Menerapkan newsletter dalam bisnis online berfungsi untuk beberapa hal, seperti event reminders, promosi, meningkatkan penjualan, informasi mengenai produk, survey, dsb. Namun penerapan newsletter tak semudah itu dan tidak selamanya berhasil. Tak ada jaminan bagi subscriber untuk membuka email Anda dan melakukan apa yang Anda harapkan.
Nah, agar penggunaan newsletter ini bisa berhasil dengan baik, Anda pun mesti membuat konten yang baik. Berikut beberapa tips membuat newsletter yang efektif yang dapat Anda coba :
Mengevaluasi sebagai langkah awal
Apakah Anda benar-benar harus membuat email newsletter? Pertama, pastikan Anda melakukan riset terlebih dahulu. Contoh hal-hal yang perlu Anda cari informasinya adalah, di dalam bisnis Anda, apakah sekiranya target pasar Anda akan men-subscribe newsletter? Apa saja isi (konten) dari email newsletter yang menarik bagi mereka? Dengan mempertimbangkan resources yang Anda miliki (termasuk keuangan, waktu dan internal support), apakah sekiranya pengiriman email newsletter ini akan bermanfaat dan sukses?
Selanjutnya, evaluasi lagi apa sebenarnya menjadi tujuan dari bisnis Anda? Apakah Anda ingin meningkatkan angka leads (pembeli potensial)? Memberikan kemudahan bagi leads untuk mengakses ke situs Anda? Memberikan kemudahan bagi leads untuk melihat (dan membeli) produk Anda? Memberikan penawaran tertentu? Atau sekadar me-retain pelanggan yang sudah ada?
Nah, jika nyatanya target pasar Anda tidak berkenan dengan penerapan newslestter atau penggunaan newsletter ini tidak sesuai dengan tujuan bisnis Anda, maka untuk apa?
Ketahui newsletter yang tepat
Katakanlah, hasil riset di awal mengharuskan Anda membuat newsletter. Sebelum menyusun, ketahui dulu newsletter seperti apa yang seharusnya Anda kerjakan. Misalnya, apakah email untuk publikasi kegiatan PR, email untuk menginformasikan produk-produk terbaru toko online Anda, kegiatan mingguan atau informasi mengenai diskon. Apa pun isinya, yang penting adalah subject email diatur secara spesifik, hal-hal di atas tidak dicampur. Juga penting, untuk Anda mengirim isi email sesuai dengan interest pelanggan Anda, hal ini juga penting untuk meningkatkan engagement.
Konten harus seimbang
Maksudnya, meskipun tujuan Anda adalah untuk meningkatkan pembelian toko online Anda, tidak semestinya semua email newsletter yang Anda kirim berisi promosi. Gabungkan antara kegiatan promosi dan sesuatu yang sifatnya informatif, agar subscriber tidak mudah ‘jenuh’ dengan newsletter Anda. Contoh, post sebuah artikel yang isinya berupa ‘how to mix and match your clothes’, sebagai additional, Anda bisa mencantumkan related link ke produk yang ada di dalam artikel tersebut.
Jumlah email yang akan Anda kirim setiap harinya dan waktu pengiriman juga patut untuk dipertimbangkan.
Buatlah subjek yang menarik dan baik
Walaupun sudah men-subscribe, belum tentu subscriber membuka email yang Anda kirim, maka dari itu, buatlah subject email yang menarik.
Sebagai tips, hindari menggunakan spammy words seperti ‘free’, ‘act now’ dan ‘limited time’. Hindari menggunakan capslock di semua huruf, mendeskripsikan keinginan subscriber atau sesuai dengan interest subscriber (personalized), jelas, mudah dimengerti dan ringkas. Hal lainnya adalah isi mesti sesuai dengan subjek. Contoh, pada judul Anda mengatakan jika di toko online Anda sedang ada penawaran diskon 75%, jika penawaran tersebut berlaku hanya untuk spesifik produk, maka Anda sebaiknya mencantumkan hal tersebut pada judul.
Buatlah design dan copy yang simpel
Buatlah segala sesuatunya menjadi user friendly. Tak perlu design yang ribet, yang penting ‘sedap’ dipandang. Berikan ruang putih yang cukup. Tak perlu pula copy yang berbelit-belit, yang penting mampu mendeskripsikan inti apa yang ingin Anda sampaikan.
Alt text pada image
Alt tex atau alternative text. Terkadang, image tidak muncul ketika email diklik. Hal ini cukup memengaruhi tindak lanjut pada email Anda. Untuk meminimalisir email diabaikan, pastikan alt text ini terlihat walaupun image tidak muncul.
Permudah unsubscribe
Pertama, hal ini untuk mencegah email Anda dikategorikan sebagai SPAM. Buatlah button ini agar mudah dilihat dan setelah subscriber men-unsubscribe, sebaiknya tidak usah ada pilihan seperti ‘pengaturan ulang email’ atau sejenisnya.
Setelah semua diterapkan dan berjalan, jangan lupa untuk memantau segala perkembangan penggunaan newsletter ini. Selamat mencoba!
Sumber : Hubspot