Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniRamadan adalah momen spesial bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Bukan hanya berdampak dari segi sosialnya saja, Lebaran juga memberikan perubahan pada tren belanja. Maka dari itu, para pemilik bisnis perlu menyadari betul tren belanja Ramadan agar usaha makin sukses berkembang.
Beberapa waktu lalu, Google merilis tren belanja konsumen Indonesia berdasarkan data yang dihimpun sepanjang tahun 2022. Data tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pemilik bisnis untuk menyusun strategi marketing yang cocok selama Ramadan agar memberikan dampak efektif bagi perkembangan bisnis.
Pandemi Covid-19 beberapa waktu yang lalu memberikan dampak besar terhadap kebiasaan belanja masyarakat Indonesia. Interaksi digital menjadi hal yang normal, termasuk bagaimana kebiasaan konsumen berbelanja, mulai dari mengenali produk hingga melakukan pembelian secara online.
Cara konsumen mengenali produk sebelum dan sesudah pandemi mengalami ‘digitalisasi’. Sebelum Covid-19, hasil survei Google menunjukkan bahwa sebanyak 48% responden mengenali produk dengan berkunjung ke toko. Pada tahun 2022, 94% orang justru menemukan merek/produk baru melalui iklan YouTube.
Sebelum pandemi, masyarakat lebih suka untuk datang ke toko untuk melihat langsung dan menyentuh produk yang ingin dibeli. Setelah pandemi, kebiasaan belanja online membuat konsumen melakukan riset secara online untuk menentukan produk apa yang ingin mereka beli.
Itulah kenapa digital presence suatu brand atau produk jadi sangat penting mengingat konsumen akan mencari tahu detail mengenai produk yang akan mereka beli. Keputusan untuk membeli suatu produk tidak lagi impulsif, melainkan harus melalui berbagai pertimbangan sebelum akhirnya memutuskan membeli produk itu atau justru beli produk lain.
Baca juga: 7 Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Online
Masyarakat Indonesia cenderung memiliki kebiasaan yang serupa setiap tahunnya ketika bulan Ramadan datang. Masih berdasarkan hasil riset yang sama dari Google, ternyata ada sektor-sektor bisnis yang mengalami kenaikan pada periode berbeda selama Ramadan.
Satu bulan sebelum Ramadan, sektor yang mengalami kenaikan pembelian adalah sektor kendaraan bermotor dan peralatan rumah tangga. Sedangkan pada bulan Ramadan, ada tiga sektor yang mengalami kenaikan pembelian, antara lain Makanan & Minuman, Gadget (smartphone dan peralatannya), dan Pakaian. Hal ini pada dasarnya berkaitan dengan kebiasaan mudik Lebaran yang biasanya dilakukan setelah Ramadan, sehingga masyarakat dapat bersiap sebelum waktunya tiba.
Satu bulan setelah Ramadan adalah masa Lebaran, di mana produk-produk yang berkaitan dengan liburan jadi primadona karena masyarakat cenderung menghabiskan waktu bersama keluarga selama libur Lebaran.
Masih dalam laporan Google yang sama, mudik menjadi satu-satunya alasan besar mengapa konsumen Indonesia berbelanja selama bulan Ramadan. Hal ini ditambah dengan pemberian THR yang meningkatkan buying power masyarakat untuk mempersiapkan mudik bersama orang-orang tercinta.
Menariknya, lebih dari 50% konsumen tidak menunggu THR turun untuk berbelanja produk-produk yang berharga mahal. Mereka justru memanfaatkan tabungan, kartu kredit, atau bahkan pay later untuk berbelanja. Hal ini pun harus dimanfaatkan dengan baik oleh setiap pemilik usaha agar penjualan dapat lebih maksimal.
Baca juga: 6 Tips Mengatur Keuangan dan THR Saat Lebaran
Dengan mengenali tren belanja Ramadan serta kebiasaan konsumen, pemilik usaha dapat menentukan strategi apa saja yang cocok untuk bisnis di sektor mereka. Namun, berdasarkan tren belanja di atas, setidaknya ada dua poin yang harus dilakukan oleh setiap pemilik usaha.
Memanfaatkan media sosial, e-commerce, dan website adalah kewajiban bagi setiap brand untuk bisa dikenal khalayak luas. Jangan ragu memanfaatkan layanan iklan digital untuk menjangkau lebih banyak calon pelanggan.
Tiap pelanggan memiliki preferensi berbeda terkait metode pembayaran. Itulah kenapa untuk mengantisipasi lonjakan transaksi selama Ramadan, persiapkan metode pembayaran yang mampu mengakomodir kebutuhan pelanggan. Dengan begitu, Anda bisa meminimalisir angka pembatalan pesanan hanya karena pelanggan tidak bisa membayar dengan metode yang mereka inginkan.
Baca juga: Tips Memanfaatkan Musim Liburan untuk Meningkatkan Penjualan Anda
Bagaimana pun tren belanja Ramadan dari minggu ke minggu dan seperti apa pun strategi yang Anda lakukan, jangan lupa untuk menyiapkan metode pembayaran lengkap dari Midtrans. Cukup melalui satu pintu, Anda sudah bisa menerima berbagai metode pembayaran offline maupun online, mulai dari transfer antar-rekening bank, kartu kredit, hingga pay later dan e-wallet yang saat ini sedang tren.
Hal tersebut tentu akan membantu calon pelanggan untuk segera melakukan pembelian sehingga tidak ada alasan batal hanya karena proses pembayaran yang rumit. Segera lengkapi metode pembayaran bisnis Anda dengan Midtrans untuk melakukan lebih banyak transaksi selama masa Ramadan dan Lebaran!