Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
04 Aug

Ini Alasan Kenapa Pricing adalah Strategi Penting bagi Bisnis Anda

Admin

by Admin

view35688Views

Ini Alasan Kenapa Pricing adalah Strategi Penting bagi Bisnis Anda - Pricing adalah salah satu faktor penting untuk mendulang keberhasilan bisnis. Penentuan nominal yang tepat dapat meningkatkan performa penjualan, sehingga menarik pendapatan lebih besar. Nah, uraian berikut akan membahas khusus tentang komponen pemasaran satu ini. Ingin bisnis berhasil? Mari disimak.

Pricing adalah Kalkulasi Harga

Apa sebenarnya makna dari pricing? Dalam bahasa Indonesia, terjemahan pricing adalah kalkulasi harga. Namun sebagai istilah dalam usaha, pricing adalah proses bisnis dalam menetapkan nominal harga penjualan produk atau jasa. 

Pengertian lain menyebutkan pricing adalah aktivitas menentukan nilai dari sebuah produk atau layanan. Aktivitas ini berlaku jika sebuah bisnis hendak memasarkan produknya kepada konsumen. Sebab, konsumen tentu harus menyanggupi nominal tertentu jika ingin memiliki produk atau menggunakan layanan yang ditawarkan.

Proses kalkulasi harga ini jelas tidak mungkin berjalan singkat. Pricing membutuhkan pertimbangan matang, tujuan, metode, serta strategi yang tepat untuk menentukannya. Tujuannya, tentu untuk memperoleh angka akurat yang berpeluang menghasilkan keuntungan. 


Tujuan Pricing adalah untuk Mencapai Target Bisnis


keuangan-bisnis-(2)
Tujuan pricing adalah untuk mencapai target bisnis yang telah dicanangkan. Berkaitan dengan ini, setiap perusahaan pastilah memiliki prioritas target dan tujuannya masing-masing. 

Ada perusahaan yang memprioritaskan laba yang tinggi, ada pula yang ingin meningkatkan kapasitas produksi. Di sisi lain, ada juga yang barangkali ingin memperluas skala pemasaran. Target dan tujuan setiap perusahaan inilah yang akhirnya turut berpengaruh terhadap pricing.

Kendati demikian, ada pula sejumlah tujuan pricing yang cukup umum, antara lain:

1. Memaksimalkan laba dan pengembalian modal cepat

Kalkulasi harga berguna untuk menghitung harga “jual” yang paling rasional. Hal ini biasanya dilakukan dengan membandingkan selisih angka antara biaya produksi dan nominal tertinggi seturut daya beli pasar. Laba maksimal lewat performa penjualan yang baik, nantinya akan memungkinkan bisnis lebih cepat balik modal. 

2. Menarik minat konsumen dan mempertahankan posisi produk di pasaran

Konsumen pada umumnya akan mempertimbangkan kualitas produk beriringan dengan harga yang harus mereka bayarkan. Jika kedua faktor tersebut sesuai ekspektasi pasar, otomatis produk atau layanan yang ditawarkan akan memperoleh kepercayaan dan memancing loyalitas konsumen. 

3. Stabilitas persaingan dan kelangsungan bisnis

Satu jenis produk dari beberapa produsen selalu saling memengaruhi. Jurang selisih harga yang terlalu curam—entah lebih murah atau lebih mahal—jelas akan menyebabkan terjadinya perang harga yang bisa memicu persaingan tidak sehat.

Maka dari itu, pricing adalah solusi pas demi mencapai stabilitas harga. Stabilitas harga akan memicu kompetisi yang sehat, sehingga perusahaan pun berkesempatan lebih besar untuk mempertahankan eksistensinya di tengah pasar.


Metode Pricing


pojok-usaha
Metode pricing adalah cara menentukan harga jual produk atau layanan dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan faktor pertimbangan. Adapun berbagai aspek dan faktor pertimbangan tersebut meliputi:

1. Biaya

Biaya adalah ongkos produksi yang dikeluarkan dalam mengadakan barang atau jasa. Perusahaan dapat menambahkan nominal tertentu yang dijadikan target keuntungan. Harga jual nantinya merupakan hasil penjumlahan ongkos produksi per unit dan nominal keuntungan yang diinginkan. 

2. Konsumen

Minat dan perilaku kelompok konsumen tertentu juga dapat menjadi faktor penentu ketetapan harga yang sesuai untuk masing-masing target pasar. 

3. Jenis produk

Sebutlah ada sebuah perusahaan gawai yang merilis produk untuk pengguna umum dan profesional. Produk yang sama dengan kualitas berbeda, tentu memunculkan biaya produksi yang tidak sama. Maka dari itu, diperlukan pendekatan berbeda untuk menetapkan harga masing-masing jenis produk tersebut. 

4. Target pasar

Ada dua kategori pasar, yakni pasar baru dan pasar terkini. Pasar baru masih perlu pancingan, sedang pasar terkini sudah diketahui polanya. Berdasarkan hal ini, otomatis, harga jual untuk pasar baru akan berbeda. Tujuannya, supaya pasar terkini tetap stabil.

5. Kompetitor

Harga rata-rata milik kompetitor tentunya juga perlu menjadi pertimbangan dalam meraih posisi produk di tengah persaingan pasar. 

6. Elastisitas harga

Elastisitas harga adalah tingkat respons konsumen saat terjadi perubahan harga. Berhubung hal ini berkaitan dengan psikologi konsumen, maka pertimbangan satu ini membutuhkan riset mendalam terhadap perilaku konsumen di dalam segmen produk yang disasar. 

7. Siklus hidup produk

Siklus hidup produk terbagi menjadi lima, yaitu fase pengembangan, pengenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan. Tak dimungkiri, fase-fase ini tentunya juga turut menentukan tingkat harga.  


Strategi Pricing untuk Tingkatkan Penjualan


laporan-penjualan-bisnis
Strategi pricing adalah rencana atau langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan atau pemilik bisnis untuk menentukan harga jual produknya. Sebagian besar perusahaan rata-rata menerapkan tiga jenis strategi pricing, yaitu strategi berbasis biaya, permintaan, dan tingkat kompetisi. 

Tiga kelompok strategi tersebut masih memiliki banyak turunan strategi, serta masih ada pula beberapa strategi pricing lainnya, yakni sebagai berikut: 

1. Cost-Plus Pricing

Strategi ini menambahkan laba yang diinginkan pada total biaya produksi per unit. 

2. Mark-Up Pricing

Strategi ini dilakukan dengan cara sama seperti model cost-plus pricing, tetapi khusus untuk jenis produk pembelian dari supplier, bukan produksi sendiri. 

3. Target Pricing

Dilakukan dengan cara menetapkan harga terlebih dulu, kemudian menyesuaikan kualitas produknya agar menghasilkan laba.  

4. Competitive Based Pricing

Ketetapan harga mengacu pada banderol kompetitor untuk produk yang sama. Bila lebih rendah, tentu akan mendongkrak penjualan. Sementara bila lebih tinggi, maka kualitas produk harus diperbaiki. Terakhir, harga yang sama dengan kompetitor berfungsi untuk meraih posisi pasar, tetapi dengan konsekuensi utak-atik kualitas produk. 

5. Promotional Pricing

Strategi ini menurunkan harga lebih rendah daripada aslinya dalam jangka pendek, bertujuan untuk meraih pangsa pasar. 

6. Break Even Pricing

Harga ditetapkan tanpa menghasilkan rugi atau laba untuk meraih pasar. 

7. Penetration Pricing 

Strategi ini dilakukan dengan menetapkan harga rendah pada produk yang baru diluncurkan ke pasaran. Tujuannya untuk melakukan penetrasi pasar atau dengan kata lain, menggenjot penjualan. 

8. Loss Leader Pricing

Menentukan harga sedikit di atas biaya produksi guna meningkatkan penjualan jangka pendek.  

9. Skimming

Mengawali penjualan dengan harga tinggi untuk produk berkualitas tinggi, kemudian menurunkannya seiring tingkat kesadaran konsumen. 

10. Peak Load Pricing

Mengubah harga setiap kali permintaan meningkat. Naik atau turunnya harga tergantung momentum.

11. Uniform-Delivered Pricing

Menetapkan harga berbasis biaya pengiriman, tetapi menyeragamkan nominalnya tanpa menimbang jauh dekatnya jarak distribusi. 

12. Freight Absorption Pricing

Menetapkan harga dengan menghilangkan biaya pengiriman untuk dibebankan kepada pelanggan. 

13. Value-Based Pricing

Harga ditetapkan berdasarkan penilaian pelanggan terhadap suatu produk. Jika suatu produk memiliki nilai tambah, maka harganya bisa lebih tinggi daripada produk yang sama, tetapi tidak disertai paket bernilai tambah. 

14. Discriminatory Pricing

Menetapkan harga dengan cara diskriminasi, yakni membedakan antara suatu kelompok pelanggan tertentu dengan kelompok yang lain. 

15. Product-Line Pricing

Membagi produk ke dalam kategori-kategori tertentu berdasarkan fiturnya, kemudian menetapkan harga jual berbeda untuk masing-masing kelompok produk. 

16. Captive Pricing

Strategi untuk menjual produk inti yang memerlukan aksesori agar bekerja maksimal. Harga produk inti dibanderol murah, ditopang dengan harga aksesori yang tinggi. 

17. Prestige Pricing

Menetapkan harga tinggi guna memperkuat kesan superior untuk produk berkualitas unggul. 

18. By Product Pricing

Produk utama dan sampingan dari bahan baku dan jenis yang sama, dijual masing-masing dengan harga berbeda.  



midtrans-illustration-acceptingallkingpayment
Merujuk pada penjabaran barusan, jelas pricing adalah strategi penting bagi bisnis Anda yang tak boleh luput dari perhatian. Ingat, ada banyak metode yang bisa diterapkan untuk menetapkan harga dan semuanya tergantung prioritas serta tujuan bisnis Anda.

Selain memerhatikan pricing, satu faktor lain yang tak kalah penting untuk meningkatkan bisnis Anda adalah dengan menghadirkan banyak pilihan metode pembayaran bagi para pelanggan.

Untuk hal satu ini, Anda bisa memercayakannya pada Midtrans. Dengan Midtrans, Anda dapat memilih metode pembayaran apa saja yang ingin Anda hadirkan, sesuai kebijakan perusahaan Anda. Pelanggan pun akan merasa jauh lebih nyaman bertransaksi karena hadirnya kemudahan pembayaran. Biaya layanan Midtrans pun hanya akan dihitung dari setiap transaksi yang berhasil, sebesar minimal 0,7%.

Bagaimana menurut Anda? Layanan ini tentunya sangat patut dipertimbangkan, bukan? Jadi, ayo pelajari Midtrans lebih lanjut untuk kemajuan bisnis Anda!

Tutorial Registrasi Midtrans - Perorangan


Tutorial Registrasi Midtrans - Badan Usaha

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail