Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniBig campaign seperti Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) atau tanggal kembar menjadi momen yang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia untuk berbelanja online. Pasalnya, pada waktu-waktu tersebut, banyak platform penjualan yang memberikan penawaran menarik, entah itu berupa diskon, cashback, hingga gratis ongkir.
Agar memastikan semua transaksi lancar, dapat diproses, dan barang bisa segera sampai ke konsumen, platform penjualan tentu butuh sistem yang baik. Tiap aspek yang berkaitan dengan penjualan pun harus saling terintegrasi untuk meminimalkan gangguan.
Hal ini berlaku di JD.ID, e-commerce yang unggul dalam produk elektronik dan gadget. Bagaimana cara JD.ID hadapi lonjakan traffic selama big campaign? Berikut penjelasan dari Marcia J. Sandjaja, Head of Partnership JD.ID.
Marcia menjelaskan bahwa setiap big campaign, transaksi di JD.ID mengalami lonjakan cukup tinggi. “Naik sekitar enam kali lipat.” jelasnya. Kenaikan transaksi ini diiringi dengan lonjakan traffic. Pembayaran yang harus diproses pun naik berlipat-lipat jumlahnya.
Sangat penting untuk memastikan semua transaksi yang masuk saat periode tersebut terproses dengan baik. Sebisa mungkin, JD.ID meminimalkan munculnya gangguan yang bisa merugikan konsumen, seperti kegagalan verifikasi transaksi. Sebab, gangguan-gangguan tersebut jelas akan memengaruhi pengalaman belanja di JD.ID.
Baca juga: Sambut Promo Harbolnas 12.12, Ini Tips Belanja Aman
Data JD.ID menemukan bahwa pada momen tanggal kembar 8.8 lalu, dalam satu jam saja, transaksi bisa loncat hingga enam kali lipat. Hal ini bisa bertahan hingga satu hari penuh.
Untuk memastikan kepuasan pelanggan, Marcia menuturkan bahwa JD.ID selalu melakukan koordinasi dengan seluruh elemen yang berhubungan, mulai dari logistik, IT, hingga payment. Sistem dari jauh-jauh hari memastikan bahwa platform mereka memiliki bandwidth yang cukup untuk menerima lonjakan transaksi agar tidak terjadi downtime. Logistik juga merancang strategi agar barang sampai tepat waktu meski volume transaksi meningkat.
Pada momen-momen seperti ini, pembayaran jadi faktor yang sangat penting. “Setiap kali kita mau jalan big campaign, biasanya kita koordinasi dengan Midtrans. Kemudian, Midtrans juga ada koordinasi dengan partner mereka seperti bank.”
Marcia juga menuturkan bahwa JD.ID selalu berkoordinasi dengan Midtrans setiap hari, tak hanya saat big campaign. Bersama Midtrans, JD.ID bekerja sama menemukan cara terbaik dalam proses reporting bisnis.
Baca juga: Cara Kerja Payment Gateway, Seperti Apa, sih?
Persiapan big campaign di JD.ID tidak dilakukan dalam hitungan minggu. Rencana sudah disusun dari beberapa bulan sebelumnya, bahkan sudah dimulai pada awal tahun.
Di JD.ID, proses perencanaan ini biasanya diawali oleh divisi marketing. Mereka akan menentukan campaign seperti apa yang akan dihadirkan kepada konsumen, strategi, dan tentu key message-nya.
Selanjutnya, JD.ID akan memastikan bahwa platform punya produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal ini akan melibatkan riset seputar demand pasar; misalnya, selama pandemi, ternyata masyarakat mulai melirik e-commerce untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan FMCG (fast-moving consumer goods). JD.ID juga fokus pada segmen terkuatnya, yakni elektronik.
Kemudian, dilakukan pengecekan kembali, apakah produk yang sesuai sudah tersedia dan stok yang ada pun harus bisa memenuhi demands. Produk-produk tersebut juga harus dipastikan bisa terlihat oleh konsumen agar transaksi bisa terjadi. Jika sudah, selanjutnya bergeser ke logistik. Untuk wilayah Jabodetabek, kebanyakan pesanan dikirim oleh armada JD.ID sendiri. Sistem ini juga didukung kerja sama dengan layanan logistik eksternal agar pengiriman bisa berjalan lancar.
Selain elemen-elemen yang disebutkan sebelumnya, big campaign JD.ID juga amat bergantung pada payment. Setelah seluruh proses tadi selesai, langkah selanjutnya adalah memikirkan cara guna memastikan seluruh transaksi selama big campaign dapat diproses.
Untuk itulah JD.ID bekerja sama dengan Midtrans sebagai payment gateway. Midtrans akan memproses seluruh transaksi kartu kredit dan debit, beberapa VA (Virtual Account), dan juga e-wallet. “Koordinasi ini biasanya kita infokan beberapa minggu sebelum campaign. Kita menginfokan, nanti akan ada lonjakan traffic yang di luar normal.”
Sistem dari JD.ID selanjutnya memastikan bahwa platform mereka punya bandwidth yang cukup untuk memproses semua transaksi. Selain itu, JD.ID juga menghadirkan payment promotions, seperti promo bank, diskon kartu debit/kredit, cashback untuk pembayaran dengan e-wallet, dan lain-lain.
Baca juga: Jangan Asal, Ini 5 Tips Memilih Payment Gateway Indonesia
Sebaik apa pun persiapan yang dilakukan, pasti tetap akan muncul kendala. Bagaimanapun, situasi selama big campaign tidak bisa selalu diprediksi. Untuk meminimalkan dampak negatif dari gangguan yang muncul, JD.ID juga melakukan koordinasi intensif saat big campaign berlangsung.
Koordinasi ini melibatkan semua elemen yang ada, termasuk pihak eksternal yang menyokong sistem JD.ID seperti Midtrans. Dengan begitu, masalah seperti komplain dari pelanggan yang transaksinya gagal diproses pun bisa segera ditangani.
Big campaign selalu menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh konsumen di Indonesia. Bagi e-commerce seperti JD.ID, big campaign menjadi ajang pembuktian untuk menunjukkan apakah sistem yang mereka gunakan dapat memberikan pengalaman belanja online yang memuaskan atau tidak.
Untuk itulah, selain memperkuat internalnya, JD.ID juga berkolaborasi dengan pihak ketiga, seperti Midtrans, penyedia payment gateway yang tepercaya dan selalu bisa diandalkan untuk berbagai kesempatan seperti big campaign dengan lonjakan traffic tinggi.
Selain menyediakan channel pembayaran yang aman dan praktis, Midtrans juga siap membantu mitra dalam mengatasi problem yang dihadapi end-user, seperti verifikasi transaksi gagal. Dengan begitu, konsumen pun bisa mendapatkan pengalaman belanja yang memuaskan.