Kami telah melakukan sedikit penyesuaian pada Pemberitahuan Privasi yang akan berlaku efektif pada tanggal 30 Mei 2024. Klik disini untuk meninjau!

Cek disini close
29 Apr

Rebrand: Pengertian, Strategi, dan Manfaatnya

midtrans

by midtrans

view1387Views

rebrand
Perkembangan teknologi membuat perubahan tren menjadi lebih cepat berubah. Belum lagi, kemajuan ini juga menuntut para pelaku usaha pemula supaya semakin melakukan rebranding secara berkala. Apakah itu? Simak penjelasan di bawah ini karena kita akan membahas mengenai rebranding bisnis sampai tuntas!

Apa Itu Rebrand?

Rebranding adalah proses pengubahan citra bisnis yang dilakukan melalui pengubahan konsep, nama, logo, hingga desain sebuah bisnis. Tujuannya tentu saja untuk membuat perusahaan tetap stabil bahkan mengalami pertumbuhan pesat dibandingkan dengan kompetitornya. Akan tetapi, jangan salah, proses menciptakan citra baru ini pun bisa menuai kritik dari para pelanggannya yang dulu. Jadi, kemungkinan untuk tidak disukai oleh konsumen tetap ada.

Jenis-Jenis Rebrand

Pengubahan citra bisnis itu terdiri dari dua jenis, yaitu proaktif dan reaktif. Untuk proaktif, artinya bisnis mengubah citranya karena menyadari adanya peluang tumbuh dan berkembang setelah melakukan proses ini. Sebenarnya, masih ada banyak lagi alasan mengapa bisnis memilih memperbarui citranya, antara lain bisnis ingin menjaga hubungan dengan pelanggan, memperluas target market, maupun sekadar ingin mengubah image saja.

Sementara itu, rebranding reaktif artinya perusahaan melakukan perubahan citra seutuhnya karena berbagai alasan. Tiga di antaranya, yaitu bisnis mengalami masalah hukum tertentu yang menyebabkan citranya menjadi negatif, adanya proses merger atau akuisisi, sampai keinginan bisnis untuk mengubah target market secara keseluruhan.

Baca juga: Rebranding Produk Advertising Google: Apa Artinya untuk Bisnis Anda?

Mengapa Rebrand Dibutuhkan?

Karena proses perubahan citra bisnis itu sangat kompleks, tentu sebuah perusahaan tidak akan melakukannya tanpa dasar apa-apa. Beberapa alasan yang mungkin mendasarinya adalah karena brand perception dari sisi internal dan eksternal mulai berbeda, bisnis ingin memperoleh target market baru, citra bisnis terlalu mirip dengan perusahaan lain, pergantian CEO, perubahan visi misi, serta mengalami akuisisi atau merger.

Kelebihan dan Kekurangan Rebrand

Rebranding tentu punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Ketika bisnis berhasil melakukan upaya ini, tentu perusahaan bisa mencapai goal yang telah ditetapkan di awal, misalnya memperluas target market atau meningkatkan brand loyalty. Namun, pengubahan citra bisnis juga bisa mengalami kegagalan. Hal semacam ini pun memicu beberapa risiko seperti kehilangan kesetiaan pelanggan. Maka, untuk menghindari kemungkinan buruk tersebut, alangkah baiknya melakukan riset matang terlebih dahulu.

Contoh Strategi Rebrand

Pada 1990, Apple merupakan perusahaan yang mengalami krisis identitas dan kesulitan keuangan. Namun, setelah Apple merilis komputer yang warnanya dapat dikustomisasi sendiri oleh pembelinya sekaligus mengubah logo mereka, Apple kini menjadi perusahaan paling terkenal di seluruh dunia. Bahkan, kini banyak merek lain yang berusaha mengikuti sepak terjangnya. Hal ini membuktikan bahwa Apple berhasil menggunakan strategi rebranding untuk memperluas target market-nya.

Baca juga: 6 Taktik Membuat Customer Anda Membeli Lagi dari Toko Anda

Tips Melakukan Rebrand

Mengubah citra perusahaan memang bukan perkara mudah. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan beberapa tips di bawah ini supaya terhindar dari risiko kegagalan.

Tetapkan visi misi yang jelas

Sebelum melakukan pengubahan citra, Anda mesti menentukan visi misi yang jelas. Hal ini supaya perusahaan punya tujuan baru yang dapat memberikan perubahan secara lebih terukur. Ketika poin ini sudah ditentukan, Anda jadi tahu apakah rebranding akan dilakukan secara keseluruhan atau sebagian saja.

Amati kompetitor di sekitar

Mengamati kompetitor sekitar juga penting karena ini akan mencegah Anda memiliki persona yang sama, bahkan setelah bisnis menjalani pembaruan citra. Jika perlu, berikan keunggulan yang tak dimiliki oleh perusahaan pesaing, misalnya dengan menyediakan payment gateway Midtrans yang bisa menerima pembayaran cashless atau online.

Payment gateway dari Midtrans merupakan solusi pembayaran lengkap dari Midtrans yang dapat diimplementasikan pada early businesses karena integrasinya cukup mudah. Penggunaannya pun fleksibel karena bisa dengan cara membuat payment link atau website saat proses transaksi berlangsung.

Selain itu, dashboard juga bisa diakses oleh beberapa orang sekaligus sehingga memudahkan koordinasi apabila pemilik usaha terdiri lebih dari satu orang. Lalu, solusi pembayaran ini pun memiliki sistem keamanan yang dapat mencegah terjadinya transaksi mencurigakan yang kerap terjadi pada bisnis kecil.

Rebranding merupakan proses penting karena akan mengubah konsep bisnis setengah hingga secara keseluruhan. Ada dua kemungkinan yang bisa dapatkan dari proses ini, yaitu keberhasilan dan kegagalan. Maka, persiapkan dengan baik, salah satunya dengan mengimplementasikan payment gateway dari Midtrans yang dapat menerima pembayaran dari berbagai sumber secara lebih mudah.
midtrans_UTM-Banner

  • twitter
  • facebook
  • WA
  • mail