Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disini
Sebagai pelaku bisnis, tentu Anda ingin produk bisa laku terjual sehingga mendapat untung maksimal. Untuk mewujudkannya, Anda harus aktif melakukan promosi yang relevan dengan target pasar, sehingga riset pemasaran menjadi tugas penting
Dengan begitu, target konsumen akan merasa relate dengan brand Anda hingga terdorong untuk membeli produk Anda, dan bahkan merekomendasikannya kepada orang lain. Tertarik? Yuk, pelajari serba-serbinya di sini!
Riset pemasaran, atau marketing research, adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis, dan mengolah data untuk menyusun strategi pemasaran yang efektif sesuai tujuan bisnis. Data inilah yang dijadikan dasar dalam membuat keputusan terkait pemasaran, sehingga strategi yang diambil diharapkan mampu menyasar target konsumen secara tepat.
Melalui proses riset, perusahaan atau pelaku bisnis idealnya akan mampu mengidentifikasi target konsumen, mempelajari kompetitor, hingga lebih mengenali kekuatan dan kelebihan produk sendiri dalam periode waktu tertentu. Jadi, tahap ini sangat bermanfaat untuk bisnis dalam skala apa pun, mulai dari yang mikro hingga besar.
Baca juga: Pentingnya Proses Riset Pemasaran bagi Kelancaran Bisnis
Tujuan dalam marketing research bisa bermacam-macam, bergantung pada situasi masing-masing perusahaan. Perbedaan tujuan ini juga ditemukan dalam berbagai definisi riset pemasaran menurut para ahli.
American Marketing Association (AMA) mendefinisikan marketing research sebagai proses yang menghubungkan beberapa pihak melalui media informasi, dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah dan peluang pemasaran, serta menghasilkan dan mengevaluasi aktivitas pemasaran. Pihak-pihak yang dimaksud adalah pelanggan, konsumen, dan masyarakat publik.
Sementara itu menurut Maholtra, marketing research adalah kombinasi kegiatan pengumpulan, analisis, dan pengolahan informasi yang memiliki tujuan pengambilan keputusan atas suatu masalah. Senada dengan hal tersebut, Robby Susatyo mengartikan marketing research sebagai tindakan mengidentifikasi masalah secara sistematis dan objektif.
Jika disimpulkan, marketing research merujuk pada serangkaian kegiatan pengolahan data yang bertujuan untuk mengidentifikasi masalah dan mengambil keputusan objektif terkait pemasaran bisnis.
Setiap strategi pemasaran yang dijalankan bisnis memang cenderung unik antara satu sama lain, sehingga membuat marketing research masing-masing juga berbeda. Namun, umumnya, proses marketing research memiliki berbagai peran dan tujuan berikut ini bagi bisnis Anda:
Penting untuk diingat bahwa Anda bukanlah satu-satunya bisnis yang akan melakukan pemasaran. Pasti ada kompetitor yang juga akan mengambil langkah serupa. Tanpa melakukan riset, strategi pemasaran Anda punya risiko lebih besar untuk kalah dari kompetitor. Maka dari itu, Anda perlu menganalisis kondisi pasar terlebih dulu, dan hal ini bisa Anda lakukan melalui marketing research.
Bahkan tidak hanya untuk mengawasi kompetitor, riset pemasaran juga akan membantu Anda untuk memperhitungkan potensi penerimaan pasar terhadap produk Anda, mengenali calon konsumen potensial, hingga mendapatkan lokasi bisnis yang menjanjikan.
Beberapa contoh marketing research yang biasanya berhubungan dengan analisis kondisi pasar adalah riset untuk menemukan potensi niche baru, mencari tahu dampak regulasi ekspor-impor, atau mengidentifikasi efisiensi saluran distribusi produk. Jadi, jika seandainya riset menunjukkan hasil yang kurang mendukung, apalagi mengingat betapa dinamisnya dunia bisnis, Anda bisa segera melakukan evaluasi atau mengambil tindakan yang diperlukan.
Sebagus apa pun ide strategi pemasaran yang Anda miliki, hal tersebut akan percuma apabila konsumen ternyata kurang menyukai produk Anda. Proses marketing research bisa membantu Anda menghindari hal tersebut dengan mencari tahu sentimen target konsumen terhadap produk.
Melalui riset, Anda bisa mendapatkan informasi tentang kesulitan dan kebutuhan konsumen. Kemudian, gunakan data ini untuk menciptakan produk yang mampu memenuhi keinginan mereka. Untuk tujuan satu ini, biasanya riset yang dilakukan akan fokus pada perilaku dan kebiasaan konsumen, persepsi terhadap brand, serta keluhan (jika ada) terkait produk Anda.
Hasilnya, Anda bisa meningkatkan penjualan karena konsumen tidak akan ragu membeli produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Apakah sebelum ini Anda sudah pernah menjalankan strategi promosi? Jika iya, jangan lupa lakukan evaluasi untuk mengukur efektivitas atau keberhasilan strategi tersebut. Anda bisa melakukan hal ini melalui proses marketing research, misalnya dengan melakukan survei online atau menilai metrik-metrik seperti angka penjualan dan tingkat engagement di media sosial.
Bahkan tak hanya itu, riset pemasaran juga bisa membantu untuk mengevaluasi brand positioning Anda. Caranya adalah dengan membandingkan produk Anda dan kompetitor. Sederhananya, peran research marketing untuk evaluasi memungkinkan Anda untuk melakukan perbaikan pada kualitas produk, cara promosi, hingga pemilihan media yang lebih efektif.
Baca juga: 6 Contoh Promosi Produk untuk Bisnis Anda
Pada akhirnya, strategi pemasaran yang Anda buat akan ditujukan kepada target konsumen. Oleh sebab itu, konsumen menjadi salah satu objek utama dalam proses marketing research. Melalui riset ini, Anda dapat mengenali target konsumen secara lebih mendalam; bukan cuma sebatas data demografis mereka, tapi juga preferensi, hobi, karakteristik, gaya hidup, hingga pola pikir.
Berdasarkan seluruh informasi tersebut, Anda akan bisa memahami motif pembelian hingga hal-hal yang memengaruhi mereka untuk memutuskan belanja produk. Mengenali konsumen pada level mendalam akan lebih memudahkan Anda untuk menciptakan produk yang sesuai kebutuhan mereka, serta menyusun strategi pemasaran yang relevan.
Kumpulan data dari hasil marketing research juga bisa Anda gunakan untuk menyusun strategi pemasaran berikutnya. Apalagi jika Anda baru akan menjalankan bisnis sendiri, riset ini dapat menyediakan gambaran kondisi pasar yang hendak Anda target. Dengan begitu, Anda jadi punya bahan pertimbangan yang akurat sebelum mengambil keputusan.
Hal ini tidak terlepas dari fungsi ‘predicting’ yang dimiliki riset pemasaran. Biasanya, fungsi tersebut dijalankan untuk membantu pelaku bisnis memperkirakan perilaku konsumen, tren pasar, aktivitas kompetitor, kebijakan pemerintah, dan lainnya. Alhasil, bisnis bisa menyiapkan langkah antisipasi supaya strategi pemasaran bisa berjalan stabil dan memberikan hasil optimal.
Supaya dapat mencapai berbagai tujuan di atas secara maksimal, marketing research perlu dilakukan dengan metode yang tepat. Tersedia banyak jenis metode yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan, berikut beberapa di antaranya:
Metode ini cocok bagi Anda yang ingin mencari tahu gambaran umum produk di kalangan masyarakat. Melalui survei kuesioner, Anda dapat mengumpulkan data dalam jumlah besar untuk dianalisis, sehingga bisa membantu menghemat biaya. Sedangkan untuk caranya pun cukup beragam; Anda bisa melakukan survei melalui panggilan telepon, mengirimkan surat tertulis, membuat form survei online, atau tatap muka langsung (in-person).
Sesuai namanya, focus group discussion (FGD) adalah kegiatan diskusi yang dilakukan sekelompok orang dari demografi target konsumen Anda. Dalam FGD, biasanya terdapat seorang moderator yang mengatur diskusi, tapi ia tidak diperkenankan untuk ikut berpendapat atau mengarahkan diskusi ke sudut pandang tertentu.
Karena melibatkan kelompok yang mewakili target konsumen, FGD memungkinkan Anda untuk mendapatkan insight tentang hal-hal yang dibutuhkan konsumen terkait brand atau produk, sehingga cocok untuk pengembangan produk baru.
Riset pemasaran satu ini kerap membutuhkan lebih banyak waktu, tenaga, dan sumber daya karena mengharuskan Anda untuk berbicara dengan satu responden dalam satu waktu. Namun, wawancara kualitatif mampu memberikan banyak insight tentang konsumen. Pasalnya, pertanyaan yang diajukan cenderung bersifat terbuka, sehingga mendorong responden untuk menyampaikan jawaban mendalam.
Para pengguna media sosial, seperti Instagram dan Twitter, kerap menuliskan pendapat mereka tentang suatu produk atau brand. Untuk itu, Anda bisa melakukan social listening untuk mencari tahu topik diskusi dan hal-hal yang dibicarakan konsumen tentang produk maupun brand Anda. Misalnya, saat Anda baru meluncurkan produk baru dan ingin mendengarkan pendapat para konsumen, Anda bisa memperoleh data tentang keunggulan dan kekurangannya.
Baca juga: Alasan Penerapan Social Listening Penting untuk Bisnis Anda
Pada proses marketing research, observasi merupakan kegiatan untuk mempelajari perilaku konsumen ketika berbelanja. Target konsumen tidak menyadari observasi ini sehingga akan terlihat kebiasaan atau pola belanja yang sesungguhnya. Biasanya, observasi bisa dilakukan di tempat-tempat seperti toko, pasar, atau mall.
Banyak insight yang dapat ditunjukkan melalui metode ini, mulai dari faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian, apakah packaging berpengaruh dalam keputusan tersebut, hingga produk yang paling menarik minat konsumen.
Selain observasi, ada pula metode uji coba lapangan, yakni ketika perusahaan meminta peserta untuk menggunakan suatu produk selama jangka waktu tertentu. Setelah itu, peserta akan memberikan kesan dan feedback mereka tentang pengalaman penggunaan produk. Informasi dari peserta inilah yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas produk.
Sesuai namanya, analisis kompetitor adalah metode marketing research yang memungkinkan pelaku bisnis untuk mengumpulkan dan menganalisis data seputar pesaing mereka. Melalui metode riset pemasaran satu ini, Anda dapat mengetahui keunggulan dan kekurangan para pesaing, serta positioning mereka di pasar. Kumpulan data ini bisa Anda gunakan untuk menentukan strategi pemasaran hingga menyusun penawaran yang lebih menguntungkan.
Metode satu ini bisa dikatakan sebagai marketing research yang bersifat sekunder karena tidak melibatkan interaksi langsung dengan target konsumen. Sebagai gantinya, Anda menggunakan sumber informasi lain seperti jurnal online atau database pemerintah yang bisa diakses oleh publik. Biasanya, analisis data public domain dilakukan untuk melengkapi riset utama, mengonfirmasi suatu data, atau membandingkan informasi.
Sebagai pelaku bisnis, tentunya Anda menyimpan data penjualan internal, bukan? Anda bisa menganalisis data tersebut untuk melakukan marketing research. Idealnya, metode satu ini bertujuan untuk memperlihatkan hubungan antara efektivitas strategi bisnis dan penjualan. Tak hanya itu, data penjualan internal juga biasanya bisa memberikan informasi seputar tren atau kebiasaan belanja konsumen.
Apa pun metode marketing research yang Anda pilih, pastikan Anda menerapkan tahapan yang tepat. Meskipun tiap bisnis mungkin memiliki detail proses riset yang berbeda, umumnya marketing research bisa dilakukan dengan tahapan-tahapan berikut:
Mulailah marketing research dengan merumuskan masalah supaya nanti prosesnya bisa fokus tanpa melebar ke masalah lain. Dengan adanya rumusan masalah, Anda bisa sekaligus mengetahui latar belakang marketing research, menentukan tujuan riset, metode apa saja yang harus dilakukan, hingga bagaimana data dari riset akan dipakai untuk menyusun strategi pemasaran.
Selanjutnya, Anda perlu menentukan gambaran detail terkait marketing research yang akan dilakukan. Kerangka teori inilah yang akan dijadikan pedoman selama riset berlangsung sampai hasilnya selesai dianalisis.
Itulah kenapa tahapan ini biasanya melibatkan penentuan rinci terkait prosedur atau model pengumpulan data, hipotesis dan cara mengujinya, pertanyaan riset dan perkiraan jawaban, model analisis, hingga identifikasi faktor yang sekiranya bisa berdampak pada kerangka teori riset marketing.
Setelah model pengumpulan data ditentukan pada tahapan selanjutnya, kini saatnya memilih metode pengumpulan data, baik data primer maupun sekunder. Data primer adalah data yang bisa Anda dapatkan secara langsung dengan terjun ke lapangan, seperti FGD atau wawancara in-person. Sementara itu, data sekunder berasal dari sumber sumber referensi seperti buku, jurnal, koran, internet, dan sebagainya.
Berdasarkan rumusan masalah dan metode yang telah ditentukan, Anda bisa merancang desain pertanyaan. Tujuannya agar riset pemasaran bisa lebih terstruktur dan terarah. Tak kalah penting, tentukan juga skala ukuran riset dan alat analisisnya. Skala ukuran dapat membantu Anda untuk mengubah data menjadi angka agar lebih gampang dianalisis, sementara alat analisis yang akan memproses seluruh kumpulan data.
Setelah desain pertanyaan, skala ukuran riset, dan alat analisis ditentukan, barulah Anda dapat memulai proses pengumpulan data di lapangan. Gunakan metode riset sesuai yang ditentukan pada tahapan kerangka teori.
Jika sudah mengumpulkan seluruh data yang dibutuhkan, Anda bisa mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data. Caranya cukup beragam, umumnya dimulai dengan mengedit data dan melakukan coding, lalu dilanjutkan dengan menyusun transkrip dan verifikasi data.
Kemudian, hasil editing dan coding data akan disusun menjadi sebuah transkrip untuk dimasukkan ke komputer. Setelah itu, data harus diperiksa kembali untuk memastikan keaslian data sebelum akhirnya Anda melakukan analisis.
Tidak berhenti sampai analisis, hasil dari analisis data tersebut juga perlu Anda dokumentasikan dalam bentuk laporan. Biasanya, laporan dimulai dari identifikasi masalah hingga hasil temuan. Berdasarkan laporan ini, Anda juga perlu menyusun materi presentasi untuk menyampaikan proses riset marketing dan hasilnya. Supaya mempermudah pemahaman, sajikan data dalam bentuk diagram, tabel, atau gambar.
Demi memperkuat efektivitas strategi pemasaran, sudah banyak perusahaan yang melakukan marketing research. Bentuknya pun bermacam-macam, contohnya seperti ini:
Riset pemasaran dapat membantu para pelaku bisnis untuk menciptakan strategi promosi yang tepat sasaran dan relevan dengan target konsumen. Selain mengumpulkan data secara langsung, marketing research juga bisa dilakukan dengan mendapatkan data sekunder melalui berbagai sumber; salah satunya adalah data internal seperti transaksi penjualan.
Tak perlu mengumpulkannya secara manual, Anda bisa mendapatkan data transaksi tersebut secara otomatis dengan daftar Midtrans gratis. Selain menyediakan 24 metode pembayaran online dan offline melalui sistem payment gateway, Midtrans juga dilengkapi fitur Dashboard yang menampilkan data transaksi harian hingga insight seputar konsumen Anda.
Informasi dari Dashboard ini dapat Anda gunakan untuk melengkapi riset pemasaran, sehingga nantinya membantu menciptakan strategi promosi yang efektif. Jadi, yuk, daftarkan bisnis Anda agar semakin bertumbuh!