Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
18 Sep

Lakukan Hal Ini Untuk Dapat Stand Out Dalam Interview

Digital Marketing Midtrans

by Digital Marketing Midtrans

view2479Views

interview

Interview pekerjaan merupakan pengalaman yang mendebarkan. Umumnya, mayoritas orang akan mempersiapkan diri sebaik mungkin, tetapi tidak sedikit juga orang yang justru akan berpikiran terlalu jauh sehingga mengganggu penampilan interview mereka. Agar dapat stand out saat interview, perlu diketahui bahwa interview sebenarnya sudah berlangsung sejak Anda menginjakkan kaki di gedung perusahaan. Ya, bahkan sebelum Anda bertemu dengan orang yang mewawancarai Anda.

Biasanya, orang yang ditugaskan di lobby atau resepsionis akan diminta memberi laporan kepada pewawancara. Oleh sebab itu, datanglah tepat waktu serta jaga sikap dan perilaku Anda. Setelah itu, lakukan hal-hal berikut ini agar bisa stand out selama interview berlangsung.

Ciptakan kesan pertama yang baik

Riset menunjukkan bahwa umumnya orang-orang akan menilai orang lain yang baru ditemuinya dalam 30 detik pertama. Cara Anda berjalan masuk ke ruangan, cara berbicara, bahkan seberapa nyaman Anda terlihat akan sangat diperhatikan oleh pewawancara. Berjalanlah dengan percaya diri dan berbicaralah secara jelas. Apabila perlu, sebaiknya Anda berlatih terlebih dulu sebelumnya. Bayangkan Anda sedang berjalan menuju wawancara, lalu rekamlah diri Anda. Lihat hasil rekamannya dan perhatikan apakah ada bagian yang perlu Anda perbaiki.

Siapkan 2-3 cerita yang dapat menunjukkan kompetensi

Tujuan interview adalah membantu pewawancara mengetahui apakah Anda memiliki kompetensi yang dibutuhkan perusahaan. Oleh sebab itu, siapkan 2-3 cerita dari pengalaman kerja Anda sebelumnya yang dapat menunjukkan kompetensi Anda. Cerita-cerita ini akan membantu pewawancara untuk memahami background Anda sekaligus memprediksi apakah Anda dapat membawa kesuksesan kepada perusahaan. Namun, jangan membeberkan seluruh pengalaman Anda. Pilih saja 2-3 cerita yang menurut Anda paling berkesan dan membawa kesuksesan paling besar terhadap perusahaan tempat Anda dulu bekerja.

Menguasai “spotlight process”

Dilansir dari situs The Guardian, spotlight process adalah sebuah teknik yang dapat membantu Anda terdengar lebih profesional ketika sedang dihadapkan pada pertanyaan sulit. Sebagai persiapan, spotlight process menganjurkan Anda untuk menulis daftar pertanyaan yang kemungkinan akan diajukan dan jawaban dari pertanyaan tersebut. Namun, tulis jawaban tersebut sebagaimana Anda akan menjawabnya dalam bentuk lisan. Jangan terlalu memikirkan tentang tata bahasa atau tanda baca. Lalu, berlatihlah mengucapkannya tanpa membaca tulisan tersebut.

Jangan hanya menceritakan kelemahan diri

Pertanyaan “apa kelemahan Anda?” hampir selalu ditanyakan di setiap interview pekerjaan. Sebelum menjawabnya, Anda perlu tahu bahwa pewawancara tidak benar-benar ingin mengetahui kelemahan diri Anda. Mereka ingin Anda menunjukkan self-awareness dan apakah Anda punya kemampuan untuk mengatasi kelemahan diri. Jadi, sebaiknya Anda memilih kelemahan yang Anda tahu ada strategi khusus untuk mengatasinya. Misalnya, kelemahan Anda adalah suka menunda-nunda pekerjaan. Jelaskan bahwa untuk mengatasinya, Anda selalu menetapkan deadline terhadap diri sendiri agar pekerjaan selesai tepat waktu.

Ajukan pertanyaan kepada pewawancara

Interview merupakan komunikasi dua arah. Idealnya, pewawancara akan memberi Anda kesempatan untuk bertanya. Manfaatkan hal tersebut untuk mengajukan pertanyaan yang dapat menunjukkan bahwa Anda tertarik dengan jabatan yang dilamar. Jika tidak mengajukan pertanyaan, pewawancara bisa menganggap Anda tidak tertarik atau Anda malas melakukan riset tentang perusahaan. Namun, jangan sampai pertanyaan yang Anda ajukan ternyata sudah tersedia jawabannya di website perusahaan.


Setelah interview berakhir, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada pewawancara. Anda juga bisa bertanya tentang kelanjutan proses rekrutmen sehingga Anda mendapat kejelasan dan tahu bagaimana harus follow up. Semoga beruntung mendapatkan pekerjaan impian Anda!

Sumber: The Guardian, Forbes