Bila ingin maju, sebuah perusahaan wajib untuk memonitor performa karyawan setidaknya setiap bulan sekali. Semua laporan performa dikumpulkan jadi satu dalam laporan tahunan yang berisi pencapaian atau kekurangan karyawan dalam kurun waktu satu tahun. Sayangnya, banyak pebisnis yang merasa kesulitan ketika membuat review tersebut karena mereka menganggap bahwa annual employee review adalah pekerjaan yang harus dikerjakan sepanjang tahun. Tentu hal ini menyusahkan mereka karena menyita waktu.
Jangan bingung bila Anda menemukan masalah yang sama. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membangun annual employee review yang lebih produktif sekaligus efektif.
Pisahkan review profesional dengan review kenaikan gaji
Salah satu kesalahan yang paling sering dilakukan oleh pebisnis adalah menyamakan review profesional dengan review kenaikan gaji. Padahal, dua hal tersebut harus dibedakan karena memiliki tujuan yang berbeda. Review profesional memiliki tujuan untuk memantau kemampuan serta kekurangan seorang karyawan. Sedangkan review kenaikan gaji cenderung kepada kinerja karyawan selama setahun penuh. Buatlah indikator-indikator yang berbeda terhadap kedua hal tersebut.
Selain itu, pastikan juga bahwa Anda mengatur jadwal meeting yang berbeda pula. Jangan samakan jam meeting dari dua topik tersebut agar fokus mereka terjaga.
Perjelas indikator keberhasilan karyawan
Tujuan bekerja setiap karyawan harus benar-benar diperjelas, entah tujuan tersebut memang dapat dicapai atau tidak. Bila perlu, gunakan metrik-metrik tertentu untuk mendukung keakuratan penilaian performa karyawan. Coba bayangkan bila tujuan dan target karyawan dalam bekerja tidak jelas, tentu hal ini akan membingungkan apakah target tersebut tercapai atau tidak. Selain itu, penjelasan indikator ini juga akan membantu perusahaan untuk melangkah lebih baik karena masing-masing karyawan mengerti fungsi mereka masing-masing.
Jujurlah dengan keadaan karyawan
Jujurlah terhadap apapun hasil review yang Anda temukan. Mungkin Anda akan mencoba untuk sedikit lunak ketika memberikan feedback pada karyawan agar tidak terlibat dengan perselisihan tertentu. Hal ini justru tidak akan membantu karyawan untuk jadi lebih baik dalam performanya di masa yang akan datang. Bahkan, hal ini yang akan menghalangi Anda untuk memiliki alasan pemecatan yang bagus ketika karyawan tidak memenuhi target secara berkelanjutan.
Pertahankan percakapan yang terbuka pada karyawan. Biarkan karyawan merespon komentar yang dilontarkan oleh supervisor mereka (atau mungkin Anda sendiri). Jangan fokus kepada orangnya, namun masalah yang Anda hadapi dengan karyawan.
Berikan kewajiban itu pada karyawan
Salah satu cara untuk membangun diskusi review dengan karyawan adalah dengan membiarkan karyawan yang melakukan kewajiban itu. Berikan satu form untuk diisi sendiri oleh karyawan. Isinya merupakan tiga pertanyaan: “Bagaimana pekerjaan Anda selama ini?”, “Apa yang bisa Saya lakukan sebagai atasan untuk membangun skill kamu?” dan “Apa target Anda tahun depan dan bagaimana cara menghitung kesuksesan Anda dalam mencapai target tersebut?”.
Hal ini akan membantu karyawan untuk berkomitmen dengan target bekerja mereka sendiri. 70 persen karyawan akan melakukan hal ini dengan baik dan 10 lainnya tidak merespon hal tersebut. Sisanya, 20 persen, akan memberikan target kerja yang sedikit nyeleneh namun rasional. Biasanya, karyawan tersebut merupakan karyawan top performer yang akan membantu perkembangan perusahaan.
Itulah beberapa hal yang dapat Anda lakukan dalam membangun annual employee review atau laporan tahunan kinerja karyawan. Ingat, tujuan dilakukan hal tersebut adalah untuk mengetahui dan mengontrol perkembangan bisnis Anda. Jangan hanya asal menilai di akhir-akhir tahun saja.
Semoga bermanfaat!
Sumber: Inc, Forbes