologi XML yang ada di PDF akan lebih mudah dicerna oleh  software converter untuk menyesuaikan ke format DOCX. 

Baca juga: API: Pengertian, Jenis, Cara Kerja, Contoh dan Arsitekturnya

Perbedaan XML dan HTML

Setelah memahami bahwa XML adalah bahasa markup, mungkin Anda bingung untuk membedakannya dengan HTML. Memang keduanya cukup mirip dan bersinggungan, tetapi dua bahasa teknologi ini mempunyai fungsi dan proses berbeda. Mari kita gali bersama apa perbedaan dua bahasa markup ini!

1. Pembaruan secara dinamis

XML pada dasarnya tidak dapat memperbarui data secara otomatis. XML hanya terbatas pada penyimpanan dan pertukaran data dengan format yang terorganisir. Namun, biasanya software tersebut yang menyesuaikan data terbaru dengan sumber data XML yang sudah ada. 

Sementara itu, HTML memungkinkan Anda untuk menciptakan web page yang dapat diperbarui dengan praktis. Namun, hal ini wajib dikombinasikan dengan bahasa pemrograman seperti JavaScript. Dengan begitu, Anda tidak perlu membuat memperbarui konten dengan memuat ulang seluruh penyusunan halaman. 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembaruan data aplikasi dengan XML memerlukan tanggung jawab aplikasi itu sendiri dengan sumber data dari XML, sedangkan pembaruan data aplikasi yang menggunakan HTML dilakukan dengan lebih dinamis oleh HTML dan JavaScript. Bahkan, proses kerja HTML dan JavaScript ini memungkinkan update interaksi pengguna secara real-time. 

2. Keleluasaan pembuatan tag

Jika pada poin sebelumnya penggunaan XML yang cukup terbatas, poin kali ini berbeda. Pasalnya, XML adalah bahasa markup yang memberikan Anda fleksibilitas untuk menentukan tag sesuai dengan kriteria yang Anda inginkan. Anda dapat menyesuaikan tag berdasarkan struktur data yang ingin Anda masukkan. Jadi, Anda punya kebebasan untuk input tag maupun attribute. 

Di lain sisi, HTML cukup berbeda karena markup satu ini mempunyai tag bawaan yang tidak dapat diubah atau bawaan dari sistemnya. Dengan begitu, Anda harus mengikuti struktur HTML yang sudah ada dari sistem HTML. 

Sebetulnya keterbatasan pada HTML ini memungkinkan Anda untuk menyusun web page dengan lebih mudah karena tag-nya sudah tersedia secara otomatis. Akan tetapi, kalau Anda ingin menyusun tag-nya dengan lebih leluasa, XML adalah pilihan yang lebih tetap. Tinggal sesuaikan saja dengan kebutuhan website yang ingin Anda bangun. 

Dua kelebihan masing-masing sistem tag ini memberikan Anda kesempatan untuk bebas memilih bahasa markup sesuai preferensi dan tujuan yang Anda inginkan pada pembuatan halaman tertentu. 

3. Kebebasan menulis struktur kode

Sama seperti halnya dengan penyusunan tag, XML adalah bahasa markup yang cocok Anda gunakan jika ingin menulis struktur kode sesuai keinginan pribadi. Apalagi, tidak ada batasan tertentu untuk Anda mendefinisikan suatu elemen, jumlah atribut ataupun tag. 

Namun, jika menggunakan HTML bahasa markup, Anda perlu mempertimbangkan keterbatasannya. Sebab, HTML sudah memiliki bawaan sistem yang mencakup atribut dan tag. Dengan demikian, Anda tidak sepenuhnya leluasa dalam mengelola tampilan web page atau aplikasi. Perbedaan kedua hal tersebut dapat lebih mudah Anda pahami melalui contoh penulisan kode di bawah ini. 

XML:

<film>

  <judul>Mystic Adventure</judul>

  <pemain_utama>Emma Watson</pemain_utama>

  <penulis_skenario>John Anderson</penulis_skenario>

  <tanggal_rilis>2023-07-15</tanggal_rilis>

  <ulasan_pengguna>★★★★★ Film yang luar biasa!</ulasan_pengguna>

</film>

 

HTML:

<div class="film">

  <h2 class="judul">Mystic Adventure</h2>

  <p class="pemain-utama">Pemain Utama: Emma Watson</p>

  <p class="penulis-skenario">Penulis Skenario: John Anderson</p>

  <p class="tanggal-rilis">Tanggal Rilis: 15 Juli 2023</p>

  <p class="ulasan-pengguna">Ulasan Pengguna: ★★★★★ Film yang luar biasa!</p>

</div>

Dapat terlihat bahwa HTML lebih mengedepankan konsistensi pada setiap strukturnya, sedangkan XML lebih memungkinkan Anda untuk lebih leluasa untuk menentukan atribut-atributnya. 

4. Fungsi utama keduanya

XML adalah bahasa markup yang mempunyai 3 fungsi pada proses pemrograman, yaitu menyimpan, menyusun, dan mengirim data. Pada XML, data ini dikelola dengan teratur tetapi tetap memberikan fleksibilitas bagi pengguna. Dengan begitu, XML mempunyai fungsi untuk mendefinisikan format data berdasarkan kebutuhan dan preferensi pengguna tanpa adanya disrupsi bawaan. 

Di samping itu, HTML memang pada dasarnya dirancang sebagai bahasa markup yang dapat lebih memudahkan Anda dalam penyusunan halaman web. Tidak sama halnya seperti XML, HTML sudah dibarengi dengan tag bawaan yang terstruktur. Oleh sebab itu, penyusunan halaman lebih mudah, tapi beberapa tag-nya dibatasi sehingga Anda tidak bisa mengelola tag secara leluasa. 

Jadi, dapat terlihat bahwa perbedaan fungsi utama keduanya cukup mencolok, yakni XML fokus pada pengelolaan dan pertukaran data, sedangkan HTML lebih dikhususkan untuk pembuatan halaman dan tampilannya. 

5. Keberadaan data struktural

Seperti yang sempat disebutkan sebelumnya, XML adalah bahasa markup yang mempunyai aturan khusus untuk penyimpanan dan pengelolaan data dengan struktur yang baik. Maka dari itu, XML adalah pilihan yang tepat untuk konten struktural. 

Di samping itu, HTML cenderung ditujukan sebagai bahasa markup untuk format tampilan page dan penyajian data. HTML juga mempunyai elemen-elemen struktural seperti paragraf tautan seperti XML, tetapi kemampuan definisinya tidak sebanding dengan XML. 

Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua bahasa markup ini mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda terkait pengembangan sebuah web dan penyimpanan datanya. Masing-masing mempunyai kemampuan dan batasan yang berbeda-beda. 

Baca juga: Website eCommerce di Indonesia dengan Halaman Produk yang Baik

Hubungan XML dan Payment Gateway

Salah satu peran XML yang sering muncul contohnya ada pada fitur sebuah aplikasi, yakni Payment Gateway. Untuk lebih jelasnya, berikut tiga hubungan utama dari XML dan Payment Gateway:

1. Protokol komunikasi

XML adalah bahasa markup yang mempunyai peran besar pada proses Payment Gateway, khususnya dalam protokol komunikasi. Dimana XML muncul dalam format data dalam proses transaksi pembayaran. 

Jadi, ketika pelanggan selesai melakukan pembayaran di aplikasi, aplikasi tersebut menghasilkan XML yang berisikan detail transaksi. Nah, hasil XML ini nantinya akan dikirim ke Payment Gateway melalui protokol komunikasi khusus.Nantinya, Payment Gateway akan melanjutkan XML ke aplikasi yang berisikan apakah transaksi sudah sukses dilakukan. 

Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa peran XML adalah sebagai format data yang membantu mengirim data berisi informasi transaksi antar pembeli, aplikasi, Payment Gateway, dan penjual. Dengan demikian, transaksi dapat berjalan secara terstruktur dan aman. Contoh transaksi yang melibatkan Payment Gateway dan XML ini dapat Anda perhatikan pada online payment dari Midtrans yang memiliki layanan Payment Gateway populer di Indonesia. 

2. Format pesan yang ditampilkan

Bagian ini cukup serupa dengan bagian sebelumnya dimana pelanggan melakukan pembayaran di aplikasi sehingga nantinya XML akan menyampaikan format pesan yang dapat menampilkan bahasa markup yang dimengerti oleh aplikasi. 

Tak hanya itu saja, format pesan ini biasanya digunakan untuk menyelaraskan kebutuhan lain selain payment, seperti penyediaan variasi produk, stok, dan banyak lagi. Dengan penyusunan XML yang terorganisir, informasi sekaligus data dapat diinterpretasikan oleh aplikasi dengan tepat dan itu artinya akan lebih mudah dipahami pengguna juga karena datanya sudah sesuai dan terstruktur. Penerapan XML yang baik, juga secara tidak langsung dapat meningkatkan fasilitas operasional bagi penggunanya. 

3. Kemudahan integrasi

Kemudahan integrasi antara aplikasi pengecer dan Payment Gateway sangat dipengaruhi oleh XML. Dengan begitu, proses transaksi online bisa berjalan dengan lancar. Sebab, XML memiliki struktur yang jelas dan mudah dimengerti oleh program komputer. Oleh sebab itu, aplikasi dapat dengan mudah menghasilkan pesan XML permintaan dan memproses pesan balasan XML yang diterima dari Payment Gateway.

Apalagi, Payment Gateway pada umumnya mempunyai dokumentasi yang detail terkait format pesan XML untuk proses data dengan kecepatan integratif. Nah, dokumentasi ini dapat membantu developer aplikasi untuk menyusun format pesan XML secara struktural terkait pesan yang diterima pada setiap transaksi. 

Baca juga: 7 Keuntungan Memiliki Sistem Pembayaran di Toko Online

Melalui informasi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa XML adalah komponen yang mempunyai peran besar dalam proses penyimpanan dan pertukaran data digital. Apalagi, saat ini komunikasi dan transaksi digital sangat ramai digunakan, seperti sistem pembayaran online. Dengan kemampuan ini, XML turut memfasilitasi berbagai platform online dalam optimasi data dan efisiensi transaksi. 

Apabila Anda memiliki ketertarikan lebih mendalam tentang implementasi XML pada proses Payment Gateway,  dokumentasi API Midtrans adalah jawabannya. Oleh sebab itu, penting untuk bergabung di Midtrans secepatnya. Jika Anda belum mendaftar, sekarang adalah waktu yang tepat! Klik di sini untuk bergabung di Midtrans sekarang!
midtrans_technical_documentation

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail