Kami telah memperbarui Syarat & Kebijakan Privasi pada tanggal 26 Februari 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
12 May

Tips dan Trik Menghadapi Rekan Kerja yang Menyebalkan

Maji

by Maji

view1857Views

cara menghadapi rekan kerja yang menyebalkan

Memiliki rekan kerja yang menyenangkan merupakan salah satu motivasi bagi kita untuk bekerja setiap hari. Dengan adanya mereka, Anda punya tempat untuk bercerita, tertawa, berkeluh kesah atau untuk membantu Anda jika dibutuhkan. Sayangnya, ada beberapa jenis rekan kerja yang bisa membuat Anda jengkel dan tak betah berada di kantor. Tipe-tipe rekan kerja seperti apa dan bagaimana mengatasinya?

Sok tahu

Memang ada, seseorang yang selalu merasa dirinyalah yang paling pintar, mengetahui segalanya, mampu mengerjakan segalanya dan paling benar. Dalam dunia kerja, biasanya seseorang merasa seperti ini karena ia lulus dari universitas terkemuka, berpengalaman, atau karena sudah lama bekerja di tempat tersebut. Mereka tidak akan segan memotong pembicaraan Anda atau menyalahkan Anda.

Sebagai contoh, misalnya Anda akan mengerjakan sebuah proyek dan rekan tersebut, menjadi salah satu partner Anda. Sebelum ia memulai aksinya, lakukan hal berikut: lakukan persiapan dengan matang, misalnya siapkan ide sebelum memulai brainstorm, siapkan strategi yang sudah Anda pelajari, kerjakan seluruh langkah dengan baik dan benar, bertanya pada yang lebih paham jika ada sesuatu yang tidak Anda pahami, jangan lupa untuk mencari dokumen dan hal-hal pendukung mengenai teori-teori Anda. Intinya, sedapat mungkin untuk tidak membuat kesalahan dan memberikan ia kesempatan untuk mencela Anda.

Pengganggu di waktu kerja

Mengobrol dengan rekan di kantor itu hal biasa. Sekadar melepas penat atau bertukar pikiran. Tapi, jikalau mereka datang pada saat Anda sedang sibuk karena tenggat waktu, atau saat kebetulan Anda sedang tak ingin mengobrol, pastilah menyebalkan. Untuk mengatasinya, buatlah seolah-olah tak ada ruang di sekitar Anda untuknya atau untuk menunjukkan jika Anda sedang sibuk.

Caranya? Taruh tumpukkan kerjaan Anda di meja, supaya ia tahu Anda sedang sibuk dan agar ia tidak ‘bertengger’ di meja Anda. Singkirkan jika ada kursi kosong di dekat Anda, atau jika ada, carilah tempat yang tenang dan tertutup, seperti ruang rapat.

Suka mem-bully dan menyebarkan gosip

Ada beberapa hal penyebab mengapa rekan kerja suka mem-bully, misalnya, karena ia merasa lebih senior atau lebih berpengalaman dibanding Anda. Bahkan, tak jarang seseorang senang mem-bully, mencari kesalahan, atau menyebarkan berita yang tidak baik mengenai Anda, karena sebetulnya ia merasa terintimidasi atau iri dengan Anda. Tak hanya karena soal pekerjaan atau keahlian, soal penampilan Anda pun bisa menjadi penyebabnya. Karena merasa tersaingi atau terancam, seorang rekan bisa mem-bully Anda. Intinya hanya untuk membuat Anda marah, tidak betah berada di kantor, hingga untuk menjatuhkan Anda.

Jangan terpancing emosi dulu. Balaslah dengan melakukan hal-hal yang baik kepada mereka dan rekan kerja yang lainnya, sekadar membantu pekerjaan mereka atau menawarkan makanan ringan. Hindari menggunakan pakaian atau riasan yang berlebihan ke kantor dan ingatlah untuk berkerja sebaik mungkin untuk membuktikan jika Anda memang memiliki kemampuan.

Sudah bekerja semaksimal yang Anda mampu dan sudah melakukan hal-hal baik namun masih juga sering di bully? Mungkin sudah saatnya bagi Anda untuk mencari kantor baru. Daripada terus merasa jengkel, lebih baik pindah ke tempat lain di mana Anda bisa lebih berkarya dan pastinya lebih dihargai.

Anak Bos

Jika Anda berkerja di sebuah perusahaan keluarga, Anda akan melihat, umumnya akan ada seorang anggota keluarganya (atau bahkan beberapa orang) yang ditugaskan untuk meng-handle di perusahaan tersebut. Si Anak Bos ini, seringkali bersifat arogan, karena ia merasa, perusahaan tersebut adalah miliknya, entah ia memiliki kompetensi atau tidak.

Mengatasi si Anak Bos ini susah-susah gampang, jika salah sedikit saja, bisa-bisa karir Anda di perusahaan tersebut berakhir. Nah, untuk mengatasinya, Anda harus melakukan beberapa pendekatan, misalnya, mencari tahu apa ketertarikan dia. Dengan mendekatkan diri, akan lebih berkomunikasi dan bekerja sama dengannya.


Itulah tips untuk Anda untuk mengatasi rekan kerja yang menyebalkan. Semoga bermanfaat!

Sumber: Huffington Post