Kami telah memperbarui Syarat & Kebijakan Privasi pada tanggal 26 Februari 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
01 Mar

Iklan versus Organik, Mana Lebih Oke untuk Promosi di Medsos Saat Ramadan?

Kristal Pancarwengi

by Kristal Pancarwengi

view1707Views

Umumnya, setiap brand mempersiapkan kampanye khusus untuk merayakan bulan suci Ramadan serta Hari Raya Idulfitri. Agar kampanye bisa berjalan lancar, tentu saja diperlukan strategi marketing yang tepat, termasuk saat Anda menggunakan channel media sosial. 

Nah, saat melaksanakan strategi pemasaran lewat media sosial ini, perlukah Anda melakukan strategi paid ads? Atau, organic post saja sudah cukup? Untuk menjawab pertanyaan iklan versus organik, Anda harus tahu terlebih dahulu mengenai pengertian dan kelebihan dari masing-masing strategi, serta bagaimana perilaku konsumen selama Ramadan. 


Apa Itu Paid Ads?

pexels-pixabay-248533

Paid ads adalah iklan berbayar yang ditampilkan di berbagai platform digital, seperti hasil pencarian Google, Facebook, Instagram, Twitter, dan platform lainnya. Paid ads biasanya dibeli dan diatur oleh pengiklan. Jadi, pengiklan dapat menentukan lokasi tayangan, target audiens, jenis iklan, serta budget dan jangka waktu tampilan iklan. Paid ads adalah salah satu bentuk digital marketing yang efektif untuk meningkatkan visibilitas brand atau produk, menarik pengunjung ke website atau aplikasi, dan meningkatkan penjualan.

Ada beberapa jenis paid ads berdasarkan cara perhitungan biayanya, yaitu Pay Per Click (PPC), Cost Per Impression (CPM), dan Cost Per Action (CPA). Pada PPC, ads dibayar oleh pengiklan ketika pengunjung mengeklik iklan tersebut. Sedangkan pada CPM, ads dibayar oleh pengiklan berdasarkan jumlah tampilan iklan di halaman yang ditargetkan. Sementara itu, CPA dibayar oleh pengiklan ketika pengunjung melakukan tindakan tertentu, seperti pembelian atau mengisi formulir. 

Paid ads dapat membantu bisnis meningkatkan brand awareness, menarik calon pelanggan, dan meningkatkan penjualan secara efektif. Namun, keberhasilan paid ads sangat tergantung pada strategi pengiklan, mulai dari penentuan target audiens, pemilihan platform yang tepat, hingga pembuatan konten yang menarik dan relevan. Kelebihan dari penggunaan paid ads sebagai bagian dari strategi pemasaran digital adalah sebagai berikut:

1. Target audiens lebih spesifik

Dengan paid ads, perusahaan dapat menargetkan audiens berdasarkan demografi, minat, perilaku, dan lainnya. Hal ini memungkinkan iklan muncul hanya kepada orang-orang yang paling mungkin tertarik terhadap produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan. 

Paid ads juga memungkinkan perusahaan untuk mencapai audiens yang lebih luas, contohnya pada  platform Instagram yang merupakan salah satu platform media sosial terpopuler. Dengan lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan, Instagram menawarkan potensi besar untuk mencapai audiens yang sangat luas. Apalagi, Instagram memiliki tools pengaturan paid ads yang powerful. Tidak berhenti di situ, Instagram juga memiliki tools analitik yang lengkap sehingga Anda dan tim bisa melakukan evaluasi untuk kampanye Instagram berikutnya.

Perusahaan dapat menggunakan iklan Instagram untuk memperkenalkan merek mereka kepada audiens baru dan meningkatkan kesadaran merek. Iklan Instagram dapat muncul dalam berbagai format, termasuk feed, story, dan reels

2. Mendapatkan audiens baru dengan cepat

Dalam waktu yang singkat, iklan berbayar dapat ditampilkan kepada ribuan atau bahkan jutaan pengguna platform digital. Dengan memanfaatkan fitur targeting yang disediakan oleh platform digital, Anda dapat menampilkan iklan kepada audiens yang sesuai dengan kriteria tertentu, seperti lokasi geografis, minat atau perilaku, usia, dan jenis kelamin. Tapi, bagaimana jika kampanye kurang maksimal?

Salah satu penyebab kampanye pemasaran kurang berhasil adalah kesalahan dalam memilih target audiens. Jika setelah evaluasi ditemukan bahwa hal tersebut menjadi alasan utama kegagalan kampanye, maka Anda perlu menargetkan audiens baru. Nah, di sinilah pentingnya fitur targeting pada paid ads. Anda bisa mengganti kriteria target audiens kepada kelompok yang baru dengan cepat dan mudah.

Kelebihan ini sangat bermanfaat bagi bisnis yang baru saja merilis produk dan ingin meningkatkan visibilitas brand atau produk secara efektif dan cepat, terutama bagi bisnis yang baru memulai di pasar kompetitif. Dalam beberapa kasus, paid ads bahkan dapat membantu bisnis mempercepat pertumbuhan dengan menjangkau audiens yang lebih luas, sekaligus mengarahkan audiens tersebut ke website atau aplikasi bisnis untuk melakukan pembelian atau tindakan lainnya yang diinginkan. 

3. Mengoptimalkan content marketing

Paid ads dapat membantu mengoptimalkan content marketing dengan cara memperkuat visibilitas dan distribusi konten. Content marketing sendiri merupakan suatu strategi pemasaran dengan memanfaatkan konten yang bermanfaat, menarik, dan relevan untuk menarik perhatian audiens potensial serta membangun hubungan yang lebih dekat.

Meskipun content marketing memiliki potensi untuk menjangkau banyak orang, konten tersebut dapat terhambat oleh sifat organik dari algoritma platform digital. Dengan paid ads, Anda dapat mengoptimalkan distribusi konten ke audiens yang lebih luas dan lebih tersegmentasi, terlepas dari perubahan algoritma yang mungkin membatasi jangkauan organik.

Selain itu, paid ads juga dapat membantu meningkatkan visibilitas konten marketing dalam waktu yang lebih singkat. Sebagai contoh, iklan video yang menarik dapat membantu brand meningkatkan engagement dan penonton dalam waktu singkat, yang mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk dicapai melalui strategi organik.

Untuk mengoptimalkan content marketing dengan paid ads, Anda harus mempertimbangkan banyak faktor, seperti platform yang tepat, target audiens yang sesuai, dan budget yang pas. Selain itu, konten yang dipromosikan juga harus menarik dan relevan dengan target audiens agar dapat memberikan hasil yang efektif.

Baca juga: Tips Bagaimana Meningkatkan Penjualan di Toko Online Anda


Apa Itu Organic Post?

pexels-tracy-le-blanc-607812

Di sisi lain, organic post adalah konten yang dipublikasikan di media sosial atau platform digital lainnya secara gratis tanpa menggunakan iklan berbayar atau promosi berbayar lainnya. Organic post biasanya dibuat untuk membangun kehadiran dan mempromosikan brand atau produk, serta untuk berinteraksi dengan audiens dengan cara yang lebih tidak formal dan lebih personal. 

Organic post dapat berupa gambar, video, teks, atau kombinasi dari semuanya dan dapat diunggah ke berbagai platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, hingga LinkedIn. Penggunaan organic post memiliki sejumlah keunggulan jika digunakan sebagai bagian dari strategi pemasaran. Berikut beberapa kelebihannya:

1. Meningkatkan brand awareness

Organic post dapat membantu meningkatkan brand awareness dengan cara yang lebih organik dan personal. Salah satu cara memanfaatkan platform yang sedang naik daun untuk meningkatkan brand awareness adalah melalui TikTok untuk bisnis atau konten YouTube untuk bisnis.

TikTok merupakan platform media sosial yang sedang populer saat ini, terutama di kalangan anak muda. Melalui TikTok, brand dapat memanfaatkan tren dan meme untuk membuat konten yang menarik dan mudah diingat oleh audiens. Konten-konten yang menarik akan lebih mudah disebarkan dan berpotensi menjadi viral di platform ini. 

Sedangkan, YouTube merupakan platform video yang sangat populer dan menjadi salah satu mesin pencari terbesar di dunia. Dengan mengunggah konten yang menarik dan relevan untuk target audiens, brand dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan membangun brand awareness.

Tidak berhenti di situ, brand juga berkesempatan untuk membangun image atau memberikan informasi lainnya mengenai brand atau produk. Dengan begitu, audiens akan memiliki kesempatan untuk lebih mengenal dan memahami produk Anda.

2. Solusi murah dan jangka panjang

Organic post adalah solusi yang murah untuk membangun keberadaan brand di platform digital dalam jangka panjang. Berbeda dari paid ads yang membutuhkan biaya untuk setiap tampilan atau klik, organic post tidak memerlukan biaya tambahan. Brand dapat mengoptimalkan konten yang sudah dimiliki atau membuat konten baru dengan biaya yang lebih terjangkau daripada melakukan kampanye iklan berbayar.

Selain itu, organic post juga memiliki dampak jangka panjang yang lebih besar. Konten-konten yang baik akan terus menarik perhatian audiens meskipun sudah lama diunggah dan dapat menjadi aset jangka panjang bagi brand. Organic post juga dapat membantu brand membangun hubungan yang lebih dekat dengan audiens dan memperkuat brand awareness untuk kurun waktu yang lama.

3. Menaikkan validitas bisnis

Organic post dapat membantu meningkatkan validitas bisnis. Dengan membuat konten yang menarik dan informatif, Anda dapat memperlihatkan bahwa bisnis memiliki pengetahuan di bidangnya. Konten yang berkualitas juga dapat meningkatkan kepercayaan dan reputasi brand di mata audiens

Selain itu, organic post dapat membantu Anda membangun reputasi sebagai bisnis yang peduli dan responsif terhadap kebutuhan dan masalah pelanggan. Caranya, Anda wajib memperhatikan feedback dari audiens dan merespons pertanyaan atau keluhan yang diberikan oleh audiens secara proaktif pada platform media sosial atau platform lainnya. Hal ini tentu saja sangat membantu peningkatan loyalitas pelanggan dan membuat bisnis Anda mendapatkan dukungan. 

Jika Anda terus memproduksi konten yang berkualitas dan merespons dengan baik terhadap pelanggan, audiens dapat menjadi pendukung setia dari bisnis yang Anda jalankan. Bahkan, muncul potensi kalau audiens yang loyal tersebut akan mempromosikan bisnis Anda kepada orang lain secara cuma-cuma. Dengan adanya teman terdekat atau rekan yang merekomendasikan, audiens baru pasti akan mendapatkan impresi bahwa bisnis Anda adalah sebuah bisnis yang kredibel.

Baca juga: 6 Taktik Membuat Customer Anda Membeli Lagi dari Toko Anda


Perilaku Konsumen di Bulan Ramadan

pexels-cottonbro-studio-5053851

Setelah mengetahui perbedaan iklan versus organik, hal berikutnya yang perlu Anda ketahui sebelum melaksanakan strategi marketing di bulan Ramadan adalah consumer behavior. Tidak seperti bulan-bulan lainnya, ternyata terjadi perubahan perilaku pada audiens di bulan Ramadan, terutama yang beragama Islam.

Jika target audiens Anda adalah masyarakat Indonesia secara keseluruhan, maka mengetahui adanya perubahan perilaku tersebut wajib Anda ketahui, mengingat mayoritas penduduk di Indonesia adalah Muslim. Berikut adalah perilaku konsumen pada saat Ramadan tiba:

1. Jumlah pengeluaran saat Ramadan

Biasanya, konsumen akan meningkatkan pengeluaran selama bulan Ramadan, apalagi saat membeli produk-produk yang terkait dengan kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan, pakaian baru, dan hadiah untuk keluarga dan teman. Kenaikan ini mungkin juga terjadi pada produk-produk tertentu yang biasanya dikonsumsi selama Ramadan, seperti makanan dan minuman tradisional khas Ramadan. 

Menurut survei dari Meta, jumlah pengeluaran pengguna pada bulan Ramadan dari tahun ke tahun terus naik. Bahkan pada tahun 2022 kemarin, 62% pengguna memiliki jumlah pengeluaran Ramadan yang meningkat jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. Jadi, bukan tidak mungkin jika tahun ini audiens masih akan meningkatkan pengeluaran selama Ramadan.

2. Total waktu di media sosial

Perkiraan total waktu yang dihabiskan di media sosial selama bulan Ramadan cukup variatif. Hal tersebut bisa bergantung pada faktor seperti lokasi geografis, preferensi pribadi, dan rutinitas harian selama bulan puasa. Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan media sosial akan meningkat selama bulan Ramadan, terutama selama malam hari setelah waktu berbuka.

Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Hootsuite pada tahun 2019, orang-orang di Indonesia menghabiskan rata-rata 3 jam dan 26 menit setiap hari di media sosial selama bulan Ramadan. Dalam survei yang sama, ditemukan bahwa jam paling aktif untuk penggunaan media sosial adalah antara pukul 21.00-24.00 setiap harinya, terutama selama minggu-minggu pertama bulan Ramadan. 

3. Aktivitas yang dilakukan di media sosial

Statista menunjukkan bahwa aktivitas yang paling banyak dilakukan di media sosial selama Ramadan adalah berbagi foto, berbagi cerita, dan berbagi video. Selain itu, ada juga kecenderungan pengguna media sosial untuk mengikuti akun-akun terkait Ramadan, mengirim pesan ucapan selamat, dan membaca konten tentang Ramadan dan Islam. Namun, aktivitas ini dapat bervariasi tergantung pada platform media sosial yang digunakan serta budaya lokal dari audiens tersebut.

Baca juga: 5 Cara Pintar untuk Meningkatkan Penjualan Online Anda Melalui Media Sosial


Iklan versus Organik, Mana yang Lebih Baik untuk Ramadan?

social-media-graphic

Jadi, jika bicara mengenai iklan versus organik untuk strategi Ramadan kali ini, mana yang seharusnya Anda pilih?

Bukan memilih iklan versus organik, Anda justru sebaiknya mengintegrasikan kedua pilihan tersebut. Mengintegrasikan keduanya secara efektif untuk Ramadan akan memberi Anda manfaat yang lebih besar daripada hanya menggunakan salah satunya. Berikut adalah beberapa cara untuk mengintegrasikan iklan dan organik dalam kampanye pemasaran Ramadan secara efektif:

1. Tidak semua promosi perlu dijadikan iklan

Salah satu cara untuk mengintegrasikan organic post dan iklan adalah dengan mencari post organic yang paling populer dan sesuai dengan tema Ramadan. Kemudian, Anda perlu memperluas jangkauan post tersebut dengan menggunakan iklan.

Anda dapat mencari post organic yang paling populer dengan melihat jumlah interaksi, komentar, dan tayangan video yang diterima. Kemudian, pilih post yang paling menarik dan relevan dengan tema Ramadan untuk dijadikan dasar kampanye pemasaran.

2. Gunakan insight dari organic post untuk iklan

Analisis data dari organic post dapat memberikan insight yang berharga tentang target audiens, pesan yang paling efektif, dan strategi yang tepat untuk menghubungi konsumen selama Ramadan.

Misalnya, Anda dapat melihat data tentang jenis konten yang paling disukai atau dibagikan, waktu dan hari yang paling efektif untuk posting, serta jenis audiens yang paling terlibat. Informasi ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan kampanye iklan dan menargetkan audiens yang paling sesuai.

3. Terapkan strategi retargeting

Retargeting adalah strategi pemasaran digital yang artinya iklan ditargetkan pada orang yang sudah menunjukkan minat pada produk atau merek di masa lalu. Misalnya, Anda dapat menargetkan orang yang sudah melihat produk Anda di website atau mengikuti akun media sosial bisnis Anda. Strategi ini dapat membantu meningkatkan efektivitas kampanye dan mengurangi biaya iklan yang tidak efektif.

Salah satu manfaat utama dari strategi retargeting adalah kemampuannya untuk meningkatkan konversi. Dengan menargetkan pengunjung website yang sudah menunjukkan minat pada produk atau layanan Anda, Anda dapat meningkatkan kemungkinan pengunjung website tersebut untuk melakukan tindakan yang diinginkan. Tindakan yang dimaksud misalnya saja membeli produk, atau mendaftar layanan Anda. 

Selain itu, strategi retargeting juga dapat membantu meningkatkan kesadaran merek. Dengan menampilkan iklan secara teratur kepada pelanggan potensial, Anda dapat membangun kesan positif tentang merek dan membantu meningkatkan brand recall di antara audiens.

4. Evaluasi tiap unggahan secara berkala

Penting untuk mengukur keberhasilan kampanye secara berkala dan mengubah strategi jika diperlukan. Maka dari itu, Anda dapat menggunakan alat analisis untuk melihat kinerja kampanye seperti jumlah tayangan, interaksi, konversi, dan biaya iklan. Dengan memantau kinerja kampanye, Anda dapat memastikan bahwa iklan dan organic post tetap relevan dan efektif selama Ramadan.

Melalui integrasi iklan dan organic post, Anda dapat memperluas jangkauan kampanye pemasaran Ramadan dan meningkatkan efektivitas kampanye secara keseluruhan. Dengan memilih konten yang tepat, mengambil insight dari organic post, menggunakan strategi retargeting, dan melakukan evaluasi berkala, Anda dapat mencapai audiens yang lebih luas dan meningkatkan konversi.


Daripada harus memilih iklan versus organik, lebih baik integrasikan keduanya untuk menarik customer di bulan Ramadan agar Anda tidak melewatkan kesempatan ini, apalagi jika melihat perilaku konsumen di bulan Ramadan yang cenderung makin konsumtif. 

Agar bisnis Anda bisa mengatasi peningkatan jumlah transaksi menjelang Ramadan, diperlukan payment gateway yang mampu menerima beragam metode pembayaran online dan offline lewat satu pintu, seperti Midtrans.

Midtrans adalah payment gateway yang menyediakan solusi pembayaran online dan offline untuk bisnis dengan berbagai macam skala. Payment gateway sendiri adalah sistem yang memungkinkan bisnis untuk menerima pembayaran secara online dan offline melalui berbagai metode pembayaran, seperti kartu kredit, transfer bank, e-wallet, dan masih banyak lagi. Dengan Midtrans, bisnis Anda dapat mengintegrasikan berbagai metode pembayaran dalam satu sistem, sehingga memudahkan konsumen untuk melakukan pembayaran dengan cara yang paling nyaman bagi mereka. 

Dalam periode Ramadan, bisnis biasanya mengalami peningkatan volume transaksi. Nah, Midtrans dapat membantu mempercepat proses transaksi dengan integrasi berbagai metode pembayaran, sehingga memudahkan konsumen untuk melakukan pembayaran dengan cepat dan mudah. Midtrans menawarkan integrasi dengan berbagai platform e-commerce seperti WooCommerce, Shopify, Magento, dan banyak lagi, sehingga memudahkan bisnis untuk mengelola transaksi pembayaran secara otomatis.

Midtrans juga menyediakan fitur keamanan yang sangat baik, sehingga bisnis dapat memproses transaksi pembayaran dengan aman dan menghindari penipuan. Fitur keamanan ini mencakup verifikasi kartu kredit, deteksi penipuan, dan pengelolaan risiko. Cari tahu selengkapnya tentang Midtrans di sini!

midtrans_pmax_payment-method_2_1200x628

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail