Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
10 Sep

Menghitung ROI untuk Campaign Anda di Facebook

Veritrans Indonesia

by Veritrans Indonesia

view21870Views

tips bisnis online menghitung ROI campaign di Facebook

Facebook menjadi salah satu platform paling populer untuk mengiklan bagi pemilik toko online. Selain harga yang relatif murah & jumlah pengguna aktif yang sangat banyak di Indonesia, facebook menguasai pasar mobile mengungguli media-media lain. Facebook memiliki keunggulan dalam hal ads targeting, ditambah lagi dengan potensi sosial yang muncul melalui fitur like, comment, & share. Oleh karena itu pentingnya bagi Anda untuk memaksimalkan iklan Facebook yang Anda lakukan. Untuk membantu Anda memahami dampak bisnis iklan Facebook yang Anda lakukan, berikut 7 metric yang harus Anda ketahui:

1. Impresi

Impresi didefinisikan sebagai berapa kali iklan Anda dilihat. Semakin banyak impresi maka berujung pada semakin tinggi tingkat brand awareness perusahaan Anda. Jika Anda ingin mendapatkan konsumen baru, mempromosikan perbedaan brand Anda, atau launching produk baru maka brand awareness harus Anda jadikan prioritas. Selain impresi, Anda juga harus memperhatikan penempatan iklan Anda. Iklan di news feed lebih berpengaruh dan mahal karena ukurannya dua kali lipat dibandingkan iklan di bagian kolom kanan.

Berbicara soal harga, Anda harus memperhatikan biaya cost per thousand impression (CPM) dalam iklan Anda. Jika dua iklan ditampilkan di tempat yang sama, maka sisihkan biaya lebih besar untuk CPM lebih rendah. Cara untuk menghitung CPM adalah CPM = ad cost x 1000/# of impressions

2. Clicks

Clicks berarti besarnya jumlah yang click iklan Anda. Clicks adalah salah satu cara untuk mengukur customer engagement dan tingkat ketertarikan. Jumlah clicks yang didapatkan berarti berapa banyak orang mengunjungi website Anda melalui iklan Anda. Click Through rate (CTR) adalah jumlah click dibagi dengan jumlah impresi. Semakin besar nilai CTR Anda maka semakin besar ketertarikan orang lain terhadap iklan Anda. Cara menghitung CTR adalah CTR = #Clicks / #impressions.

Perhatikan juga cost per click (CPC) dalam iklan Anda. Jika tujuan Anda untuk mendapatkan ketertarikan dalam jumlah besar melalui biaya yang murah, maka Anda pun dapat menghabiskan biaya tersebut untuk CPC lebih rendah. Cara menghitung CPC adalah CPC = #ads / #click.

Sama halnya dengan impresi, penempatan atau placement iklan Anda memiliki pengaruh cukup besar dalam jumlah CTR dan CPC. Iklan yang muncul dalam news feed pada umumnya memiliki lebih besar CTR dan CPC dibandingkan iklan yang berada dalam baris kolom. Iklan News Feed membutuhkan ukuran yang lebih besar dan menyatu dengan konten user organic. Banyak orang yang click iklan di news feed tanpa mereka sadari.

3. Konversi

Konversi mengacu pada tindakan khusus yang dilakukan dalam website Anda seperti menambah produk dalam keranjang atau memasukkan alamat email. Nilai konversi mengindikasikan seberapa besar pengunjung memiliki niat untuk melakukan tindakan. Ketika Anda ingin beriklan maka pilih produk yang memiliki nilai konversi tinggi. Namun semakin tinggi CTR bukan berarti semakin tinggi nilai konversi. Cara menghitung konversi adalah nilai konversi = #konversi / #click.

Metric yang digunakan oleh marketer untuk menentukan keefektifan suatu iklan yaitu biaya iklan dibagi nilai konversi atau CPA. Semakin rendah CPA maka semakin rendah pula nilai konversi. Cara menghitung CPA adalah CPA = #biaya iklan / #konversi.

Ketika Anda melihat nilai konversi sebaiknya pastikan juga untuk mendeteksi asal nilai konversi tersebut. Jika user menerima email dari Anda kemungkinan mereka akan lebih mengenal produk yang Anda tawarkan dan melakukan tindakan di website Anda dibandingkan dengan user dari Facebook.

Baca Juga: CPC vs CPM

4. Return on Ad Spend (ROAS)

ROAS didefinisikan sebagai pendapatan dibandingkan dengan biaya iklan. Metric ini digunakan untuk mendapatkan nilai penjualan dengan cepat. Jika Anda mencari nilai lifetime, maka Anda dapat menargetkan ROAS lebih rendah. Cara menghitung ROAS adalah ROAS = Revenue/Ad Cost.

Jika tujuan Anda adalah membangun brand awareness dan meningkatkan engagement maka ROAS tidak dapat dijadikan metric utama. Karena hal ini membutuhkan waktu bagi perusahaan Anda untuk menumbuhkan ketertarikan sebelum mereka melakukan pembelian.

5. Lifetime Value

Lifetime value adalah pendapatan yang dihasilkan oleh seorang konsumen selama konsumen tersebut menggunakan bisnis online Anda. Tim marketing yang baik menetapkan biaya akuisisi konsumen baru lebih rendah dibandingkan margin pendapatan rata-rata selama 1 tahun dari konsumen tersebut.

Sebagai contoh Anda menghabiskan Rp 1.000.000 untuk iklan di facebook dan 10 orang bergabung dalam email newsletter Anda. Di bulan pertama, orang pertama membeli produk sebesar Rp 250.000. Di bulan kedua, 2 orang membeli produk sebesar Rp 500.000. Di bulan ketiga, 5 orang membeli Rp 1.250.000. Dalam 3 bulan rata-rata pendapatan sebesar Rp 2.500.000 dari orang-orang yang bergabung dalam email Anda. Namun Anda hanya menghabiskan Rp 1.000.000 dan 100% ROAS. Jika Anda melihat pendapatan pada bulan pertama maka Anda pasti akan mengunderstimasi nilai dari iklan Anda.

Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam menyusun strategi marketing dengan lebih baik.