Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniTerkadang, saat hendak mengambil uang atau ingin melakukan transaksi di bank, Anda tak memiliki banyak waktu untuk datang sendiri ke kantor cabang. Atau bisa juga Anda harus mengurus pengambilan uang untuk partner bisnis Anda yang terlalu sibuk. Hal-hal seperti ini sudah lazim terjadi, namun untuk transaksi di bank dibutuhkan sebuah surat kuasa bila tidak dilakukan sendiri oleh pemilik rekening atau akun.
Surat kuasa ini berisi keterangan yang secara garis besar melimpahkan kekuasaan atau wewenang dari pihak pertama ke pihak kedua. Dengan begitu, pihak kedua bisa mewakili pihak pertama untuk melakukan kepentingan tertentu. Berikut ini contoh surat kuasa pengambilan uang agar Anda bisa lebih memahami maksud surat kuasa.
Baca juga: Cara Mudah Cek Identitas Lewat No Rekening Bank | Midtrans
Seperti yang sudah sempat disinggung sebelumnya, surat kuasa berguna untuk melimpahkan wewenang dari pihak yang satu ke pihak yang lainnya; dalam hal ini untuk melakukan pencairan uang di bank. Misanya, pemilik bisnis A mempunyai berbagai sistem pembayaran untuk bertransaksi di tokonya yang semuanya mengarah ke satu rekening di bank X.
Dengan begitu, untuk mencairkan dana, sang pemilik harus datang sendiri dan mengajukan pengambilan uang. Namun, sering kali pemilik bisnis tak punya waktu sehingga akan memberi kuasa ke staf keuangannya. Staf ini nanti yang akan menjadi pihak kedua dalam surat kuasa pengambilan uang.
Baca juga: Tips Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan di Toko Online Anda | Midtrans
Surat kuasa memiliki sifat legal. Artinya, surat ini mempunyai dasar hukum yang melindunginya. Dasar hukum surat kuasa secara umum terdapat dalam pasal 1796 KUHPer. Karenanya, pembuatan surat hukum memiliki struktur yang harus diikuti, yaitu:
Surat kuasa pengambilan uang yang dilakukan oleh suatu perusahaan bisnis harus memiliki kop surat resmi milik perusahaan tersebut, diikuti dengan nomor surat dan judulnya. Bila surat kuasa dilakukan perorangan, maka kop surat dan nomor surat bisa dilewati.
Sebelum masuk pada bagian data diri, biasanya ada kalimat pembuka yang bertuliskan ‘Yang bertanda tangan di bawah ini’.
Baik perusahaan atau perorangan wajib mencantumkan data diri sebagai pemberi kuasa atau pihak pertama. Data diri terdiri dari nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, alamat, nomor telepon, serta nomor kartu identitas.
Tak jauh berbeda, data diri penerima akan menjelaskan detail data diri sang pihak kedua.
Baca juga: Tips Memilih Jasa Pembuatan Toko Online | Midtrans
Berikutnya, Anda harus mencantumkan sifat kuasa yang diberikan, dalam hal ini untuk mencairkan uang di bank tertuju.
Pihak kedua akan menerima wewenang untuk mencairkan uang dan juga membuat keputusan terkait pencairan dana tersebut berdasarkan sifat kuasa yang sudah dilimpahkan.
Terakhir, Anda harus mengakhirinya dengan kalimat penutup dan juga tanda tangan bermaterai yang sudah disesuaikan oleh hukum di Indonesia.
Berikut ini adalah contoh surat kuasa pengambilan uang yang bisa Anda gunakan bagi bisnis Anda.
Itulah contoh surat kuasa pengambilan uang di bank yang sangat mudah untuk dibuat. Memang di era digital ini kemudahan transaksi nontunai sudah sangat baik. Namun, pada saat-saat tertentu, penggunaan uang tunai masih dibutuhkan, misalnya untuk membayar vendor.
Anda tak perlu khawatir, dengan menggunakan payment gateway Midtrans, Anda bisa mencairkan dana dengan mudah. Akses dasbor Midtrans, pilih menu Billing, kemudian klik tombol Transfer. Anda juga bisa mengatur pencairan dana ini menjadi otomatis. Mudah, bukan? Pakai Midtrans sekarang juga!