Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
13 Feb

Tips Memimpin Orang yang Lebih Tua atau Berpengalaman dari Anda

Digital Marketing Midtrans

by Digital Marketing Midtrans

view8932Views

memimpin

Lingkungan kerja memiliki situasi yang tidak dapat diprediksi. Pada suatu titik, bukan tidak mungkin Anda mendapat promosi jabatan dan diminta untuk memimpin karyawan-karyawan lain yang usianya lebih tua atau lebih berpengalaman dari Anda. Wajar apabila Anda merasa tegang atau bahkan takut menghadapi mereka, tetapi hal tersebut bukanlah alasan untuk mundur. Beberapa tips berikut ini akan membantu Anda untuk memimpin orang-orang yang lebih tua atau berpengalaman dari Anda.

Percaya diri menjadi kunci utama

Tips satu ini mungkin terdengar sangat klise, tetapi memang hal inilah yang Anda butuhkan pertama kali agar bisa terus maju. Percaya dirilah terhadap kemampuan Anda. Jangan biarkan komentar orang lain mempengaruhi performa Anda. Coba pikirkan ulang, jika Anda mendapat promosi jabatan di perusahaan, berarti setidaknya ada seseorang yang percaya bahwa Anda bisa melakukannya. Anda hanya perlu fokus pada kepercayaan tersebut dan kerahkan usaha sebaik mungkin. Jadi, jangan mempermasalahkan usia Anda. Gali motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan halangi komentar negatif yang bisa merubuhkan fokus Anda.

Siapkan diri untuk menghadapi pertanyaan tentang usia

Pada suatu titik, pasti akan ada seseorang yang bertanya tentang usia Anda. Jika Anda tidak ingin memberitahukannya, jawab saja secara sopan dengan kalimat “cukup dewasa untuk melakukan pekerjaan ini” atau kalimat serupa lainnya. Namun, jika Anda tidak mempermasalahkan pertanyaan tersebut, jawab saja secara terus terang. Apapun cara yang Anda pilih untuk menjawabnya, selalu jawablah dengan percaya diri, lalu segeralah move on. Intinya, jangan biarkan pertanyaan tersebut membuat Anda berspekulasi macam-macam dan pada akhirnya mengganggu pikiran sehingga berdampak pada performa kepemimpinan.

Fokus untuk mendapatkan respek

Ada beberapa orang yang lebih memilih ditakuti daripada disukai. Namun, pada kasus ini, hal yang Anda butuhkan adalah respek dari bawahan Anda. Cara mendapatkannya tergantung dari Anda sendiri. Misalnya, ada seorang karyawan yang datang telat saat rapat. Setelah ia meminta maaf, Anda membiarkannya begitu saja. Karyawan lain yang melihat kejadian tersebut akan cenderung meremehkan Anda karena menganggap Anda sebagai pemimpin yang “lembek”. Mungkin Anda akan disukai oleh para karyawan Anda, tetapi disukai saja tidak cukup untuk membuat mereka menuruti arahan Anda sebagai pemimpin.

Kurangi tingkat ketegangan dengan mendengarkan

Sebaik apapun metode kepemimpinan yang Anda terapkan, konflik masih akan selalu datang. Ketika karyawan melakukan komplain, mereka ingin tahu jika komplain mereka didengarkan. Penuhi keinginan tersebut. Mendengarkan orang lain komplain, atau berkomunikasi, akan membantu mengurangi tingkat ketegangan, terlebih jika orang tersebut lebih tua dari Anda. Secara perlahan, katakan pada mereka bahwa Anda membutuhkan kedewasaan dan pengalaman mereka dalam mengubah budaya perusahaan menjadi lebih baik lagi. Tunjukkan bahwa Anda benar-benar menghargai keberadaan mereka.

Sampaikan visi Anda, tetapi minta feedback dari lainnya

Hanya karena Anda berusia lebih muda dari orang-orang yang Anda pimpin, bukan berarti Anda tidak tahu apa yang sedang Anda kerjakan. Lagi pula, sudah banyak kalimat mutiara yang mengatakan bahwa kedewasaan seseorang tidak dinilai dari usianya. Oleh sebab itu, jangan ragu menyampaikan visi dan misi Anda kepada seluruh tim. Sampaikan dalam cara yang tidak memaksa. Minta tim Anda untuk menyampaikan opini atau feedback mereka terkait dengan visi tersebut. Selain sebagai ajang untuk mempererat hubungan, hal tersebut juga dapat membantu Anda untuk menyusun strategi atau solusi dari tantangan yang sedang dihadapi.


Menaruh respek kepada orang yang lebih tua memang perlu dilakukan, tetapi jangan biarkan hal tersebut menghalangi Anda untuk mengerahkan kemampuan terbaik dalam memimpin mereka. Semoga kelima tips di atas dapat membantu Anda untuk melakukan hal tersebut. Selamat mencoba!

Sumber: Forbes, themuse, Entrepreneur