Tidak peduli semaksimal apapun kinerja Anda dalam pekerjaan, kritik masih akan tetap datang. Mendengarkan hal-hal berbau negatif tentang diri sendiri bukanlah aktivitas favorit setiap orang, dan kebanyakan dari Anda mungkin lebih memilih untuk mencegah timbulnya kecanggungan daripada harus memberi tahu seseorang untuk memperbaiki kinerja mereka.
Meskipun memberi feedback dapat menjadi proses yang sensitif, tidak diragukan lagi bahwa hal tersebut mampu membantu mengidentifikasi masalah dan menyelesaikannya, selain itu Anda dapat membangun tim Anda secara maksimal. Namun, ada cara-cara tertentu yang harus Anda lakukan agar feedback yang disampaikan dapat efektif dan tidak menyinggung penerima feedback tersebut.
Mempertimbangkan tujuan
Langkah terpenting dalam memberikan feedback yang efektif adalah memastikan bahwa feedback tersebut memiliki tujuan yang baik, yakni karena peduli, untuk memandu, atau sebagai rasa tanggung jawab. Jangan pernah memberikan feedback hanya karena Anda ingin merasa superior atau untuk mencari pembenaran atas perilaku tertentu. Ketika hendak memberikan feedback tentang isu yang berat, diskusi mungkin akan dimulai dengan sedikit canggung. Tidak apa-apa, hal tersebut wajar terjadi dan bisa mengesampingkan adanya rasa takut atau judgment. Selama pemberian feedback memiliki tujuan baik, prosesnya pasti akan berjalan lancar.
Fokus pada perilaku, bukan orang
Setelah memulai percakapan dengan menyebutkan tujuan yang baik, Anda harus memisahkan perilaku atau sikap dari orang yang Anda ajak bicara. Fokus pada situasi yang ingin Anda bahas, bukan tentang individunya, akan memisahkan situasi bermasalah tersebut dari identitas pelakunya. Hal tersebut memungkinkan mereka untuk fokus pada feedback yang Anda sampaikan, tanpa mendapat perasaan seolah sedang “diserang” secara personal. Dengan begitu, mereka dapat menerima feedback dengan lebih lapang dada dan bisa menerima masukan secara terbuka.
Kritik secara empat mata
Di dunia bisnis, transparansi memang merupakan hal yang baik, namun hal tersebut dapat menjadi bumerang dalam situasi seperti ini. Ada beberapa atasan yang suka memberi feedback pada pegawai di depan anggota lainnya. Meskipun memiliki niat baik, hal tersebut akan berpengaruh pada dinamika tim Anda. Tidak hanya membuat orang yang dikritik merasa “buruk” terhadap dirinya sendiri, hal tersebut juga dapat memengaruhi penilaian anggota tim lain terhadap pegawai tersebut. Karenanya, usahakan untuk selalu memberikan feedback secara empat mata, terutama untuk feedback yang bersifat cenderung negatif. Terus lakukan komunikasi, yang pada akhirnya akan membantu Anda membangun tim dengan begitu baik.
Awali dengan pertanyaan
Memulai feedback Anda dengan beberapa pertanyaan dapat membantu penerima feedback merasa menjadi bagian dalam percakapan tersebut selagi Anda membahas isu-isu tertentu. Neal Ashkanasy, seorang profesor manajemen dari University of Queensland di Australia, berbagi cerita pada Psychology Today tentang pengalamannya memecat seorang asisten dengan mengajukan pertanyaan. Ashkanasy memulai percakapannya dengan menanyakan kabar sang asisten. Pertanyaan tersebut memberikan rasa “kepemilikan” pada diri asisten terhadap percakapan tersebut. Ashkanasy lalu memberikan beberapa opsi pekerjaan yang lebih cocok untuk asistennya itu. Hal positif yang diucapkan Ashkanasy mampu mengurangi kegelisahan yang dirasakan oleh sang asisten tersebut.
Sampaikan secara spesifik
Pada umumnya, orang-orang akan memberi respon lebih baik terhadap feedback yang spesifik dan positif. Hindari mengucapkan kalimat seperti, “Anda harus lebih banyak bicara saat rapat.” Hal tersebut terlalu ambigu dan penerima feedback dapat menginterpretasikannya sebagai hal yang personal. Katakanlah sesuatu yang spesifik, positif, dan sesuai dengan target yang ingin Anda capai, seperti, “Anda adalah orang yang cerdas. Saya ingin mendengar setidaknya satu masukan dari Anda dalam setiap rapat yang kita hadiri bersama setelah ini.” Memulai feedback dengan memberi penghargaan kecil juga mampu meningkatkan rasa percaya diri pada orang tersebut dan bagus dalam perkembangan Anda membangun tim.
Menawarkan pendapat dan solusi
Memberi feedback mungkin tidak begitu sulit dilakukan, terlebih jika Anda tidak menawarkan solusi atas permasalahan yang diangkat. Hal itulah yang masih sering terjadi dan membuat pemberian feedback tidak efektif. Jangan hanya mengatakan apa yang salah, namun beri penjelasan bagaimana mereka bisa memperbaikinya. Hal ini akan membantu anggota tim Anda memahami arah yang Anda pimpin. Pada dasarnya, setiap orang pasti ingin memberi kinerja yang baik dalam pekerjaan. Mereka terkadang hanya tidak yakin bagaimana harus melakukannya. Di sinilah Anda bertugas untuk memberikan feedback secara efektif.
Awalnya, memberikan feedback mungkin akan terasa sulit. Seiring dengan berjalannya waktu, Anda pasti akan melihat perubahan besar dalam kinerja tim Anda. Pada banyak kasus, masalah penyampaian feedback terletak pada cara penyampaiannya. Meningkatkan skill dalam menyampaikan feedback dan bagaimana tim Anda meresponnya mungkin akan membutuhkan waktu lama, namun perkembangan yang ditunjukkan pasti akan sepadan.
Sumber: Entrepreneur, Buffer Open, Sandglaz Blog