Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniPasar modal memiliki peran penting dalam ekosistem finansial dan perekonomian. Berkat pasar modal, berbagai perusahaan yang membutuhkan modal bisa bertemu dengan para investor atau pemodal yang potensial. Selain itu, pasar modal juga berfungsi sebagai pusat jual beli instrumen investasi jangka panjang. Seperti apa peran pasar modal, khususnya di Indonesia? Mari simak penjelasan tentang pengertian dan contoh pasar modal berikut ini!
Melansir dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), pasar modal atau capital market adalah sarana bagi perusahaan dan pemerintah untuk memperoleh dana jangka panjang melalui penjualan saham atau obligasi.
Sesuai dengan definisi yang tercantum pada buku berjudul Pasar Modal Syariah Indonesia, Konsep dan Produk (2020) karya Ali Geno Berutu, pasar modal adalah pasar yang secara aktif melangsungkan jual-beli instrumen investasi jangka panjang. Dalam hal ini, instrumen dapat berupa surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif, dan berbagai macam instrumen lain yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan swasta dengan memanfaatkan jasa perantara, komisioner, dan underwriter.
Pasar modal juga memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana yang berkaitan dengan investasi, jual beli efek, dan kegiatan lain yang dilakukan berbagai institusi di Indonesia. Di pasar ini, perusahaan atau institusi lain, seperti pemerintahan, bisa melakukan kegiatan pendanaan atau berinvestasi jangka panjang.
Pasar modal yang beroperasi di Indonesia juga menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain melakukan hal-hal seperti di atas, yaitu dengan menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah atau bangunan, dan sebagainya. Ini adalah contoh pasar modal yang bertindak sebagai penghubung.
Baca juga: Pasar Bebas Adalah Kondisi Ideal, Apa Maksudnya?
Mengutip dari buku karya Mohamad Samsul yang berjudul Pasar Modal dan Manajemen Portofolio (2006), terdapat empat jenis pasar modal. Contoh pasar modal yang digolongkan berdasarkan jenisnya adalah seperti berikut ini.
Primary market atau pasar perdana adalah pasar yang menjadi sarana bagi perusahaan untuk pertama kalinya menjual obligasi atau saham ke masyarakat umum. Surat berharga tersebut belum pernah dicatatkan ke Bursa Efek. Maka dari itu, ia disebut dengan primary atau perdana.
Jumlah surat berharga yang diperjualbelikan di pasar ini sudah ditetapkan dulu oleh pihak perusahaan. Jika jumlah permintaan jauh lebih tinggi daripada ketersediaan (oversubscribed), maka pihak pembeli atau investor harus beralih ke pasar sekunder untuk dapatkan suratnya.
Secondary market atau pasar sekunder adalah pasar yang mewadahi aktivitas jual beli antara investor dengan investor lainnya. Berbeda dari primary market, secondary market tidak menerapkan pembatasan pada surat berharga yang dijual. Oleh sebab itu, para investor bisa bebas membeli. Namun, harganya mengikuti harga saham di pasaran, sehingga bisa naik-turun sewaktu-waktu. Hal ini disebabkan oleh harga yang terbentuk oleh investor melalui perantara di Bursa Efek.
Baca juga: Ekspansi Bisnis Lebih Mudah dengan Pendanaan yang Terjamin
Third market atau pasar ketiga biasa disebut juga dengan Over the Counter (OTC). Contoh pasar modal seperti ini mampu memfasilitasi transaksi antara market maker atau anggota bursa dengan investor atau pembeli.
Harganya pun dipatok oleh anggota bursa. Di pasar ini, para market maker akan saling untuk menjual surat berharga dengan harga terbaik mengingat satu jenis surat atau saham bisa dijual oleh lebih dari satu anggota bursa.
Fourth market atau pasar keempat adalah pasar yang digunakan untuk transaksi antara investor jual dan investor beli tanpa perantara efek. Nilai transaksi yang terjadi di fourth market adalah yang paling fantastis daripada contoh pasar modal lainnya.
Pasar jenis ini biasanya dijalankan oleh para investor besar untuk menghemat transaksi jual beli, maka dari itu jumlah nilai transaksinya lebih besar. Para investor ini pun biasanya hanya bertransaksi langsung lewat ECN (Electronic Communication Network).
Contoh pasar modal yang bisa Anda temui di Indonesia adalah Bursa Efek Indonesia (BEI) atau biasa dikenal juga dengan nama IDX (Indonesia Stock Exchange). Kantor BEI berdiri di Bilangan Sudirman, Jakarta. BEI terbentuk pada tahun 2007 dari hasil penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang berdiri pada tahun 1977 dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang berdiri pada tahun 1989. Saat ini, BEI sudah memiliki cabang di kota-kota di seluruh Indonesia.
Contoh pasar modal lain yang berada di kawasan Asia Tenggara adalah Bursa Malaysia/Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE), Philippine Stock Exchange (PSE), Stock Exchange of Thailand (SET), Ho Chi Minh City Stock Exchange, dan lain-lain.
Sementara itu, contoh pasar modal yang terbesar di dunia saat ini adalah New York Stock Exchange, NASDAQ Stock Exchange, London Stock Exchange, Japan Stock Exchange, dan Shanghai Stock Exchange. Selain itu, masih ada lebih banyak lagi contoh pasar modal yang bisa Anda temui di dunia.
Baca juga: Virtual Account: Definisi, Cara Kerja, dan Manfaat untuk Bisnis
Apakah Anda tertarik untuk ikut terjun ke pasar modal? Kini, transaksi jual-beli saham di pasar modal bisa dilakukan dengan mudah lewat aplikasi investasi. Pembayaran untuk pembelian saham juga sangat praktis, bahkan bisa lewat virtual account yang difasilitasi oleh Midtrans.
Midtrans adalah platform payment gateway yang memungkinkan Anda untuk melakukan atau menerima pembayaran dari negara mana saja dan kapan saja. Hanya deng