Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
19 Feb

Apa itu KYC dan Bagaimana Manfaatnya untuk Bisnis

Yovita

by Yovita

view4327Views

KYC mungkin menjadi istilah yang masih jarang Anda dengar. Namun, sebenarnya KYC sudah sangat umum digunakan dalam industri keuangan. Perbankan adalah contoh industri keuangan yang setiap harinya menerapkan KYC. Memangnya, apa itu KYC dan manfaatnya untuk bisnis? Seperti apa pula penerapan KYC dalam bisnis? Simak penjelasan berikut ini.

Baca juga: Cara Membuat Customer Aman Berbelanja di Website eCommerce Anda


Mengenal Apa Itu KYC

apa-itu-KYC-1

Pertama, mari cari tahu dulu apa itu KYC. KYC adalah singkatan dari Know Your Customer atau istilahnya kenali pelanggan. KYC adalah sebuah prinsip yang diterapkan industri keuangan untuk mengidentifikasi dan mengenali nasabahnya. Prinsip KYC bermanfaat untuk mengenali identitas setiap nasabah industri keuangan, termasuk transaksi yang mereka lakukan. 
Dengan mengenal nasabah, industri keuangan bisa memantau semua kegiatan transaksi nasabah, termasuk jika ada yang mencurigakan.
Mungkin sampai di sini, Anda berpikir kalau KYC adalah sebuah usaha untuk mengintai atau memata-matai aktivitas nasabah yang seharusnya itu bersifat privasi. Namun, sebenarnya perlu Anda ketahui bahwa KYC dalam industri keuangan maupun industri lain itu sudah ada dasar hukumnya di Indonesia. 
KYC secara khusus dibahas dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 3-10-PBI-2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles). Pasal 1 Angka 2 peraturan tersebut mengatur KYC sebagai prinsip yang diterapkan bank untuk mengidentifikasi nasabah, memantau transaksi nasabah, dan pelaporan transaksi mencurigakan. Program KYC pun sudah diimplementasikan pada UU No. 15/2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.

Baca juga: 4 Cara untuk Menjamin Keamanan Data Pelanggan Anda


Pentingnya KYC dalam Industri Keuangan

Apa itu KYC sebenarnya bukan sekadar sebuah usaha untuk mengidentifikasi nasabah, termasuk juga memantau transaksi harian mereka. Lebih dari itu, KYC yang diterapkan dalam industri keuangan adalah sebuah usaha untuk melindungi aset maupun data nasabah industri perbankan.

Seperti yang Anda tahu, kasus korupsi dan tindak pencucian uang sangat marak di Indonesia. Oleh sebab itu, industri keuangan perlu sebuah metode untuk mengenali nasabah serta menekan risiko terjadinya tindak kriminal.

KYC dalam industri keuangan memungkinkan sebuah lembaga untuk mengenal dan memahami para pelanggannya. Metode ini pun memudahkan Bank Indonesia mengawasi semua kegiatan yang dilakukan. Hal paling penting adalah KYC dapat menjadi langkah utama untuk menekan angka pencucian uang dan korupsi. Informasi yang terkumpul dari nasabah pun dapat dipakai sebagai keperluan investasi kasus kriminal.


Siapa Saja yang Bisa Menggunakan KYC?

Di Indonesia, KYC banyak dipakai oleh industri keuangan, salah satunya adalah perbankan. Hal itu sesuai dengan UU No 10 Tahun 1998 terkait Perbankan yang menyatakan bahwa layanan Know Your Customer digunakan oleh jasa keuangan, seperti perbankan. Prinsip Know Your Customer ini bahkan bersifat wajib dalam dunia perbankan demi mengenal data nasabah yang menggunakan layanan dari perusahaan perbankan tersebut.

Namun, belakangan ini, bukan hanya industri keuangan yang menggunakan prinsip KYC dalam operasionalnya. Beberapa industri lain pun mulai menggunakan metode Know Your Customer untuk mengidentifikasi nasabahnya. Beberapa contoh industri yang menggunakan KYC dalam kegiatan operasional adalah perusahaan telekomunikasi, fintech, dan perusahaan penyedia jasa lainnya.

Baca juga: Bagaimana Cara Mengukur Kepuasan Pelanggan pada Bisnis Anda?


Indikator Kepuasan Pelanggan lewat KYC

apa-itu-KYC-2

Apa itu KYC sudah Anda ketahui tadi di atas. Selain mengenali identitas nasabah, KYC pun bisa jadi indikator kepuasan pelanggan. Berikut beberapa hal yang bisa jadi indikator kepuasan pelanggan setelah diterapkannya metode Know Your Customer.

1. Aksesibilitas

Aksesibilitas alias keterjangkauan suatu layanan jadi tolok ukur kepuasan pelanggan. Jika pelanggan dapat dengan mudah mendapatkan informasi maupun mengakses layanan yang dibutuhkan, maka mereka akan merasa puas. Sebaliknya, jika pelanggan tidak dengan cepat dan tepat mendapatkan yang dibutuhkan, maka tingkat kepuasan akan menurun.

2. Logis

Kepuasan pelanggan yang didasarkan pada logis dibangun dari kepuasan pelanggan terhadap produk atau layanan yang diberikan oleh perusahaan. Dalam hal ini, pelanggan akan menilai secara logis produk maupun jasa yang Anda tawarkan. 

3. Ringkas

Ringkas artinya adalah Anda mampu memberikan kemudahan dalam melakukan pelayanan kepada pelanggan. Termasuk salah satunya adalah ringkas dalam menawarkan metode pembayaran. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, Anda dapat menawarkan metode pembayaran ringkas melalui payment gateway Indonesia, Midtrans, yang dapat menerima 24 metode pembayaran lewat satu pintu.  

4. Pelayanan prima

Pelanggan pastinya akan merasa puas ketika suatu industri memberikan pelayanan prima. Bahkan ketika dua industri menjual produk yang sama, tetapi jika pelayanannya berbeda, hal itu kemungkinan besar memengaruhi tingkat kepuasan pelanggan.

5. Intuisi perusahaan 

Sistem KYC bisa Anda pakai untuk menganalisis keinginan atau kebutuhan pelanggan di masa mendatang. Perusahaan harus jeli dalam melihat perilaku pelanggan sehingga bisa mengetahui kebutuhan mereka selanjutnya. Di samping itu, industri juga perlu proaktif menawarkan promo, apresiasi loyalitas, dan sebagainya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Terjawab sudah apa itu KYC yang banyak digunakan oleh industri keuangan Indonesia, bahkan memiliki dasar hukum. KYC atau Know Your Customer memang jadi salah satu metode meminimalisir tindak pencucian uang sekaligus meningkatkan kepuasan pelanggan. Namun, selain dengan KYC, Anda juga perlu menerapkan metode pembayaran ringkas satu pintu seperti Midtrans untuk pelanggan agar kepuasan meningkat.

midtrans_banner_top_paymentgateway_1-(2)

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail