Tren Content Marketing yang Efektif di Tahun 2019
Content marketing menjadi salah satu bentuk promosi brand dengan menggunakan k...
Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!
Cek disiniSalah satu cara paling baik bagi sebuah brand atau bisnis untuk memasarkan produknya secara online adalah melalui video. Bentuk konten satu ini mampu meningkatkan engagement dan share. Ketika Anda sudah berhasil membuat video yang menarik dan tepat sasaran, pertanyaan yang kemudian akan muncul adalah platform apa yang harus digunakan untuk mem-post video tersebut? Saat ini, Vimeo dan YouTube menjadi dua platform video yang paling banyak digunakan. Namun, platform yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda?
Berbicara soal pengguna, tidak dapat dipungkiri bahwa YouTube menjadi juaranya. Dengan lebih dari satu miliar pengunjung setiap bulannya, tentu video Anda memiliki kemungkinan lebih besar untuk ditonton lebih banyak orang. Tidak hanya itu, YouTube juga menjadi platform video dengan jumlah traffic tertinggi, menjadikannya lebih sering muncul pada Google apabila dibandingkan dengan Vimeo. Lagi pula memang YouTube merupakan salah satu produk milik Google.
Namun, tidak selamanya kualitas berbanding lurus dengan kuantitas. Karena banyaknya jumlah pengguna, jangan kaget apabila Anda mendapat komentar-komentar bernada pedas dan destruktif dari orang-orang. Di sinilah Vimeo memiliki keuntungan. Meskipun hanya memiliki sekitar 170 juta penonton tiap bulannya, komunitas pengguna Vimeo cenderung lebih suportif. Feedback yang mereka berikan pun lebih bersifat konstruktif daripada YouTube.
Vimeo menyediakan tiga opsi keanggotaan untuk menggunakan jasa mereka, yakni Basic (gratis), Plus ($59,95 per tahun), dan Pro ($199 per tahun). Masing-masing opsi memiliki level penyimpanan dan fitur yang berbeda. Jika masih menjadi pemula, Anda bisa mencoba program Basic yang memungkinkan Anda untuk meng-upload satu video berkualitas HD per minggu dengan ukuran maksimum sebesar 500 GB.
Sedangkan, YouTube lebih fokus mendapatkan pemasukan melalui iklan-iklan yang biasa Anda tonton sebelum video utama berlangsung. Itulah mengapa Anda bisa bebas meng-upload video berkapasitas berapapun ke YouTube secara gratis. Ini berarti terdapat ads yang mungkin tidak sesuai dengan brand Anda diputar sebelum video Anda, seperti ads kontroversial, politik, bahkan kompetitor.
Setiap menit, setidaknya ada video-video dengan total durasi lebih dari 100 jam yang di-upload ke YouTube. Hal ini memang mampu memberi Anda video yang lebih bervariasi, tapi tentu tidak semuanya mengandung kualitas yang Anda inginkan. Jika Anda sedang berusaha untuk memposisikan brand Anda secara profesional, komentar-komentar bernada “spammy” pada video Anda tentu dapat mengganggu proses branding Anda.
Hal tersebut tentu berbeda dengan Vimeo yang, tidak dapat dipungkiri, memiliki konten video berkualitas lebih tinggi daripada YouTube. Anda bahkan bisa menilainya sejak mengunjungi halaman utama kedua platform tersebut. Apabila halaman YouTube menayangkan video-video yang sedang populer, Vimeo hanya akan mempromosikan video “Staff Picks” yang benar-benar dipilih setelah memenuhi standar kualitas yang tinggi.
Baik YouTube dan Vimeo memiliki sistem privasi tersendiri. Vimeo menawarkan fitur perlindungan konten video menggunakan password. Vimeo memiliki opsi yang lebih beragam untuk pengaturan privasi. Video Anda dapat diatur untuk dapat terlihat oleh semua orang, hanya oleh Anda, atau hanya oleh orang yang Anda ikuti. Anda juga dapat melindungi password atau memilih untuk menyembunyikannya dari Vimeo (masih akan berada di web, tapi tidak akan bisa dicari dalam Vimeo).
Sedangkan, YouTube memberi tiga opsi untuk sistem privasi mereka, yakni public, unlisted, dan private. Apabila opsi public dipilih jika Anda tidak ingin mem-protect video apapun, maka opsi unlisted artinya hanya orang dengan link saja yang bisa menonton video Anda. Sedangkan, video dengan opsi private hanya bisa ditonton oleh pengguna aktif YouTube yang Anda undang.
Tidak ada cara yang lebih efektif untuk menilai performa suatu perangkat dalam mempromosikan brand kecuali melalui analytics. Kabar baiknya, YouTube dan Vimeo menawarkan beragam fitur analytics untuk video Anda. Dari sana, Anda bisa mengetahui siapa saja yang menonton video Anda dan bagaimana mereka mengaksesnya. Khusus untuk Vimeo, Anda harus mendaftar sebagai anggota Vimeo Plus jika ingin mengakses fitur-fitur analytics yang lebih mendalam.
Pada dasarnya, kedua platform video tersebut menawarkan fitur yang sama, yakni views, comments, likes, shares, total plays, dan data geografis. Namun, YouTube menawarkan sedikit lebih banyak. Sistem analytics milik YouTube juga memberikan insights tentang sumber traffic, jenis kelamin penonton, serta perangkat yang digunakan. Tidak hanya itu, YouTube juga memiliki kemampuan untuk menambah catatan atau keterangan pada video sehingga memungkinkan penonton untuk berinteraksi.
Jadi, platform mana yang harus dipilih untuk mempromosikan konten video Anda? Jawabannya tergantung dari tujuan dan audiens yang ingin Anda targetkan. Jika ingin membuat video untuk menjangkau lebih banyak audiens, YouTube tentu menjadi pilihan yang lebih bijaksana. Jika ingin menargetkan target yang lebih niche, Anda bisa mempertimbangkan Vimeo. Namun, pada dasarnya, baik Vimeo maupun YouTube sama-sama menawarkan fitur menarik untuk membantu Anda terjun ke dunia video marketing.
Semoga bermanfaat!
Sumber: Techsmith Blog, Hootsuite Blog, Sprout Social